ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

Oktorita Kissanti Rahayu

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

Konjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan tujuh kali dalam seminggu. Surat kabar Solopos menempatkan

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KONJUNGSI INTRAKALIMAT DAN EKSTRAKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA NASKAH PUBLIKASI

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM

PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

KONJUNGSI DAN PREPOSISI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

THE CORRELATIVE CONJUNGTION IN HEADLINES OF PEKANBARU TRIBUN NEWSPAPER

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

GABUNGAN KOMBINASI PROPOSISI (REKURSIF) DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK RECTOVERSO KARANGAN DEE

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2013 KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Oleh : Septia Yunaidi A 310 090 137 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013 Septia Yunaidi, A 310090137, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 70 halaman Tujuan penelitian ini ada dua 1) Untuk mengidentifikasi bentuk konjugnsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013. 2) Untuk mendeskripsikan kelasifikasi makna konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013. Objek dalam penelitian ini adalah kata,yang menghubungkan satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain yang tidak sederajad pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 yang menunjukan penggunaan konjungsi subordinatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena bertujuan untuk mengkaji fenomena dengan cara mendeskripsikan ke dalam bentuk katakata. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis cerpen di surat kabar Solopos edisi Mingguan bulan Mei 2013. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang dilakukan selama satu bulan. Selanjutnya peneliti mencatat hasil analisis dalam bentuk dokumen untuk kemudian disimpulkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan intralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Hasil penelitian yang pertama menunjukkan 1) Bentuk konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 tedapat 49 kata penghubug terdiri dari Cerpen pulang terdapat 11 konjungsi, ibu itu kembali menaburkan bunga 13 konjungsi, dan hujan 25 konjungsi. 2) Klasifikasi makna konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 terdapat 7 makna konjungsi subordinatif yaitu 5 konjungsi penyebaban, 2 konjungsi persyaratan, 15 konjungsi tujuan, 3 konjungsi penyuguhan, 9 konjungsi kesewaktuan, 13 konjungsi pengakibatan dan 2 konjungsi perbandingan. Kata kunci: konjungsi, subordinatif, cerpen A. PENDAHULUAN Tujuan peneliti memilih judul Analisis Konjungsi Subordinatif Pada Cerpen Dalam Surat Kabar Solopos Edisi Mingguan Bulan Mei

2013. Karena peneliti ingin mengidentifikasi bentuk konjungsi subordinatif danmendeskripsikan klasifikasi makna konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 untuk dikaji lebih lanjut Peneliti menjadikan cerpen Solopos sebagai objek penelitian karena surat kabar Solopos mudah dijangkau oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Surat kabar Solopos merupakan surat kabar yang memuat berita secara faktual dan sebagai salah satu media masa yang terdiri dari kolomkolom, rublik, berita, maupun artikel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk konjugnsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013, mendeskripsikan kelasifikasi makna konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013. Pada surat kabar Solopos edisi khusus hari Minggu tidak hanya memuat tentang berita saja, tetapi memuat halaman rublik tentang: Griya, Fokus, Jeda, Gaul, Anak, Teknologi, Otomotif, Keluarga dan Perjalanan. Dirublik Jeda terdapat kolom yang berisi tentang Sajak-sajak, Info buku, dan cerpen, Dalam penulisan cerpen khususnya pada surat kabar masih dtemukan kalimat yang mengunakan konjungsi subordinatif untuk itu peneliti harus memperhatikan Keterkaitan antarkalimat satu dengan kalimat lainya (konjungsi), agar pembaca mudah memahami cerita tersebut., karena penulisan cerpen pada surat kabar tidak mungkin menceritakan secara panjang lebar dan runtut seperti cerpen pada umumnya. Karena penulisan cerpen dalam surat kabar terbatas oleh kolom. Untuk itu peneliti tertarik untuk memilih judul Analisis Konjungsi Subordinatif pada Cerpen dalam Surat Kabar Solopos Edisi Mingguan Bulan Mei 2013. Untuk dikaji lebih lanjut lagi. B. LANDASAN TEORI Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua

satuan lain atau lebih dalam kontruksi.konjungsi menghubungkan bagianbagian ujaran yang setataran maupun tidak setaran. Keanekaragaman bahasa menyebabkan beberapa konjungsi sulit dibedakan.kridalaksna (1986: 102) Dan(Rani dkk 2006:107) Menyatakan Sesuai dengan funngsinya, konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat digunakan untuk merangkai ide, baik dalam satu kalimat (intrakalimat) maupun antar kalimat. Konjungsi disebutkan juga saran perangkain unsur-unsur kewacanaan. Konjungsi mudah dikenali karena keberadaannya terlihat sebagai pemarkah formal. a) Konjungsi adversative (namun, tetapi), b) Konjungsi kausal (sebab, karena), c)konjungsi koleeratif (apalagi, demikian juga), d) Konjungsi subordinatif (meskipun, kalau), dan e) Konjungsi temporal (sebelum, sesudahnya,lalu,kemudian). Mulyana (2005 :29). Menurut Chaer (2009 : 82) Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dan buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Ada konstituen atasan dan ada konstituen bawahan, konjungsi subordinatif ini dibedakan lagi atas konjungsi yang menyatakanpenyebaban, persyaratan, tujuan, penyugguhan, kesewaktuan, pengakibatan, dan perbandingan. (1) Konjungsi penyebaban Konjungsi penyebaban adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan sebab terjadinya keadaan atau peristiwa pada klausa utama. Yang termasuk klausa penyebaban ini adalah karena, sebab dan lantaran. Contoh: Mereka terlambat karena jalan macet. (2) Konjungsi Persyaratan Konjungsi persyaratan adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan syarat untuk keadaan atau pristiwa yang terjadi pada klausa utama dalam sebuah kalimat majemuk subordinatif. Yang termasuk konjungsi persyaratan ini adalah

kata-kata kalau, jika, jikalau, bila, bilamana, apabila, asal. Disamping itu ada pula persyaratan yang berupa pengandaian, yakni kata-kata andaikan, seandainya, dan andaikan. Contoh: Saya akan datang kalau diberi ongkos. (3) Konjungsi Tujuan Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menghubungkan menyatakan tujuan dilakukannya tindakan pada klausa pertama. Yang termasuk konjungsi ini adalah katakata agar, supaya, guna, dan untuk. Contoh: Jalan layang dibangun di beberapa persimpangan agar lalu lintas menjadi lancar. (4) Konjungsi Penyuguhan Konjungsi penyuguhan adalah konjungsi untuk menhubungkan menyuguhkan hal, peristiwa, atau tindakan yang terjadi yang terjadi pada klausa utama pada sebuah kalimat majemuk subordinatif. Yang termasuk anggota konjungsi ini adalah kata-kata meskipun (meski), biarpun (biar),walaupun (walau), sekalipun, sungguhpun, kendatipun, dan kalaupun. Konjungsi penyuguhan ini dapat ditempatkan pada awal klausa bawahan dalam sebuah kalimat majemuk subordinatif. Semuanya dapat dipertukarkan, dan karena klausa utama dan klausa bawahan dapat saling bertukar posisi, maka konjungsi penyungguhan ini dapat berada pada awal kalimat, dan dapat juga ditengah kalimat.

Contoh: dilarang Ibu, dia pergi juga. h (5) Konjungsi Kesewaktuan Konjungsi kesewaktuan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan waktu antara dua buah peristiwa atau tindakan antara dua buah klausa pada sebuah kalimat majemuk atau antara dua kalimat dalam sebuah kalimat. Konjungsi kesewaktuan yang menghubungkan dua buah klausa adalah ketika, waktu, sewaktu, saat, tatkala, selagi, sebelum, sesudah, setelah, sejak, semenjak, dan sementara itu. Konjungsi Kesewaktuan yang menghubungkan dua buah kalimat adalah konjungsi ketika itu, waktu itu, saat itu, tatkala itu, sebelum itu, sesudah itu, sejak itu, semenjak itu, dan sementara itu. Contoh: Beliau datang ketika kami sedang makan. (6) Konjungsi Pengakibatan Konjungsi pengakibatan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan akibat atas terjadinya kejadian, peristiwa atau tindakan yang terjadi pada klausa utama terhadap kejadian, peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah konjungsi sampai, hingga, dan sehingga. Contoh: Pencuri nanas itu dipukuli orang banyak sampai mukanya babak belur. (7) Konjungsi Perbandingan Konjungsi perbandingan adalah konjungsi untuk menghubungkan menyatakan bahwa kejadian, peristiwa, atau

keadaan yang terjadi pada klausa utama sama atau mirip seperti yang terjadi pada klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah kata-kata seperti, sebagai, laksana, dan seumpama. Contoh: Dimakannya nasi itu dengan lahap seperti orang tiga hari belum makan. Tinjauan pustaka digunakan untuk mengetahui keaslian suatu karya ilmiah. Pada dasarnya, suatu karangan ilmiah menggunakan sumber acuan pada karya ilmiah yang telah ada sebelumnya sebagai titik tolak untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, berikut ini peneliti mengaji penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber data tertulis yang diperoleh dari Kristiana (2012) meneliti Analisis konjungsi subordinatif waktu dan konsensif pada novel Edensor karya Andrea Hirata. Analisis data dalam penelitian Kristiana menggunakan metode padan. Metode padan menggunakan teknik pilar unsur penentu, subtsitusi, lesap dan balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama bentuk konjungsi subordinatif waktu ada 14 data meliputi konjungsi subordinatif batas waktu permulaan, batas waktu bersamaan, batas waktu urutan dan batas waktu akhir, konjungsi subordinatif konsesif terdapat tujuh data meliputi hubungan konsesif dan hubungan kontras konsesif. Rahmadhana (2012) meneliti Analisis Penanda Hubungan Konjungsi Subordinatif pada Rubrik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011, yang menghasilkan (1) hubungan mkna konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011, meliputi konjungsi subordinatif penyebaban, konjungsi subordinatif persyaratan, konjungsi subordinatif pengandaian, konjungsi subordinatif tujuan, konjungsi subordinatif penyungguhan, konjungsi subordinatif kesewaktuan, konjungsi subordinatif pengakibatan, dan konjungsi subordinatif perbandingan. (2) kemungkinan konjungsi suborninatif yang sejenis dapat saling menggantikan, berdasarkan ketergantian dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi subordinatif terganti dan tidak terganti. (3) kehadiran konjungsi subordinatif pada rubrik Fokus surat kabar harian Solopos edisi Oktober 2011 dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wajib hadir dan tidak wajib hadir. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis cerpen di surat kabar Solopos edisi Mingguan bulan Mei 2013. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang dilakukan selama satu bulan. Penelitian dilanjutkan dengan penyusunan proposal, analisis data, sampai pembuatan simpulan dan penyusunan laporan penelitian. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian kualitatif karenan bertujuan untuk mengkaji fenomena dengan cara mendeskripsikan ke dalam bentuk kata-kata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif juga merujuk pada definisi Moleong (2012:6). Objek penelitian adalah unsur lain yang membentuk data Mahsun(2011:18). Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata, yang menghubungkan satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain yang tidak sederajad dalam cerpen di surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 yang menunjukan penggunaan konjungsi subordinatif. Sumber data adalah darimana data diperoleh peneliti. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari cerpen yang terdapat dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tenik simak dan catat. Peneliti menyimak setiap isi cerita yang terdapat pada cerpen yang terdapat dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013. Untuk menemukan konjungsi subordintif yang ada. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan intralingual. Metode padan intralingual seperti diutarakan Mahsun (2011:118) adalah metode analisis dengan cara menghubung-

bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Penulis menghubungkan unsur-unsur lingual yang terdapat dalam bahasa yang bersangkutan. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk Konjungasi Subordinatif Bentuk konjungasi subordinatif yang terdapat dalam cerpen Surat Kabar Harian Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 dapat dipahami dengan memperluas kata-kata, baik sebelum atau sesudah ada kata-kata yang mempunyai unsur konjungasi subordinatif. Adapun analisis konjungasi subordinatif ini dengan rincian sebagai berikut: a. Konjungsi Penyebaban Data (1): Lelaki paruh baya itu mendongak menatap langit. Sudah beberapa pekan ini sebenarnya mendung sudah mau bertandang ke Bumi nasi liwet ini. Sayangnya tak pernah bertahan lama hingga melahirkan hujan. Selalu saja kalah oleh angin yang rupanya tengah jail, karena berkali-kali mengusir mendung yang telah menggantung (Cerpen Hujan ). Pada data (1) di atas, hubungan sebab ditandai oleh penanda hubungan berupa konjungsi penyebaban karena. Sehingga adanya peristiwa pada kalimat kedua yaitu sudah lama tidak turun hujan disebabkan oleh tiupan angin yang kencang.

b. Konjungsi Persyaratan Data (5): Waktu kecil, Parjo pernah diberitahu mendiang bapaknya, semendung apa pun cuaca, kalau ada pesawat terbang lewat berarti tidak akan terjadi hujan (Cerpen Hujan ). Pada data (5) hubungan syarat ditunjukkan dengan konjungsi kalau yaitu pada kalimat jika ada pesawat terbang lewat maka tidak akan terjadi hujan. c. Konjungsi Tujuan Data (7): Kalau kukatakan padamu untuk pergi, percayalah itu bukan kata yang keluar dari lidahku ini. Aku tidak pernah memintamu meninggalkan anak-anak rindu kita disini, disampingku, jauh dari gapaianmu. Aku ingin kita membesarkan mereka bersama-sama, setiap pagi, setiap senja, kita menyusurinya dengan susu katakata. Yang biasanya mengalir begitu saja dari mulutmu. Mulutku. Mulut kita. (Cerpen Pulang ). Pada data (7) di atas, hubungan tujuan ditunjukkan dengan konjungsi untuk. Pada kalimat seorang istri yang salah paham dengan suaminya dan pergi dari rumah. d. Konjungsi Penyuguhan Data (23): Hujan tak kunjung turun meski mendung tiba berkali-kali (Cerpen Hujan ). Pada data (23) di atas terdapat hubungan perlawanan yang ditunjukkan dengan konjungsi meski. Pada kalimat kedua mendung berkali-kali bukan merupakan pendukung agar kalimat hujan tak kunjung turun.

e. Konjungsi Kesewaktuan Data (26): Mereka menangis menanyakan di mana kau berada setelah bulan yang kau singgahi berkali-kali pergi dan berganti matahari (Cerpen Pulang ). Pada data (26) di atas, pada bagian kalimat seorang anak yang menanyakan keberadaan ibunya terjadi setelah kalimat ibu yang sering berganti-ganti pasangan. Konjungsi setelah dalam kalimat di atas menandai adanya hubungan pertalian waktu antara peristiwa pertama dengan peristiwa kedua. f. Konjungsi Pengakibatan Data (36): Menghempas tanpa ampun, jauh tinggi menuju bintang dan rasirasi. Hingga ejakulasi yang menyemburkan beribu puisi (Cerpen Pulang ). Pada data (36) di atas, hubungan akibat ditandai oleh penanda hubungan berupa konjungsi hingga, pada kalimat kedua kepuasan wanita penghibur merupakan akibat terjadinya dari kalimat menjual diri. g. Konjungsi Perbandingan Data (45): Bibirnya bergincu tebal menguncup bagai kelopak mawar(cerpen Pulang ). Pada data (45) di atas merupakan bentuk hubungan perbandingan membedakan. Hal ini ditandai dengan adanya konjungsi bagai yang membandingkan antara kelopak mawar dengan bibir bergincu tebal.

Tabel 1. Bentuk Konjungsi Subordinatif Edisi Mingguan Judul Cerpen Jumlah Konjungsi Subordinatif 5 Mei 2013 Pulang 11 12 Mei 2013 Ibu Itu Kembali Menaburkan 13 Bunga 19 Mei 2013 Hujan 25 2. Klasifikasi Makna Konjungsi Subordinatif Berdasarkan pengklasifikasian makna konjungsi subordinatif yang digunakan dalam wacana kumpulan pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 adalah penggunaan konjungsi subordinatif yang berjumlah 49. Penggunaan makna konjungsi subordinatif dominan digunakan karena konjungsi berfungsi untuk merangkai atau mengikat beberapa proposisi dalam wacana agar perpindahan ide dalam wacana itu terasa lembut. Sesuai dengan fungsinya, konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat digunakan untuk merangkai ide, baik dalam satu kalimat (intrakalimat) maupun antar kalimat. Adapun pengklasifikasian makna konjungsi subordinatif pada kumpulan cerpen dalam surat kabar harian Solopos edisi mingguan bulan Mei tahun 2013 sebagai berikut: a. Makna Konjungsi Subordinatif Penyebaban

(1) Lelaki paruh baya itu mendongak menatap langit. Sudah beberapa pekan ini sebenarnya mendung sudah mau bertandang ke Bumi nasi liwet ini. Sayangnya tak pernah bertahan lama hingga melahirkan hujan. Selalu saja kalah oleh angin yang rupanya tengah jail, karena berkali-kali mengusir mendung yang telah menggantung (Cerpen Hujan ). Pada data (1) di atas makna konjungsi subordinatif karena yaitu menerangkan sebab kejadian dari sudah lama tidak turun hujan disebabkan oleh tiupan angin yang kencang. b. Makna Konjungsi Subordinatif Persyaratan (6) Lha itu kan sama saja dengan nunggu hujan tiba, ta? Kok pakai menanam air hujan di tengah sawah segala. Mbok ya mikir, kalau mau nanam air hujan kan butuh air hujan itu sendiri, lah sama saja dengan nunggu hujan tiba baru dapat airnya, kan? Dipinteri dukun kok enggak ngerasa! (Cerpen Hujan ). Pada data (6) di atas makna konjungsi subordinatif kalau mempunyai makna jika mau nanam air hujan maka harus nunggu hujan turun. c. Makna Konjungsi Subordinatif Tujuan (8) Kutemui kau di bawah pesta bulan musim hujan. Bulan sedang cantik-cantiknya. Bibirnya berginju tebal menguncup bagai kelopak mawar. Matanya sayu merayu dan menggoda penyair-penyair hidung belang untuk datang dan singgah di bawah selangkangnya. Bulan melayani mereka satu-satu (Cerpen Pulang ). Pada data (8) di atas makna konjungsi subordinatif untuk yang mempunyai makna tujuan penampilan seorang wanita penghibur yang suka merayu dan mengoda kaum laki-laki agar mau melayani nafsunya.

d. Makna Konjungsi Subordinatif Penyugguhan (23) Hujan tak kunjung turun meski mendung tiba berkali-kali (Cerpen Hujan ). Pada data (23) di atas makna konjungsi subordinatif meski mempunyai makna mendung berkali-kali bukan merupakan pendukung agar kalimat hujan tak kunjung turun. e. Makna Konjungsi Subordinatif Kesewaktuan (26) Konon, sudah cukup banyak yang berhasil mendapatkan keinginannya setelah mendatangi Mbah Jimin (Cerpen Hujan ). Pada data (26) di atas makna konjungsi subordinatif setelah mempunyai adanya hubungan pertalian waktu antara peristiwacukup banyak berhasil keinginannya dengan peristiwa mendatangi mbah jimin. f. Makna Konjungsi Subordinatif Pengakibatan (35) Menghempas tanpa ampun, jauh tinggi menuju bintang dan rasi-rasi. Hingga ejakulasi yang menyemburkan beribu puisi (Cerpen Pulang ). Pada data (35) di atas makna konjungsi subordinatif hingga mempunyai makna kepuasan wanita penghibur yang telah menjual dirinya. g. Makna Konjungsi Subordinatif Perbandingan (48) Air tak lagi bisa mengalir hingga ke persawahan yang letaknya jauh, seperti sawah warisan milik Parjo itu (Cerpen Hujan ). Pada data (48) di atas makna konjungsi subordinatif seperti memunyai makna yang mengumpamakan antara air tak lagi bisa

mengalir ke persawahan yang letaknya jauh dengan sawah warisan milik Parjo. Tabel 2. Klasifikasi Makna Konjungsi Subordinatif Data Klasifikasi Konjungsi Subordinatif Penelitian Penyebaban Persyaratan Tujuan Penyuguhan Kesewaktuan Pengakibatan Perbandingan 49 5 2 15 3 9 13 2 E. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu Bentuk konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 tedapat 49 frasa. Klasifikasi makna konjungsi subordinatif pada cerpen dalam surat kabar Solopos edisi mingguan bulan Mei 2013 terdapat 7 makna konjungsi subordinatif yaitu 5 konjungsi penyebaban, 2 konjungsi persyaratan, 15 konjungsi tujuan, 3 konjungsi penyuguhan, 9 konjungsi kesewaktuan, 13 konjungsi pengakibatan dan 2 konjungsi perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA Abdul, Rani Dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang: Bayu Media Publishing. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipt.. 2012. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Kridalaksana,Harimurti.1986.Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kristiana. 2012. Analisis Konjungsi Subordinatif Waktu Dan Konsesif Pada Novel Edensor Karya Andrea Hirata. Skripsi thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers. Moleong, Lexy J.. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rahmadhana.2012.Analisis Penanda Hubungan Konjungsi Subordinatif Pada Rublik Fokus Surat Kabar Harian Solopos Edisi Oktober 2011.Skripsi.Universitas Muhamadiyah Surakarta.