BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

PT. : : : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB II GAMBARAN UMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERMODALAN NASIONAL MADANI (PNM) BINAMA

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. Bank pembiayaan rakyat syari ah atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

BAB I PENDAHULUAN. konsep islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi-hasil, baik untung

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.3

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. krisis, perbankan syariah mulai dapat berdiri sedangkan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pegadaian (Persero) melakukan pengembangan bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang dari dan. menyalurkannya kedalam masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB III PEMBAHASAN. Lancar) yang merupakan produk unggulan dari Koperasi Jasa Keuangan. Syariah tersebut. SIRELA (Simpanan Suka Rela Lancar) merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya nilai tukar rupiah yang terus berubah-ubah menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah di Indonesia, baik yang berbentuk bank undang-undang perbankan (UU No. 10 tahun 1998)

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

MEKANISME DEPOSITO MUDHARABAH ABADI PADA BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga mewujudkan krisis ekonomi dan moneter yang melanda bangsa Indonesia pada akhir tahun 1997. 1 Akibat dari berbagai krisis merupakan suatu ujian terhadap para pelaksana sistem perekonomian bangsa Indonesia yang membuat banyak lembaga keuangan dan perbankan mengalami kesulitan keuangan, tinggi tingkat suku bunga yang mengakibatkan tingginya biaya modal bagi sektor usaha dan pada gilirannya mengakibatkan merosotnya kemampuan usaha sektor produksi. Hal ini berdampak kepada kualitas aset perbankan yang menurun drastis sementara perbankan mempunyai kewajiban membayar bunga kepada para depositor sesuai dengan tingkat suku bunga pasar. Rendahnya kemampuan daya saing usaha pada sektor produksi yang menyebabkan berkurangnya peran sistem perbankan secara umum untuk menjalankan fungsi sebagai intermediator dalam kegiatan investasi. Perkembangan perbankan syari ah cukup memadai dalam menghadapi berbagai krisis tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hampir tidak ditemukan permasalahan dalam penyaluran pembiayaan (non performing loan) pada perbankan syari ah dan tidak terjadi negative spread dalam kegiatan operasionalnya karena tingkat pengembalian pada bank syari ah tidak 2008, hlm. 16 1 Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika,

2 mengacu pada tingkat suku bunga dan pada akhirnya dapat menyediakan dana investasi dengan biaya modal yang relatif lebih rendah kepada masyarakat. Perbankan syari ah bila dilihat dari aset telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, yaitu 74% per tahun selama kurun waktu 1998 sampai 2001. Oleh karena itu, sistem perbankan telah mengalami pertumbuhan dalam hal kelembagaan yaitu jumlah bank umum syari ah telah meningkat dari 1 (satu) bank syari ah, 78 BPRS pada tahun 1998 menjadi 2 (dua) bank syari ah, 3 (tiga) unit usaha syari ah (UUS) dan 81 BPRS. 2 Jumlah BPRS yang semakin meningkat di atas dikarenakan pada saat itu Bank Muamalat Indonesia yang merupakan Bank Syari ah pertama di Indonesia mempunyai jangkauan yang terbatas pada wilayah-wilayah, misalnya di kabupaten, kecamatan dan desa. Oleh karenanya peran BPRS muncul di permukaan untuk menangani masalah keuangan di wilayah-wilayah tersebut. PT Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah PNM Binama didirikan atas prakarsa para tokoh masyarakat dan pengusaha muslim di sekitar Semarang. Gagasan tersebut tumbuh karena mengingat belum banyaknya lembaga Bank Perkreditan Rakyat Syari ah di wilayah kota Semarang, yaitu baru satu lembaga. Sehingga kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat muslim, khususnya pengusaha menengah ke bawah belum bisa terjangkau oleh layanan perbankan syari ah. Berkaitan dengan penghimpunan dana, PT Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah PNM Binama dalam memberikan pelayanan kepada nasabah 2 Ibid, hlm. 17

3 menawarkan produk yang antaranya adalah Tabungan Harian Mudharabah, Tabungan Pendidikan, Tabungan Haji dan Umroh, dan Deposito Mudharabah. Dari produk penghimpunan dana (funding) di atas yang besar pengaruhnya dalam penyaluran dana (lending) kepada nasabah berupa pembiayaan adalah deposito atau simpanan berjangka. Deposito, menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan dana yang dapat diambil sesuai dengan perjanjian berdasarkan waktu yang disepakati. 3 Artinya, penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yaitu apabila deposito diperjanjikan jangka waktunya 1 bulan, maka deposito tersebut dapat dicairkan setelah satu bulan. PT. BPRS PNM Binama sendiri telah menerapkan akad mudharabah untuk deposito dalam hal ini bank syari ah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dalam kapasitasnya sebagai mudharib bank syari ah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari ah serta pengembangannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga. Mudharabah mensyaratkan tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan. 4 3 Drs. Ismail, MBA.,Ak, Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta : Kencana Prenada, 2010, hlm. 79 4 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, hlm. 157

4 Produk deposito mudharabah pada BPRS PNM Binama memiliki banyak keuntungan bagi nasabah yang antara lain selain tentu saja bagi hasil yang kompetitif dan menguntungkan deposito mudharabah juga bebas biaya administrasi bulanan. Tak hanya itu saja, terdapat cinderamata yang menarik untuk setiap pembukaannya. Hal ini tentu saja menjadi ketertarikan tersendiri bagi nasabah. Bedanya dengan bank konvensional, BPRS PNM Binama menghitung bagi hasil berdasarkan prinsip syari ah yang dihitung berdasarkan pendapatan bank tiap bulannya. Sehingga rate bagi hasil BPRS PNM Binama lebih besar daripada bunga deposito pada bank konvensional. Misalnya saja pada bulan April 2013, rate bagi hasil deposito mudharabah 3 bulan pada BPRS PNM Binama sebesar 6,57% pa 5 sedangkan bunga deposito 3 bulan pada bank konvensional 5,25% pa 6. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT. BPRS PNM BINAMA SEMARANG untuk bahan penelitian dalam rangka penyusunan Tugas Akhir sebagai persyaratan penyelesaian Studi Program D-3 Perbankan Syari ah. B. Rumusan Masalah Berangkat dari penjelasan tersebut di atas, penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 5 Wawancara dengan Ida, Customer Service BPRS PNM Binama Semarang, tanggal 6 Mei 2013 6 Wawancara dengan Azizah, Customer Service BPD Jateng cabang Udinus Semarang, tanggal 7 Mei 2013

5 1. Bagaimana aplikasi mudharabah dalam produk deposito mudharabah di BPRS PNM Binama? 2. Bagaimana analisis penghitungan bagi hasil deposito mudharabah di BPRS PNM Binama? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan diadakannya penulisan dengan judul Analisis Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada PT BPRS PNM Binama adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui aplikasi mudharabah dalam produk deposito mudharabah di BPRS PNM Binama 2. Untuk mengetahui cara perhitungan bagi hasil deposito mudharabah di BPRS PNM Binama Manfaat yang dapat diambil dari penelitian dengan judul Analisis Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada PT BPRS PNM Binama ini adalah : 1. Bagi Peneliti a. Melatih bekerja dan berpikir kreatif serta inovatif dengan mencoba mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama studi. b. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya. c. Untuk meningkatkan pengetahuan praktikum berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh ditempat magang.

6 d. Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya pada Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 2. Bagi Bank Penelitian ini digunakan untuk memperkenalkan eksistensi bank syari ah kepada masyarakat luas sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan tambahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan usaha secara syari ah selain itu juga untuk menambah kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola Bank yang Good Corporate Governance. C. Metodologi Penelitian Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian supaya memperoleh data-data yang akurat yaitu: 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu research yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala. Penelitian lapangan adalah cara pengumpulan data dan informasi secara intensitas disertai dengan analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan langsung di BPRS PNM Binama dari nasabah mulai dari cara pembukaan rekening deposito mudharabah sampai saat pencairan dan penutupan deposito tersebut. 2. Sumber data

7 a. Primer yaitu data yang relevan dengan pemecahan masalah, data yang diambil dari sumber utama atau dikumpulkan langsung dari peneliti sendiri. Penulis merngumpulkan datanya melalui wawancara atau interview langsung dengan Mbak Nova selaku bagian pembukuan dan Mbak Ida sebagai Customer Service BPRS PNM Binama. Dengan data ini penulis memperoleh gambaran umum BPRS PNM Binama dan sistem perhitungan bagi hasil deposito mudharabah itu sendiri. b. Sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung pembahasan materi dan diperoleh dari berbagai sumber. Penulis mencoba menggabungkan data dari pembahasan yang diperoleh dari orang lain baik berupa laporan-laporan maupun buku-buku. Dengan metode ini penulis mendapatkan data brosur produk-produk BPRS PNM Binama, slip setoran maupun penarikan simpanan, laporan perkembangan serta profile company BPRS PNM Binama. Penulis juga memperoleh data dari website Bank Indonesia yakni laporan distribusi bagi hasil publikasi BPRS PNM Binama laporan distribusi bagi hasil periode 2012. 3. Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data ini penulis menggunakan metode: a. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

8 wawancara). 7 Wawancara dilakukan dengan pegawai BPRS PNM Binama yakni Mbak Nova dan Mbak Ida. Data yang diperoleh yakni gambaran umum BPRS PNM Binama dan sistem perhitungan bagi hasil deposito mudharabah pada BPRS PNM Binama. b. Observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. 8 Penulis melakukan pengamatan terhadap nasabah mulai dari saat nasabah membuka rekening deposito mudharabah sampai saat nasabah mencairkan sekaligus menutup deposito mudharabah tersebut. c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku referensi tentang deposito yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan dan perhitungan bagi hasil untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku tentang deposito mudharabah sehingga memperoleh data teoritis terkait akad mudhabarah, deposito, landasan syari ah deposito dan perhitungan bagi hasil deposito mudharabah. 4. Analisis data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih 7 Ibid, hlm. 234. 8 Ibid, hlm. 212.

9 kaya dari sekedar angka atau frekwensi. Penelitian melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. 8 Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah, dan dianalisis sesuai dengan teori-teori tentang Analisis Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah di PT BPRS PNM Binama Semarang. D. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PT BPRS PNM BINAMA Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi : sejarah dan perkembangan perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan dan manfaat pendirian, strategi pengembangan, sasaran yang hendak dicapai, manajemen dan personalia, bidang garap, sistem dan produk, luas lingkup pemasaran dan kepengurusan PT BPRS PNM Binama. BAB III PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dan bagian terbesar dari TA ini yaitu yang pertama membahas tentang mudharabah yang mencakup pengertian mudharabah, karakteristik mudharabah, jenis-jenis 8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1996, hlm. 301

10 mudharabah, aplikasi dalam Bank Syari ah, yang kedua membahas tentang deposito mudharabah yang mencakup pengertian deposito mudharabah, ketentuan deposito mudharabah, landasan syari ah deposito mudharabah, perhitungan bagi hasil deposito mudharabah, dan yang ketiga membahas tentang aplikasi deposito mudharabah pada BPRS PNM Binama yang terdiri dari prosedur pembukaan rekening deposito mudharabah, pencairan dan penutupan rekening deposito mudharabah, dan yang terakhir adalah analisis perhitungan bagi hasil deposito mudharabah di BPRS PNM Binama. BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Berisi tentang kesimpulan dan saran.