Oleh Oom Sitti Homdijah Program Doctoral Sekolah Pascasarjana UPI

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Oom S. Homdijah SPs. UPI Bandung

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

BAB I PENDAHULUAN. tingkat tinggi, sedang, maupun rendah. Masalah (problem) didefinisikan sebagai

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI KONSELING

Duduk saling membelakangi, salah seorang berperan sebagai konseli berbicara dan konselor mendengarkan dengan perhatian Duduk berhadapan.

Small Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

Teori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan

KONSELING. Oleh: Muna Erawati

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

PEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING

MODUL PEDOMAN DAN MATERI KONSELING INDIVIDUAL PENANGGULANGAN NAFZA BAGI FASILITATOR DENGAN SASARAN ORANG TUA DAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun

supervisi merupakan satu bentuk bantuan untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian bantuan; supervisi merupakan bagian dari proses

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

MEMBIMBING MAHASISWA. Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010

BAB II TEKNIK KONSELING DALAM TEORI GESTALT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING GURU PEMBIMBING DI YOGYAKARTA

TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN

Keterampilan Konseling. (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan)

Keterampilan Konseling Dalam Mewujudkan Konselor Yang Trusted Objective Profesional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama TAHAP KELOMPOK LANJUTAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PENGENALAN DIRI. Materi Pelatihan. Waktu : menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instuksional Khusus : Metoda :

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Manajemen; memastikan kualitas kerja dan membantu knselor untuk merencanakan pekerjaan dan memanfaatkan sumberdaya;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KONSELING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING DI SMA/SMK SE KOTA MAKASSAR

Mengenal lebih jauh apa itu bimbingan dan konseling sekolah. Dr. Carolina L Radjah, Mkes Jurusan Bimbingan & Konseling Universitas Negeri Mlang

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

REVIEW BUKU : BASIC PERSONAL COUNSELLING: A TRAIN- ING MANUAL FOR COUNSELORS Yulianti 1

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

I. PENDAHULUAN. A. Tujuan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. ditempuh oleh sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, diantaranya adalah

Mendengar Secara Aktif

Fungsi monitoring merupakan aktivitas yang mendasari aktivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, diantaranya dalam bidang pendidikan seperti tuntutan nilai pelajaran

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

KARAKTERISTIK. Diadaptasi oleh: Sunardi, PLB FIP UPI

Psikologi Konseling. Review Materi dan Praktikum. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Bernardus Widodo, S.Pd.,M.Pd

Pelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta

GROUP THERAPY. KBK BLOK KLINIS 8 April Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis

TUGAS INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING MODEL STAKE

PROSES WAWANCARA. E-Learning/Wawancara/NoviaSintaR/2016 1


BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

THE COUNSELING INTERVIEW

SELF-HELP GROUP BAB I PENDAHULUAN

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process

Psikologi Konseling Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAYANAN KONSELING KELOMPOK

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kondisi perasaannya secara pribadi dan perasan orang lain serta menggunakan

ANNE HAFINA Jurusan PPB FIP UPI (PROSES KONSELING) PROSES KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

Oleh: Guru Besar Universita Riau

I. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada

Reality Therapy. William Glasser

Perubahan Untuk Diri sendiri dan mereka yang dipimpin

KETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.

KETERAMPILAN KONSELING BAGI GURU. 6/14/2010 Anne Hafina PPB UPI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 7 orang terapis dan 4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sebagian dari ilmu

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

KETERAMPILAN KONSELING INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Orientasi Pengajaran. Maryati dan Tim UPPL UNY. Mikro

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

Transkripsi:

Oleh Oom Sitti Homdijah Program Doctoral Sekolah Pascasarjana UPI

FOKUS CHAPTER INI PADA PENGARUH KONSELOR KELOMPOK BAIK SEBAGAI INDIVIDU ATAU SEORANG PROFESIONAL KONSELOR KELOMPOK SEBAGAI INDIVIDU Konselor kelompok mendapatkan pengetahuan yang luas baik secara teoritis maupun praktis tentang dinamika kelompok. Konselor kelompok secara teknis memiliki keterampilan diagnostic dan prosedur untuk mendorong pertumbuhan danperubahandalamanggotakelompok mereka. Konselor kelompok membawa kualitas pribadi, nilai dan pengalaman hidup, asumsi mereka serta prasangka setiap kelompok.

Untuk menginspirasi yang lain untuk keluar dari permasalahan, konselor harus memiliki keinginan untuk mencari pengalaman mereka yang baru. Bimbingan kelompok sangat efektif untuk menemukan kebaikan hidup dalam anggota kelompok yang diperlihatkan oleh konselor bukan hanya pada apa yang dikatakannya. Konselor harus berusaha mendorong anggotanya untuk hidup. Kunci sukses konselor kelompok adalah perjalanan tanpa akhir ke arah menjadi manusia yang lebih efektif.

Karakteristik Konselor Kelompok Kehadiran. Kehadiranbertalian being there untukanggotayang melibatkan kepedulian yang tulus dan kesediaan untuk masuk dunia mereka secara psikologi. Kekuatanpersonal. Kekuatan personal melibatkan kepercayaan diri dan kesadaran pengaruh seseorang pada orang lain Keteguhanhati. Pemimpin kelompok yang efektif memperlihatkan keteguhan hati dalam interaksinya dengan anggota kelompok dan tidak bersembunyi dibalik peran khusus mereka atau sebagai konselor

Kesediaan untuk mengkonfrontir dirinya sendiri. Satu tugas konselor adalah mempertimbangkan klien dalaminvestigasi dirinyasendiri. Self-awareness memerlukan kesediaan untuk menegur dirinya sendiri dan konselor kelompok harus memperlihatkan bahwa mereka rela untuk bertanya pada diri mereka sendiri. Keikhlasan dan kebenaran Satu dari kualitas kelompok yang sangat penting adalah tulus hati dan perhatian terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan yang lain. Sebab ketulusan langsung melibatkan orang lain. untuk seorang konselor kelompok kepedulian berarti menantanganggotamencari bagiankehidupanyang mereka tolak dan prilaku tidak jujur dalam kelompok

Pemahaman identitas Konselor harus memiliki pemahaman yang jelas tentang identitas mereka sendiri. Mereka harus mengetahui standar nilainya dan hidup dengan standar itu, tidak dengan harapan orang lain. Mereka harus memahami kekuatan, keterbatasan, kebutuhan, ketakutan, motivasi dantujuanmerekasendiri. Menyadariapayang diinginkannya serta bagaimana memperolehnya. Keyakinan pada proses kelompok dan antusiasme Kepercayaan konselor yang mendalam terhadap nilai proseskelompokpentinguntukkeberhasilankelompok. Konselor kelompok harus memperlihatkan antusiasme dan menyenangi kelompok. Ketidaantusiasan konselor kelompokdalambekerjaakanmempengaruhianggotanya, yang ditandai dengan ketidakhadiran anggotanya dalam sesi-sesiberikutnya.

Keahlian menemukan dan kreativitas. Konselor kelompok jangan terjerat oleh teknik ritualisasidanpenyajianyang telahdiprogramkan. Konselor yang memiliki daya temu dan kretaivitas terbuka pada pengalaman baru dan gaya hidup serta nilai yang berbeda dari diri mereka sendiri. Satu keuntungan utama dari kerja kelompok adalah banyaknya kesempatan untuk menjadi seorang ahli menemukan.

Potret terapis yang efektif Protret terapis yang efektif meliputi dimensi berikut: Mendorong anggota kelompok untuk menguasai bukan pemahaman yang berjalan di tempat Kemampuan untuk masuk lingkungan yang lain secara mendalam tanpa kehilangan pemahaman terhadap dirinya sendiri. Kemampuan untuk memberikan lingkungan yang aman secara emosinal untuk klien terkadang menantang mereka. Kemampuan untuk menggambarkan kekuatan teurapeutik mereka untuk membantu yang lain sambil memelihara kerendahan hati Personal dan professional terintegrasi dalam dirinya sendiri dengan batasan-batasan yang jelas anatara tiap dimensi. Kemampuanmemberikandirinyasendiriuntukoranglain meskipun memiliki kemampuan untuk memlihara dan peduli pada dirinya sendiri. Kemampuan menerima umpan balik tentang diri mereka sendiri tanpa menjadi goyah karena umpan balik tersebut.

KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN YANG DIPERLUKAN OLEH SEORANG KONSELOR KELOMPOK Pemimpin kelompok yang efektif tidak hanya cukup dengan kualitas personal tertentu dan keinginan untuk membantu orang lain. Kepemimpinan yang berhasil memerlukan keterampilan kepemimpinan yang khusus dan performance yang tepat dalam fungsi tertentu. Di bawah ini merupakan keterampilan-keterampilan kepemimpinan yang perlu dikuasai oleh seorang konselor kelompok.

Mendengarkansecaraaktif (Active Listening). Menjadi seorang konselor yang memiliki keterampilan mendengarkan secara aktif berarti memberikan perhatian yang total terhadap pembicaradansensitive terhadapapayang dikomunikasikannya baik secara verbal maupun non verbal. Menjadipemimpinkelompokyang terampil harus mampu menangkapisyaratyang tidak tampak yang dikemukakan oleh anggota melaluigayabicaramereka, posisi tubuh, gerakan, kualitassuaradankelakuannya.

Menyatakankembali (restating). Menyatakankembaliataumenafsirkan(paraphrasing) merupakanperluasandari mendengarkansecaraaktif. Menyatakan kembali memiliki makna bahwa konselor harusterampil menuangkankembalisesuatuyang dibicarakan dalam kata-kata yang berbeda supaya lebihjelasbaikuntukpembicaramaupunkelompok. Restating ini memiliki nilai ganda, yang pertama mengatakanpadapartisipanbahwaisu-isuyang mereka kemukakan didengar, kedua membantu mereka melihat lebih jelas perasaan dan pemikiran merekatentangisu-isuini.

Mengklarifikasi (clarifying). Ini juga merupakan perluasan dari mendengarkan secara aktif. Keterampilan ini merupakan keterampilan konselor dalam menjawab kebingungan danaspek-aspekyang tidakjelasdarisuatupesanyang terfokus pada isu-isu pokok dan membantu konseli untuk mengorganisasikan isi yang menjadi konflik perasaan konseli. Konselor membantu konseli untuk memilah dan memilih pesan yang penting dan menghilangkanpesan-pesanyang tidakpenting, yang membingungkanperasaannya.

Merangkum(Summarizing). Merangkum merupakan keterampilan dalam mengumpulkan elemen-elemen penting secara bersamaandarisuatuinteraksiataubagisndarisesi. Keterampilan ini berguna terutam pada saat pergantiandarisatutopikketopikyang lain. Meringkas secara khusus diperlukan ketika konselor hendak mengakhiri suatu sesi. Meringkas mendorong konseli untuk berpikir tentang apa yang telah mereka pelajaridanalamidalamsesidanun tuk mengaplikasikannyadalamkehidupansehari-hari. Pada akhir sesi konselor bisa bertanya pada konseli bertanya secara bergiliran pada setiap anggota tentang apa yang penting dari sesi ini dan bagaimana mereka menjawabinteraksi.

Bertanya(questioning). Ada kemungkinan bagi konselor yang baru teknik ini digunakan sangat sering yang mana ini akan memiliki pengaruh negatif pada interaksi kelompok. Keterampilan bertanya bertujuan untuk menggali dan mengarahkan konseli tentang apa yang dialami, dirasakan, sehingga dapat menggali perasaan konseli dengan lebih mendalam dan bagaimana dia harus berbuat selanjutnya.

Menafsirkan(interpreting). Konselor menawarkan bantuan pada konseli untuk memberi penjelasan tentang perilaku, perasaan dan pemikiran konseli, dengan menawarkan hipotesis tentatif tentangpola-polaperilakutertentu, menafsirkan, membantu individu untuk melihat perspektifdanalternatifyang baru. Mengkonfrontasi (confronting). Keterampilan mengkonfrontasi dapat menjadi cara yang kuat menantang anggota untuk jujur melihat dirinya sendiri. Keterampilan ini untuk mendorong konseli melihat potensi-potensi yang dimilikinya dan memanfaatkannya secara optimal dan untuk memahamihal-halyang bertentangandalamdirinya.

Merefleksi perasaasaan(reflecting feelings). Merupakan keterampilan untuk merespon esensi pembicaraan konseli. Maksudnya bahwa konseli mengetahuibahwadirinyadidengardandifahami. Refleksisangattergantungpadaatensi, minat, pemahaman serta respek untuk individu. Apabila refleksi dilakukan dengan baik maka bisa membantu kontak dan keterlibatan lebih lanjut; perasaan dipahami dan mencapai pemahaman perasaan sendiri sangat menguatkan dan merangsang individu untuk mencari kesadarandirisendirisecaralebihbesar.

Memberikan dukungan(supporting). Memberikan dukungan berarti memberikan dorongan dan penguatan kepada anggota kelompok, khususnya ketika mereka mengungkap informasi pribadi, ketika mereka menyelidiki perasaan yang menyakitkan, dan ketika mereka mengambil resiko. Konselor dapat memberikandukungansepenuhnyapadasaatyang tepat. Ada beberapa keterampilan yang harus dikuasasi oleh konselor yaitu dalam memberikan dukungan ini: keterampilan mendengarkan secara aktif terhadap apa yang dikatakannya; berada dengan konseli secara pisokologis; dan merespon dengan cara mendorong konseli untuk bekerja secara terus menerusdanterusmaju.

Berempati (empathizing). Berempati secara efektif, seorang konselor perlu kepedulian dan respek kepada anggota kleompok. Memberi kemudahan(facilitating). Tujuan memberi kemudahan adalah untuk memberi Tujuan memberi kemudahan adalah untuk memberi kemudahan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan mereka di dalam kegiatan kelompok dan meningkatkan komunikasi yang efektif antar anggota kelompok. Keterampilan memberi kemudahan, membantu konseli untuk menerima tanggungjawab tentang arah kegiatan kelompok.

Kemampuan menggerakkan anggota kelompok(initiating). Keterampilan ini kunci untuk membangun sesi kelompok dan bekerja dalam kelompok secara keseluruhan. Termasuk menggunakan katalisator membuat anggota untuk fokus pada pekerjaan yang bermakna, mengetahui bagaimana menggunakan bermacam-macam teknik untuk meningkatkan eksplorasi lebih dalam pada diri sendiri, menghubungkanmacam-macamtemayang dieksplor dalam kelompok. Secara singkat bahwa konselor kelompok harus terampil untuk menggerakkan anggota kelompok dalam interaksi supaya tidak terjadi kemacetan komunikasi.

Menata tujuan(setting goals). Menata tujuan merupakan inti dalam konseling kelompok. Di sini konselor tidak menata tujuan untuk anggota kelompok, tetapi anggota kelompok sendiri yang memilih dan menjelaskan tujuan khusus mereka sendiri secara konkrit. Mengevaluasi(evaluating). Evaluasi dilakukan secara terus menerus. Setiap selesai sesi konselor kelompok menilai apa yang terjadi dalam kelompok dan dalam diri masing-masing anggota kelompok.

Memberikan umpan balik(giving feedback). Umpan balik harus dilakukan dengan jujur berdasarkan hasil observasi dan reaksi terhadap perilaku anggota dan mendorong anggota untuk melakukanumpanbalikterhadapanggotalain. Umpan balik ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang nyata tentang bagaimana seseorang kelihatannya dalam pandangan orang lain. Umpan balik yang khusus dan deskriptif akan lebih bermakna daripada yang dilakukan secara global.

Memberi saran (sugesting). Memberi saran/nasihat merupakan satu bentuk intervensi yang dirancang untuk membantu anggota kelompok dalam alternatif tentang arah berpikir atau bertindak. Memberikan perlindungan(protecting). Memberikan perlindungan ini berarti bahwa konselor harus dapat memebrikan perlindungan pada anggota kelompok dari risiko baik secara psikologis yang tidak perlu dari kegiatan kelompok.

Mengungkap diri sendiri(disclosing oneself). Ketika pemimpin mengungkap dirinya sendiri biasanya memberi pengaruh pada kelompok. Keterampilan mengungkap diri sendiri terdiri dari pengetahuan tentang apa, kapanbagaimanadanseberapabanyak informasiyang harus diungkap. Menjadi contoh(modelling). Seorang pemimpin harus terampil menjadi panutan bagi kelompoknya. Keteladanan ini dipelajari kelompok dengan cara mengobservasi perilaku pemimpinnya. Seorang pemimpin akan menjadi panutan apabila dia memiliki nilai-nilai: kejujuran, hormat/ menghargai, keterbukaan, berani mengambilresikountukkebenarandantegas. Yang diperlihatkan dalam praktek kehidupan mereka seharihari.

Menghubungkan(linking). Suatu cara untuk meningkatkan interaksi diantara anggota adalah dengan mencari tema yang muncul dalam kelompok dan kemudian menghubungkan pekerjaan yang sedang dikerjakan anggota dengan tema ini.

Menghadang(blocking). Kadang-kadang seorang pemimpin harus campur tangan dalam menghentikan perilaku yang akan menghasilkan hasil yang tidak sesuai harapan dalam kelompok.menghadangadalahketerampilanyang memerlukan sensitivitas; mengarahkan; dan kemampuan memberhentikan tanpa menyerang pribadi. Fokusnya harus pda prilaku khusus bukan pribadi sebagai suatu keseluruhan, hindari memberikanlabel tertentu. Contoh: jikaseoranganggotamenyerangprivasianggotayang lain melalui pertanyaan yang menyerang secara pribadi, maka pemimpin akan menunjuk perilaku ini sebagai perilaku yang tidak akan menolong, tanpa menyebutkan seseorang sebagai seorang peeping tom, atau seorang penyelidik (interrogator).

Mengakhiri kegiatan kelompok (terminating). Seorang pemimpin kelompok harus belajar kapan dan bagaimana mengakhiri suatu pekerjaan mereka baik secara individal maupun kelompok dengan sama baiknya. Keterampilan yang diperlukan dalam menutup sesi dengan berhasil termasuk memberikan saran kepadaanggotauntukmenerapkanapayang telah dipelajari dalam kelompok pada kehidupan sehari-hari, mempersiapkan anggota untuk menangani masalah mereka yang dihadapi di luar kelompok, mempersiapkan beberapa tipe evaluasi dan tindaklanjutnya, menyarankan sumber bantuan selanjutnya dan menyediakan kemungkinan untuk konsultasiindividualbiladiperlukan.