BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dewasa ini meliputi seluruh aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,7% hingga 66,7%. Keluhan tentang keluhan bahu juga sering terjadi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk memajukan bangsa dan negara didukung oleh. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh umur, psikis dan keadaan lingkungan sosial individu. Banyak. terhadap gerak dan fungsi tubuh. (Depkes RI, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. integrasi penuh dari sistem tubuh. Munculnya beberapa keluhan juga sering

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

PENGARUH PENAMBAHAN CODMAN PENDULAR EXERCISE S

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan reformasi pembangunan kesehatan masyarakat adalah. meningkatkan tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER SINISTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk hidup, salah satu ciri makhluk hidup. dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER E.C CAPSULITIS ADHESIVA SINISTRA DI RST. dr. SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang sangat banyak. cidera atau gangguan sendi yang cukup besar. (Kuntono 2003).

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER e / c Ca MAMAE DI RSUP. Dr SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CAPSULITIVE ADHESIVA SINISTRA DI RSUD SALATIGA

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD KARANGANYAR

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVA SINISTRA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. optimal untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungannya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. tubuh secara biologis maupun psikologis sehat, dalam arti bahwa tubuh dapat

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perilaku hidup sehat, sehingga tuntunan masyarakat akan layanan

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

I Nyoman Warta Bagian Fisioterapi RSUD Badung, Bali Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS SUPRASPINATUS DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

transvesre friction dan continues Short Wave Diathermy dengan kelompok perlakuan II dengan penerapan terapi US dan pulse Short Wave Diathermy.

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas-tugasnya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. sendi bahu dan mengakibatkan gangguan aktivitas fungsional.

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER SINISTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sumber daya manusia/human Development Index. disamping faktor pendidikan dan pendapatan (Depkes RI, 2002).

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RS. ANGKATAN LAUT Dr. RAMELAN SURABAYA

Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI OLEH : I NYOMAN WARTA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering jumpai seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup produktif secara sosial dan ekonomis. individu untuk memenuhi kebutuhan gerak yang fungsional dalam

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

Di susun oleh: J

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I P E N D A H U L U A N. vertebralis servikal dan lumbal merupakan sendi yang paling banyak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA E.C CAPSULITIS ADHESIVADI RSUD SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER SINISTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. otot, perubahan postur, sedemikian rupa sehingga mengakibatkan penekanan atau

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIPADA KONDISI FROZEN SHOULDER DEXTRA DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

PENGARUH TERAPI MANIPULASI TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI BAHU PADA FROZEN SHOULDER. DI RST dr. SOEDJONO MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER SINISTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

ABSTRAK. I Wayan Suadnya Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan. kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam memasuki era globalisasi, khususnya di bidang kesehatan semakin

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

NASKAH PUBLIKASI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN TRAKSI OSCILASI PADA PASIEN DENGAN FROZEN SHOULDER

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Frozen shoulder merupakan suatu istilah untuk semua gangguan pada sendi bahu. Dengan karakteristik nyeri dan keterbatasan gerak, penyebabnya ideopatik yang sering dialami oleh orang berusia 40 60 tahun dan memiliki riwayat trauma yang sering kali ringan. Sindroma pada bahu hampir selalu didahului atau ditandai dengan adanya rasa nyeri terutama pada saat melakukan aktivitas gerakan yang melibatkan sendi bahu sehingga yang bersangkutan ketakutan menggerakkan sendi bahu. Keadaan seperti ini apabila dibiarkan dalam waktu yang relatif lama maka bahu akan menjadi kaku dan dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari hari. (De Wolf, 1990). Etiologi dari frozen shoulder masih belum diketahui dengan pasti. Adapun faktor predisposisinya antara lain immobilisasi yang lama akibat trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme, penyakit kardiovaskuler, clinical depression dan parkinson serta hubungannya dengan penyakit lain. Misalnya : hemiparese, diabetes melitus (DM), tubercolusis (TB) paru, dan diduga penyakit ini merupakan respon autoimmun terhadap rusaknya jaringan lokal. Faktor penyebab dari frozen shoulder dapat berasal dari gerak atau aktivitas kerja fungsional sehari-hari yang membebani struktur persendian 1

2 bahu, dan yang paling sering terjadi disebabkan oleh tendinitis supraspinatus, rupture rotator cuff, bursitis dan capsulitis adhesiva (Kuntono, 2004). Menurut Vermeulen et al (2000) adhesive capsulitis adalah hilangnya mobilitas aktif dan pasif dari sendi glenohumeral secara insidious (tidak jelas pemunculannya) dan progresif akibat kontraktur kapsul sendi. Prevalensi 2% dari populasi umum dan 10 29% pada penderita diabetes di Amerika (shickling dan walsh, 2001). Tanda khusus adhesive capsulitis adanya keterbatasan pola kapsuler sendi glenohumeral ke segala arah. Dimana pada gerakan eksorotasi yang paling terbatas diikuti abd/fleksi dan endorotasi. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada bahu khususnya adalah frozen shoulder yaitu rasa sakit dan beku pada daerah bahu. Rasa nyeri ini dapat dirasakan berminggu minggu bahkan berbulan bulan, begitu pula keterbatasan gerak sendi bahu dapat dirasakan lama (Missen, 2003). Fisioterapi mempunyai peranan penting dalam penyembuhan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Untuk itu dengan menggunakan modalitas fisioterapi diharapkan dapat membantu dalam proses rehabilitasi sehingga masalah yang dialami oleh penderita dapat ditangani. Salah satu modalitas fisioterapi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas seperti nyeri, penurunan lingkup gerak sendi (LGS),

3 dan penurunan kekuatan otot serta gangguan fungsional adalah dengan terapi latihan (Kisner, 1996) Penanganan frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva fisioterapi dapat menggunakan modalitas modalitas yang dimilikinya antara lain : 1) Short Wave Diathermy (SWD) 2) Micro Wave Diathermy (MWD) 3) Infra Red (IR) 4) Trans Cutanius Elektrical Nerve Stimulation (TENS) 5) Ultra Sound (US) 6) Terapi Latihan 7) Terapi Manipulasi. Capsulitis adhessiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous, adanya reaksi fibrous dapat diperburuk akibat terlalu lama lengan dalam posisi impingement yang terlalu lama (Apply, 1993). Melihat dari masalah diatas, fisioterapi sebagai salah satu tenaga kesehatan yang bergerak dalam meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh penambahan codman pendular exercise terhadap peningkatan luas gerak sendi (LGS) bahu penderita frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva. B. Identifikasi Masalah Pada penderita capsulitis adhesiva menyebabkan beberapa masalah antara lain (1) nyeri dirasakan pada daerah lengan atas atau otot deltoid (2)

4 keterbatasan gerak sendi glenohumeral yang nyata baik gerkan aktif/pasif dalam sifat keterbatasan meliputi pola kapsuler (3) adanya atropi otot gelang bahu (4) nyeri muncul di malam hari sampai menggaggu tidur (5) penderita mengalami kesukaran dalam mengangkat lengannya, sehingga penderita akan melakukan dengan mengangkat bahunya. Keluhan nyeri biasanya muncul pada stadium awal dan secara bertahap berkurang dengan sendirinya, sedangkan keterbatasan gerak akan semakin memburuk bila tidak mendapatkan intervensi terapi yang tepat. Keterbatasan gerak yang berlangsung lama akan berpengaruh terhadap kekuatan otot, koordinasi gerak dan kemampuan fungsional sendi bahu. Adhesive capsulitis berbeda dengan kasus nyeri dan keterbatasan gerak sendi bahu yang lainnya karena memiliki pola keterbatasan gerak yang spesifik yaitu pola kapsuler. Keterbatasan gerak ini muncul akibat pemendekan kapsul sendi secara menyeluruh. Pola kapsuler adhesive capsulitis sendi bahu adalah eksorotasi lebih terbatas dari abduksi dan lebih terbatas dari endorotasi. Namun demikian, keterbatasan gerak yang sering dikeluhkan penderita adalah flexi sendi bahu karena gerakan ini banyak berhubungan dengan aktivitas sehari-hari. Intervensi ultra sound menghasilkan efek terapiutik berupa peningkatan ekstensibilitas (kemampuan untuk memanjang) jaringan lunak namun tidak bisa menambah panjang jaringan secara langsung sehingga harus dikombinasikan dengan mobilisasi sendi. Mobilisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Mobilisasi pasif dapat dilakukan dengan peregangan otot- otot rotator cuff atau manipulasi traksi translasi.

5 Mobilisasi aktif diberikan melalui terapi latihan, salah satu latihan yang cukup populer adalah pendular exercise (latihan pendulum) Menurut Kisner 1996, frozen shoulder dibagi dalam 3 tahapan, yaitu: a. Pain (feezing): Ditandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan rasa sakit ini berakhir sampai 10-36 minggu. b. Stiffness (frozen): Ditandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang diikuti oleh keterbatasan gerak scapula. Fase ini berakhir 4-12 bulan. c. Pemulihan (thowing): Pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada sinovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini berakhir 6-24 bulan atau lebih. Maka usaha dan peningkatan merupakan suatu tujuan dari fisioterapi, sehingga penulis mengambil terapi latihan dengan metode codman pendular exercise sebagai usaha untuk menjaga dan meningkatkan lingkup gerak sendi, menjaga kekuatan otot. Dengan semua modalitas tersebut diharapkan tercapainya tujuan utama jangka panjang untuk mengembalikan aktifitas fungsional seperti sedia kala. Data pelayanan di poliklinik fisioterapi RSUD Dr. Soeroto Ngawi menyebutkan bahwa modalitas Ultra Sound, exercise hold relax sering dilakukan dengan harapan Ultra Sound: untuk melenturkan kapsulo

6 legamen, sedangkan hold relax untuk mengulur otot-otot yang spasme. Sedangkan latihan codman pendular jarang dilakukan. Maka peneliti ingin mengetahui pengaruh penambahan latihan dengan teknik pendular tersebut. C. Pembatasan Masalah Masalah yang ditimbulkan akibat frozen shoulder sangatlah banyak dalam penelitian ini penulis mambatasi masalah hanya pada penambahan latihan teknik codman pendular exercise terhadap lingkup gerak sendi bahu pada penderita frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva setelah intervensi ultra sound dan hold relax. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh Ultra Sound dan hold relax terhadap luas gerak sendi bahu pada penderita frozen shoulder? 2) Mengetahui pengaruh Ultra Sound, hold relax, dan codman pendular exercise terhadap luas gerak sendi (LGS) bahu pada penderita frozen shoulde? 3) Mengetahui beda pengaruh Ultra Sound, hold relax, dan codman pendular exercise dengan Ultra Sound dan hold relax terhadap peningkatan luas gerak sendi (LGS) bahu pada penderita frozen shouder?

7 E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui beda pengaruh Ultra Sound, hold relax, dan codman pendular exercise dengan Ultra Sound dan hold relax terhadap peningkatan luas gerak sendi (LGS) bahu pada penderita frozen shouder. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh Ultra Sound dan hold relax terhadap luas gerak sendi bahu pada penderita frozen shoulder. b. Mengetahui pengaruh Ultra Sound, hold relax, dan codman pendular exercise terhadap luas gerak sendi (LGS) bahu pada penderita frozen shoulder. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Meningkatkan pemahaman tentang frozen shoulder serta pengaruh penambahan codman pendular exercise setelah diberikan intervensi Ultra Sound dan hold relax pada penderita frozen shoulder. 2. Bagi Institusi a. Menambah pengetahuan dalam menangani kasus keterbatasan aktifitas fungsional pada penderita frozen shoulder. b. Dapat digunakan sebagai acuan dan pelayanan yang lebih baik pada pasien. c. Sebagai sarana evaluasi pelayanan.