Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

Indonesia telah dirancang ke dalam pembelajaran berbasis teks. Di dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Fitri Aulia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Rama Wadi. NIM

Kata Kunci : Model Pembelajaran, discovery learning, Memahami Teks Prosedur Kompleks

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

ARTIKEL. Disusun dan diajukan oleh: FERNANDO M N NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat. untuk Diunggah pada Jurnal Online

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

ARTIKEL E-JOURNAL AGUS RAHMANDA NIM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

rendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mengetahui apa itu opini editorial.

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Ilmu Komunikasi Humas

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah aset masa depan yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)

ISSN: Volume-3, Edisi-1, Maret 2016 Halaman 23-30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN

SRI YANTI SIREGAR NIM ABSTRAK

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. Oleh. Simbolon NIM Hotris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh Ummi Kalsum Lubis Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

Oleh Devi Srita Ulina Br Bangun Dr. Syahnan Daulay, M.Pd.

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Transkripsi:

0

PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin, M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe sebanyak 192 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 32 orang.metode yang digunakan adalah metode deskripsi koresional. Data kebiasaan membaca dijaring dengan menggunakan angket sebanyak 38 soal. Data kemampuan menulis teks prosedur kompleks dijaring dengan menggunakan tes perbuatan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji keberartian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal, linier, dan berarti. Hasil perhitungan dengan menggunakan anlisis korelasi Product Moment pada taraf signifikan α 0.05 menujukkan nilai r hitung > r tabel yakni 0.857 > 0.349, hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe tahun pembelajaran 2015/2016. Adanya hubungan yang signifikan pemahaman steruktur dan ciri kebahasaan dengan kemampuan menulis teks prosedur kompleks maka dapat disimpulkan bahwa Ho (hipotesis nihil) diterima. Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks. PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca salah satu keterampilan yang penting di kehidupan karena kreatif, dan ekspresif. Sehubungan dengan hal ini, keterampilan membaca digunakan dalam proses pembelajaran siswa untuk menangkap dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan kegiatan membaca yang dilakukan siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan pendapat, pikiran, dan dapat mengembangkan daya pikir maupun kreativitas. 1

Dalam kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia mengalami perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan Dalam agar siswa dapat mengembangkan kemampuan menalar dalam bentuk lisan dan tulisan. Kegiatan menulis memiliki hubungan yang erat dengan berpikir. Menulissuatu materi bukan hanya sekedar kegiatan berbahasa, namun juga dapat digunakan sebagai wadah menuangkan hasil pemikiran. Menurut Tarigan (2005;9), dengan membaca siswa dapat mencari serta memperoleh informasi mencakup isi, dan memahami bacaan. Pembelajaran menulis terdapat dalam silabus kurikulum 2013 yaitu pada kompetensi dasar 3.1 Menulis struktur dan kaidah teks prosedur kompleks baik lisan maupun tulisan. Dalam hal ini siswa bukan hanya menulis teks prosedur dengan pengetahuan saja. Namun dalam hal ini siswa harus mampu menulis teks prosedur kompleks berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan.adapun pemahaman struktur pada teks prosedur kompleks yaitu siswa mampu memahami tujuan dan langkahlangkah teks. Siswa dikatakan mampu memahami struktur teks apabila siswa tersebut dapat memaparkan tujuan dan langkah-langkah dalam melakukan suatu kegiatan. Sementara pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yaitu siswa mampu memahami penggunaan kalimat efektif, menghindari kalimat ambigu dan menggunakan makna lugas (denotatif).bertitik tolak dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Soswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Pembelajaran 2015/2016. Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menuntut siswa mampu memahami apa yang disampaikan dalam teks tersebut. Kemendikbud (2014:64) menyatakan bahwa Teks adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa teks adalah satuan bahasa baik lisan maupun tulisan yang di dalamnya terkandung makna, pikiran, dan gagasan yang lengkap. Kesatuan 2

bahasa dapat tercipta ketika kita Ingin mengekspresikan pikiran dan gagasan dengan memilih kata-kata yang sesuai dengan pola pikir atau yang kita pahami kemudian menyusunnya menjadi sebuah kalimat yang saling berkaitan. Semakin mudah menulis suatu materi maka siswa akan terlatih untuk berpikir kritis, mempunyai daya nalar yang tinggi dan aktif dalam mengembangkan prestasi akademik. Kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan hasil belajar siswa dalam kegiatan menulis tergolong rendah.pengakuan dari siswa sendiri pembelajaran mendalami suatu materi merupakan kegiatan yang membosankan. Hal tersebut terbukti ketika penulis melakukan PPLT di SMA Swasta Immanuel Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016. Depdikbud (2007:899) menyatakan, prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Sedangkan menurut Dewi (2014:19) bahwa prosedur adalah suatu cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan urutan waktu dan pola kerja yang tetap sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Selanjutnya, Kemendikbud (2014:129) menyatakan: Prosedur merupakan jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-bali, tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks tersebut disebut protokol. Struktur teksnya adalah tujuan yang akan dicapai langkah-langkah. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prosedur adalah tata cara atau langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu aktivitas sesuai dengan tata cara atau pola kerja yang sudah ditentukan. Depdikbud (2007:584) mengatakan kompleks berarti mengandung beberapa unsur yang pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan. Jadi prosedur kompleks adalah langkah-langkah atau tata cara yang harus dilakukan secara 3

beruntun untuk menyelesaikan suatu aktuvitas. Menurut Kosasih (2013:95) bahwa: Teks prosedur kompleks merupakan teks yang mengutamakan ketepatan dalam hal urutan. Langkah-langkah kegiatan yang kita kemukakan harus benar. Kekeliruan dalam urutan bisa menyebabkan hasil dari kegiatan menjadi gagal, atau bahkan mencelakakan. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa teks prosedur kompleks adalah sebuah teks yang berisi suatu langkah-langkah kegiatan yang mengutamakan ketepatan dalam urutan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. METODE PENELITIAN Kegiataan dalam penelitian dilakukan sebagai upaya untuk membuktikan dan menemukan sesuatu hal dengan berdasar pada metode yang digunakan. Dengan maksud untuk mendapatkan tujun penelitian yang baik. Maka metode yang digunakan haruslah disesuaikan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian tersebut. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar dan pertanyaan terhadap suatu masalah yang dihadapi. Metode penelitian memiliki sebuah rancangan untuk mencapai tujuan penelitian.tujuan yang dimaksud untuk mengarahkan peneliti merancang sebuah kegiatan penelitian agar dapat memberikan jawaban yang sahih terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dalam rumusan masalah. Maka dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metode penelitian korelasional. Menurut Sukmadinata (2010:56) mengatakan bahwa, penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Pengaruh antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Dari pernyataan pendapat di atas, menjadi alasan penulis menggunaan metode korelasi dnegan tujuan untuk melihat pengaruh antara penguasaan stuktur dan ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur 4

kompleks. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:313) yang menyatakan penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dan apabila ada, berapa eratnya serta berarti atau tidaknya pengaruh itu. Besar kecilnya pengaruh tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian 1. Pemahaman Struktur Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 32 terdapat skor tertinggi 85 dan skor terendah 55 dengan rata-rata (M) 69,37. Berdasarkan kategori penilaian pemerolehan nilai rata-rata pemahaman struktur yaitu 69,37 tersebut berkategori cukup. Diketahui bahwa hasil memahami struktur teks prosedur kompleks (X 1 ) yaitu kategori sangat baik sebanyak 3 siswa atau 9,375% ; kategori baik sebanyak 15 siswa atau 46,875% ; kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 15,625% dan kategori kurang sebanyak 15,625%. Permasalahan yang tampak ketika siswa ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang memahami struktur teks prosedur kompleks yang telah dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih rendah. 2. Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 32 terdapat skor tertinggi 85 dan skor terendah 50 dengan rata-rata (M) 68,75. Berdasarkan kategori penilaian pemerolehan nilai rata-rata pemahaman ciri kebahasaan yaitu 68,75 tersebut berkategori cukup. 5

Permasalahan yang tampak ketika siswa ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang memahami struktur teks prosedur kompleks yang telah dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih rendah. 3. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 32 terdapat skor tertinggi 85 dan skor terendah 55 dengan rata-rata (M) 71,87. Berdasarkan kategori penilaian pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur kompleks yaitu 71,87tersebut berkategori baik. Dari tabel distribusi frekuensi diketahui bahwa hasil menulis teks prosedur (Y) yaitu kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 15,625% ; kategori baik sebanyak 17 siswa atau 53,125% ; dan kategori cukup sebanyak 10 siswa atau 31,25%. Permasalahan yang tampak ketika siswa ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang memahami struktur teks prosedur kompleks yang telah dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih rendah dan belum mencapai nilai KKM. b. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pemahaman Struktur Teks Prosedur Kompleks Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Pemahaman struktur teks prosedur kompleks oleh siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 cenderung kurang baik dengan nilai rata-rata 69,37 tersebut berkategori cukup. Sementara untuk uji normalitas pemahaman struktur diketahui Lhitung < Ltabel (0,12 < 0,157). Tabel distribusi 6

frekuensi diketahui bahwa pemahaman struktur teks prosedur kompleks didominasi oleh siswa yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 3 siswa atau 9,375% ; kategori baik sebanyak 15 siswa atau 46,875% ; kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 15,625% dan kategori kurang sebanyak 15,625%. Hal tersebut dikarenakan siwa hanya mendengar penjelasan dari guru mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap ini siswa belajar berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya mengenai pemahaman struktur dan ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks dan menghubungkannya dengan penjelasan yang diberikan guru. Pembelajaran yang seperti ini tentu menimbulkan suasana belajar yang tidak aktif dan kreatif, karena siswa kebanyakan mendengar perkataan guru. Berdasarkan hasil test kemampuan menulis teks prosedur kompleks terdapat banyak siswa yang menjawab pertanyaan yang tidak tepat bahkan ada juga yang tidak menjawab. Siswa yang memiliki nilai dalam kategori kurang disebabkan oleh kurangnya pemahaman struktur teks prosedur kompleks pada bagian istilah dan selebihnya didukung faktor lain seperti siswa tersebut tidak mendengarkan guru menerangkan dengan seksama, cara guru menerangkan tidak menarik bagi beberapa siswa, dll. 2. Pengaruh Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Kemampuan siswa dalam memahami ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks teks berbeda dengan kemampuan siswa dalam memahami teks prosedur kompleks terhadaap kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Nilai pemahaman struktur terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks lebih tinggi dibanding dengan nilai pemahaman ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Nilai pemahaman ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 cenderung baik dengan nilai rata-rata 67,96 dan standar deviasi 87,28 7

nilai tersebut dikategorikan cukup. Sementara untuk uji normalitas pemahaman ciri kebahasaan diketahui Lhitung < Ltabel (0,12< 0,157). Tabel distribusi frekuensi diketahui bahwa pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks didominasi oleh siswa yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 3 siswa atau 9,3755% ; kategori baik sebanyak 13 siswa atau 40,62525% ; kategori cukup sebanyak 10 siswa atau 31,25% ; dan kategori kurang sebanyak 6 siswa atau 18,75%. Pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks oleh siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 cenderung baik dengan nilai rata-rata 67,96 dan standar deviasi87,28. Sementara untuk uji normalitas pemahaman ciri kebahasaan diketahui Lhitung < Ltabel (0,12< 0,157). Siswa yang memiliki nilai dalam kategori kurang disebabkan oleh kurangnya pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks pada bagian istilah dan selebihnya didukung faktor lain seperti siswa tersebut tidak mendengarkan guru menerangkan dengan seksama, cara guru menerangkan tidak menarik bagi beberapa siswa, dll. 3. Pengaruh Pemahaman Struktur dan Ciri KebahasaanTerhadapKemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks oleh siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2015/2016 cenderung baik dengan nilai rata-rata 71,03 dan standar deviasi 82,59. Sementara untuk uji normalitas kemampuan menulis teks prosedur kompleksdiketahui Lhitung < Ltabel (0,09< 0,157). Tabel distribusi frekuensi diketahui bahwa pemahaman isi teks prosedur kompleks didominasi oleh siswa yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 15,625% ; kategori baik sebanyak 17 siswa atau 53,125% ; dan kategori cukup sebanyak 10 siswa atau 31,25%. Dari data hasil penilaian dapat dilihat bahwa nilai pemahaman struktur lebih tinggi dibanding nilai pemahaman ciri kebahasaan. Hal itu dikarenakan siwa hanya mendengar penjelasan dari guru mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap ini siswa belajar berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya mengenai pemahaman 8

struktur dan ciri kebahasaan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks dan menghubungkannya dengan penjelasan yang diberikan guru. Pembelajaran yang seperti ini tentu menimbulkan suasana belajar yang tidak aktif dan kreatif, karena siswa kebanyakan mendengar perkataan guru. Berdasarkan hasil test kemampuan menulis teks prosedur kompleks terdapat banyak siswa yang menjawab pertanyaan yang tidak tepat bahkan ada juga yang tidak menjawab. Permasalahan yang tampak ketika siswa ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang memahami struktur teks prosedur kompleks yang telah dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur kompleks masih rendah. Siswa yang memiliki nilai dalam kategori kurang disebabkan oleh kurangnya pemahaman struktur teks prosedur kompleks pada bagian istilah dan selebihnya didukung faktor lain seperti siswa tersebut tidak mendengarkan guru. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MAA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud. 9

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta. Priyanti, Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 10