PERBANDINGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE

dokumen-dokumen yang mirip
5. QoS (Quality of Service)

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun antara komputer-komputer dengan sumber daya. efektif, misalkan dalam hal pembagian bandwith yang tidak merata, delay

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

IMPLEMENTASI METODE PER CONNECTION CLASSIFIER DENGAN FAILOVER DAN FITUR NOTIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).

Perbandingan Metode Differentiated Service Dengan Metode Integrated Service Untuk Analisis QoS Pada Jaringan VOIP

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2

Journal of Control and Network Systems

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QoS DENGAN KOMBINASI MPLS-INTSERV DAN MPLS-DIFFSERV DI IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

PERANCANGAN JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING MENGGUNAKAN METODE NDLC UNTUK LAYANAN VOIP DAN STREAMING VIDEO UNIVERSITAS TELKOM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN VIDEO STREAMING YANG MENGGUNAKAN PROTOKOL RTMP (REAL TIME MESSAGING PROTOCOL)

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH QUALITY OF SERVICE (QoS) TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN VIDEO CONFERENCE PROTOKOL H. 323 PADA JARINGAN IPv6

ANALISIS QOS INTERNET PROTOKOL TV (IPTV) PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL RSVP TUGAS AKHIR

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

ANALISIS QUALITY OF SERVICE VIDEO STREAMING DAN IP TELEPHONY MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK RB951U

Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming

TUGAS AKHIR. ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN IPTV DENGAN ROUTING BERBASIS LINK-STATE

Analisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia telah berada di titik krisis dalam penggunaan teknologi untuk

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4585

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

Dian Satria Jaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

Analisis Perbandingan Quality of Service (QoS) Antara Metode Differentiated Service (DiffServ) dan Metode Multiprotocol Label Switching (MPLS)

ABSTRAK. Dunia teknologi informasi sangat dirasakan peranannya oleh sebagian besar

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

IMPLEMENTASI PENJAMINAN QUALITY OF SERVICES (QoS) DENGAN DIFFERENTIATED SERVICES (DiffServ) PADA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS)

Transkripsi:

semantik, Vol.3, No.1, Jan-Jun 2017, pp. 135-142 ISSN: 2502-8928 (Online) 135 PERBANDINGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE DENGAN METODE INTEGRATED SERVICE UNTUK ANALISA QUALITY OF SERVICE (QOS VIDEO STREAMING) PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) Fitri* 1, Muh. Yamin 2, LM Bahtiar Aksara 3 *1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail: * 1 vivifitri20@gmail.com, 2 putra0683@gmail.com, ³anamogane@gmail.com Abstrak MultiProtocol Label Switching (MPLS) Merupakan Teknologi yang digunakan untuk mengurangi banyaknya proses pengolahaan yang terjadi di IP Routers ketika mengirimkan suatu layanan paket data, Serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data. Teknologi MPLS ini menggunakan Konsep Switching node yang biasa disebut dengan Label Switching Routers (LSR) dengan melekatkan suatu label dalam setiap layanan paket data yang datang kemudian label tersebut digunakan untuk menentukan kearah mana seharusnya paket data tersebut dikirimkan. Pada penelitian kali ini penulis akan melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan atau Quality of (QoS video streaming) yang bertujuan untuk melakukan pengujian pada kualitas layanan jaringan Multy Protocol Label Switching (MPLS) dengan menggunakan dua jenis model QoS yaitu Differentiated dan Integrated yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan QoS transfer data video streaming dalam jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS). Pengukuran tersebut dilakukan terhadap parameter QoS delay, jitter, packet loss, dan throughput yang ada dalam sebuah jaringan MultiProtocol Label Switching (MPLS). Dari hasil perbandingan nilai parameter QoS tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Integrated memiliki kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan metode Differentiated service untuk diterapkan pada jaringan MPLS analisa QoS video streaming pada jaringan MPLS. Kata kunci MultiProtocol Label Switching (MPLS), Quality of (QoS), QoS metode Differentiated service, integrated service dan video streaming. Abstract Multiprotocol Label Switching (MPLS) is a technology used to reduce the number of processes that occur in processing IP Routers when sending a packet data service, as well as improve the performance of sending a data packet. The MPLS technology using the concept of switching node which is called the Label Switching Routers (LSRs) to attach a label to each packet data service comes then that label is used to determine which direction should the data packet is sent. In the present study the authors will take measurements of the quality of service or the Quality of (QoS video streaming), which aims to test the quality of network services Multi Protocol Label Switching (MPLS) using two types of models of QoS is Differentiated s and Integrated which aims to know the different QoS data transfer in the network video streaming Multi Protocol Label Switching (MPLS) is committed against a.measuring QoS parameter delay, jitter, packet loss, and throughput that is in a Multiprotocol Label Switching MPLS network. From the comparison of the QoS parameter values can be concluded that the method of Integrated has better quality when compared with Differentiated service method to be applied to the MPLS network QoS analysis of video streaming on the MPLS network. Received June 1 st,2012; Revised June 25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

136 Perbandingan Metode Differentiated s dengan Metode Integrsted s Keywords Multiprotocol Label Switching (MPLS), Quality of (QoS), QoS methods Differentiated service, integrated service and video streaming 1. PENDAHULUAN Dunia teknologi semakin berkembang dari segala sisi seperti perkembangan teknologi dalam dunia mekanik dan perkembangan dalam bidang komunikasi yang sangat membantu dalam kegiatan manusia. Selain itu munculnya internet yang sangat mempermudah manusia dalam bertukar informasi dan mencari informasi dan bahkan dalam pengiriman paket data dan email. Akan tetapi dibalik kemudahan internet tersebut kebutuhan pada suatu jaringan internet semakin berkembang pula. Setelah berkembangnya internet banyak hal yang dilakukan terhadap perkembangannya, bila pada era 1990-an internet hanya menjadi komoditas untuk pertukaran trafik data dan email, pada era sekarang terdapat layanan data yang berbentuk voice, dan video. Pada berbagai tipe layanan tersebut, terdapat karakteristik dan kebutuhan sumber daya yang berbeda-beda pula. Dimana dalam suatu jaringan akan mengalami berbagai kendala diantaranya letak lokasi yang satu dengan yang lainnya saling berjauhan, karakteristik video streaming yang real time sangat sensitif terhadap delay yang mengharuskan jaringan untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan baik untuk meminimalisasi waktu tunda yang pendek. Salah satu contohnya adalah permasalahan yang terjadi pada layanan video streaming yang pada umumnya sensitif terhadap delay, packet loss, jitter, dan troughput sehingga didapatkan kualitas layanan atau Quality of (QoS) yang buruk. Jika paket dari video streaming mengalami proses lama untuk sampai ketujuan, maka akan dapat memperlambat video streaming yang diakses. QoS merupakan metode yang tersedia untuk menerapkan berbagai jaminan, dimana tingkat minimum layanan dapat disediakan. Dalam Hal ini QoS dapat digunakan untuk menyediakan jaminan layanan untuk aplikasi video streaming tersebut. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page 2. METODE PENELITIAN 2.1 Multi Protocol Label Switching MPLS adalah singkatan dari multiprotocol label switching. Suatu metode forwarding (meneruskan paket/data melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi label yang dilekatkan pada IP). Sehingga memungkinkan suatu router akan meneruskan suatu paket dengan hanya melihat label yang melekat pada paket tersebut, sehingga tidak perlu lagi melihat alamat IP tujuan [1]. Gambar 1 menyatakan enkapsulasi paket. Gambar 1 Enkapsulasi Paket 2.2 Quality of (QoS) Quality of (QoS) atau biasa disebut kualitas layanan dari jaringan adalah kemampuan untuk memberikan prioritas yang berbeda untuk berbagai aplikasi, pengguna, atau aliran data [2]. 2.3 Parameter QoS Untuk menentukan apakah nilai QoS pada suatu jaringan tersebut baik atau tidak, dapat dilihat dari beberapa parameter berikut : 1. Delay (waktu tunda) Delay merupakan interval waktu yang dibutuhkan oleh suatu paket data saat data mulai dikirim dan keluar dari proses antrian dari titik awal menuju titik tujuan. 2. Jitter (variasi waktu tunda) Jitter adalah perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya kapasitas jaringan, variasi ukuran paket, serta ketidakakuratan paket. 3. Packet Loss (paket hilang) Packet Loss adalah jumlah paket yang hilang. Biasanya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan

Fitri, Yamin dan Aksara 1978-1520 137 diterimah. Semakin besar packet loss maka semakin buruk QoS pada jaringan. 4. Throughput Throughput dapat diartikan sebagai jumlah data per satuan waktu yang dikirim di dalam sebuah jaringan, dari suatu titik jaringan ke titik jaringan yang lain. 2.4 Integrated Integrated Model atau disingkat IntServ merupakan sebuah model QoS yang bekerja untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan QoS di berbagai perangkat dan berbagai aplikasi dalam sebuah jaringan. Dalam model IntServ ini, para pengguna atau aplikasi dalam sebuah jaringan akan melakukan request terlebih dahulu mengenai servis dan QoS jenis apa yang mereka dapatkan, sebelum mereka mengirimkan data. Request tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan sinyal yang jelas dalam proses komunikasinya. Dalam request tersebut, pengguna jaringan atau sebuah aplikasi akan mengirimkan informasi mengenai profile traffic mereka ke perangkat QoS. Profil traffic tersebut akan menentukan hak-hak apa yang akan mereka dapatkan seperti misalnya berapa bandwidth dan delay yang akan mereka terima dan gunakan. Setelah mendapatkan konfirmasi dari perangkat QoS dalam jaringannya, maka pengguna dan aplikasi tersebut baru diizinkan untuk melakukan transaksi pengiriman dan penerimaan data. Transaksi data akan dilakukan dalam batasan-batasan yang telah diberikan oleh perangkat QoS tersebut tanpa kecuali [3]. 2.5 Differentiated Model QoS ini merupakan model yang sudah lama ada dalam standarisasi QoS dari organisasi IETF. Model QoS ini bekerja dengan cara melakukan klasifikasi terlebih dahulu terhadap semua paket yang masuk kedalam sebuah jaringan. Pengklasifikasian ini dilakukan dengan cara menyisipkan sebuah informasi tambahan yang khusus untuk keperluan pengaturan QoS dalam header IP pada setiap paket. Setelah paket diklasifikasikan pada perangkat-perangkat jaringan terdekatnya, jaringan akan menggunakan klasifikasi ini untuk menentukan bagaimana traffic data ini diperlakukan, seperti misalnya perlakuan queuing, shaping dan policing nya. Setelah melalui semua proses tersebut, maka akan didapat sebuah aliran data yang sesuai dengan apa yang dikomitmenkan kepada penggunanya [4]. 2.6 Alur Kerja Topologi Jaringan Gambar 2 menyatakan alur kerja topologi jaringan. Gambar 2 Alur Kerja Topologi Jaringan Berdasarkan Gambar 2 terdapat 4 buah Mikrotik router yang dikonfigurasi dengan metode routing MPLS. Topologi jaringan ini menggunakan 3 buah PC Client menggunakan sistem operasi Windows 7 dan 1 buah PC Web server yang menggunakan sistem operasi Windows sebagai bahan pengujian. 2.7 Flowchart Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program [5]. Gambar 3 dan 4 menyatakan alur kerja flowchart analia jaringan menggunakan metode Differentiated. 2.8 Topologi Jaringan Differentiated Gambar 5 menyatakan topologi jaringan sistem Differentiated. Skenario pengujian jaringan integrated service adalah PC client terdiri dari 3 PC yaitu client 1, client 2, dan client 3 melakukan akses ke web server. Melakukan akses secara bersamaan. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

138 Perbandingan Metode Differentiated s dengan Metode Integrsted s Mulai Mulai Perancangan Jaringan Web server Perancangan Jaringan Web server Pengujian berhasil tidak Pengujian berhasil tidak Implementasi metode Differentiated ya ya Implementasi metode Integrated Pengujian berhasil Pengujian berhasil ya Pengambilan data ya Pengambilan data Analisa perbandingan data QoS Analisa perbandingan data QoS Selesai Selesai Gambar 3 Flowchart analisa jaringan mengunakan metode Differentated Gambar 4 Flowchart analisa jaringan mengunakan metode Integrated IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

Fitri, Yamin dan Aksara 1978-1520 139 Skenario pengujian jaringan integrated services adalah PC client terdiri dari 3 PC yaitu client 1, client 2, dan client 3 melakukan akses ke web server. Melakukan akses secara bersamaan. Gambar 5 Topologi Jaringan sistem Differentiated 2.9 Perancangan Sistem Integrated Untuk dapat mewujudkan sistem integrated services maka dibutuhkan 2 buah PC client, 4 buah router dan 1 buah PC server. Integrated services menggunakan RSVP untuk memberikan sinyal reservasi. RSVP adalah sebuah sistem persinyalan yang bertugas untuk mengirimkan profil dan reques mereka ke perangkat QoS dan RSVP ini merupakan protokol persinyalan khusus untuk keperluan QoS. Protokol ini menggunakan info dari routing protokol untuk menentukan jalur terbaik menuju ke suatu lokasi. RSVP bukanlah merupakan metode routing protocol. RSVP akan bekerja sama dengan routing protocol untuk menentukan jalur terbaik di dalam suatu jaringan untuk dapat diberikan QoS. 2.10 Topologi Jaringan Integrated Gambar 6 menyatakan Topologi Jaringan Integrated. 2.11 Web Server Untuk dapat mewujudkan pengujian web server ini yaitu dengan menginstal Apache ke Komputer server. Pengujian web server ini dilakukan untuk membuktikan bahwa jaringan yang dibangun benar-benar terkoneksi. Cara membuktian jaringan yang saling terkoneksi yaitu PC client melakukan request ke PC server. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan QoS Video Streaming (format video mp4 dan formay video webm) Pada Jaringan MPLS a. Delay Tabel dan Grafik ini adalah analisa delay dari data yang diambil pada hasil pengukuran QoS menggunakan metode Diferentiated dan Integrated. Tabel 1 menyatakan perbandingan nilai QoS. Tabel 1 Perbandingan nilai QoS Delay Differentiated Integrated Mp4 151 ms 140 ms Webm 130 ms 0.94 ms Gambar 7 menyatakan Grafik Delay Gambar 6 Topologi Jaringan Sistem Integrated persentase 200 150 100 50 0 Delay (ms) Mp4 Gambar 7 Delay Webm Diffserv 151 130 Inserv 140 0.94 Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 1 dan Gambar 7 terlihat bahwa Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

140 Perbandingan Metode Differentiated s dengan Metode Integrsted s nilai rata-rata delay menggunakan metode Diffserv dan menggunakan metode Intserv pada format video mp4 dan webm. Untuk format video mp4, nilai delay yang dihasilkan pada skenario yang telah dilakukan menghasilkan nilai delay skenario kedua lebih kecil dibandingkan dengan nilay delay pada skenario pertama yang disebabkan karena adanya waktu tunda paket saat terjadi proses jalur taffic yang padat. Namun dengan standar yang telah ditentukan maka kedua layanan yang dilewatkan telah memenuhi standar yaitu nilai diffserv memenuhi standar yang bagus 151 ms dan nilai Intserv memenuhi standar yang sangat bagus yaitu 140 ms. Untuk format video webm, nilai delay yang dihasilkan pada skenario yang telah dilakukan menghasilkan nilai delay skenario kedua lebih kecil dibandingkan dengan nilay delay pada skenario pertama yang disebabkan karena adanya waktu tunda paket saat terjadi proses jalur taffic yang padat. Namun dengan standar yang telah ditentukan maka kedua layanan yang dilewatkan telah memenuhi standar yaitu nilai diffserv memenuhi standar yang bagus 130 ms dan nilai Intserv memenuhi standar yang sangat bagus yaitu 0.94 ms. b. Jitter Tabel dan Grafik ini adalah analisa jitter dari data yang diambil pada hasil pengukuran QoS menggunakan metode Differentiated service dan metode Integrated service pada format video mp4 dan webm. Tabel 2 menyatakan perbandingan nilai QoS. Tabel 2 Perbandingan nilai QoS Delay Differentiated Integrated Mp4 2.9 ms 2.8 ms Webm 2.5 ms 0.01 ms Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 2 dan Gambar 8 terlihat bahwa nilai jitter menggunakan metode Diffserv dan menggunakan metode Intserv pada format video mp4 dan webm. Untuk format video mp4 hasil skenario kedua memiliki jitter yang lebih kecil yaitu 2.8 ms dan pada skenario pertama nilai jitter yaitu 2.8 ms. Untuk format video webm hasil skenario pertama memiliki jitter yang lebih kecil yaitu 2.5 ms dan pada skenario kedua nilai jitter yaitu 0.01 ms.variasi delay terjadi karena pengaruh beban trafik yang padat. Persentase 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Jitter Mp4 Gambar 8 Jitter Webm Diffserv 2.9 2.5 Intserv 2.8 0.01 c. Packet Loss Tabel dan Grafik ini adalah analisa Packet Loss dari data yang diambil pada hasil pengukuran QoS menggunakan metode Differentiated service dan metode Integrated service. Tabel 3 menyatakan perbandingan nilai QoS. Tabel 3 Perbandingan nilai QoS Packet Loss Differentiated Integrated Mp4 0% 0,% Webm 0 % 0.99 % Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 3 dan gambar 9 terlihat bahwa nilai rata-rata packet loss menggunakan metode Intserv dan menggunakan metode Diffserv pada format video mp4 dan web sama-sama memenuhi standar kategori sangat bagus. Hal ini disebabkan karena perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

Fitri, Yamin dan Aksara 1978-1520 141 persentase 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Packet Loss Mp4 Webm Diffserv 0 0 Intserv 0 0.99 Gambar 9 Packet Loss d. Throughput Tabel dan Grafik ini adalah analisa Throughput dari data yang diambil pada hasil pengukuran QoS menggunakan metode Differentiated service dan metode Integrated service pada format video mp4 dan webm. Tabel 4 menyatakan perbandingan nilai QoS. Tabel 4 Perbandingan nilai QoS Throughput Differentiated s Integrated s Mp4 0.3 ms 0.4 ms Webm 0.4 ms 0.2 ms Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 4 dan gambar 10 terlihat bahwa nilai throughput menggunakan metode intserv dan menggunakan metode diffserv pada format Mp4 dan webm. Pada kedua skenario tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang hampir sama. Hasil skenario kedua memiliki tingkat keberhasilan paket yang sampai lebih besar dibandingkan skenario pertama. Dikarenakan pada skenario kedua tidak adanya hambatan yaitu Intserv hanya mencari jalur terbaik. Untuk format video webm pada skenario pertama memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar dibandingkan dengan skenario kedua hal ini disebabkan pada saat melakukan skenario kedua terdapat paket yang dikirim ulang ataupun yang ditunda. persentase 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Throughput Mp4 Gambar Grafik 10 Throughput 4. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil pengujian pada jaringan MPLS yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pada kedua model pelayanan antara Differentiated service dan Integrated service mampu memperbaiki kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari meningkatnya kualitas dari nilai QoS dari beberapa parameter delay, jitter, packet loss, dan throughput dalam jaringan MPLS, dalam hal ini jenis paket yang diamati adalah video streaming (format video Mp4 dan WebM). Dari hasil perbandingan nilai parameter QoS tersebut dapat disimpulkan bahwa metode integrated service memiliki kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan metode Differentiated service untuk diterapkan pada jaringan MPLS analisa QoS video streaming. 5. SARAN Adapun Saran Penulis untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu Topologi jaringan dibuat lebih luas dengan menggunakan router lebih dari 4 buah dengan menambakan client yang lebih banyak dengan melakukan akses video streaming secara bersamaan sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap QoS. Selain itu peningkatan QoS dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang lain yang tidak dibahas penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Webm Diffserv 0.3 0.4 Intserv 0.4 0.2 [1] Fuad, Prasetyo, 2011. Multi Protocol Label Switching (MPLS), Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

142 Perbandingan Metode Differentiated s dengan Metode Integrsted s https://fuadprasetyo99.wordpress.com/2 011/10/27/mpls-multi-protocol-labelswitching/, diakses pada 8 Mei 2016. [2] Hirmawan Galih, dan Supriyantom Fahrizal Rian, 2012. Perbandingan Metode Differentiated Dengan Metode Integrated untuk Analisis QoS Pada Jaringan VoIP, Teknik Elektro, Universitas,Sultan Agung, diakses pada 8 Mei 2016. [3] Jonathan, Pradana, Antony. Network Traffic Management, Quality of (QoS), Congestion Control dan Frame Relay, QoS. Hlm. 12-24, 2011, diakses pada 7 Mei 2016. [4] Rozali Imam, 2005. Studi Empiris Perbaikan Quality of Dengan Diffserv dan MPLS Pada Jaringan IP, Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, dakses pada 8 Mei 2016. [5] Purwaningsih, Heni, 2011. Analisis dan perancangan jaringan MPLS PT. Telkom Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom, Yokyakartal, dakses pada 8 Mei 2016. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page