BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja. Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tabumela Kecamatan Tilango

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Barat). Luas wilayah Kecamatan Kabila sebesar 193,45 km 2 atau sebesar. desa Dutohe Barat dan Desa Poowo.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

Summary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012

BAB IV METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wongkaditi

SUMMARY ABSTRAK BAB 1

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Lama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Variable bebas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Utara, Kabupaten Bone Bolango pada tanggal 10 Mei Juni 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal april tahun Penelitian

Ernawati 1 dan Achmad Farich 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kejadian ISPA Di Indonesia, pada balita adalah sekitar 10-20%

BAB I PENDAHULUAN. komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat. berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. kepadatan hunian tidak menunjukkan ada hubungan yang nyata.

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone terdiri dari 9

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

Vol. 10 Nomor 1 Januari 2015 Jurnal Medika Respati ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong

BAB I PENDAHULUAN. (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menimbulkan gejala penyakit (Gunawan, 2010). ISPA merupakan

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Tintin Purnamasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil

BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian cross sectional yaitu mempelajari hubungan penyakit dan

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja Puskesmas Kabila terdiri dari 12 desa yaitu desa Pauwo, Tumbihe, Oluhuta, Oluhuta Utara, Padengo, Tanggilingo, Dutohe, Dutohe Barat, Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2012. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yaitu suatu penelitian dimana variabelvariabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005:148). Oleh sebab itu, rancangan (desain) penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : 1

2 Pengukuran faktor risiko dan efek dilakukan satu kali Faktor Risiko - Ventilasi rumah - Pencahayaan alami - Kepadatan hunian - Keterpaparan asap rokok - Bahan bakar memasak - Penggunaan anti nyamuk - Cara pembuangan sampah Ya Tidak a. Efek (+) b. Efek (-) c. Efek (+) d. Efek (-) Keterangan: a = subyek dengan faktor risiko yang mengalami efek b = subyek dengan faktor risiko yang tidak mengalami efek c = subyek tanpa faktor risiko yang mengalami efek d = subyek tanpa faktor risiko yang tidak mengalami efek Gambar 3.1: Struktur dasar studi cross sectional untuk menilai peran faktor risiko dalam terjadinya efek. Baik faktor risiko maupun efek hanya dilakukan satu kali (Sastroasmoro, 2002: 99). 3.3Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah gejala yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang menjadi fokus penelitian.variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini berupa variabel terikat (dependent) adalah kejadian ISPA pada balita. Sedangkan variabel bebas (independent) yaitu faktor lingkungan rumah yang meliputi: a. ventilasi rumah b. Pencahayaan alami c. kepadatan hunian d. keterpaparan asap rokok

3 e. bahan bakar untuk memasak f. Penggunaan anti nyamuk g. Cara pembuangan sampah 3.4 Populasi dan Sampel Pelaksanaan suatu penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti. Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut sampel penelitian (Notoatmodjo, 2005:79). 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita yang ada di wilayah Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo sebanyak 1157 balita yang terdaftar di Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango pada bulan Januari Maret tahun 2012. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang berusia 0-59 bulanyang didampingi oleh ibu balita (responden). Apabila dalam satu rumah terdapat lebih dari satu balita maka diminta informasi tentang balita yang terkecil. a. Rumus besar sampel dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan, 2004) adalah :

4 Jadi, sampel yang diambil sebanyak 297 responden. Keterangan : N : jumlah populasi n : jumlah sampel d 2 : presisi yang diinginkan (0,05) b. Teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis) (Riduwan, 2004:58). Sampel adalah balita yang menderita ISPA dan yang tidak menderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dari 297 sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan sampel yang berada di masing-masing desa secara proportionate stratified random sampling dengan rumus : (Riduwan, 2004) Keterangan : n i n : jumlah sampel menurut stratum : jumlah sampel seluruhnya N i : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya Jadi, pengambilan sampel berdasarkan tiap desa adalah sebagai berikut: 1. Pauwo = 187 / 1157 x 297 = 48 2. Tumbihe = 136 / 1157 x 297 = 35 3. Oluhuta = 76 / 1157 x 297 = 20 4. Oluhuta Utara = 59 / 1157 x 297 = 15 5. Padengo = 164 / 1157 x 297 = 42

5 6. Tanggilingo = 60 / 1157 x 297 = 15 7. Dutohe = 70 / 1157 x 297 = 18 8. Dutohe Barat = 67 / 1157 x 297 = 17 9. Poowo = 94 / 1157 x 297 = 24 10. Poowo Barat = 93 / 1157 x 297 = 24 11. Toto Selatan = 89 / 1157 x 297 = 23 12. Talango = 62 / 1157 x 297 = 16 Total = 297 c. Adapun kriteria responden, adalah sebagai berikut : i. Anak yang berusia 0-59 bulan ii. Rumah responden dapat dijangkau dan bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Kabila iii. Ibu balita bersedia dijadikan responden 3.5 Definisi Operasional Variabel 1. Variabel terikat ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli termasuk organ adneksanya, seperti sinus rongga telinga tengah dan pleura.dengan kategori : 1) ISPA : bila anak didiagnosa penyakit ISPA 2) Tidak ISPA : bila anak tidak didiagnosa penyakit ISPA 2. Variabel bebas a. Ventilasi merupakan lubang angin untuk proses pergantian udara segar ke dalam dan mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun buatan. Dengan kategori :

6 1) Tidak memenuhi syarat: bila luas ventilasi < 10% dari luas lantai 2) Memenuhi syarat : bila luas ventilasi 10% dari luas lantai b. Pencahayaan alami merupakan penerangan rumah secara alami oleh sinar matahari untuk mengurangi kelembaban dan membunuh bakteri penyebab ISPA. Dengan kategori : 1) Tidak baik : bila cahaya tidak dapat memasuki ruangan 2) Baik: bila cahaya dapat memasuki ruangan melalui ventilasi c. Kepadatan hunian merupakan tingkat kepadatan yang dihitung dari luas lantai dalam rumah dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Dengan kategori: 1) Padat : bila hasil kepadatan hunian <9 m 2 /orang 2) Tidak padat : bila hasil kepadatan hunian 9 m 2 /orang d. Keterpaparan asap rokok yaitu adanya anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok. Dengan kategori: 1) Terpapar : bila terdapat paparan asap rokok 2) Tidak terpapar : bila tidak terdapat paparan asap rokok e. Bahan bakar untuk memasak adalah jenis bahan bakar yang digunakan untuk memasak, terdiri dari kompor gas/elpiji, kompor minyak tanah, dan kayu. Dengan kategori : 1) Kayu : bila menggunakan bahan bakar dari kayu 2) Kompor gas dan minyak tanah: bila menggunakan bahan bakar dari gas dan minyak tanah

7 f. Penggunaan anti nyamuk sebagai alat untuk menghindari gigitan nyamuk dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan karena menghasilkan asap dan bau tidak sedap, berupa obat nyamuk bakar, dan semprotan nyamuk. Dengan kategori : 1) Obat nyamuk bakar : bila kebiasaan menggunakan anti nyamuk bakar 2) Elektrik dan sejenisnya : bila kebiasaan menggunakan anti nyamuk elektrik, semprotan, lotion dan kelambu. g. Cara pembuangan sampah yaitu pembuangan sampah dengan cara dibakar (gas metan) akan menghasilkan asap yang mengganggu pernapasan. Dengan kategori : 1) Dibakar: bila kebiasaan penghuni membuang sampah dengan cara dibakar 2) Dibuang : bila kebiasaan penghuni membuang sampah tanpa dibakar. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terhadap responden (ibu balita) dalam bentuk daftar pertanyaan yang telah tersedia, baik itu data kepadatan hunian rumah, keterpaparan asap rokok, dan bahan pencemar udara berupa asap dapur, penggunaan anti nyamuk bakar, dan

8 asap pembakaran sampah. Selain itu, dengan melakukan observasi ke rumah responden dan dilakukan pengukuran dalam rumah. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Kabila, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan instansi terkait lainnya. 3. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran. Wawancara secara langsung ditujukan kepada ibu yang memiliki balita dengan menggunakan pedoman kuesioner, observasi ke rumah dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan peralatan untuk mengukur luas ventilasi dan luas lantai (rollmeter). 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, rollmeter (alat ukur) dan alat tulis. Cara menggunakan rollmeter yaitu mengukur pada luas ventilasi dan luas lantai dalam rumah. 3.7 Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian, oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan benar. Kegiatan dalam proses pengolahan data adalah sebagai berikut:

9 1. Pengolahan Data Pengolahan data ini diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 17 yang terdiri dari beberapa tahap diantaranya sebagai berikut: a. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. c. Entri data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana. 2. Analisis Data Setelah dilakukan pengolahan data maka dilakukan analisis data. Analisis data penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. a. Analisis Univariat adalah analisis dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel. b. Analisis Bivariat adalah analisis dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan atau berkorelasi dengan menggunakan uji Chi square. Dalam hal ini, bila sampelnya cukup besar, maka perhitungan dapat dilakukan dengan rumus Chi square yang lazim digunakan dalam tabel kontingensi 2 x 2 secara umum dapat digambarkan (Budiarto, 2001).

10 Variabel Independen Sampel Tabel 3.1 Tabel Kontingensi 2 x 2 Variabel Dependen I II Total I a b a + b = r 1 II c d c + d = r 2 Total a + c = s 1 b + d = s 2 N x 2 = (ad bc)2 N r 1 r 2 s 1 s 2 Untuk pengambilan keputusan penerimaan hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% : a. Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel, maka H 0 ditolak, yang berarti ada hubungan b. Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka H 0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan 3. Penyajian Data Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan aplikasi statistik maka hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diagram dari setiap variabel.