Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

Demokrasi di Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa, sejak kemerdekaan hingga sekarang, banyak pengalaman dan pelajaran

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

BAB I PENDAHULUAN. pembahasan, akhirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Masyarakat Madani

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

I. PENDAHULUAN. hakekatnya ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat

BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam fungsi,platform (program partai) dan dasar pemikiran. Fungsi Partai

RINGKASAN PERBAIKAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

Demokrasi Berbasis HAM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

2017, No tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam Bidang Kesatuan Bangs

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang etimologi demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB I PEDAHULUAN. Negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H.

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Masyarakat Madani

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun

I. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pulau yang dibatasi oleh lautan, sehingga di dalam menjalankan sistem pemerintahannya

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan fenomena yang sangat dibutuhkan dalam era

BAB. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kesatuan dengan sistem Pemerintahan

Partisipasi LSM..., Firsty Husbani, FISIP UI, 2009 Universitas Indonesia. Mundurnya Demokrasi di Indonesia. Demos.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN NU SIDOARJO DALAM USAHA PEMBERDAYAAN CIVIL SOCIETY

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang dikelola dan diatur dengan baik akan menjadi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Otonomi Daerah bukanlah merupakan suatu kebijakan yang baru dalam

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

I. PENDAHULUAN. proses penyelenggaraan pemerintahan. Menurut Abdulkarim (2007:15), pemerintah yang berpegang pada demokrasi merupakan pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan ini dalam artian bahwa karena lapangan retribusi daerah berhubungan

I. PENDAHULUAN. suatu keputusan politik, pemerintahan atau kenegaraan. sebagai proses atau upaya penciptaan dari (1) lembaga -lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang

BAB I PENDAHULUAN. politik yang sama sekali tidak demokratis. Di dalam masa transisi menuju

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

KELOMPOK KEPENTINGAN (INTEREST GROUP)

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

Kata Kunci : Pengawasan DPRD, dan Harmonisasi Hubungan Kepala Daerah serta DPRD.

1 ( atau

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

Birokrasi sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan publik mencakup berbagai program pembangunan dan kebijakan pemerintah. Birokrasi harus lebih

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

Transkripsi:

Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan melemahkannya. Birokrasi, misalnya dapat menjadi sarana penerapan prinsip-prinsip demokrasi, tapi lembaga ini juga bisa menciptakan oligarki, pemerintahan oleh biro (seperti terkandung dalam konsep birokrasi ) atau sistem-sistem nondemokrasi lainnya. Selain itu, keberadaan atau ketiadaan institusi tertentu tidak dengan sendirinya menjamin tercapainya suatu demokrasi yang dicita-citakan. citakan.

Walaupun demikian, dilihat dari pengalaman berbagai negara, ada beberapa kerangka kelembagaan yang memungkinkan realisasi prinsip- prinsip demokratis dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial masyarakat, asalkan kerangka kelembagaan tersebut mencerminkan nilai, kriteria dan pandangan dunia demokrasi

Dalam bagian ini, akan dipaparkan beberapa kerangka kelembagaan (structural frameworks) yang disatu pihak beroperasi dengan prinsip-prinsip demokrasi dan dipihak lain turut menciptakan dan melanggengkan ciri-ciri demokratis suatu masyarakat. Pada dasarnya, kerangka-kerangka kelembagaan tersebut dapat dibedakan kepada tiga perangkat kelembagaan

1. Lembaga yang secara langsung mempengaruhi penerapan hak-hak asasi warga negara, 2. Lembaga-lembaga yang merupakan mekanisme yang memungkinkan warga negara berinteraksi dengan lembaga-lembaga pemerintah atau negara. Dalam hal ini lembaga-lembaga tersebut memberikan kesempatan seluas mungkin bagi warga negara untuk mendapatkan atau mempertukarkan informasi, mengartikulasikan kepentingan dan mengungkapkan opini serta mengungkapkan pandangan mereka mengenai berbagai segi kehidupan komunitas politik. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga memungkinkan para pemimpin politik untuk bebas bersaing mendapatkan dukungan warga negara.

3. Terdiri dari lembaga-lembaga pemerintahan itu sendiri, yang kebijakan-kebijakannya kebijakannya sedapat mungkin mencerminkan atau selaras dengan preferensi demos 3.

1. Struktur Kelembagaan dan Hak-Hak Warga Negara a) Pendidikan Bagi Warga Negara Pendidikan bagi dalam sistem yang demokratis menempati posisi yang sangat sentral. Secara ideal pendidikan dimaksudkan untuk mendidik warga negara tentang kebajikan dan tanggungjawab sebagai anggota civil society.

b) Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam banyak kasus sering terlihat pelanggaran tentang hak-hak individu baik oleh pemerintah maupun oleh kelompok dan individu lain. Dan tidak jarang pula individu yang dilanggar haknya tersebut tidak dapat berbuat banyak karena ketidaktahuan, kurangnya informasi maupun karena posisi mereka yang lemah dan tidak memungkinkan untuk melakukan tuntutan. Pelanggaran hak-hak individu ini sangat sering dijumpai dalam bentuk misalnya penggusuran dan perampasan dengan dalih kepentingan umum, penipuan terhadap konsumen oleh perusahaan yang melayani kebutuhan masyarakat baik barang maupun jasa, kesewenang-wenangan dalam hubungan perburuhan dan dalam bentuk-bentuk yang lain.

Pelanggaran-pelanggaran ini mendorong timbulnya berbagai kelompok ataupun lembaga yang berusaha melindungi hak dan kepentingan individu. Bentuknya dapat berupa lembaga formal dalam artian merupakan badan hukum seperti lembaga perlindungan konsumen, lembaga bantuan hukum dan sebagainya, tetapi juga dapat merupakan pengelompokan individu untuk memperjuangkan kepentingan tertentu misalnya dalam bentuk protes-protes, protes, demonstrasi, unjuk rasa dan sebagainya.

2. Struktur Kelembagan Antara Warga Negara dan Negara. Beberapa negara yang secara keseluruhan memenuhi kebutuhan akan perlunya mekanisme yang memungkinkan warga negara untuk di satu pihak memelihara dan mempertahankan otonominya dan dipihak lain menerjemahkan aspirasi dan preferensi warga negara menjadi pilihan-pilihan politik. Termasuk disini adalah lembaga seperti media, kelompok kepentingan, partai politik dan sistem pemilihan umum. 2.

a) Media Massa dan Akses ke Informasi Media massa yang independen, kompetitif dan tersedia secara luas penting bagi demokrasi. b) Kelompok Kepentingan lembaga lain yang menghubungkan warga negara dengan pemerintah adalah kelompok kepentingan. c) Pemilihan Umum Kesempatan untuk ikut serta dalam pemilihan merupakan hak yang harus diberikan kepada seluruh warga tanpa kecuali dengan kualifikasi persyaratan tertentu. d) Otonomi Kelembagaan Lembaga-lembaga dalam masyarakat baik yang berupa lembaga politik, sosial, ekonomi maupun kebudayaan dalam sistem yang demokratis benar- benar merupakan lembaga yang mencerminkan aspirasi masyarakat tersebut dalam arti kelembagaan personal maupun substansinya.

3. Lembaga-Lembaga Pemerintah 3. a) Lembaga Legislatif Lembaga perwakilan dan proses legislatif yang sensitif merupakan salah satu lembaga inti yang harus memperoleh perhatian serius jika ingin menerapkan demokrasi. b) Lembaga Eksekutif Secara konstitusional, kontrol terhadap keputusan pemerintah dibidang kebijakan berada di tangan para pejabat terpilih. Para pejabat ini dipilih oleh badan yang lebih tinggi untuk menjalankan tugas tertentu karena dianggap mampu atau memiliki kualifikasi yang memungkinkan dia mampu menjalankan tugas yang dibebankan padanya, dan bukan berdasarkan pertimbangan lain seperti afiliasi politik, keturunan dan lainnya.

c) Birokrasi Selain lembaga legislatif dan eksekutif, birokrasi adalah lembaga pemerintahan lainnya yang diperlukan dalam demokrasi terutama mengingat skala aktivitas negara modern sebagai suatu bentuk asosiasi penting tempat prinsip-prinsip demokrasi beroperasi. d) Demokrasi pada Level Lokal Partisipasi aktif warga negara menuntut adanya lembaga-lembaga politik pada tingkat lokal yang memiliki kekuasaan untuk memutuskan isu-isu lokal. Karena unsur kekuasaan ini, maka unit-unit politik pada level lokal mestinya menjadi bagian dari pemerintahan lokal.

e) Hukum dan Aparat Penegak Hukum Hukum dan ketertiban merupakan salah satu aspek yang lain yang sangat krusial dalam proses demokratisasi. Sekalipun disadari oleh prinsip kebebasan bagi warga negaranya, namun tetap diperlukan aturan-aturan yang memberikan norma perilaku baik negara maupun warga negara. f) Kelembagaan Ekonomi Pasar Dalam kehidupan ekonomi, semakin meningkatnya pendapatan yang diperoleh suatu masyarakat akan menggeser permintaan masyarakat dari permintaan pangan dan sandang menjadi permintaan pendidikan, kesehatan, keterampilan, atau dari sektor primer menjadi sektor skunder dan tersier. Akibatnya konsentrasi kegiatan ekonomi bergeser dari kegiatan primer ke kegiatan skunder dan tersier.

g) Pemilikan Sumber Daya Ekonomi Dari faktor produksi yang dimanfaatkan dan diikutsertakan dalam proses produksi, pemilik faktor produksi memperoleh imbalan. Menurut kapitalisme, sumbangan yang paling besar memperoleh hasil yang lebih tinggi pula, sedangkan sosialisme, input produksi dimiliki negara termasuk juga tenaga kerja sehingga pembagian hasil pembangunan dibagikan oleh negara. g) h. Perpajakan Prograsif dan Berkeadilan Penggunaan faktor produksi dalam proses produksi akan menimbulkan surplus ekonomi. Surplus ekonomi dapat dinikmati oleh pemilik faktor produksi. Akan tetapi, karena surplus ekonomi tersebut tidak dapat dicapai apabila tidak dikombinasikan dengan pemilik lainnya, sehingga sebagian surplus ekonomi tersebut diambil untuk kepentingan bersama melalui penerimaan pajak.