PENDIDIKAN DOKTER KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN KEMITRAAN DOKTER PASIEN DALAM PRIMARY CARE

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

(dalam) layanan primer

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

DOKTER KELUARGA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

Pemeliharaan Kesehatan. Masyarakat) & DOKTER KELUARGA

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Dewan Pertimbangan Medis Dalam BPJS. dr. Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

Alamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax / web. Bbkpmska.

SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

BAB IV SU BSISTEM UPAYA KESEHATAN PENGERTIAN. Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN DOKTER BERBASIS DOKTER KELUARGA DI INDONESIA

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

PDKI (PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA) DAN PERAN DOKTER KELUARGA DI RANAH PELAYANAN PRIMER. OLEH DR. ERDIYANTO, DK (KETUA PDKI CABANG JAMBI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pemecahannya harus secara multi disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer. Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Mereka mengeluh, oleh karena sakit menjadi mahal. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manajemen Puskesmas 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan

Tugas tutorial Nama : Asri Indriyani Putri NIM :

Ikatan Dokter Indonesia Perjalanan,Tantangan dan Solusi untuk masa datang. Prijo Sidipratomo

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDMK

Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR. 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM KESEHATAN KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. Program pembangunan kesehatan nasional mencakup lima aspek Pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. program Jamsostek disamping program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan

ANTARA MUTU DAN BIAYA DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

Asupan Menghadapi Globalisasi dan Desentralisasi

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Sistem Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memfasilitasi Klinik dan Praktik Pribadi dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan. Guardian Y. Sanjaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

Oleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

PUSKESMAS : Suprijanto Rijadi dr PhD. Center for Health Policy and Administration UI

Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh.

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Keaslian Penelitian

Transkripsi:

PENDIDIKAN DOKTER KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN KEMITRAAN DOKTER PASIEN DALAM PRIMARY CARE

REFORMASI BANGKES qreformasi Sistem Kesehatan Nasional sedang dalam proses dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2003 ini qjika diperhatikan kebijakan dan sistem baru hasil reformasi tersebut, tampak banyak perubahan yang akan dilakukan, dua diantaranya yang terpenting adalah: operubahan pada subsistem upaya kesehatan operubahan pada subsistem pembiayaan kesehatan

SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN UKM UPAYA KES UKP Pem Swasta/ ukbm Pem Swasta Strata-1 Strata-2 Strata-3 Puskesmas Pos-2 Kesehatan Dinkes Kab/Kota UPT-2 Dinkes Prov Depkes Institut-2 Kes Puskesmas Praktik-2 Nakes, Klinik Apotek, Lab, toko obat, Optik, dll Praktik Nakes Spes Kons RS C & B Apotek, Lab, Optik, T Obt Balai-2 Kes, dll Praktik Nakes Spes Kons RS B & A Apotek, Lab, Optik, T Obt Pst-2 Unggulan Nas,

SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN BIAYA KES Penggalian Pengalokasian Pembelanjaan UKM UKP Penduduk Miskin Penduduk Mampu Masy Pem Jaminan Kesehatan wajib Jaminan Kesehatan sukarela Public-Private Mix

UKP STRATA I qsesuai dengan perubahan yang telah dirancang, maka pada masa depan direncanakan : qpuskesmas hanya menyelenggarakan UKM strata I saja sedangkan UKP strata I diserahkan kepada pelbagai bentuk sarana kesehatan swasta strata I yang ditunjang oleh sistem JPK wajib atau sukarela qsarana kesehatan swasta strata I tersebut antara lain adalah dokter praktek swasta, ditunjang oleh pelbagai sarana kesehatan strata II dan III

UKP STRATA I qpenyelenggaraan UKP Strata I yang ditunjang oleh JPK wajib atau sukarela menjanjikan banyak manfaat bagi masyarakat, antara lain: oterbebas dari kesulitan biaya pelayanan oterpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan o Terkendalinya biaya kesehatan

UKP STRATA I qsayangnya disamping manfaat, penyelenggaraan UKP strata I yang ditunjang oleh JPK Wajib/Sukarela juga dapat mendatangkan banyak masalah qmasalah pokok yang ditemukan adalah yang menyangkut kepuasan pasien. Untuk keberhasilan JPK wajib/sukarela lazimnya diterapkan pelbagai pembatasan, yang apabila tidak dapat dikomunikasikan dengan baik dapat menjengkelkan pemakai jasa pelayanan kesehatan

UKP STRATA I quntuk mengatasi kekurangan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali menempatkan the best doctor sebagai kontak pertama qthe best doctor yang seperti ini disebut dengan nama dokter keluarga oconselor ohealth provider o Family advisor ogate keeper

Sistem Pemeliharaan dan Pelayanan Kedokteran Terstruktur Managed Care Sistem Pembiayaan Sistem Rujukan Tertiary Secondary Primary Care Self Care Sistem Pendidikan Competency Based???

Care Secondary Dapat dan maukah behavior kita berubah? Primary Care Tertiary Care Self Care Managed Care (Terstruktur) Tertiary Secondary Sistem Rujukan Primary Care Self Care Unstructured Structured

Pelayanan Dokter Keluarga Pelayanan yang menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan proaktif serta lebih memusatkan perhatian dan tanggung jawabnya pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan seluruh anggota keluarga sebagai suatu unit, bukan pada satu golongan umur, jenis kelamin, organ tubuh, jenis penyakit dan atau keluhan tertentu saja.

Ciri-ciri pelayanan dokter keluarga Lebih mengingatkan diri pada kebutuhan pasien secara keseluruhan, bukan pada disiplin ilmu, dan atau teknik-teknik kedokteran terentu. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari suatu unit keluarga, serta memandang keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi sosial dan/atau suatu kelompok fungsional yang saling terkait, yang harus turut dipertimbangkan pada setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan.

Ciri-ciri pelayanan dokter keluarga Memberikan perhatian kepada penderita secara menyeluruh, lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan. Memperhatikan aspek objektif dan subjektif dari ilmu kedokteran, serta berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit dengan pelbagai faktor objektif dan subjektif tersebut. Memiliki kemampuan dan ketrampilan yang cukup serta mampu menerangkan adanya hubungan timbal balik antara faktor biologis, sosial dan emosional dengan penyakit yang sedang diderita.

Ciri-ciri pelayanan dokter keluarga Menganggap setiap kontak dengan pasien sebagai suatu kesempatan untuk menye-lenggarakan pelayanan peningkatkan kesehatan (heath promotion), pencegahan penyakit (spesific protection), serta diagnosis segera, dan pengobatan tepat (early diagnosis and promp treatment) Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehetan tingkat pertama serta bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lajutan, yakni melalui pengetahuan pelayanan rujukan sesuai dengan kebutuhan.

Ciri-ciri pelayanan dokter keluarga Mempunyai ketrampilan diagnostik dan pengobatan yang andal, serta memiliki pengetahuan epidemiologi yang diperlukan untuk membantu menentukan pola penyakit yang terdapat dimasyarakat. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai seorang manager pelbagai sumber kesehatan (heath resources) yang tersedia serta berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan sesuai dengan pelbagai sumber kesehatan yang tersedia tersebut.

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA 1. Dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang lebih memperhatikan penderita sebagai manusia seutuhnya, bukan sebagai organ yang sakit atau keluhan saja 2. Dapat diselenggarakan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang lebih proaktif serta terjamin keterpaduan, kesinambungan dan pemenuhan pelbagai pelayanan kesehatan lainnya 3. Apabila dibutuhkan pelayanan kedokteran spesialis dan/atau sub-spesialis, maka pengaturan dan pemanfaatan pelbagai pelayanan rujukan tersebut akan lebih baik dan lebih terarah,

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA 4. Dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang lebih terpadu dan berkesinambungan, sehingga penanggulangan satu masalah kesehatan tidak sampai menimbulkan pelbagai masalah kesehatan lainnya. 5. Jika seluruh anggota keluarga terdaftar sebagai peserta, maka segala keterangan tentang keluarga tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam menangani setiap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga yang sedang jatuh sakit.

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA 7. Dapat diidentifikasi dan dimanfaatkan pelbagai keterangan tentang pelbagai faktor yang mempengaruhi timbul dan/atau perjalanan suatu penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis. 8. Dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih tepat, sederhana serta murah 9. Dapat dicegah pemakaian pelbagai kedokteran canggih yang tidak perlu dan/atau yang hanya akan menambah beban biaya kesehatan

PENDIDIKAN DOKTER KELUARGA Pendidikan berkelanjutan untuk konversi dokter umum menjadi dokter keluarga. Pendidikan formal pada fakultas kedokteran terintegrasi pada kurikulum.