Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

Oleh: MUHAMMAD ARFAN )* ABSTRAK

ANALISIS KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

PENGARUH LATIHAN TENDANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING FINALTI PADA PERMAINAN SEPAKBOLA. Oleh: Bakkareng )*

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu*

Journal of Sport Sciences and Fitness

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Diah Pitaloka PJKR JPOK FKIP Unlam Abstrack

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN JAUH DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MURID SDN 255 BONEPUTE KABUPATEN LUWU TIMUR

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN HEADING PEMAIN SEPAKBOLA SSB AMPHIBI SUNGAI TARAB KAB. TANAH DATAR JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN HEADING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MAHASISWA FIK UNM.

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN KETEPATAN SHOOTING

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

MHD. ARIF

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HEADING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMPN NEGERI 23 MAKASSAR OLEH: M. SYAHRUL SALEH )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang menggunakan model desain korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 23 Makassar dengan jumlah sampel penelitian 40 orang putra yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dalam permainan sepakbola, terbukti nilai r 0 = 0,665 atau (P < 0,05); (2) ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola, terbukti nilai r 0 = 0,841 atau (P < 0,05); dan (3) ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola, terbukti nilai R 0 = 0,841 atau (P < 0,05). Kata Kunci : Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Tungkai, Heading Bola ABSTRACT This study aimed to determine the relationship between abdominal muscle strength and leg muscle strength with the ability to heading the ball in football game. This research includes descriptive research using correlational design model. The study population was all students in Junior High School 23 Makassar by the number of sons sample 40 randomly selected sampling. The data analysis technique used is the correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% significance level or 0.05. Departing from the results of the data analysis, the study concluded that: (1) there is a significant relationship abdominal muscle strength with the ability to heading the ball in football game, proved the value of r0 = 0.665 or (P <0.05), (2) there is a leg muscle strength significantly to the ability of heading the ball in 79

football game, proved the value of r0 = 0.841 or (P <0.05), and (3) there is a significant relationship between abdominal muscle strength and leg muscle strength with the ability to heading the ball in football game, proved the value of R0 = 0.841 or (P <0.05). Keyword : Abdominal muscle strength, leg muscle strength, Heading Ball PENDAHULUAN Permainan cabang olahraga sepakbola sangat mendunia, sehingga hampir semua lapisan masyarakat di dunia menyukai permainan sepak bola. Sehingga hampir semua mengharapkan bisa menjadi pemain sepak bola yang baik. Untuk bisa menjadi pemain sepakbola yang baik, maka pertama-tama yang harus diketahui adalah teknik dasar yang ada pada permainan sepakbola. Teknik dasar merupakan salah satu fondasi bagi seseorang untuk dapat bermain sepak bola. Karena seluruh kegiatan dalam bermain sepakbola dilakukan dengan gerakan-gerakan yang kompleks. Namun untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar perlu juga dibarengi dengan kemampuan fisik yang memadai. Peranan kemampuan fisik dalam menunjang prestasi sepakbola sangat penting, sehingga pemain yang mempunyai kemampuan fisik yang baik tentu akan lebih baik berpeluang untuk berprestasi. Begitu pentingnya fisik bagi seorang pemain sepakbola, sehingga sebelum terjun ke arena pertandingan harus sudah dalam kondisi fisik yang baik. Keberadaan kondisi fisik yang siap bertujuan agar dalam suatu pertandingan dapat menghadapi intensitas kerja dan gejala stres yang bakal dihadapinya dalam suatu pertandingan. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan pada cabang olahraga sepakbola telah melahirkan beberapa upaya untuk menigkatkan prestasi sepakbola. Berdasarkan pengamatan selama ini dapat dikemukakan bahwa sebagian besar pemain sepakbola masih kurang dalam hal penguasaan kemampuan teknik dasar. Salah satunya adalah teknik dasar heading bola. Kalau diperhatikan secara seksama, heading bola pada permainan sepakbola sering ditampilkan dalam pertahanan maupun penyerangan, seperti heading bola ke gawang, mengoper ke teman dan sebagainya. Heading bola dengan jarak yang cukup dekat dapat terlaksana dengan baik apabila ditunjang dengan teknik dan kemampuan fisik yang prima, terutama keuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai. Pola gerak heading bola dimulai dengan sikap berdiri, lalu melompat dengan dua kaki atau satu kaki dan melakukan sundulan langsung ke gawang atau ke teman. Melihat pola gerakan heading bola melibatkan kerja gerak dari tungkai dan perut. Ini berarti heading bola memerlukan kemampuan fisik yang secara langsung terlibat di dalamnya berupa kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai. Walaupun masih banyak kondisi fisik ikut ambil andil dalam gerakan heading, hanya kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai yang menjadi fokus penelitian. Kekuatan menurut Moch. Sajoto (1988) mengemukakan bahwa: kekuatan adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut kemampuan 80

seorang pemain saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja. Sehingga kekuatan otot perut yang kuat pada saat melakukan heading bola akan mampu mengayunkan togok dari belakang ke depan dengan cepat dan kuat, dan mengakibatkan daya dorong bola menjadi cepat dan laju. Kekuatan otot perut bukan sebagai gerakan pendukung, tetapi sebagai penopang utama dalam gerakan heading bola. Kekuatan otot tungkai yang dimanfaatkan guna untuk menambah daya dorong pada bola saat melakukan heading bola. Pada saat melakukan heading bola sambil melompat ke atas, maka kekuatan otot tungkai yang baik akan mampu mengangkat tubuh ke udara yang tinggi. Sehingga kekuatan otot tungkai dapat memberikan gerakan tambahan secara cepat dan kuat, sehingga laju bola akan lebih keras dan jauh. Ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Harsono (1988) bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan Otot Perut Khusus pada kemampuan heading bola, jenis kekuatan yang diperlukan adalah integrasi antara kekuatan dan kelentukan otot perut untuk mengheading bola. Otot perut merupakan sebagai pusat tenaga, Greg Brittenham (1996) mengatakan bahwa: Bagian tubuh yang sering terlupakan dankurang dilatih adalah poros tubuh dan perut. Disebut sebagai pusat tenaga, bagian tubuh ini merupakan asal dari semua gerakan atau penghubung yang menstabilkan semua gerakan yang melaluinya. Berikut adalah alasan mengapa harus memperkuat perut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Greg Brittenham (1996) bahwa: (1) Otototot yang mengatur poros tubuh dan perut adalah penting untuk menjaga keseimbangan tubuh, ketangkasan dan koordinasi ketika melakukan gerakan, (2) 50% dari total massa tubuh terletak pada daerah tersebut, dan (3) Penguatan poros tubuh dan perut secara efektif mengurangi kecelakaan dan/atau cedera berat berat pada punggung belakang. Peranan kekuatan otot perut sangat penting untuk mendukung pada gerakan heading bola, sebab dalam gerakan heading bola tidak akan berarti apabila tidak didukung oleh kekuatan perut, walaupun pemain memiliki tinggi badan yang ideal atau kondisi fisik lainnya. Hal ini pemain harus cukup bertanga untuk melakukan heading bola jauh yang keras dan tepat. Kekuatan otot perut sebagai pendukung gerakan ayunan togok ke belakang lalu ke depan, pada saat badan melengkung ke belakang dan di bawa ke depan untuk heading bola. Pada saat itu perut akan bereaksi untuk memberikan daya tarik togok untuk mendapatkan kekuatan. Momentum yang tepat, dimana posisi tubuh pada saat togok dibengkokkan ke belakang, maka kekuatan pada perut dibutuhkan sekuat-kuatnya. Inilah yang menjadi peranan kekuatan otot perut untuk melakukan heading yang keras dan cepat. Pola gerakan pada saat heading bola, maka perlu kekuatan otot perut ditingkatkan melalui latihanlatihan tahanan seperti latihan dengan menggunakan beban anggota tubuh kita sendiri dan beban dari luar. Konsep pengembangan kekuatan otot perut tersebut dapat dikemukakan bahwa pengembangan kekuatan otot perut harus betul-betul konsisten pada prgram latihan. Efektifnya suatu prog- 81

ram yang dirancang secara sistimatik. Latihan apapun dengan konspe yang benar dapat memberikan sumbangsih yang besar jika dilaksanakan secara rutin dengan memperhatikan prinsipprinsip yang benar. Adapun otot-otot perut yang terlibat atau berperan pada gerakan heading bola, menurut Harsono (1988), sebagai berikut: (1) m. Obliquus internus, (2) m. Obliquus abdominis externus, (3) m. rectus abdominis, dan (4) m. transversus abdominis. Dari penjelasan tersebut, maka dapat ditarik sebuah penguraian bahwa kekuatan otot perut sangat berpengaruh pada setiap cabang olah raga, seperti halnya pada permainan sepakbola khususnya dalam melakukan teknik heading bola. Kekuatan otot tungkai Peranan kekuatan otot tungkai sangat penting sebagai pendukung pada gerakan heading bola pada permainan sepakbola. Dimana dalam gerakan ini pemain harus cukup bertenaga untuk melakukan gerakan melompat ke atas menyonsong datangnya bola guna melepaskan tenaga yang besar, maka kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan heading bola pada permainan sepakbola dengan memperoleh hasil yang maksimal. Kekuatan otot tungkai sebagai kaki tumpu untuk mendapatkan momentum yang tepat harus memperhitungkan dimana titik perkenaan bola yang tepat. Karena tungkai sebagai kaki tumpu akan menghasilkan tenaga yang besar pada saat kaki disentakkan ke udara untuk membawa badan ke atas pada saat melakukan heading bola pada permainan sepakbola. Melihat pola gerakan heading, maka perlu kekuatan otot tungkai ditingkatkan melalui latihan tahanan seperti latihan dengan menggunakan beban anggota tubuh kita sendiri dan beban dari luar. Konsep pengembangan kekuatan otot tungkai tersebut dapat dikemukakan bahwa pengembangan kekuatan otot tungkai harus betul-betul konsisten pada program latihan. Efektifnya suatu program latihan kekuatan otot tungkai tidak hanya tergantung pada desain program yang dirancang secara sistematik. Latihan apapun dengan konsep yang benar dapat memberikan sumbangsih yang besar jika dilaksanakan secara rutin dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang benar. Adapun otot-otot tungkai yang terlibat dan berperan pada gerakan heading bola. Menurut Harsono (1988:200) sebagai berikut: (1) m. vercus laralis, (2) m. vercus dialis, (3) m. biceps femoris, (4) m. gastrocnemius, (5) m. tibialis anterior, dan (6) m. peroneus brevis. Heading Bola Heading bola merupakan salah satu dari beberapa teknik yang ada pada permainan sepakbola, yang harus memenuhi ketentuan peraturan permainan untuk dimanfaatkan dalam bermain sepakbola. Dalam situasi bermain sepakbola, bola tidak selamanya hanya dimainkan dengan kaki tetapi juga menggunakan kepala apabila arah datangnya bola di atas jangkauan kaki. Bola disundul dengan menggunakan kepala dengan tujuan untuk : 1. Memasukkan bola ke gawang Bola yang datangnya melambung tinggi misalnya melalui tendangan sudut dimanfaatkan langsung untuk memasukkan bola ke gawang dengan sundulan. Apabila bukan melalui sundulan memberikan kemungkinan untuk lawan merebut atau menguasai bola tersebut. Jadi praktisnya hanya melalui sundulan untuk memasukkan bola ke gawang. 82

2. Mematahkan serangan lawan Bagi pemain pertahanan bertugas mematahkan serangan lawan, dan apabila bola yangdiumpankan bagi penyerang lawan dimana bola itu arahnya melambung tinggi, maka pemain bertahan berusaha merebut bola dengan secepat mungkin apakah dengan melompat atau tidak segera menyundul bola. Apabila menunggu untuk bola dimainkan dengan kaki agak lambat sehingga memberikan peluang bagi lawan untuk merebutnya. 3. Mengoper atau memberi umpan Dalam situasi permainan yang membutuhkakn strategi permainan cepat, maka -bola yang datangnya melambung tinggi segera dilanjutkan pada teman atau memberikan umpan pada teman secara praktis hanya melalui sundulan. 4. Mengontrol bola Tidak semua bola yang datang melambung tinggi langsung disundul, misalnya dalam posisi bebas tidak terjaga oleh lawan, maka bola yang datangnya melambung tinggi perlu terlebih dahulu dikontrol dengan menggunakan kepala. Penjelasan tentang manfaat heading bola di atas, sejalan dengan pendapat Ilyas Haddade dan Ismail Tola (1992) sebagai berikut: Penggunaan atau manfaat dalam melakukan heading bola: (1) Mencetak bola, (2) Meneruskan bola, (3) Untuk memberi umpan, (4) Untuk mematahkan serangan (clearing) bagi pemain pertahanan, dan (5) Untuk mengontrol bola. Heading dalam posisi berdiri dilakukan apabila arah datangnya bola tidak melambung tinggi tetapi arah bola tepat kepala. Selain dari itu arah datangnya bola melambung tinggi dan pemain tetap menunggu sampai turunnya bola tepat di kepala untuk disundul. Dengan posisi ini pemain dapat menyundul bola ke atas, ke depan, ke belakang dan ke samping. Heading bola dalam posisi berdiri dilakukan apabila bola yang datang melambung tinggi atau mendatar searah kepala dan jauh dari jangkauan. Pemain harus berlari menuju arah bola dan melakukan heading atau sundulan. Heading bola dalam posisi berlari, pemain dapat mengheading bola pada arah yang sama seperti posisi berdiri. Heading bola sambil melompat dilakukan apabila bola yang datang melambung tinggi dan pemain harus cepat merebut bol atersebut sebelum direbut oleh lawan. Selain dari itu bola yang datangnya melambung tinggi di depan gawang, maka pemain penyerang maupun pertahanan merebut bola tersebut dengan mengheading atau menyundul sambil melompat. Dapat juga mengheading bola sambil berlari dan melompat dengan kemungkinan pada saat berlari menuju arah bola sambil melompat dan menyundul. Pelaksanaan teknik mengheading bola bila ditinjau dari teknik pelaksanaan umum atau prinsip utama yang harus dilakukan atau dilaksanakan serta dikuasai yaitu: a) Kaki sejajar dengan berat badan pada kedua kaki; Prinsip ini terjadi bila mengheading bola dalam posisi berdiri, diperoleh tingkat stabilitas yang baik dan memudahkan untuk mengheading bola secara tepat. Bagi pemain tingkat pemula hal ini perlu ditekankan karena merupakan dasar untuk mengheading bola dalam permainan sepakbola. b) Bidang perkenaan bola; Perkenaan bola dengan kepala yaitu pada dahi, hal tersebut disebabkan karena dahi merupakan bagian 83

dari kepala yang permukaannya luas. Kemungkinan gerak dari kepala pada arah samping dan depan untuk mengarahkan bola lebih memungkinkan bila bidang perkenaan dahi. Dapat juga terjadi bidang perkenaan seperti di belakang kepala yang tujuannya yaitu arah bola ke belakang. c) Arah bola; Mengheading bola bertujuan untuk mengarahkan bola, arah bola meliputi ke depan, ke samping kiri atau kanan dan ke belakang. Jarak gerak bola pada arah tersebut berbeda sesuai tuntutan. Sehubungan dengan itu, peranan pergerakan seluruh badan mulai dari kepala yang berporos pada sendi leher (articulatio socipitialis) sampai pada sendi pinggu (articulation coxae) termasuk perut (rectus abdominialis). METODE PENELITIAN Metode yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas: variabel bebas yaitu kekuatan otot perut, dan kekuatan otot tungkai, dengan variabel terikat yaitu heading bola dalam permainan sepakbola. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN Negeri 23 Makassar dengan sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dari siswa putra Siswa SMPN Negeri 23 Makassar. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola. Selanjutnya data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensial dengan taraf signifikan 95% atau = 0,05. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Ada hubungan kekuatan otot perut dalam permainan sepakbola siswa SMPN Negeri 23 Makassar. Hipotesis statistik : Ho : 1 = 0 H1 : 1 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kekuatan otot perut dalam permainan sepakbola. Diperoleh nilai korelasi ( r 0 ) = 0,665 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 8,096 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau kekuatan otot perut benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan sepakbola. Dengan demikian dapat disimpulankan bahwa ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dalam permainan sepakbola. Kekuatan otot perut yang dimanfaatkan guna untuk menambah daya dorong pada saat akan heading bola atau saat perkenaan antara bola dengan kepala. Kekuatan otot perut yang dimanfaatkan guna untuk menambah daya dorong pada pergerakan togok pada saat akan melakukan heading bola. Dimana togok sebagai tanaga ayun pada saat diayun akan meliatkan kekuatan otot perut, ini berarti bahwa kekuatan otot perut dapat memberikan gerakan tambahan secara cepat 84

dan kuat pada togok untuk menghasilkan laju bola akan lebih jauh. Dimana kekuatan otot perut merupakan kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap gerakan heading. Sehingga dengan adanya gerakan tambahan dari kekuatan otot perut, mengakibatkan kecepatan dan kekuatan pada togok akan bertambah kuat dan cepat. Ini mengakibatkan kemampuan heading bola pada permainan sepakbola menjadi maksimal. 2. Ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola siswa SMPN Negeri 23 Makassar. Hipotesis statistik : Ho : 2 = 0 H1 : 2 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis korelasi data kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola. Diperoleh nilai korelasi ( r 0 ) = 0,841 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05. Dari uji koefesien nilai t diperoleh 7,171 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien korelasi signifikan, atau kekuatan otot tungkai benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan sepakbola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan sepakbola. Kekuatan otot tungkai merupakan komponen kondisi fisik yang sangat esensial terutama cabang olahraga yang dominan menggunakan tungkai seperti pada saat heading bola pada permainan sepakbola. Kekuatan tungkai yang diperlukan tidak sama pada setiap cabang olahraga dan kekuatan otot tungkai dapat bersifat khusus sesuai dengan tuntutan cabang olahraga tertentu. Pada cabang olahraga sepakbola, dimana kekuatan otot tungkai sebagai kaki tumpu harus memiliki kekuatan yang maksimal dalam pelaksanaan aktifitas gerak termasuk pada saat heading bola. Dimana kekuatan otot tungkai pada saat melompat akan mampu membawa tubuh ke udara menyongsong bola, sekali memberikan kekuatan tambahan pada pergerakan togok ke depan. Peranan kekuatan otot tungkai memberi tambahan daya dorong pada bola dan menghasilkan heading bola yang kuat dan cepat. 3. Ada hubungan antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola siswa SMPN Negeri 23 Makassar. Hipotesis statistik : Ho : 1,2 = 0 H1 : 1,2 0 Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola. Diperoleh nilai regresi ( R 0 ) 0,841 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) = 0,707. Hal ini berarti 70,7% kemampuan sepakbola dijelaskan oleh kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai. Sedangkan sisanya (100% - 70,7% = 29,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, 85

didapat F hitung adalah 68,675 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 5,143 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai benarbenar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dalam permainan sepakbola. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila pemain didukung kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai yang kuat, maka pemain tersebut dapat melakukan heading bola dengan kuat serta dapat menggunakan tenaga secara efesien. Perpaduan kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai, akan menghasilkan kekuatan pada pergerakan togok semaksimal mungkin untuk menghasilkan kemampuan heading yang kuat. PENUTUP Sesuai dari hasil analisis pengujian hipotesis dengan berdasar pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dan kemampuan sepakbola. 2. Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan heading bola dalam permainan sepakbola. 4. Guru olahraga diharapkan dapat meningkatkan penampilan keterampilan cabang olahraga yang dibina pada siswanya dengan penerapan bentuk metode pengajaran yang sesuai dengan teknik dasar yang dikembangkan dan unsur komponen fisik yang dibutuhkan sebagai penunjang pada penampilan keterampilan tersebut. 5. Hendaknya kedua komponen yang terkait atau yang dibutuhkan dalam penampilan keterampilan pada cabang olahraga sepakbola khususnya kemampuan heading bola yaitu kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai dapat dijadikan sebagai indikator bagi siswa dalam penilaian maupun memilih atlet. DAFTAR PUSTAKA Barry L. Johnson and Nelson K. 1986. Practical measurement for evaluation inphysical education. Mc Millian Publishing. Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail. 1991. Penuntun mengajar dan melatih sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP. Harsono. 1988. coaching danaspekaspek psikologi dalam coaching. Jakarta : Penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi. 86

Jeff Sneyer. 1988. Sepakbola latihan dan strategi bermain. Jakarta : Rasda Jaya Putra. Nurhasan. 1986. Tes danpengukuran olahraga. Bandung : FPOK IKIP. Nossek. 1982. General theory of training. Penerbit PAN African Press Ltd Longus. Rani, Abd. Adib. 1992. Materi dan evaluasi mengajar permainan sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP. Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Siregar M. F. 1975. Ilmu Pengetahuan melatih. Jakarta : Prosey Pembinaan Organisasi dan kativitas Olahraga Massal. Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta. Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 87