DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
Konsep Entitas Objek Bidang Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Lebih dari satu satuan perumahan serta fungsi kegiatan pendukung 6
Substansi Pengaturan UU Nomor 1 Tahun 2011 Penyelenggaraan Perumahan Pasal 19-55 Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Pasal 56-85 PELAKU Pemerintah Pemerintah Daerah Masyarakat PERAN pembinaan tugas dan wewenang memberikan masukan melalui forum SUMBER DANA APBN, APBD dan sumber dana lainya yang sah 7
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Perkotaan Perdesaan Mewujudkan fungsi lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung yang terpadu dan berkelanjutan, melalui : Pengembangan yang telah ada Pembangunan baru Pembangunan kembali PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN 6
Pencegahan & Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh PENCEGAHAN Pengawasan dan Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat Dilakukan atas kesesuaian terhadap : 1. Perizinan 2. Standar Teknis 3. Kelaikan Fungsi PENINGKATAN PENETAPAN LOKASI Proses pendataan oleh Pemda dan Masyarakat Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali PENGELOLAAN dilakukan untuk menjaga agar tdk kembali kumuh diatur oleh Perda 9
Penyediaan Tanah Dilakukan melalui : a)pemberian hak atas tanah; b)konsolidasi tanah; c)peralihan atau pelepasan hak atas tanah; d)pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah BMN/D; e)pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau f)pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. 11 10
Ketentuan Pidana Larangan terhadap: 1. Pejabat yang mengeluarkan ijin pembangunan rumah, perumahan, dan/atau permukiman yang tidak sesuai dengan fungsi dan pemanfaatan ruang; 2. Orang perorangan yang menolak/menghalang-halangi kegiatan permukiman kembali yang telah ditetapkan Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dgn kesepatan masyarakat; 3. Badan Hukum yang mengalihfungsikan PSU diluar fungsinya; 4. Badan Hukum yang menjual satuan permukiman tetapi belum menyelesaikan status hak atas tanah lingkungan hunian. 16
DASAR PEMBENTUKAN PP tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman disusun untuk melaksanakan ketentuan UU No.1/2011, sbb : Pasal 27 Pasal 31 Pasal Pasal 50 ayat (3) Pasal 53 ayat (3) Pasal 55 ayat (6) Pasal 58 ayat (4) Pasal 84 ayat (7) Pasal 85 ayat (5) Pasal 90 Pasal 93 Pasal 95 ayat (6) Pasal 104 Pasal 113 Pasal 150 Amanat UU No.1/ 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Perencanaan dan Perancangan Perumahan Perencanaan PSU Tata cara penghunian dengan sewa menyewa dan cara bukan sewa menyewa rumah Pegendalian Perumahan Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi MBR Arahan pengembangan kawasan permukiman Tata cara pengawasan penyelenggaraan kawasan permukiman Bentuk dan tata cara pemberian insentif, pengenaan disinsentif, dan pengenaan sanksi Pemeliharaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, kawasan permukiman dan PSU Perbaikan umah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, kawasan permukiman dan PSU Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh Syarat dan tata cara penetapan lokasi, pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali, dan pengelolaan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh Konsolidasi Tanah Jenis, besaran denda, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif.
11
SISTEMATIKA PP No.14/2016 PP No.14/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PENYELENGGARAAN PERUMAHAN BAB III PENYELENGGARAAN KAW. PERMUKIMAN BAB IV PEMELIHARAAN & PERBAIKAN PENGERTIAN TUJUAN LINGKUP ARAHAN PENGEMBANGA PKP PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN KEMUDAHAN BAGI MBR BAB V KETERPADUAN PSU PKP BAB VI PENCEGAHAN & PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PEMELIHARAAN PERBAIKAN PENCEGAHAN BAB VII KONSOLIDASI TANAH PENINGKATAN KUALITAS BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF BAB IX KETENTUAN PERALIHAN BAB X KETENTUAN PENUTUP
HAL-HAL PENTING DALAM PP 1. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman merupakan satu kesatuan sistem yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan dengan prinsip penyelenggaraan kawasan permukiman sebagai dasar penyelenggaraan perumahan. 2. Pentingnya keberadaan Perpres Kebijakan dan Strategi Nasional di Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman 3. Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman 4. Rencana Kawasan Permukiman (RKP) dilakukan dengan mengacu kepada RTRW (ps. 57) 5. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan (RP3) dilakukan dengan mengacu kepada dokumen RKP (ps.8) 6. Keterpaduan PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman 7. Kelompok Kerja Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berjenjang dari pusat hingga daerah 8. Konsolidasi lahan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman 9. Bantuan Kemudahan Pembangunan dan atau perolehan rumah bagi MBR
PERATURAN TURUNAN PP 14/2016 PP No.14/2016 Tentang Penyelenggaraan PKP
FAMILY TREE IMPLEMENTASI PP 14/2016 UU Penataan Ruang (UU No.26 Tahun 2007) 1. Perencanaan Ruang 2. Pemanfaatan Ruang 3. Pengendalian Ruang Pemanfaatan Ruang/ Konstruksi Ruang UU PKP (UU No.1 Tahun 2011) PP PKP (PP No.14/2016) Tujuan Penyelenggaraan PKP dalam PP 14/2016: a. ketertiban dalam penyelenggaraan PKP; b. kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan PKP; dan c. keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi MBR dalam penyelenggaraan PKP. Perpres Jakstranas Antara Lain: 1. kemudahan masyarakat untuk memperoleh hunian yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan 2. peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan antar pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman Permen PUPR tentang RKP 1. Muatan Teknis RKP 2. Tata Cara Penyusunan RKP 3. Tata Cara Review & Amandemen RKP Penetapan RKP oleh Bup/Wal 1. Jakstra pengembangan dan pembangunan kawasan permukiman 2. Rencana lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan 3. Rencana keterpaduan PSU 4. Indikasi program pembangunan dan pemanfaatan kawasan permukiman Permen PUPR tentang RP3 1. Muatan Teknis RP3 2. Tata Cara Penyusunan RP3 Penetapan RP3 oleh Bup/Wal 1. Kebijakan pembangunan dan pengembangan perumahan 2. Rencana kebutuhan penyediaan rumah 3. Rencana keterpaduan PSU 4. Program pembangunan dan pemanfaatan Permen PUPR tentang Keterpaduan Ketentuan Keterpaduan PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman Standar Teknis PSU Perumahan & Kaw. Permukiman 1. Komponen PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman 2. Kriteria Teknis PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman
Tugas dan Fungsi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (Permen PUPR No.15/PRT/M/2015) Tugas : Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengawasan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus. Fungsi: a.penyusunan, penyiapan, pelaksanaan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan; b.bimbingan teknis dan supervisi; c.norma, standar, prosedur, dan kriteria; d.kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat; dan e.tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Perkotaan Perdesaan - Permukiman Kumuh - Kampung Nelayan - Inkubasi Kota Baru - Kota Layak huni - KOTAKU - Kws. Pusat Pertumbuhan. Agropolitan. Minapolitan - Desa Nelayan - Kws. - PISEW Perbatasan - Kws. Pulau Pulau Kecil Terluar - Kws. Rawan Bencana - Kws. Permukiman pada daerah wisata(kspn) Khusus 16
Target Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Tahun 2015-2019 TIPOLOGI Kawasan Permukiman Perkotaan Kawasan Permukiman Perdesaan Kawasan Permukiman Khusus TARGET SASARAN Penurunan kumuh perkotaan menjadi 0 %; Penataan 11 kawasan kampung nelayan; Pemenuhan SPP dan pengembangan Kota Layak Huni, Kota Hijau, & Kota Cerdas di 18 kota, 12 kawasan perkotaan metropolitan, 744 kota/kawasan perkotaan; Pendampingan pemberdayaan masyarakat di 11.067 Kelurahan; dan Inkubasi 10 Kota Baru Meningkatnya kualitas permukiman perdesaan seluas 78.384 Ha Meningkatnya kualitas permukiman khusus seluas 3.099 Ha berkembangnya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan dan berkembangnya 16 PKSN lainnya sebagai persiapan meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar wilayah (terutama transportasi, informasi, tekekomunikasi, energi, dan air bersih) dan sosial dasar (terutama pendidikan, kesehatan, dan perumahan) di 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) meningkatnya kesejahteraan masyarakat pulau-pulau kecil/terluar melalui pengembangan ekonomi dan penyediaan sarana prasarana dan fasilitas layanan dasar (31 pulau-pulau kecil terluar) tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana di kawasan permukiman dengan Indeks Risiko Bencana tinggi meningkatnya kualitas 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 17 diantaranya melalui pembangunan kawasan permukiman
REALISASI DAN GAP CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA Dit. PKP TA. 2017 TARGET RENSTRA CK 2015-2019 REALISASI 2015-2016 RKA-KL 2017 SISA TARGET RENSTRA 2018-2019 10 NSPK Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman 4 NSPK Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman 2 NSPK Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman 4 NSPK Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman 507 Kab/Kota Turbinwas PKP 507 Kab/Kota Turbinwas PKP 507 Kab/Kota Turbinwas PKP 507 Kab/Kota Turbinwas PKP 38.431 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perkotaan 5.603 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perkotaan 1.161 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perkotaan 31.667 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perkotaan 78.384 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan 75.665 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan 913 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan 1.806 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan 3.099 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan khusus 704 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan khusus 1.216 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan khusus 1.179 Ha Peningkatan kualitas kawasan permukiman kawasan khusus 11.067 Kelurahan Penataan kawasan permukiman berbasis masyarakat 11.067 Kelurahan Penataan kawasan permukiman berbasis masyarakat 11.067 Kelurahan Penataan kawasan permukiman berbasis masyarakat 11.067 Kelurahan Penataan kawasan permukiman berbasis masyarakat 10 Kota Perintisan inkubasi kota baru 2 Kota Perintisan inkubasi kota baru 3 Kota (Perencanaan) 2 Kota (Fisik lanjutan) Perintisan inkubasi kota baru 5 Kota Perintisan inkubasi kota baru 18 Kota, 12 Kws Perkotaan Metropolitan, 744 kota/kawasan perkotaan Fasilitasi dalam pemenuhan SPP dan kota layak huni - Fasilitasi dalam pemenuhan SPP dan kota layak huni - Fasilitasi dalam pemenuhan SPP dan kota layak huni 18 Kota, 12 Kws Perkotaan Metropolitan, 744 kota/kawasan perkotaan Fasilitasi dalam pemenuhan SPP dan kota layak 18 huni
ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2017 19
KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL TA.2017 KEGIATAN PEKERJAAN KETERANGAN UPAYA PERCEPATAN PERKOTAAN Penataan PERMUKIMAN KUMUH Perkotaan menjadi 0% RPJMN Percepatan dengan pendekatan beberapa kegiatan PKP (KOTAKU, dll) Penataan 8 kawasan KAMPUNG NELAYAN (Pontianak, Tegal, Bengkulu, Indramayu, Banjarmasin, Jayapura, Makassar dan Semarang) Direktif Presiden Pengkajian Untuk mempercepat dengan MYC dan selesai TA. 2018 Pembangunan Infrastruktur Permukiman KOTA BARU di 2 Kota (Pontianak dan Tanjung Selor) RPJMN Pengkajian Untuk mempercepat dengan MYC dan selesai TA. 2018 PERDESAAN Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 400 Kecamatan Mitra Kerja Mempercepat penetapan SK Lokasi Sasaran KHUSUS Pengembangan Infrastruktur Permukiman di 9 KSPN (Wakatobi, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo Tengger Semeru, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung dan Morotai) Direktif Presiden Pengkajian Untuk mempercepat dengan MYC dan selesai TA. 2018 Pembangunan Kawasan Permukiman Perbatasan di 9 kawasan (Long Apari, Sebatik, Aruk, Entikong, Nanga Badau, Motaain, Motamasin, Wini, dan Skouw) Direktif Presiden Pengkajian Untuk mempercepat dengan MYC dan selesai TA. 2018 20
21
Strategi Penanganan Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) menuju KOTA LAYAK HUNI 100 % Indikator KOTA HIJAU terwujud di seluruh kota 100 % Indikator KOTA CERDAS yang berdaya saing dan berbasis teknologi terwujud di seluruh kota 2015 2025 2035 2045 1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan indicator kota layak huni 2 Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana 3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing Path to the Future Cities KOTA BERKELANJUTAN 22
23
Roadmap Pembangunan Kota Baru 2015-2019 Arahan Inkubasi Kota Baru TA. 2016 1. Pontianak 2. Tanjung Selor TA. 2017 1. Palembang 2. Manado 3. Makassar 24
25
26
PERMEN PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (Penjabaran UU No.1/2011 (Pasal 94-104) PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Indikator Permukiman Kumuh Pencegahan Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh 1 2 3 4 5 6 Kriteria Bangunan Gedung Kriteria Jalan Lingkungan Kriteria Penyediaan Air Minum Kriteria Drainase Lingkungan Kriteria Pengelolaan Air Limbah Kriteria Pengelolaan Persampahan PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Perizinan Standar Teknis Kelaikan Fungsi PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pendampingan Pelayanan Informasi 1) 2) a. b c 3) Penetapan Lokasi Pola Penanganan Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali Pengelolaan 7 Kriteria Pengamanan Kebakaran 8 Ruang Terbuka Publik 27
Tipologi (Permen PU No.2 Tahun 2016 Pasal 13-14) Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh NO TIPOLOGI BATASAN 1 2 3 4 5 Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di perbukitan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah rawan bencana Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di dataran rendah Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di atas air, baik daerah pasang surut, rawa, sungai ataupun laut. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada tepi badan air (sungai, pantai, danau, waduk dan sebagainya), namun berada di luar Garis Sempadan Badan Air. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di daerah dataran tinggi dengan kemiringan lereng > 10 % dan < 40%. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terletak di daerah rawan bencana alam, khususnya bencana alam tanah longsor, gempa bumi dan banjir. Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%. Permukiman Kumuh Atas Air - Banjarmasin Permukiman Kumuh Tepi Air - 1 2 Jakarta 3 Permukiman Kumuh Perbukitan- Jayapura Permukiman Kumuh Rawan 4 5 Bencana - Jogjakarta Permukiman Kumuh Dataran Rendah - Jakarta Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan pengelompokan perumahan kumuh dan permukiman kumuh berdasarkan letak lokasi menurut bio-region. 28
Pola Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR dilakukan antara lain: 1.PENCEGAHAN (pasal 95) Pola penanganan pencegahan untuk menghindari tumbuh dan berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru, terdiri atas: a.pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan b.pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi 2.PENINGKATAN KUALITAS (pasal 97) Pola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh didahului dgn penetapan lokasi kumuh, tdd : a.pemugaran : Dilakukan untuk memperbaiki dan atau pembangunan kembali agar menjadi permukiman yang layak huni; memperbaiki dan atau memulihkan kembali rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum, dengan status lahan legal. b.peremajaan : Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, permukiman dan lingkungan hunian yang lebih baik guna melindungi keselamatan, keamanan penghuni dan masyarakat sekitar; melakukan perombakan dan penataan mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas umum, dengan status lahan legal ataupun ilegal. c.pemukiman kembali : Dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang atau rawan bencana serta dapat menimbulkan bahaya bagi barang dan orang: melakukan pemindahan dan permukiman kembali dengan status lahan legal ataupun ilegal. 3.PENGELOLAAN Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah: Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang 29
TERIMA KASIH DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU