BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subyek siswa kelas X program keahlian Agribisnis Perikanan sebanyak satu

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian ini bertujuan menganalisis suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan mengenai pengetahuan siswa pada materi sistem reproduksi dan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner (angket) dan wawancara terhadap guru biologi. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seperti gambar : X 1 Y X Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan : X 1 =Variabel pengetahuan siswa X =Variabel sikap siswa Y =Kesehatan reproduksi 9

30 3. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,yang meliputi : 1. Tahap persiapan, meliputi : a. Observasi tahap pertama b. Penyusunan instrumen penelitian c. Validasi instrument penelitian d. Penentuan subjek penelitian. Tahap pelaksanaan, meliputi : a. Pengambilan data b. Pengumpulan dan tabulasi data 3. Tahap penyelesaian, meliputi : a. Analisis data penelitian b. Menyimpulkan hasil penelitian 3.3 Subjek Penelitian Arikunto (00:108) mengemukakan subjek penelitian merupakan suatu yang kedudukannya sentral karena pada subjek penelitian ini data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi. Siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi berjumlah <100 orang. Menurut Arikunto (010:174) apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik di ambil semua. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Sugiyono (010:1), yang

31 menyatakan bahwa bila jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dijadikan sampel. Tabel 3.1. Data Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi No Kelas JumlahSiswa 1 XII MIA 1 30 XII MIA 8 3 XII MIA 3 9 (Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 10 Kota Jambi) Total 87 3.4 Teknik Pengumpulan data 3.4.1 Tes Tes sebagai instrument pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan,013:76). Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengentahui pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan ganda (multiple choice) untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi yang terdiri dari dua skor, yaitu 1 (jika jawaban benar) dan 0 (bila jawaban salah). 3.4. Angket Menurut Arikunto (000:136) angket merupakan kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang yang dalam hal ini disebut responden. Angket tersebut berisi tentang pernyataan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup (angket berstruktur)

3 dengan jawaban yang telah disediakan pada item pertanyaan yang dinilainya paling sesuai dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang dipilih. Cara menjawab angket ini dilakukan secara tertulis. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran angket kepada siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi yang menjadi subjek penelitian. Angket yang telah berisi daftar pernyataan disebarkan kepada responden, selanjutnya responden diminta untuk mengisi pernyataan yang telah disediakan. Skala yang digunakan adalah skala likert yang terdiri sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju 3.4.3 Wawancara Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, terkait dengan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi dan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi, maka dilakukan wawancara struktur terhadap guru biologi kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dalam wawancara yang dilakukan, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan tentang materi sistem reproduksi dan kesehatan reproduksi. 3.4.4 Dokumentasi Menurut Sugiyono (010:4) dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan dapat berupa biografi dan peraturan kebijakan, sedangkan dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, sketsa dan lain-lain. Dalam penelitian ini, jenis dokumentasi yang digunakan adalah perangkat mengajar yang di gunakan oleh guru Biologi kelas XII MIA serta gambar berupa foto saat pengumpulan data dilakukan di lapangan.

33 Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. 3.4 Uji Coba Instrumen Instrumen terlebih dahulu di uji cobakan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dengan baik. Pengujian instrumen yang digunakan yaitu validitas konstruksi (Construct Validity) mengikuti Sugiyono (010:177). Adapun ahli yang menvalidasi instrumen yaitu Ibu Mia Aina, S.Pd., M.Pd. Instrumen yang telah divalidasi selanjutnya diujicobakan pada responden yang bukan merupakan sampel penelitian. Ujicoba dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan sampel diambil 35 Orang. Ujicoba dilakukan terhadap sebagai berikut: 3.5.1 Validitas instrumen Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang ingin diukur. Untuk menentukan validitas tes pengetahuan sistem reproduksi dan angket sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan Pearson Product Moment adalah (Riduwan, 013:98). r xy = { N N XY ( X )( Y ) X ( X ) }{ N Y ( Y ) } Keterangan : r xy = koefisien korelasi variabel X dan Y N = banyaknya siswa yang uji coba Y = item 1 Y = item terakhir X = jumlah skor X XY = jumlah skor Y X² = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y Y² = jumlah kuadrat skor Y

34 Tabel 3. Kriteria pengukuran validitas No Nilai Kriteria Validitas 1 0,80 r xy 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r xy 0,80 Tinggi 3 0,40 r xy 0,60 Sedang 4 0,0 r xy 0,40 Rendah 5 0,00 r xy 0,0 Sangat Rendah Kriteria yang digunakan dalam menentukan validitas butir instrumen dalam ujicoba insrumen penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai R hitung dengan nilai R tabel. Jika nilai R hitung > nilai R tabel, maka item ke-i tersebut sudah valid, namun jika nilai R hitung < nilai R tabel, maka item ke-i tersebut tidak valid. 3.5. Reliabilitas Instrumen Menurut Sukardi (009:17) suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui konsistensi dari angket sebagai alat ukur sikap siswa, dan tes sebagai alat ukur pengetahuan siswa, sehingga hasil suatu pengukuran dari kedua instrumen tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Reliabilitas instrumen pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi digunakan rumus Kuder Richardson (Sugiyono,010:186), yaitu : = 1 Σ Keterangan: k = Jumlah item instrumen p i = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 q i = 1-pi S =varians total

35 Sedangkan untuk menentukan reliabilitas angket sikap siswa digunakan rumus Alpha (Arikunto,010:39) yaitu: Σσb² = 1 1 σi² # Keterangan: r : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir soal $b² : Jumlah varians total $ i² : Varians total Tabel 3.3 Kriteria pengukuran reliabilitas No Nilai Kriteria Reliabilitas 1 0,00 r11 0,0 Sangat Rendah 0,1 r11 0,40 Rendah 3 0,41 r11 0,60 Cukup 4 0,61 r11 0,70 Tinggi 5 0,71 r11 1,00 Sangat Tinggi Keterangan: 1) Kriteria reliabilitas sangat tinggi atau tinggi, maka instrumen dapat digunakan dan memberikan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. ) Kriteria reliabilitas cukup atau rendah, maka instrumen tersebut diperbaiki hingga dapat dinyatakan reliabel atau mampu memberikan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. 3) Kriteria reliabilitas sangat rendah, maka instrumen tersebut tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian

36 3.5.3 Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun rumus daya pembeda soal yaitu (Arikunto,013:8): % = &' )) = PA PB (' *) DP J JA JB BA BB PA PB Dengan : = Daya Pembeda = Jumlah Peserta Tes = banyak peserta kelompok atas = banyak peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi ssiswa kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4 Kriteria daya beda soal tes pengetahuan Nilai D Kriteria Pengukuran 0,71-1,00 Baik Sekali 0,41-0,70 Baik 0,1-0,40 Cukup 0,00-0,0 Jelek 3.5.4 Tingkat kesukaran soal Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu, yang ditentukan berdasarkan indeks kesukaran soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu sulit untuk dikerjakan oleh siswa. Bentuk soal yang mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi usahanya untuk memecahan soal, sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadijenuh dan puus asa untuk menyelesaikannya.

37 Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yaitu (Arikunto, 013:3): P = & (+ P B JS Dengan : = Indeks Kesukaran = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar = Jumlah seluruh siswa yang ikut tes Tabel 3.5 Tingkat kesukaran soal berdasarkan indeks kesukaran soal Indeks Kesukaran Soal (P) Tingkat Kesukaran Soal 0,00-0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah 3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1 Jenis data Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa kemampuan yang diiliki siswa dalam menjawab pertanyaan mengenai sistem reproduksi. Pernyataan mengenai sikap dengan menggunakan skala Likert yang berisi 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Data kualitatif didapatkan dari wawancara kepada guru mata pelajaran Biologi. 3.6. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA dan guru biologi yang mengajar di kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi. Data dari siswa dikumpulkan menggunakan tes dan angket, sedangkan data dari guru dikumpulkan menggunakan wawancara.

38 3.7 Teknik Analisis Data Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif ini peneliti dapat mempresentasikan secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti (Sukardi, 011:86). Data dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam bentuk distrbusi frekuensi serta disajikan secara deskriptif. 3.7.1 Analisis Tes Pengetahuan Pengetahuan siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi dideskripsikan menggunakan data berskala ordinal yaitu skor 1 diberikan untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Menurut Riduwan (01:41) pengolahan data pengetahuan menggunakan presentase dengan rumus: P = n f 100 % Keterangan : P F n = Persentase = Skor jawaban responden = Skor total Interpretasi data hasil penelitian dikelompokan menjadi 5 kategori yang mengacu pada teori Riduwan (013:89) Tabel 3.6 Kategori pengelompokkan pengetahuan Persentase (%) Karakteristik 81-100 Sangat Tinggi 61-80 Tinggi 41-60 Sedang 1-40 Rendah 0-0 Sangat Rendah

39 3.7. Analisis Angket Untuk menganalisis sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan angket tertutup dan dianalisis menggunakan skala Likert. Pernyataanpernyataan yang diajukan berbentuk positif dan negatif. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini Tabel 3.7 Format pernyataan angket sikap Pernyataan SangatSetuju Setuju Tidak Setuju SangatTidakSetuju Positif 4 3 1 Negatif 1 3 4 Sumber: Riduwan (013:87) Data yang telah diperoleh dari angket tertutup, selanjutnya akan di analisa melalui teknik analisis data penelitian. Teknik analisa data yang digunakan yaitu perhitungan data kedalam bentuk persentase berdasarkan angket tertutup dan skala likert yang digunakan selama penelitian yaitu :, = -. /100 % Keterangan : P = Persentase f = Skor jawaban responden n = Skor total Rumus pengolahan data akhir tersebut digunakan untuk menghitung hasil pengumpulan data dari instrumen angket yang diisi oleh siswa. Penafsiran ketentuan hasil pengisian disajikan dalam tabel 3.8. Tabel 3.8 Kriteria penilaian angket siswa Persentase (%) Karakteristik 81-100 Sangat Baik 61-80 Baik 41-60 Sedang 1-40 Tidak Baik 0-0 Sangat Tidak Baik

40 3.7.3 Analisis Hubungan Pengetahuan Sistem Reproduksi Terhadap Sikap Siswa dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Penelitian ini dilakukan juga analisis untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan sistem reproduksi terhadap sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan grafik hubungan xy, dimana x merupakan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi dan y merupakan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Hubungan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi terhadap sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi pada siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi dianalisis dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah (Riduwan, 013:98). r xy = { N N XY ( X )( Y ) X ( X ) }{ N Y ( Y ) } Keterangan : r xy = koefisien korelasi variabel X dan Y N = banyaknya siswa yang uji coba Y = item 1 Y = item terakhir X = jumlah skor X XY = jumlah skor Y X² = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y Y² = jumlah kuadrat skor Y Langkah selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan antara kedua variabel, menggunakan rumus uji signifikasi korelasi product moment yaitu : r t = n 1 r

41 Dimana : r : Koefisien korelasi N : Jumlah responden t : Nilai signifikasi Kuat lemah atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi melalui hasil analisis dikonsultasikan dengan tabel nilai r (Sugiyono,010:50). Tabel 3.9 Interpretasi koefisien korelasi Indeks Korelasi Karakteristik 0,800-1,000 Sangat Kuat 0,600-0,799 Kuat 0,400-0,599 Sedang 0,00-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah 3.7.3 Analisis Wawancara Pengumpulan data melalui instrumen penelitian pada penelitian ini berupa wawancara yang mengacu pada teori Lincoln and Guba dalam Sugiyono (010:415), antara lain : a. Menetapkan sasaran wawancara b. Menyiapkan pokok permasalahan c. Melangsungkan wawancara d. Menuliskan hasil wawancara e. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh

4 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 19 Oktober hingga 19 November 015 pada tahun ajaran 015/016.