PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D KAPTEN BLANGKON DENGAN TEKNIK RENDER PASSES MENGGUNAKAN VIEWPORT 2.0 PADA MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

PENGENALAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI ANAK USIA DINI MELALUI APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN TEKNIK POLY MODELING DALAM FILM ANIMASI 3 DIMENSI PACIFIER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Beni Arif Budiono

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING

BAB I Pengantar Animasi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI 3D MESIN SABUT KELAPA DI PERUSAHAAN WARTONO MESIN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan efek realistis dari penyajiannya. Dengan kemampuan yang

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI)

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN FACIAL MODELING DAN FACIAL RIGGING PADA HUMAN KARAKTER DENGAN MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2012 NASKAH PUBLIKASI

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di Astha

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING. Naskah Publikasi

PERANCANGAN VIDEO IKLAN TIGA DIMENSI INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D KOKO DAN YOYO MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PEMBUATAN GAME PETUALANGAN KURA-KURA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Irma Indah Sinarwulan

PEMBUATAN VIDEO PROFIL UNTUK SOSIALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN NASKAH PUBLIKASI

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

PENERAPAN ANIMASI 2D PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STOP! PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN TEKNIK BONE TOOL DAN LIPSYNC

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan


PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D UNTUK INTRO GAME THE LEGEND OF PAJANG KINGDOM MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

PERANCANGAN FILM ANIMASI ANOTHER DESIRE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Ibnu Fadlil

RANCANG BANGUN GAME TINANDUR UNTUK SMARTPHONE ANDROID MENGUNAKAN ADOBE AIR NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Fitri Andri Nurhuda

II. METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

ANALISIS HASIL RENDERING AUTODESK MAYA 2013 PADA FILM ANIMASI 3D THE FIGHTER OF EGRANG NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Aji Joharudin

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI 2D PERMAINAN TRADISIONAL STUDY KASUS MUSEUM ANAK KOLONG TANGGA YOGAYAKARTA

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D.

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dimas Aditya Suryanto

BAB III METODE PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

PERANCANGAN STUDIO MUSIK BAMBU DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

PERANCANGAN ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK INVERSE KINEMATIK UNTUK PROJECT VIDEO KLIP LAGU CINTA PUTIH - ALPONDS NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

Yudi Adha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK KARAKTER RIGGING NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ahmad Sarid Ezra Fathin

COVER PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VIDEO ANIMASI 2D CARA ALTERNATIF BELAJAR BAHASA INGGRIS NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rahmat Fakriansyah

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN RIGIFY DAN SHAPEKEY UNTUK MEMPERMUDAH PROSES ANIMASI KARAKTER DENGAN SOFTWARE BLENDER 2.77 NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : CHARACTER ANIMATION STUDI KASUS UNIVERSITAS BINA DARMA

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF EDUKATIF MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS: TK PADINDI, JAKARTA UTARA)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANIMASI PEMBUATAN BATIK TULIS DAN CAP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PENGENALAN BUDAYA BATIK KEPADA ANAK USIA DINI.

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

PERANCANGAN ANIMASI 2D MEDIA PEMBELAJARAN TATA SURYA PADA SD NEGERI KELING I KEPUNG KEDIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

ANALISIS DAN PEMBUTAN ENSIKLOPEDIA BINATANG PURBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh I Gede Bayu Rangsang Satria Jaya

Transkripsi:

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ramadhan Rizki Haryono 13.11.7289 kepada FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017 i

ii

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND Ramadhan Rizki Haryono 1), Emha Taufiq Luthfi 2), 1) Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : ramadhan.h@students.amikom.ac.id 1), emhataufiqluthfi@amikom.ac.id 2) Abstract - Along with the development of the 3D animated film world give change in the technique of making the previously carried out manually and currently evolved using the help of computer hardware or often called digital animation. In the 3D animation filmmaking likening the filming technique that requires basically the camera is in the manufacturing process. The 3D animated film "Go Out from the Dungeon" is presented with a Point of View camera technique in which the camera's point of view reflected the vision of a character or subject. Some of the foreground or background settings apply a Matte Pain ting methods are arranged in 3D. The process of creating a 3D animated film "Go Out from the Dungeon" using Autodesk Maya 2016 software to simplify the process of making a 3D animated film. The film is expected to provide insight towards the techniques and methods used in the process of making 3D animation film. Keywords - 3D Animation, Point of View, 3D Matte Painting 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia film animasi 3D memberikan perubahan dalam teknik pembuatan yang sebelumnya dikerjakan secara manual dan saat ini berkembang menggunakan bantuan perangkat keras komputer atau sering disebut dengan animasi digital. Pembuatan 3D sama halnya seperti pembuatan film pada dasarnya yang membutuhkan teknik kamera dalam proses pembuatannya. Film animasi 3D Go Out from Dungeon disuguhkan dengan teknik kamera Point of View dimana sudut pandang kamera mencerminkan penglihatan dari sebuah karakter atau subjek. Beberapa latar atau setting background menerapkan metode Matte Painting yang disusun secara 3D. Penggunaan teknik kamera Point of View sering digunakan dalam pembuatan game bergenre survival dan horror untuk menciptakan sebuah suasana yang menegangkan dan pemain seolah olah bermain secara nyata dikarenakan hasil penglihatan kamera yang ditampilkan mencerminkan mata dari karakter yang dijalankan. Sesuai dengan uraian di atas, penulis mendapatkan sebuah ide untuk menciptakan sebuah film animasi 3D dengan menggunakan referensi game yang menggunakan teknik kamera Point of View dalam pembuatannya. Penggunaan Matte Painting pada background menciptakan nuansa yang lebih realistis dalam animasi 3D yang diciptakan. Penggunakan Matte Painting pada animasi 3D dapat meningkatkan kualitas dari film terutama dalam segi background dari film tersebut. Sayangny di Indonesia pembuatan film animasi 3D yang menggunakan teknik kamera Point of View dan Matte Painting pada background hanya segelintir saja. Maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengangkat judul Pembuatan Film Animasi 3D Berjudul Go Out from Dungeon dengan Teknik Kamera POV dan 3D Matte Painting pada Background. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka permasalahan utama adalah Bagaimana pembuatan 3D berjudul Go Out from Dungeon dengan Teknik Kamera POV dan 3D Matte Painting pada Background?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi Strata Satu (S1) Teknik Informatika di Universitas AMIKOM Yogyakarta. 2. Membuat sebuah 3D yang dapat digunakan sebagai media hiburan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang akan di dapatkan dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan sebuah pengalaman dalam pembuatan 3D. 1

2. Pembahasan 2. Bagi penonton, diharapkan dapat memberikan sebuah hiburan dan wawasan dalam pembuatan 3D. 2.1 Ide dan Konsep Konsep 3D ini akan diawali dengan adanya intro lalu dilanjutkan dengan visualisasi POV dari karakter pada film ini yang sedang menyusuri hutan salju dan secara tiba-tiba dia berpindah pada sebuah tamat yang disebut dungeon dan akhirnya pemuda itu dapat keluar dari dungeon tersebut. 2.2 Perancangan Cerita 2.2.1 Premis Premis merupakan rangkaian satu kalimat yang menjadi inti dari sebuah cerita. Dalam menulis sebuah premis cerita haruslah singkat, jelas dan menarik. Premis terdiri dari deskripsi karakter, keunikan, masalah yang dihadapi dan tujuan akhir si karakter. 2.2.2 Logline Logline merupakan satu paragraf yang berisi detil cerita. Logline harus singkat, 1 paragraf yang terdiri dari 4-5 kalimat. Bila masih terlalu panjang berarti masih dapat untuk disederhanakan lagi menjadi intinya saja. 2.2.3 Diagram Scene Diagram Scene digunakan untuk membantu dalam merancang penyusunan naskah. Secara umum terdiri dari 3 babak, yaitu Awal (25%), Tengah (50%), dan Akhir (25%). 2.2.4 Perancangan Naskah Setelah tahap menulis premis dan logline, selanjutnya adalah merancang naskah. Pada tahap analisa untuk kebutuhan fungsional disebutkan panjang durasi 4 menit 5 detik, akan tetapi durasi film yang telah dirancang bisa saja tidak sesuai dengan durasi saat pengerjaan ini dikarenakan penentuan panjang durasi film merupakan sebuah estimasi dari rancangan naskah dan storyboard. 2.3 Perancangan Karakter Perancangan Karakter sangat dibutuhkan agar pada saat proses modelling 3D karakter berjalan dengan lancar. Namun pada ini yang disebut karakter adalah kamera itu sendiri karena menggunakan teknik kamera POV dalam penggunaannya sehingga tidak ada rancangan karakter untuk ini. proses produksi dan pasca produksi, dimana storyboard digunakan sebagai acuan kerja. 2.5 Modeling Model 3D dibuat menggunakan software Autodesk Maya 2016. Autodesk Maya 2016 merupakan software pengolah 3D yang dikembangkan oleh Autodesk. Model 3D yang dibuat akan digunakan sebagai objek dari ini. Model 3D dibuat dengan cara menyusun dan membentuk beberapa polygon menjadi satu sehingga menciptakan sebuah objek yang ingin dibuat. 2.6 Rigging Gambar 1. Modeling Rumah Tahap rigging merupakan tahap dimana memberikan sebuah tulang atau sendi pada karakter atau objek yang akan digerakkan. Namun pada ini tidak memerlukan tahap rigging pada karakter atau objek dikarenakan tidak ada objek yang digerakkan menggunakan tulang atau sendi. Karakter pada film animasi ini pun tidak memerlukan rigging dalam proses animasinya. 2.7 Texturing Texturing adalah sebuah proses pembuatan dan pemberian warna dan material pada objek yang dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak kesan yang nyata. Pemberian material atau texture pada objek 3D akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari objek 3D tersebut. 2.8 Layouting Gambar 2. Texturing Setelah objek 3D dibuat dan diberikan texture, objek objek yang dibutuhkan dalam scene film animasi di import menjadi satu dan disusun sesuai dengan scene pada storyboard. Proses penyusunan tata ruang atau tata letak objek ini disebut layouting. 2.4 Storyboard Storyboard merupakan sketsa setelah tahap pembuatan naskah. Storyboard digunakan selama 2

2.13 Dubbing Suara Proses dubbing suara merupakan proses penyuaraan dari karakter sesuai dengan dialog yang telah dirancang dalam naskah. Gambar 3. Layouting 2.9 Lighting Lighting merupakan proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga memperoleh kesan visual yang realistis karena terdapat kesan, kedalaman, ruang dan pembayangan objek. Tanpa adanya lighting objek 3D tidak akan menarik dan realistis. 2.14 Composite Gambar 6. Dubbing Suara semua bahan yang sudah diproduksi dan disiapkan akan digabungkan menjadi satu sehingga menjadi sebuah. Gambar 4. Lighting 2.10 Environment Effect Environment Effect merupakan proses pembuatan panorama lingkungan pada objek model yang akan menambah kesan realistis. Environment mencangkup background pemandangan atau langit dan juga mencangkup pembuatan efek efek 3D yang diperlukan seperti api, air, asap, kabut dan efek lainnya. 2.15 Rendering Film Gambar 7. Composite Tahap rendering film merupakan proses terakhir dari pembuatan 3D ini agar dapat diputar dan disebarkan dengan mudah dalam bentuk video. 2.11 Animation Gambar 5. Environment Effect Pada ini kamera digerakkan sesuai dengan arah penglihatan dari karakter. Kamera digerakkan dengan memberikan key pada attribute rotation dan axis x,y dan z atau dengan cara pemberian motion path pada kamera dengan curve atau garis lintas yang telah dibuat. 2.12 Render Tahap render pada proses produksi adalah sebuah proses untuk menghasilkan animasi mentah yang siap untuk diolah kembali pada proses compositing di pasca produksi. 2.16 Pengujian Gambar 8. Rendering Film Dalam penelitian skripsi ini penyusun melakukan pengujian dengan menggunakan analisis kebutuhan fungsional. Tabel di bawah ini dapat digunakan sebagai penilaian terhadap kesesuaian film animasi ini dengan analisis kebutuhan fungsional. Berikut merupakan hasil pengujian analisis kebutuhan fungsional dari ini. No Tabel 1. Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Pembahasan Status Fungsional 1. Membuat film animasi 3D dengan teknik kamera POV teknik kamera Point of View telah diterapkan 3

2. Membuat film animasi 3D dengan teknik Matte Painting pada background 3. Membuat film animasi 3D dengan durasi 4 menit 5 detik 4. Dikemas dengan format file video.mp4 dengan kualitas 540p resolusi 960x540p 5. Film animasi 3D dibuat dengan kepadatan gambar 24fps 6. Film animasi 3D ini ditayangkan di Youtube. 3. Kesimpulan pada scene animasi setiap film teknik Matte Painting telah diterapkan pada scene 11 hasil akhir pembuatan ini berdurasi 4 menit 5 detik telah dikemas dengan format.mp4 kualitas 540p dan resolusi 960x540p telah dibuat 3D dengan kepadatan gambar 24fps ini telah di tayangkan di Youtube (https://youtu.b e/oxgzqzcoqt w) Setelah melalui beberapa tahapan yang telah dikerjakan selama proses pembuatan 3D Go Out from Dungeon. Serta berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan pada bab bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan. Yaitu sebagai berikut: 1. Pembuatan 3D ini melewati tiga tahap yaitu tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. 2. Film animasi 3D ini dibuat dan dimulai dari pengumpulan data, analisis data, tahap para produksi meliputi ide dan konsep, perancangan cerita, perancangan karakter, diagram scene, dan storyboard, tahap produksi meliputi modelling, rigging, texturing, layouting, lighting, environment effect, animation, render dan dubbing suara, tahap pasca produksi meliputi compositting dan rendering film. 3. Pembuatan 3D membutuhkan hardware yang mumpuni dengan spesifikasi yang tinggi. 4. Dari hasil uji kebutuhan fungsional bahwasanya kebutuhan telah terpenuhi. Daftar Pustaka [1] Jubilee enterprise. Photoshop: Digital Matte Painting. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009 [2] https://id.wikipedia.org/wiki/sinematografi diakses pada tanggal 14 November 2016 [3] http://dl.acm.org/citation.cfm?id=2702256 [4] http://sir.stikom.edu/1687/ [5] Cinemags. (2004). The Making of Animation: homeland. Bandung: PT Megindo Tunggal Sejahtera Indonesia. [6] Adinda, & Adjie. (2011). B1 3D Studio Max 9 +Cd. FILM ANIMASI 2D BERBASIS 3D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY, 6. [7] Maestri, & Adindha. (2006). Digital Animasi Character. FILM ANIMASI 2D BERBASIS 3D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY, 7. [8] Zaharuddin, G., Djalle, (2007). The Making of 3D Animation Movie Using 3Dstudio Max. Bandung: Informatika. [9] Maestri, George. 2006. Digital Character Animation 3. Indianapolis: New Riders. [10] Kurniawan, Mei P. 2008. Modul Multimedia. Mei P. Kurniawan. Yogyakarta. [11] Suyanto, M. dan Yuniawan, A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset. [12] MSV Animation, 2006. Modul Perancangan Film Kartun, Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Biodata Penulis Ramadhan Rizki Haryono, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2017. Emha Taufiq Luthfi, memperoleh gelar D3 Teknik Elektro FT UGM, memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro FT UGM, memperoleh gelar magister Ilmu Komputer FMIPA UGM. 4