BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, penelitian material, dan tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pengertian atau definisi perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Sehingga dapat diartikan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Dari definisi perusahaan manufaktur tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam perusahaan manufaktur terdapat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Idamiharefa.blogspot.com(2013) Sector manufaktur di Indonesia pada kurun waktu terakhir mengalami laju pertumbuhan yang meningkat. Meningkatnya laju pertumbuhan sector manufaktur adalah hasil dari permintaan domestic terutama untuk logam, bahan kimia, dan suku cadang otomotif. Permintaan domestic seolah tidak terpengaruh oleh krisis keuangan global dan tumbuh sebesar 6.4% pada paruh pertama 2012, berkat investasi dan konsumsi. Pada waktu yng bersamaan, investasi asing pada sector manufaktur juga meningkat. Menurut data BKPM terkini, investasi asing dalam kegiatan manufaktur di triwulan kedua 2012 mencapai $1.2 milyar, atau naik 62% year-on-year. Worldbank.org (2012) Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para shareholdernya. Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka 1
2 semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan melalui harga pasar saham. Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila ia ingin memiliki saham suatu perusahaan, sehingga harga saham merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen. Suatu kombinasi yang optimal atas ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham (Hasnawati, 2005 dalam Fenandar dan Surya, 2012). Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu factor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen (Martono dan Agus Harjito,2005 dalam Hadiyanti, 2012). Pengertian nilai perusahaan menurut (Hasnawati 2005a dan 2005b dalam jurnal Wijaya dan Wibawa 2010) sebagai berikut : Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum harga saham perusahaan meningkat.. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indicator nilai. Memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga per saham. Kemakmuran pemegang saham dapat dilihat dari nilai perusahaan karena semakin tinggi nilai perusahaan maka nilai dari saham perusahaan tersebut akan ikut meningkat. Nilai dari perusahaan juga dapat mengukur minat investor untuk menanamkan investasinya kepada perusahaan tersebut karena pada dasarnya investor melakukan investasi untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki
3 investor juga cenderung memilih perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan dan harga pasar saham yang tinggi untuk meminimalisasi risiko kerugian dalam berinvestasi melihat tingkat suku bunga di Indonesia yang tidak stabil. Perubahan tingkat suku Bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu Negara, baik yang berasal dari investor domestic maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portofolio yang umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestic. Investasi merupakan penanaman modal yang biasanya berjangka panjang dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai imbalan dari perusahaan kepada investor. Dalam teori signalling dijelaskan tentang hubungan antara pengeluaran investasi dan juga nilai perusahaan, dimana pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga sebagai indikator nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Kebijakan lain yang berkenaan dengan nilai perusahaan adalah keputusan investasi, dimana keputusan investasi dalam hal ini adalah investasi jangka pendek dan jangka panjang. Menurut Hidayat (2010), keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan, dimana nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Selain keputusan investasi dan pendanaan, keputusan pembagian dividen merupakan masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Dividen merupakan alasan
4 investor untuk menanamkan investasinya, dimana investor beranggapan investasinya terhadap perusahaan. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau keuangan internal. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Dengan demikian kebijakan dividen ini harus dianalisa dalam kaitannya dengan keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal secara keseluruhan. Beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan adanya ketidakselarasan antara keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijkan dividen terhadap nilai perusahaan seperti pada PT. Merk Tbk lebih jelasnya tergambar dalam grafik berikut ini : Grafik 1.1 Fenomena Ketidakselarasan antara Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Merck Tbk
5 2010 2011 2012 2013 2014 DER 0.24 2.46 2.46 2.26 1.91 TAG 0.05 0.10 0.12 0.22 0.06 DPR 0.03 0.03 0.10 0.05 0.08 PBV 0.52 0.32 0.27 0.19 0.20 Keterangan: Tanda pada grafik di atas menunjukkan adanya fenomena, yang menjelaskan ketika PBV mengalami penurunan dari tahun 1 ke tahun selanjutnya, diikuti dengan variable X (DER/TAG/DPR) yang meningkat dari tahun 1 ke tahun selanjutnya dan begitupun sebaliknya ketika PBV meningkat dari tahun 1 ke tahun selanjutnya, diikuti dengan variable X yang mengalami penurunan dari tahun 1 ke tahun selanjutnya Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya menurut Arie Afzal, Abdul Rohman (2012) menunjukkan hasil variable keputusan investasi menunjukkan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, variable keputusan pendanaan menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, variable kebijakan dividen menunjukkan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan variable keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
6 dividen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut Gany Ibrahim Fenandar, Surya Raharja (2012) menunjukkan hasil variable keputusan investasi menunjukkan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, variable keputusan pendanaaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan dan variable kebijakan dividen menunjukkan positif dan signifikan terhdap nilai perusahaan dan variable keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijkan dividen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut Luh Putu Novita Sartini & Ida Bagus Anom Purbawangsa (2014) menunjukkan hasil variable keputusan pendanaan menunjukkan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, variable keputusan investasi menunjukkan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan variable kebijakan dividen menunjukkan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan variable keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan juga didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010). Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami pengeluaran yang lebih tinggi disbanding kesempatan nilai perusahaan yang hilang. Berdasarkan data yang diterima dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, setiap dividen yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki dampak terhadap harga saham yang berubah-ubah, kadang mengalami peningkatan dan juga penurunan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, terhadap dampak pada nilai suatu perusahaan. Dan juga setiap keputusan investasi dan pendanaan yang dilakukan investor mengenai harga saham yang berubah-ubah dan dampaknya terhadap nilai perusahaan.
7 Dari hal yang melatarbelakangi tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen perusahaan pada industri manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014? 2. Bagaimana perkembangan nilai perusahaan pada indutri manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014? 3. Bagaimana pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014 secara simultan dan parsial? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada sektor manufaktur yang terdatar di BEI. Disamping itu, penelitian
8 ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Ekonomi Program studi Manajemen pada Fakultas Bisnis Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui perkembangan keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen perusahaan pada industry manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014. 2. Untuk mengetahui perkembangan nilai perusahaan pada industry manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur yang go public di BEI periode 2010-2014 secara simultan dan parsial. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah secara teoritis dikaitkan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan. Selain itu juga dapat menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan dalam ilmu manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan fungsi keuangan perusahaan. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan solusi terkait dengan permasalahan mengenai keputusan investasi, keputusan pendanaan, profitabilitas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
9 3. Bagi investor Penelitian ini dapat dijadikan sebagai input informasi terkait dengan pengambilan keputusan di dalam investasi sehingga investor dapat mengambil keputusan secara efektif dan efesien. 4. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi maupun acuan bagi mahasiswa maupun pembaca untuk melakukan penelitian di waktu yang akan datang. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menggambarkan atau melukiskan atas setiap data aktual serta fenomena yang ada. Menurut Whitney (1960) dalam buku Nizar (2012:49). Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikapsikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomen yang diselidiki. (2010:20) : Sedangkan defenisi metode verifikatif menurut Sangadjih dan Sopiah Penelitian verifikatif adalah penelitian yang mengecek kebenaran hasil penelitian lain pada tempat sama tetapi waktu berbeda. Kedua metode penelitian ini dilakukan untuk mencari informasi faktual dan mengidentifiksi suatu masalah, melakukan tes hipotesis serta memperoleh jawaban mengenai bagaimana hubungan suatu variabel terhadap variabel lain. Metode analisis
10 data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis korelasi. Kemudian metode analisis statistik secara bersamaan (simultan) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik F yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X1, X2, X3 secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y. Sedangkan uji statistik t dari masing-masing variabel. 1.6 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan yang terdapat pada perusahaan industri manufaktur yang telah go public di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan merupakan penelitian dengan maksut untuk mendapatkan data atau informasi dari keadaan yang sebenernya atau penelitian langsung ke sumber data. Untuk mendapatkan data atau informasi melalui objek yang diteliti lalu diolah dan dianalisis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan merupakan penelitian dengan cara mempelajari bahan-bahan yang dianggap perlu dar literatur-literatur yang terkait masalah yang diteliti untuk mendapatkan bahan yang akan dijadikan landasan teori dalam penyusunan skripsi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mangambil sampel pada perusahaan industri manufaktur yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sumber data berupa laporan keuangan diperoleh dari internet melalui situ www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan di Universitas Widyatama yang berlokasi di Jalan Cikutra No.204 A, Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Agustus 2015.
11