III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

Most Probable Number (MPN) Test and Coliform Bacteria Detection in Instant Drinks in Elementary School at Sukabumi District in Bandar Lampung

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

III. METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif laboratorik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorik dengan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODE PENELITIAN. menggunakan media Mannitol Salt Agar (MSA). pada tenaga medis di ruang Perinatologi dan Obsgyn Rumah Sakit Umum

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

Universitas Lampung. Abstrak. Identification Of Coliform Contamination On Fresh Raw Beef Sold In The Market Around Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BLOK INFEKSI TROPIS

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk meneliti efek dari ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

MOST PROBABLE NUMBER (MPN) COLIFORM DENGAN VARIASI VOLUME MEDIA LACTOSE BROTH SINGLE STRENGTH (LBSS) DAN LACTOSE BROTH DOUBLE STRENGTH (LBDS)

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

Gambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bakteriological Quality Of Refill Drinking Water At Refill Drinking Water Depots In Bandar Lampung

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

DETEKSI BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG DISTERILISASI ULTRAVIOLET DI WILAYAH KECAMATAN JAGAKARSA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB IV METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

UJI KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN REMBANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

BAB III METODE PENELITIAN. metode difusi dengan teknik sumuran.

Kualitas Bakteriologis Air Minum dalam Kemasan AC yang tidak Terdaftar di Bandung

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik. 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2013. Sterilisasi alat-alat dan penelitian sampel es balok dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah depot-depot es balok yang ada di pasar tradisional Bandar Lampung yang jumlahnya 14 depot yang terdapat pada 7 pasar dari 10 pasar yang ada di Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini adalah es balok di seluruh depot yang ada di pasar tradisional Bandar Lampung atau dengan metode Total Sampling. 30

3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah es balok, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah koloni yang terbentuk pada media agar pembiakan bakteri patogen Escherichia coli, Salmonella sp., Shigella sp., Klebsiella sp., Enterobacter aerogenes., Proteus sp., Streptococcus β-hemolyticus. 3.5 Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang harus dijelaskan secara eksplisit sehingga tidak menimbulkan salah persepsi dalam pemahamannya, anatara lain : 1. Kualitas Es balok Es balok dapat dibuat dari berbagai macam sumber air. Berdasarkan PERMENKES/492/2010, kualitas air untuk pembuatan segala jenis makanan dan minuman harus memenuhi syarat kimia, fisik, mikrobiologi, serta radioaktifitas (terlampir). 2. Kandungan bakteri patogen Keberadaan bakteri patogen Escherichia coli, Salmonella sp., Shigella sp., Klebsiella sp., Enterobacter aerogenes., Streptococcus β- hemolyticus., Proteus sp. yang terkandung dalam es balok atau air bahan pembuat es balok sehingga es balok tercemar. Kemungkinan penurunan mutu dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti faktor 31

pengangkutan, penyimpanan, pengemasan, pembersihan dan lain sebagainya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Hasil Kriteria Hasil Skala 1. Kualitas Es balok Kualitas produk hasil olahan air yang dibekukan berdasarkan standar PERMENKES / No.492 / 2010 ( baik ) ( buruk ) 0/100 ml sampel > 0/100 ml sampel 2. Kandungan bakteri patogen Keberadaan E.coli di dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) MPN >0/100ml sampel, tes biokimia positif E.coli, terbentuk koloni bakteri pada EMB. (-) MPN 0/100ml sampel, tes biokimia negatif E.coli, tidak terbentuk koloni bakteri pada EMB Keberadaan, Salmonella sp dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) (-) Terbentuk Tidak terbentuk 32

Keberadaan Klebsiella sp dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) (-) Terbentuk koloni pada media EMB, Tidak terbentuk Keberadaan Enterobacter aerogenes. dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) (-) Terbentuk Tidak terbentuk Keberadaan S. β-hemolyticus. dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) (-) Terbentuk LAD dan terjadi reaksi pada uji koagulase Tidak terbentuk LAD dan terjadi reaksi pada uji koagulase 33

Keberadaan Proteus sp. dalam es balok yang diperoleh dari pasar tradisional Bandar Lampung (+) Terbentuk (-) Tidak terbentuk Sumber : Meutia, 2008 3.6 Bahan Penelitian Bahan penelitian pada eksperimen adalah es balok yang dibiarkan mencair, yang diambil dari pasar tradisional di Bandar Lampung. 3.7 Alat-alat dalam Penelitian Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat laboratorium mikrobiologi, seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spiritus, ose, serta peralatan lain yang digunakan di laboratorium mikrobiologi. 34

3.8 Media yang digunakan Media pertumbuhan bakteri yang digunakan dalam penelitian ini : 1. LBSS 2. LBTS 3. BGLB 4. EMBA 5. Media gula-gula : Glukosa, Laktosa, Manitol, Maltosa, Sukrosa. 6. Agar SIM 7. Agar Mc Conkey 8. LAD 9. TSIA 10. Agar SC 3.9 Prosedur Penelitian Sebelum melakukan penelitian, semua alat-alat yang akan digunakan disterilisasi terelebih dahulu dengan menggunakan autoklav. Es balok dibiarkan mencair pada suhu ruangan yang dimasukkan kedalam tempat kemudian ditutup rapat untuk mencegah kontaminasi. Setelah es balok mencair, air sampel dari es balok tersebut ditempatkan kedalam beker glass sebanyak 100 ml. Pada penelitian ini menggunakan metode Most Probable Number (MPN) untuk mengetahui jumlah perkiraan terdekat dari bakteri Escherichia coli. Metode MPN adalah metode yang digunakan untuk menguji ada atau 35

tidaknya bakteri Escherichia coli terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (Presumptive Test), uji konfirmasi (Confirmed Test), dan uji kelengkapan (Completed Test). 1. Tahap I Presumptive Test Spesimen cair ditaman pada: Lima buah tabung berisi LBTS (tiap tabung berisi 5 ml), kemudian masing-masing diisi air sampel 10 ml. Tabung berikutnya satu buah tabung berisi LBSS (isi sebanyak 10 ml), diisi air sampel 1 ml. Tabung terakhir satu buah tabung berisi LBSS (isi sebanyak 10 ml), tabung dengan diisi 0.1 ml air sampel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2 Presumptive Test No Media Jumlah Tabung Media (ml) Jumlah Sampel Air (ml) 1 2 3 Lactose Broth Triple Strength Lactose Broth Single Strength Lactose Broth Triple Strength 5 5 10 1 10 1 1 10 0.1 Sumber : Meutia, 2008 Tabung-tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24-48 jam. Tabung-tabung yang menghasilkan gas dilanjutkan dengan uji 36

penegasan (Confirmed test). Apabila tabung tidak menghasilkan gas, diinkubasi satu kali lagi selama 24 jam, bila tetap tidak menghasilkan gas maka dianggap negatif dan tidak perlu uji lanjutan. 2. Tahap II Confirmed test Dari tabung pada presumptive test yang menghasilkan gas, diambil sedikit dengan mencelupkan ose ke dalamnya kemudian tanam pada tabung BGLB, lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Tabung-tabung yang menghasilkan gas dicatat dan dicocokkan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah terdekat bakteri coliform (khususnya Escherichia coli) yang terkandung dalam sampel. 3. Tahap III Complete test Tabung BGLB yang menghasilkan gas, dicelupkan dengan ose, kemudian hasil tersebut ditanamkan pada agar EMB dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah sampel diinkubasi dan apabila pada media EMBA berubah warna menjadi hijau metalik, menandakan positif suspect Escherichia coli. Koloni dugaan adanya Escherichia coli yang didapat dari uji MPN Complete test, dilakukan uji biokimia. Ose digoreskan pada koloni suspect Escherichia coli kemudian ditanamkan pada tabung-tabung untuk uji biokimia (glukosa, sukrosa, maltosa, laktosa, manitol, Simmons Citrate), lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. 37

Dalam uji biokimia, suspect Escherichia coli menunjukkan uji glukosa positif, sukrosa positif, maltosa positif, manitol positif, serta uji laktosa positif dan dapat pula negatif. Pada uji produksi H 2 S negatif, uji indole positif motilitas dapat positif atau negatif. Untuk uji SC, hasilnya menunjukkan negatif. Selain menggunakan media agar EMB untuk mendeteksi adanya bakteri gram negatif, dalam penelitian ini juga digunakan media TSIA untuk mendiferensiasikan bakteri golongan famili Enterobacteriaceae serta gram negatif lainnya serta digunakan media agar Mc Conkey. Untuk mengantisipasi adanya kontaminasi dari bakteri golongan gram positif, dalam penelitian ini juga dilakukan beberapa pengujian. Pengujian untuk mendeteksi adanya gram positif adalah dengan menggunakan media Blood Agar Plate atau Lempeng Agar Darah (LAD). 38

Tabel 3.3 Interpretasi Positif Kontaminasi pada Uji Biokimia No. Bakteri Uji Biokimia Glu Suk Mal Man Lak H 2 S Ind M C 1 Escherichia coli + +/- + + +/- - + + - 2 Salmonella sp. + - + + - + - + +/- 3 Shigella sp. + + + - - - - - - 4 Klebsiella sp. + + + +/- + - - - + 5 Enterobacter sp. + + + + + - - + + 6 Streptococcus sp. - - - - - - - - - 7 Proteus sp. + + - - - + - + +/- Sumber : MacWilliam, Maria. P. Sturm, L. Tasha. 2013 Keterangan : Glu = Glukosa H 2 S = Sulfur production Suk = Sukrosa Ind = Reaksi indole Mal = Maltosa M = Motilitas Man = Manitol C = Citrate Lak = Laktosa 39

Tabel 3.4 Interpretasi Positif Kontaminasi pada Media Agar Media Agar No. Bakteri TSIA EMB MC LAD Lereng Dasar 1 Escherichia coli Hijau metalik Merah bata Negatif Kuning Kuning 2 Salmonella sp. Tidak berwarna Tidak berwarna Negatif Merah Kuning 3 Shigella sp. Tidak berwarna Tidak berwarna Negatif Merah Kuning 4 Klebsiella sp. Pink mukoid Pink mukoid Negatif Kuning Kuning 5 Enterobacter aeruginosa Tidak berwarna Putih mukoid Negatif Kuning Kuning 6 Streptococcus sp. - - Putih, hemolisis - - 7 Proteus sp. Tidak berwarna Merah muda Negatif Merah Kuning Sumber : Allen, Mary. E. Buxton, Rebecca. Cheeptham, N. 2013 Keterangan : EMB = Eosin Methylene Blue Agar MC = Mc Conkey Agar LAD = Lempeng Agar Darah TSIA = Triple Sugar Iron Agar 40

3.10 Analisis Data Dari data yang diperoleh, dilakukan perhitungan prevalensi sampel yang memiliki kadar MPN 0/100 ml dan > 0/100ml sampel, serta menghitung keberadaan Escherichia coli dalam Es balok (Meutia, 2008). a. b. Persentase es batu dengan bakteri coliform >0/100 ml sampel Persentase es batu dengan bakteri coliform 0/100 ml sampel c. Persentase es batu dengan E.coli Analisis data dengan rumus diatas hanya pada bakteri Escherichia coli saja, untuk analisis data pada bakteri patogen lain hanya diinterpretasikan melalui hasil pertumbuhan media agar. 3.11 Alur Penelitian Alur penelitian dalam penelitian ini adalah yang pertama harus dilakukan adalah sterilisasi alat. Selagi menunggu alat-alat selesai disterilisasi, siapkan es balok yang diperoleh dari depot, biarkan mencair. Setelah es balok mencair didalam box, ambil kira-kira 100ml sampel air dari es balok tersebut. 41

Setelah sampel siap, lakukan uji pertama MPN, presumptive test. Apabila presumptive test positif, lakukan uji berikutnya yaitu MPN confirm test. Apabila presumptive test negatif, pengujian sampel selesai. Bila confirm test positif, lanjutkan pada uji MPN complete test, uji TSIA, uji LAD dan uji SIM. Apabila pengujian menunjukkan hasil test negatif, pengujian sampel selesai. Selanjutnya uji terakhir, dengan complete test apabila menunjukkan hasil yang positif, dilakukan pengujian dilanjutkan dengan uji biokimia atau uji gula-gula. Bila semua pengujian menunjukkan hasil, dilakukan pengumpulah hasil dan melakukan interpretasi hitung angka MPN dengan rumus penghitungan MPN. Presumptive test Positif Negatif Pengujian selesai Confirm test Positif Negatif Pengujian selesai Complete test, TSIA, LAD, SIM Positif Negatif Pengujian selesai Uji biokimia Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 42