BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT PENITIPAN DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

PENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

Tabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB PENDAHULU AN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Perpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEPSI, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM KERJA FORUM PAUD JAWA BARAT SUNARYO KARTADINATA KETUA FORUM PAUD JAWA BARAT

RUMAH BERMAIN DAN PENITIPAN ANAK DI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak bagi sebuah keluarga adalah sebuah karunia, rahmat dan berkat.

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Usia Harapan Hidup Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

perhatian dari kedua orangtuanya.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

2016 TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR TERPADU TEMA: ARSITEKTUR BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Usia dini pada anak atau usia di bawah lima tahun adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Menurut Bapak Muh. Farozin, dosen Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) - Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Propinsi DIY, PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik ( koordinasi motorik halus dan kasar ), kecerdasan ( daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual ), sosio emosional ( sikap dan perilaku serta agama ), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini dari sejak lahir sampai usia 6 tahun. ¹ Ada 3 macam kecerdasan pada anak yaitu : Intelligence Quotient ( IQ ) berhubungan dengan perkembangan tingkat intelektual anak; kecerdasan emosional ( EQ ) lebih ke arah psikis anak seperti kemampuan mengendalikan emosi dalam hubungan sosialnya dengan lingkungan di luar rumah; dan kecerdasan kreativitas ( CQ ) menyangkut tentang anak-anak berpikir produktif dalam mencari pemecahan yang variatif untuk menghadapi berbagai masalah yang ada. ¹ Menurut SK Mendiknas No. 58 tahun 2009; Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah; Surat Edaran No. 1839/C1C2/TU/2009 1

Kondisi yang banyak terjadi di Indonesia adalah perkembangan IQ, EQ maupun CQ masih kurang seimbang. Paradigma pendidikan yang mengacu pada kerangka berpikir cognitive menyebabkan proses dan pelaksanaan pendidikan lebih mengutamakan perkembangan intelektual dan pemikiran rasional. Perkembangan emosi yang kurang baik dapat mengakibatkan munculnya berbagai perilaku negatif pada anak, di antaranya adalah makin meningkatnya perilaku yang melanggar aturan, dan berbagai bentuk kenakalan lain. Untuk sebagian anak tertentu yang mengalami masalah psikologis, seperti sedang bermasalah dengan orang tuanya maupun lingkungan dimana ia tinggal, perkembangan emosional menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Anak-anak pada usia dibawah lima tahun memiliki intelegensi laten yang luar biasa. Anak-anak tersebut memiliki bermilyar-milyar sel-sel saraf otak yang sedang berkembang dan memiliki kemampuan yang hebat dan daya memori yang kuat. Oleh karena itu pendidikan anak di usia dini merupakan fase terpenting dalam rentang pendidikan yang harus ditempuh oleh anak. Sehingga pendidikan pre school dan Taman Kanak-kanak tidak boleh dianggap sepele dan diabaikan. Namun, hingga saat ini masih sedikit anak yang memperoleh layanan pendidikan usia dini. Masih sedikitnya anak yang memperoleh layanan pendidikan anak usia dini, bisa karena masalah ekonomi dan juga keterbatasan jumlah lembaga atau program layanan anak usia dini. Lembaga yang ada pun seringkali belum mempunyai program yang holistik dan terintegrasi, yaitu mempunyai keterpaduan antara pendidikan, perawatan atau pengasuhan, rekreasi, layanan gizi serta kesehatan. Menurut data BPS 2005, di Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah anak usia 0-5 tahun adalah 335.845 anak. Sedangkan fasilitas tempat pendidikan ( Taman Kanak-kanak, Playgroup ) dan fasilitas penitipan anak yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah peserta didik yang ada karena yang sudah tertangani pendidikannya menurut data BPS 2005 hanya sebanyak 141.695 anak. Selain itu jumlah peserta didik semakin bertambah banyak tiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkanlah sebuah fasilitas pendidikan baru yang 2

memfokuskan pada pendidikan anak usia dini, yaitu membuat sebuah wadah yang bernama Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini, bangunan dengan fungsi sebagai Taman Penitipan Anak, Playgorup dan Taman Kanakkanak. Wadah ini membantu para orang tua dalam mendidik dan mengembangkan kecerdasan emosional dan kreativitas anak-anak, sekaligus sebagai tempat penitipan anak sementara dikala orang tua sibuk bekerja. Di Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini ini diharapkan anak-anak tersebut dapat saling berinteraksi sertadapat mengembangkan bakat, kemampuan, dan kreativitas mereka secara optimal dan dalam waktu yang bersamaan dengan perasaan senang. 1.1.2 Latar Belakang Permasalahan Ketika anak masuk Playgroup atau TK, berarti anak tersebut berada di dunia yang baru, yang berbeda dengan dunia kesehariannya yaitu di dalam dunia keluarga. Agar anak tersebut merasa nyaman berada di dunianya yang baru maka dibutuhkan suasana yang mendukung. Menurut Gerda K. Warnei, M. Psi, paedagog dari Universitas Atma Jaya Jakarta, mengatakan bahwa bangunan fisik sekolah merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan. Anak lebih senang dengan TK dan playgroup yang ada tamannya yang bisa digunakan sebagai tempat bermain, gurunya muda-muda dan ceria, dan peralatannya bagus. Perencanaan dan perancangan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta haruslah memperhatikan keadaan fisik, psikologi dan kreativitas anak yang ketiga perkembangan tersebut dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Keadaan fisik meliputi fasad bangunan dan pengolahan tata ruang dalam dan luar yang menarik. Keadaan psikologi anak juga harus diperhatikan karena terkadang ada anak yang mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain maka diperlukannya alam sekitar yang menghubungkan dengan mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Patricia H. Berne dan Louis M. Savary dalam bukunya yang berjudul Membangun Harga Diri Anak ( Kanisius, 1998 ) yaitu menjalin hubungan dengan anak dalam suatu terapi ternyata hampir sama 3

dengan berkebun. Pelajaran yang diberikan merupakan suatu proses, dan kita selalu berada didalam proses itu. Dengan memperhatikan alam, kita telah mengajar anak-anak untuk mengerti tentang siklus hidup tanaman dan bagaimana intervensi manusia dapat mematahkan atau membuat lingkungan; dari biji tanaman menjadi pohon dapat mengajarkan anak tentang konsepsi kelahiran dan pertumbuhan sehingga anak-anak dapat mencintai tanaman dan menghargai kehidupan didalamnya. Disamping memanfaatkan alam sekitar untuk perkembangan psikologi, juga dapat memanfaatkan efek psikis warna yang dapat berpengaruh terhadap anak. Adanya fasilitas-fasilitas pendukung pada Taman Penitipan Anak, Playgroup dan Taman Kanank-kanak seperti ruang bermain indoor dan outdoor, kolam renang, ruang dongeng, ruang musik, ruang tari, ruang baca, ruang kelas, ruang olah raga, dan ruang komputer pada bangunan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini ini untuk mendukung IQ, EQ dan CQ anak. 1.2 Rumusan Permasalahan Bagaimana wujud Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta melalui penyediaan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan belajar dan bermain, pengolahan tata ruang, pemakaian warna, dan pemanfaatan unsur alam terutama pada ruang belajar dan ruang bermain sehingga dapat menstimulasi kemampuan berpikir ( IQ ), mendukung kecerdasan emosional ( EQ ) dan kreativitas anak usia dini ( CQ ). 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Mewujudkan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini yang menyatu dengan alam, yang dapat mendukung, mengembangkan dan mendorong kemampuan berpikir ( IQ ), emosi ( EQ ) dan kreativitas ( CQ ) anak. 4

1.3.2 Sasaran Tersusunnya konsep perencanaan dan perancangan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini yang menyatu dengan alam, yang dapat mendukung, mengembangkan dan mendorong kemampuan berpikir ( IQ ), emosi ( EQ ) dan kreativitas ( CQ ) anak. 1.4 Lingkup Studi 1.4.1 LINGKUP SUBSTANSIAL - Pembahasan masalah-masalah yang mendukung tercapainya tujuan pembahasan yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur sebagai bahasan utama. - Pembahasan mengenai penyediaan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan belajar dan bermain, pengolahan tata ruang, pemakaian warna, dan pemanfaatan unsur alam terutama pada ruang belajar dan ruang bermain. - Menterjemahkan dan mentransformasikan hal-hal tersebut ke dalam perancangan tata ruang dan bentuk bangunan. 1.4.2. LINGKUP SPASIAL - Mengkaji masalah yang terdapat dalam tujuan dan sasaran ke dalam wujud fisik arsitektural sebagai penekanan desain. 1.4.3. LINGKUP TEMPORAL - Eksistensi dan relevansi Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini Di Yogyakarta terhadap pelajar dan masyarakat. 1.5 Metodologi 1.5.1 Pengumpulan Data 1.5.1.1. Studi Literatur dan Data Pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, preseden arsitektur dan literature yang mendukung proses pelaksanaan perancangan. 1.5.1.2. Studi Lapangan - Pengamatan data fisik dan nonfisik site - Foto site 5

1.5.2. Analisis Analisis yang dilakukan dalam penulisan ini dimulai dengan mengkaji tentang fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan belajar dan bermain, pengolahan tata ruang, pemakaian warna, dan pemanfaatan unsur alam terutama pada ruang belajar dan ruang bermain sehingga dapat menstimulasi kemampuan berpikir ( IQ ), mendukung kecerdasan emosional ( EQ ) dan kreativitas anak usia dini ( CQ ). Langkah selanjutnya adalah mentransformasikannya ke dalam perancangan tata ruang dan bentuk bangunan. 1.5.3. Kesimpulan Cara penarikan kesimpulan yang dipakai dalam penulisan ini dimulai dengan menganalisis fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan belajar dan bermain, pengolahan tata ruang, pemakaian warna, dan pemanfaatan unsur alam yang kemudian menjadi dasar perancangan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini Di Yogyakarta. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Menjelaskan mengenai latar belakang eksistensi proyek, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup studi, metodologi, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini, IQ, EQ, CQ, dan Konsep Ruang Bagi Anak. Menguraikan teori tentang dunia anak, pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, psikologi emosi anak, pentingnya interaksi sosial anak, kreativitas dan bakat anak, kebutuhan ruang untuk beraktivitas bagi anak, peran ruang tersebut bagi perkembangan IQ, EQ, dan CQ dan pentingnya permainan bagi anak. 6

BAB III BAB IV BAB V : Tinjauan Umum Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini Menguraikan mengenai fasilitas-fasilitas, standar jumlah dan luasan ruang dalam Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini, isi dan kegiatan di Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini. : Tinjauan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan Menguraikan potensi Yogyakarta sebagai kota pendidikan, jumlah, letak dan nama playgroup, TK dan taman pendidikan anak di Yogyakarta. : Analisis Menguraikan tentang : a. Analisis perencanaan yang berisi mengenai Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta, yang menjelaskan pertimbangan pemilihan usia anak, menguraikan pengguna dalam bangunan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini, menguraikan keunggulan dan manfaat Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak, menguraikan pertimbangan pemilihan lokasi dan tapak, menguraikan kriteria untuk menentukan lokasi dan tapak yang dipilih dan menguraikan tentang perencanaan tata bangunan dan ruang. Juga diuraikan tentang analisis perencanaan pendekatan studi yang meliputi bentuk, jenis bahan, warna bahan, tekstur dan skala dan pemanfaatan unsur alam dalam ruang bermain dan belajar. b. Analisis perancangan yang memberikan gambaran tentang : sistem penghawaan, pencahayaan dan akustika dan wujud rancangannya yang akan dipergunakan; sistem struktur dan konstruksi yang akan dipergunakan; perlengkapan dan kelengkapan bangunan. Juga 7

BAB VI memberikan gambaran tentang perancangan pendekatan studi yang dirumuskan secara rinci dan konkret tentang penerapan bentuk, jenis bahan, warna bahan, tekstur dan skala pada bangunan dan unsur pemanfaatan ruang pada ruang bermain dan belajar. : Konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta. a. Konsep Perencanaan : Menjelaskan tentang konsepkonsep perencanaan yang akan diterapkan dan diwujudkan dalam Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi pengguna dalam bangunan Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini, lokasi dan tapak yang terpilih dan perencanaan tata bangunan dan ruang. Juga menjelaskan konsep penekanan studi yang meliputi wujud yang terdiri dari bentuk, jenis bahan, tekstur, warna dan skala; pemanfaatan unsur alam dalam ruang bermain dan ruang belajar yang diterapkan dalam bangunan. b. Konsep Perancangan : Menjelaskan tentang konsepkonsep perancangan yang akan diterapkan dan diwujudkan dalam Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi konsep sistem penghawaan, pencahayaan dan akustika dan wujud rancangannya yang dipergunakan; sistem struktur dan konstruksi yang dipergunakan; perlengkapan dan kelengkapan bangunan yang dipergunakan. Juga menjelaskan konsep perancangan penekanan studi tentang penerapan bentuk, jenis bahan, warna bahan, tekstur dan skala pada bangunan dan unsur pemanfaatan ruang pada ruang bermain dan belajar. 8