Tabal hasil wawancara. Table 1. latihan dalam organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/DPD RI/IV/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

TEAM LEARNING. Tujuan Pembelajaran Khusus

RENCANA STRATEJIK FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA ( FKUB ) KOTA MALANG TAHUN Sekretariat: Jalan Borobudur No. 6 Malang, Telp.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAM BELAJAR BAGI PELAJAR DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

TUPOKSI DPD HPI SULUT (TUGAS POKOK DAN FUNGSI) PERATURAN ORGANISASI PASAL RUMUSAN RAKERNAS IV 2003

LP TIPIKOR NUSANTARA DEWAN PIMPINAN PUSAT LEMBAGA PEMANTAU TINDAK PIDANA KORUPSI NUSANTARA

Pembahasan Materi. Bentuk- Bentuk kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat. Jenis jenis kegiatan humas pada lembaga pendidikan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. Kerja Nyata (KKN) yang telah diprogramkan bisa berjalan sesuai dengan apa. yang dapat kami simpulkan sebagai berikut :

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAGIAN 1. TANYA-JAWAB: TENTANG LDII SEBAGAI ORMAS ISLAM

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

Untuk mengetahui strategi humas Universitas Lampung dalam menarik minat calon mahasiswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam dan menganalisis data yang

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 T E N T A N G

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Rencana Strategi Sekretariat Daerah Tahun Halaman 12

RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru menggunakan berbagai

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

KEBIJAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DI BIDANG PERPUSTAKAAN

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PEMBAHASAN. Persepsi Anggota Tentang Peranan Pemimpin Kelompok. Tabel 12 menunjukkan bahwa persepsi anggota kelompok tentang peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BAB V HASIL PENDAMPINGAN BERBASIS ASET. A. Manfaat yang didapat Masyarakat Menuju Perubahan

1. Keputusan MUNAS VII angkatan muda pembaharusan Indonesia tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB V PENUTUP. Dusun Klisat, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, kami dapat

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

THE ORGANIZATION OF SUPERVISION SERVICES. Oleh: LUKY KURNIAWAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat belajar cepat untuk bertahan. Olehkarena itu organisasi harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

K E P U T U S A N MUSYAWARAH BESAR ULAMA ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 4 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM KERJA MPU MASA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

-1- BAB I PENDAHULUAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Badan. Pasal 78

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

Borang Kinerja Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

IKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

POLA DASAR PENYELENGGARAAN ORGANISASI (PDPO)

JURNAL PAEDAGOGY. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Daftar Isi. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN KELUARGA MISKIN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP A. Simpul-Simpul

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

PROSEDUR MUTU SUASANA AKADEMIK UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

Transkripsi:

Tabal hasil wawancara Table 1. latihan dalam organisasi Dalam melakukan kegiatan tertentu dalam suatu organisasi terkadang dibutuhkan latihan, apakah ada latiha tertentu dalam organisasi LDII untuk mengenalkan paradigmaa barunya pada masyarakat? Jika yang dimaksud adalah pelatihan secara khusus, itu tidak ada. Akan tetapi ada kegiatan-kegiatan di dalam LDII baik di tingkat pusat sampai di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) selalu disisipkan materi sosialisasi paradigmaa baru LDII. Organisasi LDII tidak melakukan pelatihan khusus untuk para pengurus LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarakat luas, akan tetapi LDII selalu mensosialisasikan paradigmaa baru hampir disetiap kegiatan internal LDII, sosialisasi ini tidak hanya di sampaikan pada pengurus organisasi saja, akan tetapi ke seluruh elemen warga LDII. Hal ini dimaksudkan agar seluruh warga LDII mengerti, memahami, dan dapat melaksanakan paradigmaa baru LDII dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga masyarakat luas yang hidup berdampingan langsung dengan warga LDII dapat melihat dan menilai perubahan yang ada pada LDII. Pelatihan khusus untuk para pengurus LDII itu tidak ada, akan tetapi ada pembelajaran umum bagi seluruh elemen LDII. Pembelajaran umum ini tidak hanya bertujuan menyukseskan pengenalan paradigmaa baru LDII, akan tetapi suksesnya paradigmaa baru LDII adalah salah satu tujuan nya. Pembelajaran umum itu meliputi: Pengembangan organisasi LDII menjadi organisasi pembelajaran (learning organization) dengan cara membiasakan seluruh elemen LDII mempraktekan lima kebiasaan: 1. System thinking atau berfikir

Table lanjutan jawaban secara system, 2. Personal mastery atau keahlian personal, 3. Team learning atau pembelajaran kolektif, 4. Mental models atau model mental, dan ke 5. adalah shared vision atau visi bersama. Pengembangan SDM melalui inovasi pendidikan dan program pembangunan masyarakat. Peningkatan koordinasi dan komunikasi organisasi LDII. Mungkin ini adalah program jangka panjang LDII, akan tetapi jika program ini dapat berhasil, dengan warga yang terdidik dan terkoordinir tentu pengenalan paradigmaa baru LDII tidak akan mengalami kesulitan. Nanti akan saya berikan data-data berupa catatan dan table mengenai kegiatan LDII yang mungkin dapat digunakan sebagai sumber data sekunder untuk penelitian anda.

Tabel 2. Orientasi dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII Apakah LDII mempunyai orientasi tertentu dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII? Orientasi LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru adalah terjadinya hubungan baik antara warga LDII dengan masyarakat sekitarnya. Dengan cara warga LDII dapat mengerti dan mamahami paradigmaa baru, dapat mengkomunikasikan nya dengan baik pada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima keberadaan LDII. Sepertinya tidak ada orientasi secara khusus dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII. Orientasi LDII secara umum yang bersumber dari hadist adalah hendaklah ada di antara kalian menyeru pada kebaikan dan mencegah terhadap kemungkaran. Jadi dengan adanya paradigmaa baru, LDII dapat diterima dengan baik dalam masyarakat dan dapat menjalankan orientasi LDII itu sendiri. Orientasi pengenalan paradigmaa baru LDII adalah adanya komunikasi yang baik antara warga LDII dengan masyarakat disekitarnya, sehingga terjalin hubungan yang harmonis, saling menghormati dan menghargai, tidak ada lagi membedabedakan antar golongan hanya karena adanya perbedaan.

Tabel 3. keterlibatan anggota organisasi dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII pertanyaan Siapa saja yang terlibat dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII dan bagaimana peran nya? jawaban Semua pengurus dari tingkat DPP sampai PAC terlibat dalam sosialisasi paradigmaa baru LDII, para pengurus berperan menjelaskan pada warga LDII mengenai paradigmaa baru, melakukan monitoring dan evaluasi sejauh mana pemahaman warga LDII terhadap paradigmaa baru, dan mencari informasi masih adakah tanggapan negatif dari luar terhadap LDII sebagai indicator tercapainya tujuan dari paradigmaa baru. Seluruh unsur dalam kepengurusan LDII terlibat dalam proses sosialisasi paradigmaa baru dengan tingkatan berjenjang, dalam organisasi LDII, sosialisasi berjenjang ini disebut turba (turun kebawah). DPP akan mensosialisasikan paradigmaa baru ke DPD propinsi, DPD propinsi akan meneruskan nya ke DPD kabupaten/ kota, dari DPD kab/kota ke PC, dan dari PC meneruskannya ke PAC. Dan PAC mempunyai kewajiban mensosialisasikan paradigmaa baru LDII kepada seluruh warga LDII yang ada di grass root. Semua yang ada dalam LDII terlibat dalam sosialisasi paradigmaa baru, baik pengurus dari semua tingkatan maupun seluruh warga LDII, pengurus LDII dari tingkat pusat sampai PAC mempunyai tugas masing-masing, mulai dari berkoordinasi secara berjenjang yang disebut turba (turun ke bawah), sampai melakukan sosialisasi sesuai dengan tingkatan nya, seperti DPP pusat berhubungan dengan pemerintah atau organisasi lain di tingkat pusat juga, sampai pada warga LDII yang berada di

kalangan masyarakat juga melakukan sosialisasi yang biasanya di lakukan dengan kegiatan atau tindakan sehari hari di tengah masyarakat. Table 4. bagaimana LDII menentukan iklim organisasi agar kondusif dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII Bagaimana LDII menentukan iklim organisasi agar kondusif dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII? jawaban Iklim yang kondusif dapat tercipta jika di antara warga LDII selalu rukun kompak dan kerja sama yang baik. Dengan adanya kerukunan dan kekompakan maka seluruh kegiatan sosialisasi akan dapat diidkuti dengan baik oleh seluruh pengurus dan warga LDII. Iklim organisasi yang kondusif dsebuah organisasi dibangun oleh banyak factor. Sumber daya manusia (SDM) dalam struktur organisasi LDII dan sarana dan prasarana menjadi factor utama dalam menjalankan roda organisasi. Sehingga untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mengenalkan paradigmaa baru, LDII melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas dan kuantititas ketiga factor tersebut. Dalam organisasi LDII, untuk menciptakan iklim yang kondusifalam dalam mengenalkan paradigmaa baru, tentu di perlukan sumber daya manusia yang baik, modal yang cukup serta kerja sama yang baik antara seluruh pengurus dan warga LDII. Dalam organisasi LDII mempunyai motto rukun, kompak dan kerja sama yang baik, motto ini selalu ditekankan

dalam kehidupan sehari-hari pada seluruh warga LDII. Table 5. pengawasan atau control dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarakat. Bagaimana pengawasan atau control dalam kegiatan mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarakat? Pengontrolan dilakukan oleh seluruh pengurus LDII mulai dari DPP sampai PAC. Pengurus DPP mengontrol DPD atau DPW tentang ketercapaian sosialisasi diwilayahnya, dan seterusnya. Selain pengontrolan secara berjenjang yang dilakukan oleh pengurus, tolok ukur intensitas terjadinya kasus atau kejadian yang terjadi dalam masyarakat yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh keberadaan LDII juga kami pantau, baik melalui kejadian real di masyarakat maupun pemberitaan di media massa. Pengawasan dan control dilakukan oleh seluruh pengurus LDII dari pusat sampai PAC secara berjenjang, dan juga dengan cara terus memantau warga LDII di tengah masyarakat, dan terus mengingatkan dan memberi pengarahan bila masih ada kesalahan. Setelah itu melakukan evaluasi serta menentukan kebijakan-kebijakan yang sesuai untuk warga LDII agar sosialisasi paradigmaa baru berjalan lebih baik lagi dan dapat mencapai hasil yang di inginkan.

Table 6. strategi lain dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII Adakah strategi-strategi lain dari pengurus LDII dalam mengenalkan paradigmaa barunya pada masyarakat luas? Strategi lain pengurus LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII diantaranya adalah dengan melakukan audiensi. Para pengurus yang lebih terlatih dan lebih sering melakukan komunikasi dengan penjabat atau tokoh masyarakat mengajak pengurus lain untuk beraudiaensi dan bertukar ilmu dan pengalaman dalam melakukan sosialisasi. Hal ini dilakukan agar semua pengurus mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarkat. Strategi lain dalam mengenalkan paradigmaa baru pada masyarakat adalah menjalankan apa-apa yang sudah diamanahkan dari hasil kegiatan-kegiatan MUNAS/ RAKERNAS (pusat) ma upun MUSDA/RAKERDA (propinsi/kabupaten/kota) dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat.. Strategi lain pengurus LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII adalah dengan melakukan kerja sama yang baik, saling berbagi pengalaman, melihat situasi dan kondisi dalam masyarakat, serta banyak mencari pengetahuan umum melalui berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik agar selalu up to date

Table 7. bagaimana LDII memproses informasi dari lingkungan dalam menyikapi isu-isu negatif Dalam memproses informasi dari lingkungan, bagaimana LDII menyikapi isu-isu negatif yang beredar di masysrakat luas? Dalam menyikapi isu negatif yang beredar, LDII tidak membantah secara langsung, akan tetapi dengan melakukan dakwah bil hal, dengan menunjukan bahwa LDII tidak seperti yang diisukan. Kalau ada tokoh-tokoh masyarakat atau pihak lain yang menyampaikan berita miring mengenai LDII secara umum dan terbuka maka pengurus akan mendatangi tokoh tersebut untuk klarifikasi dan menjelaskan mengenai paradigmaa baru LDII, serta memohon untuk meralat hal yang kurang benar dari apa yang sudah disampaikan. Kita selalu menganut prinsip mulailah dari kita sendiri, jangan menunggu reaksi dulu baru kita hadapi. Oleh karena itu pengurus organisasi harus pro-aktif dalam menyikapi isu-isu negatif dengan selalu menyebut dan melakukan kebaikan-kebaikan dan upaya perbaikan-perbaikan yang sedang di upayakan oleh LDII dalam setiap kesempatan yang memungkinkan. Dengan adanya isu-isu negatif yang beredar, LDII menghimpun semua isu tersebut dan di musyawarahkan untuk mencari solusi nya, dan dibuat kebijakan-kebijakan yang disampaikan pada seluruh warga LDII untuk dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Juga melakukan klarifikasi bila ada yang mengatakan hal-hal tidak benar mengenai LDII, serta terus melakukan upaya

perbaikan-perbaikan dalam segala hal dan terus berusaha menunjukan pada masyarakat bahwa isu-isu negatif yang beredar adalah tidak benar. Table 8. penyesuaian diri LDII dengan lingkungan Dalam mengenalkan paradigmaa barunya, bagaimana LDII menyesuaikan diri dengan lingkungan? Dalam mengenalkan pardigma baru, pengurus LDII selalu fleksibel, selalu melihat situasi dan kondisi. Dalam bersosialisasi juda tidak selalu harus membuat acara khusus, dalamberbagai acara, jika itu memungkinkan maka pengurus dapat melakukan sosialisasi. LDII akan selalu mengedepankan sikap yang luwes dan fleksibel dalam menjalankan misi dakwahnya, sehingga segala aspek yang ada di masyarakat, kami upayakan tidak bersinggungan dengan misi sosialisasi LDII. Misalnya adat istiadat, budaya, dan norma sosial. Dalam mengenalka paradigmaa baru, LDII bersikap fleksibel, tidak kaku, dan melihat situasi dan kondisi, serta menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di masyarakat

Table 9. cara mengetahui hal yang diinginkan oleh pihak lain di luar LDII Bagaimana caranya LDII mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak-pihal lain diluar LDII? Untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak-pihak lain adalah dengan cara melakukan dialog, diskusi, dan memperbanyak silsturahim. Dengan melakukan kunjungan dan silaturahim lain serta melakukan dialog maka kami kumpulkan apa yang menjadi keinginan pihak-pihak lain. Sesekali kami melakukan evaluasi diri dan melakukan survey untuk mengetahui harapan pihak-pihak lain. Untuk mengetahui keinginan dan harapan pihak lain di luar LDII, kami melakukan banyak kunjungan, silaturahim dan dialog, serta survey di masyarakat.

Table 10. interaksi LDII dengan pihak atau organisasi lain Bagaimana LDII berinteraksi dengan organisasi atau pihak lain dalam Interaksi dengan organisasi lain mengenalkan paradigmaa baru LDII? dilakukan dengan cara bekerja sama dalam melakukan berbagai acara, melakukan dialog dan diskusi. Diantaranya adalah hubungan koordinasi dan komunikasi dengan MUI, hubungan media massa, ormas, dan tokoh-tokoh agama serta tokoh nasionalis. LDII intensif dan aktif dalam menjalin kerja sama dengan organisasi lain, pemerintah, tokoh masyarakat dan pihak lain di luar LDII. Hubungan dengan organisasi atau pihak lain dilakukan dengan melakukan kunjungan, kerja sama, silaturahim dengan berbagai pihak, seperti MUI, pemerintahan, ormas lain, juga tokoh masyarakat.

Table 11. tujuan pengenalan paradigmaa baru LDII Apa tujuan LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarakat? jawaban Agar masyarakat lebih merasakan manfaat dan keberadaan LDII di tengah-tengah masyarakat, serta agar LDII merasa sebagai bagian dari masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat pada khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya. Tujuan LDII dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII adalah agar LDII dapat diterima oleh masyarakat, sehingga dapat berkomunikasi dan bekerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan pengenalan paradigmaa baru LDII adalah agar organisasi LDII mendapatkan citra yang positif di tengah masyarakat, sehingga LDII dapat membaur dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat.

Table 12. strategi lain pengenalan paradigmaa baru LDII secara eskternal jawaban Adakah strategi-strategi lain dari pengurus LDII dalam mengenalkan Kami pengurus LDII akan paradigmaa barunya pada masyarakat? memanfaatkan seluruh media yang ada di masyarakat untuk mensosialisasikan paradigmaa baru LDII, seperti media massa baik cetak maupun elektronik. Serta melakukan pendekatan formal maupun informal pada semua pihak sebagai sarana untuk lebih mengenalkan paradigmaa baru LDII pada masyarakat luas. Strategi lain dalam mengenalkan paradigmaa baru LDII mengadakan even atau acara yang mengundang tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun penjabat yang dapat menjadi opinion leader di masyarakat sebagai pengisi acara, juga mengundang tokoh tokoh agama islam di luar LDII sebagai pengisi tausiyah di pengajian LDII. Informlah 3 Strategi lain adalah dengan cara mempublikasikan kegiatan-kegiatan LDII dengan menggunakan media massa, dalam hal ini terutama media cetak. LDII mempunyai media cetak yaitu majalah bulanan yang tidak hanya dikonsumsi oleh warga LDII saja akan tetapi juga dikonsumsi oleh semua pihak.