PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA MELEBIHI WAKTU JAM KERJA PADA PERUSAHAAN PT BALI SUCI TOUR DAN TRAVEL

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA MELEBIHI WAKTU JAM KERJA PADA PERUSAHAAN (PT. BALI SUCI TOURS & TRAVEL)

BAB I PENDAHULUAN. travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari

PERLINDUNGAN HUKUM BIDANG KESEHATAN KERJA BAGI PEKERJA WANITA PADA PACTO LTD TOUR AND TRAVEL DI SANUR KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN YANG BEKERJA DI MALAM HARI DI HOTEL NIKKI DENPASAR

PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA WANITA YANG SEDANG HAMIL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA

oleh Gst Ayu Siska Anastasia Widawati Dewa Gde Rudy A.A Ketut Sukranatha Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI DI HARD ROCK CAFE KABUPATEN BADUNG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMANDU PARIWISATA PADA PERUSAHAAN PARIWISATA PT. PARADISE BALI INDAH TOUR

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI SAKIT SETELAH BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENGAWASAN PEKERJA PEREMPUAN MALAM HARI

PERLINDUNGAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK PADA DINAS TENAGA KERJA DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KOTA DENPASAR *

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI MERTHA SUCI BANGLI

STATUS HUBUNGAN KERJA PEKERJA RUMAHAN MENURUT UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA

PEMBERIAN UANG PESANGON TERHADAP PEKERJA KONTRAK WAKTU TERTENTU YANG DIBERHENTIKAN PADA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI BALI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSYARATAN GELAR SARJANA... ii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. PENGESAHAN PANITIA PENGUJI... iv

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI HOTEL KELAS MELATI (STUDI PADA HOTEL JAYAGIRI DENPASAR)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA SETELAH TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SECARA SEPIHAK PADA HOTEL FOUR SEASONS RESORT BALI DI SAYAN

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERKAIT TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA CITY HOTEL


PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERKAITAN DENGAN ADANYA NON COMPETITION CLAUSE DALAM SEBUAH PERJANJIAN KERJA

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA MELEBIHI BATAS WAKTU LEMBUR PADA PERUSAHAAN PT. BINTANG MERAPI DENPASAR*

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN YANG DIPEKERJAKAN PADA MALAM HARI Oleh Gede Kurnia Uttara Wungsu I Ketut Wirawan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan: Tiap-tiap

AKIBAT HUKUM TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH DI BALI OLEH ORANG ASING DENGAN PERJANJIAN NOMINEE

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

BAB I. memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah. dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN SISTEM PENGUPAHAN BURUH DAN DAMPAKNYA BAGI KESEJAHTERAAN BURUH DI CV ANUGRAH BANGUN SEJAHTERA SRAGEN

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

BAB III UPAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK NORMATIF KARYAWAN AKIBAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING DI INDONESIA

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TERHADAP KARYAWAN PT. BANGUN BUMI BALI DENPASAR

Upah Hak pekerja/buruh uang imbalan termasuk tunjangan

PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA/BURUH YANG DIPUTUS HUBUNGAN KERJANYA AKIBAT PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA

BENTUK PERJANJIAN YANG DIBUAT ANTARA PEKERJA TOKO DAN PENGUSAHA PEMILIK TOKO DI DENPASAR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA. Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

AKIBAT HUKUM BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN PAILIT

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya dengan cara pemberian upah yang sesuai dengan undang-undang dan

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PENAHANAN UPAH KEPADA PEKERJA YANG TIDAK DISIPLIN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DALAM PERJANJIAN KERJA

A. Latar Belakang Masalah

PENEGAKAN HUKUM TENTANG HAK FAKIR MISKIN UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN TERKAIT BERLAKUNYA UNDANG UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011

JURNAL ILMIAH. Oleh : NI WAYAN MEGA JAYANTARI D1A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2013

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

PERLINDUNGAN HUKUM DARI DISKRIMINASI BAGI PENYANDANG DISABILITAS DALAM DUNIA KERJA

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA AKIBATPEKERJA MELAKUKAN PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA DI KOPERASI SAMUAN AMERTHA DENPASAR

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM, RUMAH SAKIT SWASTA, DAN MALAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebutuhan pangan, sandang serta kesempatan kerja. Selain itu, jumlah masyarakat yang

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) SEBAGAI AKIBAT PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG GIANYAR

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM DI BIDANG TEKNIS TENAGA KERJA MAINTENANCE PADA PT. AEROFOOD CATERING SERVICE DENPASAR BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pengusaha yang kedudukannya lebih kuat sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebijakan pengupahan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi

BENTUK-BENTUK PRAKTIK OUTSOURCING DALAM UNDANG- UNDANG KETENAGAKERJAAN

PELAKSANAA PASAL 106 UNDUNG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DI MERCURE RESORT SANUR BALI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

PELAKSANAAN BATAS WAKTU PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI PADA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA DENPASAR

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan nasional di segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... ii. HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... iii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Negara kita persediaan tenaga kerja sebagian besar terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DAN PENGUSAHA DALAM MENJALANKAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. Lajuperdana Indah Unit Pabrik Gula Pakis Baru)

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat demikian pula halnya penggunaan teknologi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan konstitusi. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA MELEBIHI WAKTU JAM KERJA PADA PERUSAHAAN PT BALI SUCI TOUR DAN TRAVEL Oleh : I Gusti Ngurah Eka Prasetia Dananjaya I Made Udiana. I Made Pujawan Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract An article called legal protection to workers who work beyond working hours at the company PT. Bali Suci Tour dan Travel aims to determine the obstacles encountered in the process of legal protection for workers at PT. Bali Suci Tour dan Travel using empirical juridical then obtained the conclusion that the obstacles encountered in the process of legal protection for workers at PT. Bali Suci Tour dan Travel is a lack of knowledge of the owner of the company on the protection of the law. Keywords: barriers, legal protection, labor Abstrak Tulisan yang berjudul perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada perusahaan PT. Bali Suci Tour dan Travel bertujuan untuk mengetahui hambatan yang di temui dalam proses perlindungan hukum bagi para pekerja di PT. Bali Suci Tour dan Travel dengan menggunakan metode yuridis empiris maka di peroleh kesimpulan bahwa hambatan yang di temui dalam proses perlindungan hukum bagi para pekerja di PT. Bali Suci Tour dan Travel adalah kurangnya pengetahuan dari pemilik perusahaan tentang perlindungan hukum. Kata kunci: hambatan, perlindungan hukum, tenaga kerja I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekerja merupakan bagian dari tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang telah melakukan pekerjaan, baik bekerja untuk diri sendiri maupun bekerja dalam hubungan kerja atau dibawah perintah pemberi kerja (bisa perseroan, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya) dan atas jasanya dalam bekerja yang bersangkutan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan kata lain tenaga kerja disebut pekerja bila ia melakukan pekerjaan dalam hubungan kerja dan dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik dengan jalan memberikan tuntunan, maupun dengan jalan meningkatkan pengakuan hak hak asasi 1

manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku dalam lingkungan kerja tersebut. 1 Pekerja adalah manusia yang juga mempunyai kebutuhan sosial, sehingga perlu sandang, kesehatan, perumahan, kententraman dan sebagainya untuk masa depan dan keluarganya. Mengingat pekerja sebagai pihak yang lemah dari majikan yang kedudukannya lebih kuat, maka perlu mendapatkan perlindungan atas hak haknya. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa : tiap tiap warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Menurut pasal ini ada dua hal penting dan mendasar yang merupakan hak setiap warga Negara Indonesia yaitu hak memperoleh pekerjaan dan hak perlindungan penghidupan yang layak, Serta wujud perhatian pemerintah terhadap pekerja dengan di keluarkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Peraturan - peraturan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan, terutama yang mengatur tentang tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja / lembur harus mendapat perhatian yang lebih untuk menghindari adanya diskriminasi dalam penerapannya. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diketahui tentang perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja atau lembur. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan maka penulis mengangkat judul artikel tentang Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang Bekerja Melebihi Waktu Jam Kerja Pada Perusahaan (PT. Bali Suci Tour dan Travel). 1.2. Tujuan penulisan Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai hambatan yang di temui dalam proses perlindungan hukum bagi para pekerja di PT. Bali Suci Tour dan Travel. II. ISI 2.1 Metode penelitian Jenis pendekatan yang digunakan di dalam penulisan ini adalah pendekatan yang bersifat empiris yaitu penelitian ilmiah yang menjelaskan fenomena hukum tentang terjadinya kesenjangan antara norma dengan prilaku 1 G Kartasapoetra dan Rience Indraningsih, 1982, Pokok-pokok Hukum Peburuhan, cct.l, Armico Bandung, h. 43-44 2

masyarakat. 2 Adapun obyek penelitian hukum empiris berupa pandangan, sikap dan prilaku masyarakat dalam penerapan hukum. 2.2 Pembahasan 2.2.1 Hambatan Yang Terjadi Dalam Proses Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Yang Bekerja Melebihi Waktu Jam Kerja Pada Perusahaan PT. Bali Suci Tour dan Travel Faktor penghambat merupakan dasar yang menjadi penghalang dalam pelaksanaan suatu subjek atau objek yang akan diterapkan. Masalah faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan bekerjanya hukum menurut berbagai pendapat, seperti menurut Rahardjo bahwa yang menjadi faktor utama bagi bekerjanya hukum adalah manusia, karena hukum diciptakan dan dilaksanakan manusia. 2 Norma hukum pada dasarnya berkaitan erat dengan norma kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, sehingga dalam hal ini bila suatu norma hukum yang merupakan suatu aturan yang harus dilaksanakan, dimana bila norma hukum tersebut tidak dilaksanakan maka adanya sanksi yang diatur dalam peraturan yang berlaku. Perusahan yang tidak secara maksimal melaksanakan peraturan yang berlaku menjadi salah satu penyebab munculnya hambatan yang terjadi dalam melaksanakan perlindungan hukum bagi pekerjanya. Hambatan yang ditemui dalam proses perlindungan hukum bagi para pekerja yang bekerja melebihi waktu jam kerja pada PT. Bali Suci Tour dan Travel adalah kurangnya pengetahuan dari pemilik perusahaan tentang perlindungan hukum bagi pekerja perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau haid. Hal ini tidak diketahui oleh pemilik perusahaan karena tidak ada pekerja wanita yang pernah mengeluhkan hal ini. Dan setelah ditelusuri lagi berdasarkan pada wawancara dengan Made Lina Sulistiawati selaku pekerja perempuan didapatkan bahwa Ia juga tidak mengetahui adanya peraturan tentang perlindungan hukum khusus bagi pekerja perempuan yang sedang haid. (wawancara 15 Juni 2015). Sumber daya manusia khususnya kaum perempuan tanpa disediakannya sarana dan fasilitas tertentu maka tidak mungkin penerapan atau penegakan dari 2 Sucipto Rahardjo, 2000, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 72. 3

pada perlindungan hukum terhadap perempuan yang bekerja melebihi waktu jam kerja akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain mencakup tenaga kerja yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan sebagainya. 3 Mengenai perlindungan hukum bagi pekerja wanita yang mengalami haid hal ini sebenarnya telah di atur dalam Undamg-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 81, yang berbunyi: (1) Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Namun dikarenakan kurangnya pengetahuan dari pihak perusahaan hal ini tidak di terapkan dan sekarang sudah mulai di atur karena hal ini merupakan perlindungan hukum bagi para pekerja dan telah di atur dalam Undang-Undang kususnya dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hal ini tidak diketahui oleh pemilik perusahaan karena tidak ada pekerja perempuan yang pernah mengeluh dan berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, pekerja perempuan yang bekerja di PT. Bali Suci Tour dan Travel tidak mengetahui bahwa ada peraturan khusus untuk pekerja perempuan yang telah diatur oleh Pemerintah. III. KESIMPULAN Bedasarkan hasil pembahasan tentang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Mengenai hambatan yang ditemui dalam proses perlindungan hukum bagi para pekerja di PT. Bali Suci Tour dan Travel yang bekerja melebihi waktu jam kerja adalah kurangnya pengetahuan dari pemilik perusahaan tentang 3 Nancy Van Vuuren, 1990, Wanita dan Karier (Bagaimana Mengenal dan Mengatur Karya) terjemahan A.G. Lunandi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, h.37 4

perlindungan hukum bagi pekerja perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau haid dan kurangnya pengetahuan dari pekerja wanita yang bekerja pada PT. Bali Suci Tour dan Travel tentang peraturan yang di tetapkan Pemerintah. DAFTAR PUSTAKA G Kartasapoetra dan Rience Indraningsih, 1982, Pokok-pokok Hukum Peburuhan, cct.l, Armico Bandung. Nancy Van Vuuren, 1990, Wanita dan Karier (Bagaimana Mengenal dan Mengatur Karya) terjemahan A.G. Lunandi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sucipto Rahardjo, 2000, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Peraturan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 5