2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal VO2Max Kelompok Eksperimen

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

Idris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan dapat mengakibatkan stres (Suryanto 2011).

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENGANTAR. menjadi faktor resiko ketiga terbesar penyebab kematian dini (Kartikasari A.N.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FISIOLOGI DAN OLAH RAGA

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL STATUS GIZI DAN KAPASITAS VO2 MAKSIMAL PADA MAHASISWA UKM BASKET DI UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tubuh ideal dan sehat menjadi dambaan bagi semua orang karena hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dalam pergaulan serta tampil sehat dalam setiap kesempatan. Untuk mendapatkan tubuh yang ideal dan sehat dibutuhkan usaha yang keras, baik itu dengan diet ketat atau diet secara sehat. Pola hidup sehat memiliki peranan penting dalam hal ini. Alasan umum mengapa orang mengurangi berat badan tidak hanya untuk terlihat seksi dan percaya diri ketika tampil dimasyarakat, tetapi juga untuk menghindari bahaya lemak tubuh yang berlebihan menjadi obesitas atau kegemukan. Banyak sekali faktor atau kebiasaan hidup yang menyebabkannya. Salah satu kebiasaan pemicu kegemukan tersebut yaitu mengkonsumsi makanan berlemak dalam jumlah yang berlebih. Kita tidak sadar dengan mengkonsumsi makanan berkadar lemak setiap hari tanpa diimbangi oleh aktifitas fisik akan mengakibatkan penumpukan lemak pada tubuh yang menyebabkan kegemukan. Menurut Damayanti (2013, hlm. 16) Lemak adalah satu zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk menyimpan kelebihan energi yang berasal dari makanan. Tubuh menggunakan lemak untuk memproduksi berbagai hormon dalam tubuh, seperti prostaglandin yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh yang penting (tekanan darah, sistem syaraf, denyut jantung, elastisitas pembuluh darah, dan pembekuan darah). Bahkan lemak berperan penting dalam memelihara kulit, rambut, dan berbagai organ pokok dalam tubuh, seperti ginjal, liver, organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat. Banyak sekali dampak positif yang dirasakan oleh tubuh kita jika mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang seimbang. Dengan mengkonsumsi lemak sesuai kebutuhan, dapat meningkatkan fungsi tubuh, dan fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik. 1

2 Akan tetapi apabila lemak itu dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi tubuh dikemudian hari. Kelebihan lemak di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, bahkan kanker. Untuk menghindari semua efek negatif yang ditimbulkan oleh lemak. Banyak orang berusaha keras untuk menurunkan berat badannya. Dimulai dari diet sehat, mengurangi konsumsi makan malam, berolahraga teratur. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di bidang medis, kini untuk menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan cara-cara yang instan seperti mengkonsumsi obat pelangsing, teknik akupuntur bahkan sampai sedot lemak. Cara seperti ini tentu tidak baik bagi tubuh kita, usaha menurunkan berat badan dengan cara instan justru akan memicu timbulnya masalah baru. Dalam keadaan ini perlu kehati-hatian terutama dalam menentukan target penurunan berat badan serta menentukan metode dan cara yang tepat untuk menurunkannya. Salah satu metode yang tepat dan aman untuk menurunkan berat badan adalah dengan berolahraga aerobik yang bersifat endurance atau daya tahan. Dimana suatu jenis pelatihan yang penggunaan sistem energinya berasal dari lemak serta banyak menggunakan oksigen. Semua bentuk pelatihan tersebut adalah latihan yang bersifat daya tahan seperti lari, senam aerobik, bersepeda, berenang dan berbagai macam pelatihan lainnya yang bersifat daya tahan. Menurut Setiawan (dalam Griwijoyo (dkk), 2005, hlm. 65) Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relative lama. Oleh karena daya tahan merupakan kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama, maka bentuk latihan untuk mengembangkan daya tahan harus berlangsung dalam jangka waktu lama atau bentuk latihan yang memaksa tubuh kita untuk bekerja lebih lama (lebih dari enam menit). Namun bagi sebagian orang bosan melakukan latihan yang bersifat aerobik seperti berlari, bersepeda, dll. Dibutuhkan suatu variasi latihan yang lain agar bagi para pelakunya merasa tidak bosan untuk melakukannya. Suatu sistem latihan

3 yang dapat dipakai untuk maksud tersebut adalah sistem latihan yang disebut circuit training. Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan dari circuit training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan. Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, ruangan terbuka, dll. Dalam bukunya Harsono (1988, hlm. 227) dijelaskan bahwa : Circuit training sebagai suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki secara serempak fitness keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen-komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, mobilitas, dan komponen-komponen fisik lainnya. Karena itu bentuk-bentuk latihan circuit training adalah kombinasi dari semua unsur fisik yaitu daya tahan, kekuatan, kecepatan dan fleksibilitas. Bentukbentuk latihannya biasanya disusun dalam lingkaran. Karena itu nama latihan ini disebut circuit training. Aktifitas dari latihan circuit training ini melakukan suatu jumlah latihan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau melakukan sebanyak mungkin latihan dalam jangka waktu tertentu. Maka dari itu, dengan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat kita dapat melatih semua komponen kondisi fisik dalam waktu yang bersamaan. Pada awalnya latihan ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot sambil melatih sistem aerobik, selanjutnya berkembang untuk memperbaiki komposisi tubuh. Sehingga jika kita berbicara mengenai latihan circuit training tidak hanya sisi kekuatannya saja yang meningkat tetapi dari sisi kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max) pun dapat meningkat. Hal ini diperkuat seperti yang diungkapkan oleh Rohmat (2013, hlm. 11) yang menyatakan bahwa : Latihan circuit mempunyai sifat kerja yang hampir terus menerus, membuat frekuensi denyut jantung dan konsumsi oksigen berlangsung dalam porsi tinggi. membuat frekuensi denyut jantung dan konsumsi oksigen yang tinggi selama melakukan latihan cenderung meningkatkan VO2 Max.

4 VO2 Max mengacu pada kecepatan pemakaian oksigen bukan sekedar banyaknya oksigen yang dipakai oleh tubuh. Seseorang yang memiliki VO2 Max tinggi dapat melakukan aktivitas dan latihan lebih lama dibandingkan dengan orang yang memiliki VO2 Max rendah. Menurut Paulus dan Sidik (2007, hlm. 26) VO2 Max adalah jumlah O2 yang diproses tubuh pada kerja maksimal. Satuan VO2 Max dinyatakan dalam liter O2/menit. Tingkat kebugaran dapat diukur dari volume anda dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2 Max). Untuk melihat bagaimana hasil yang dicapai bila bentuk latihan circuit training diterapkan, maka penulis tertarik untuk mengungkapkan latihan circuit training ini. Diharapkan dapat diketahui apakah metode latihan circuit training ini efektif dalam menurunkan lemak di dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan aerobik. Hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya penelitian untuk mengetahui Pengaruh Latihan Circuit Training terhadap Penurunan Lemak Tubuh dan Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Aerobik (VO2 Max). B. Identifikasi Masalah Penelitian Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian, pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan penelitian tidak terlalu luas, maka penulis membuat batasan penelitian sebagai berikut : 1. Masalah yang ditelaah dalam penelitian ini adalah latihan circuit training yang secara spesifik diarahkan untuk mengetahui dampak latihan ini terhadap penurunan lemak tubuh dan peningkatan kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max).

5 2. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini latihan circuit training. 3. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam peneltiian ini penurunan lemak dan daya tahan aerobik (VO2 Max). 4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. 5. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Skinfold Caliper dan bentuk tes untuk mengetahui tingkat VO2 Max adalah Bleep Test. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas, maka penulis mencoba menerapkan salah satu aspek latihan daya tahan, yaitu latihan circuit training dalam upaya mengurangi timbunan lemak dan daya tahan aerobik (VO2 Max). Maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut sebagai berikut : 1. Apakah latihan circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan lemak tubuh? 2. Apakah latiahn circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max)? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini yang ingin penulis capai adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan circuit training terhadap penurunan lemak tubuh. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan circuit training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max). E. Manfaat Penelitian Setiap penulisan atau penelitian seseorang ataupun kelompok diharapkan dapat berdampak positif dan dapat berguna :

6 1. Secara Teoritis Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan keilmuan yang berarti bagi masyarakat atau sebagai bahan referensi bagi lembaga olahraga, atlet, pelatih mengenai pengembangan latihan circuit training khususnya pada penurunan lemak tubuh dan peningkatan daya tahan aerobik (VO2 Max). 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan dalam proses latihan kepada pelatih, pihak-pihak terkait yang kaitannya dengan bentuk latihan circuit training dalam upaya penurunan lemak tubuh dan peningkatan kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max) untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik. F. Struktur Organisasi Skripsi Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan : meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian : dalam kajian pustaka berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang hakikat daya tahan, circuit training, hakikat lemak yang di dalamnya dibahas tentang pengertian lemak, jenis-jenis lemak, fungsi lemak, kebutuhan lemak, bahaya lemak bagi tubuh, cara menurunkan lemak, mengukur lemak tubuh, menghitung berat badan ideal dan pembahasan mengenai daya tahan aerobik (VO2Max). Dalam kerangka pemikiran berisi tentang pengaruh latihan circuit training terhadap penurunan lemak tubuh dan pengaruh latihan circuit training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan aerobik (VO2 Max). Dan dalam hipotesis penelitian berisi tentang jawaban sementara tentang penelitian yang akan diteliti. Bab III Metode Penelitian : membahas lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian,

7 metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Pengolahan Data dan Analisis Data : membahas tentang hasil pengolahan data dan analisis data dan pembahasan mengenai diskusi penemuan. Bab V Kesimpulan dan Saran : membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.