BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan Salvatore dalam. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka (2011:19). Nilai perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Begitu pula dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang buruk, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai buruk di mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BABl PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin baik sekarang ini dapat. menyebabkan timbulnya persaingan bisnis yang ketat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (Sudana, 2011: 22). Semakin tinggi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alasan Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang adalah untuk memaksimal nilai perusahaan dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. obat, terutama dalam hal kesehatan. Menurut Sharabati et al. (2010) memandang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat harga saham maka nilai perusahan akan meningkat pula. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tetap diminati oleh investor. Laporan keuangan yang diterbitkan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham dalam Borolla (2011) menjelaskan bahwa tujuan berdirinya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan manufaktur untuk meningkatkan kinerja perusahaan masing-masing. Tujuan utama perusahaan meningkatkan kinerjanya adalah untuk memaksimalkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan keadaan perusahaan saat ini serta dapat menggambarkan prospek perusahaan di masa mendatang. Sehingga nilai perusahaan dianggap mampu mempengaruhi penilaian para investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan dapat berupa nilai aset dan keahlian manajemen dalam mengelolah perusahaan. Salah satu aset perusahaan yaitu saham yang merupakan surat berhaga yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh modal jangka panjang. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan dapat ditentukan oleh harga saham yang tercantum di Bursa Efek. Pembetukan harga saham disebabkan adanya permintaan dan penawaran atas saham yang disebabkan banyak faktor (Wulandari, 2013:456). Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity. Tinggi rendahnya harga saham yang terbentuk mempengaruhi nilai dari perusahaan. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menunjukan 1

2 bahwa perusahaan tersebut mampu meningkatkan kinerjanya secara baik. Sehingga perusahaan dengan nilai yang tinggi banyak diminati oleh para investor karena dianggap mampu memakmurkan para pemilik atau pemegang saham melalui pengembalian investasi yang tinggi. Menurut Martono dan Harjito (2008:295) rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost asset or fund) yang gunanya untuk memperbesar tingkat pengahasilan (return) bagi pemilik perusahaan. Leverage terbagi menjadi dua yaitu, operating leverage dan financial leverage, dalam penelitian ini penulis akan memfokuskan pada financial leverage. Warsono (2003:204) mengatakan bahwa financial leverage adalah setiap penggunaan aset atau dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Sedangkan Husnan (dalam Sari dan Sidiq 2013:3) mengatakan financial leverage tejadi pada saat perusahaan menggunakan utang dan menimbulkan beban tetap yaitu bunga yang harus dibayar dari hasil operasinya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi rentan terhadap kondisi financial distress. Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam akan mengalami kebangkrutan karena penggunaan utang yang berlebihan sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibanya. Seperti yang dikatakan oleh Sinuraya (2008:130) leverage yang menguntungkan terjadi apabila perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dari dana yang dibeli daripada biaya tetap penggunaan dana tersebut. Artinya, apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih kecil

3 daripada biaya dan beban tetap yang harus dibayar maka perusahaan akan mengalami kerugian. Kerugian yang timbul tidak hanya ditanggung oleh perusahaan tetapi juga di tanggung oleh para pemegang saham dan investor. Kerugian tersebut dapat berupa pengurangan dividen atau kebangkrutan perusahaan akibat tidak dapat membayar beban tetap. Hal ini menyebabkan nilai perusahaan menurun karena dianggap mengurangi kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Sehingga semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan akan semakin rendah nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat leverege suatu perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Hermuningsih, 2013:128). Profitabilitas mengambarkan tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan kegiatan operasinya untuk menghasilkan laba dalam satu periode tertentu. Tingginya tingkat profitabilitas sebuah perusahaan menandakan perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on equity. Tingkat pengembalian saham yang tinggi merupakan salah satu alasan investor menanamkan modal kepada perusahaan. Manajemen harus mampu mengelolah sumberdana yang dimiliki secara efektif agar dapat meningkatkan laba bersih. Return on equity merupakan rasio yang menujukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas

4 pemegang saham (Hermuningsih, 2013:128). Semakin tinggi return on equity maka akan meningkatkan permintaan saham perusahaan. Meningkatnya permintaan saham akan mendorong harga saham meningkat. Tingginya harga saham akan menetukan return yang diterima oleh para investor. Semakin tinggi perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar return yang di harapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Dewi dan Wiraja, 2013:363). Ukuran dari sebuah perusahaan juga ikut menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan (size) merupakan suatu indikator dari kekuatan financial suatu perusahaan (Hermuningsih, 2012:233). Perusahaan besar lebih memiliki kepercayaan investor dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan besar dianggap memiliki kondisi yang stabil. Sehingga memudahkan perusahaan dalam mendapatkan modal. Seperti yang diungkapkan Dewi dan Wirajaya (2013:360) semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Semakin baik dan semakin banyaknya sumber dana yang diperoleh, maka akan mendukung operasional perusahaan secara maksimum, sehingga akan meningkatkan harga saham dari perusahaan (Pantow et al. 2015:962). Meningkatnya harga saham perusahaan menandakan adanya peningkatan nilai perusahaan. Growth opportunity atau peluang bertumbuh perusahaan menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Kartini dan Arianto (dalam Hermuningsih, 2013:132) peluang pertumbuhan adalah perubahan total

5 aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi growth opportunity menunjukan bahwa perusahaan semakin berkembang. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pengembangan pada perusahaan. Sumber pedanaan tersebut dapat berasal dari internal perusahaan seperti laba ditahan atau dari sumber pendaan eksternal seperti hutang. Perusahaan yang akan mengalami pertumbuhan tinggi di masa mendatang cenderung lebih memilih menggunakan saham untuk mendanai operasional perusahaan (Hermuningsih, 2013:132). Adanya peluang investasi memberikan sinyal positif kepada investor tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Sinyal yang di tangkap oleh investor tersebut dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Growth opportunity yang tinggi menandakan peluang untuk mendapatkan return lebih tinggi dimasa yang akan datang. Artinya, growth opportunity akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Sidiq (2013). Penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan dan return saham telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian sebelumnya mengenai hubungan atara variabel tersebut memperoleh hasil yang sama. Namun, terdapat juga penelitian sebelumnya yang menghasilkan hasil penelitian yang berbeda-beda diantaranya yaitu : 1. Penelitian Sari dan Sidiq (2013) dan Febrianti (2012) menunjukan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

6 Sedangkan, Sari (2013) memperoleh hasil yang berbeda yaitu leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Dewi dan Wirajaya (2013) juga menghasilkan hasil yang berbeda yaitu DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Penelitian Prasetyorini (2013) menghasilkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan sinifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Sidiq (2013) menghasilkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian Pantow et al. (2015) menunjukan bahwa size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, dalam penelitian Febrianti (2012) memperoleh hasil size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Penelitian Hermuningsih (2013) menunjukan hasil growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut hasilnya sama dengan yang dilakukan oleh Sari (2013) dan Prasetyorini (2013). Namun, Poernawati (2008) menunjukan hasil yang berbeda yaitu growth opportunity yang di proksikan dengan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan Price to Book Value (PBV) berpengaruh lebih dominan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui hasil yang sebenarnya terjadi dengan data yang relevan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Leverage,

7 Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity terhadap nilai perusahaan (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah size berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 3. Untuk mengetahui pengaruh size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh growth opportunity terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Konstribusi praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor maupun kreditur agar dapat menanamkan modal dalam perusahaan dengan memperhatikan nilai perusahaan. Bagi pengembangan perusahaan untuk kedepannya dapat memberikan masukan dalam menganalisis rasio keuangan dan serta menyusun laporan keuangan yang baik dalam peningkatan kinerja perusahaan. Memberikan informasi dan pemikiran kepada para pengambil keputusan untuk mengambil keputusan yang tepat dimasa mendatang. 2. Konstribusi Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan serta dapat memperkaya bahan kajian atau referensi untuk penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sama. 3. Konstribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat digunakan untuk bahan perbandingan akan penelitian bidang yang sama.

9 Serta sebagai masukan untuk perusahaan agar mampu mengetahui faktorfaktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaanya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup bahasan penelitian ini meliputi pengujian mengenai pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2015. Data untuk analisis dalam penelitian ini berasal dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan pada periode penelitian 2011-2015.