adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

dokumen-dokumen yang mirip
kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

pentingnya air dalam berbagai fenomena. Namun sumber daya air ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

PERENCANAAN PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN METODE ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (STUDI KASUS: PERUMAHAN ROYAL SUMATRA, MEDAN)

I. PENDAHULUAN. 2006), menjadi peluang besar bagi industri ini dalam pemanfaatan limbah untuk

SPO INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN SISTEM TANGKI SEPTIK MODIFIKASI

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB IV DASAR PERENCANAAN

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. baik di darat, laut maupun di udara. Dengan semakin meningkatnya

PERHITUNGAN RAB PADA PERANCANGAN UNIT IPAL DI SENTRAL INDUSTRI BATIK KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) BPPT 1

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

adanya gangguan oleh zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMULIHAN KUALITAS AIR LIMBAH LAUNDRY DENGAN MEMBANDINGKAN REAKTOR BIOFILTER DAN SLOW SAND FILTER. Oleh : Satria Pratama Putra Nasution

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

penambahan nutrisi berupa lumpur sebanyak ± 200 ml yang diambil dari IPAL

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peternakan semakin pesat. Daging yang merupakan salah satu produk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Linda Maulidia Kosasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. harus berkurang dikarenakan adanya sumber-sumber air yang tercemar.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rumah sakit mempunyai potensi menghasilkan limbah yang dapat

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kimia lain serta mikroorganisme patogen yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

EFEKTIFITAS UNIT SLOW SAND FILTER DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN, SALINITAS, TDS SERTA COD PADA PENGOLAHAN AIR PAYAU MENJADI AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian juga memiliki dampak meningkatkan pencemaran oleh limbah cair

2.2 Komposisi dan Sifat-sifat Air Buangan Domestik 6

TUGAS AKHIR UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI PERFORMANCE TEST OF STONE MEDIA ON PRE-SEDIMENTATION BASIN. Oleh : Edwin Patriasani

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

BAB V HASIL PENELITIAN. Kota Denpasar terletak diantara 08 35"31' "49' Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal Hutan Tanaman Indusrti (HTI) telah banyak digunakan sebagai bahan baku kayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah Terhadap Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit Haji Makassar Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sampingan akibat proses produksi/ kegiatan manusia yang berbentuk cair, gas dan padat. Limbah domestik/ rumah tangga adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau pemukiman termasuk di dalamnaya adalah berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, kotoran manusia, WC, serta tempat memasak. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya. Jumlah air limbah domestik yang dibuang akan selalu bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang berlebihan, melebihi dari kemampuan alam untuk menerimanya maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan manusia yang tinggal pada lingkungannya itu sendiri sehingga oleh karenanya perlu dilakukan penanganan air limbah yang seksama dan terpadu baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Apabila kota itu belum memiliki sistem pembuangan air limbah secara tertutup, maka umumnya hanya air limbah yang berasal dari kamar mandi dan cuci saja yang dibuang ke saluran limbah kota. Sedangkan kotoran yang berasal dari WC akan dibuang ke tempat pembuangan khusus yang dikenal dengan septic tank. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pariwisata dan kota pelajar tentu sering dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, dengan

semakin meningkatnya pendatang yang hidup di kota Yogyakarta maka akan semakin meningkat pula limbah domestik yang akan dihasilkan terutama limbah yang berasal dari buangan rumah tangga. Sehubungan dengan pembuangan kotoran rumah tangga ini, maka perlu kiranya dipertimbangkan akibat negatif yang akan ditimbulkan dari pembuangan itu. Sebagai gambaran, pola pencemaran yang ada dalam tanah apabila suatu sumber pencemar diletakkan di dalam tanah, semakin banyak limbah domestik yang dihasilkan maka semakin bertambah pula pencemaran yang ditimbulkan bila tidak ditangani dengan baik. Dengan adanya alasan ini maka sudah seharusnya Yogyakarta memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kota dengan sistem pembuangan berupa saluran tertutup, dimana air limbah dan kotoran rumah tangga yang dihasilkan dari kota Yogyakarta akan dibuang ke IPAL untuk dialirkan ke tempat pengolahan yang tersedia. Limbah domestik pada umumnya mempunyai padatan tersuspensi yang tinggi yang dapat mempengaruhi tingkat kekeruhan, COD (Chemical Oxygen Demand). Sebagai salah satu alternatif pengolahan untuk menurunkan konsentrasi limbah domestik dengan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total suspended Solid (TSS) dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi membran keramik. Teknologi yang proses pemisahan sedang berkembang dalam beberapa dekade saat ini dan keberadaannya penting adalah teknologi membran, teknologi tersebut antara lain adalah teknologi membran keramik, dimana keramik berfungsi sebagai media filter. Dalam prakteknya teknologi membran keramik digunakan dalam pengolahan air baik pada air baku maupun pada air limbah, sehingga dengan adanya teknologi membran keramik ini diharapkan dapat meremoval

kandungan COD dan TSS. Hasil akhir yang diperoleh dari pengunaan teknologi membran keramik ini diharapkan menghasilkan effluent yang berkualitas lebih baik dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang lain. Pada penelitian ini teknologi membran keramik menggunakan komposisi bahan baku antara tanah lempung, pasir kuarsa dan serbuk gergaji. Teknologi membran keramik merupakan teknologi yang kini sedang dikembangkan. Teknologi ini memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: 1. Bahan-bahannya mudah diketemukan karena telah ada dialam (alami). 2. Murah dan mudah dalam pembuatannya. 3. Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Untuk teknologi membran keramik sendiri telah ada penelitian sebelumnya antara lain yang dilakukan oleh Prof. Ir. Wahyono Hadi Msc. PhD, dari provinsi Jawa Timur yang meneliti tentang effisiensi pemisahan optimum untuk purifikasi air dan konsentrasi logam berat pada limbah elektroplacting pada pengunaan kembali bahan baku dengan tujuan untuk menyediakan air tawar di daerah pesisir dan menyediakan konsentrat logam berat dari suatu limbah pelapisan logam sejenisnya agar dapat diproses kembali untuk bahan baku. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: Efisiensi pemisahan optimum untuk salinitas berkisar antara 32-38% untuk material dengan komposisi keramik Karang Pilang/ pasir/ SG 10/ 5/ 2,5 dengan kecepatan filtrasi 5 liter per jam. Air baku yang dengan kadar klorida 1000, 5000, dan 10000 mg/l terpisahkan salinitasnya masing-masing sebesar 33, 32, dan 38 % dengan kecepataan filtrasi masing-masing sebesar 5,96, 4,32, dan 4,7 L/jam. Komposisi material keramik

Sidoarjo/ pasir/ arang 10/ 5/ 1, keramik Sidoarjo/ pasir/ SG 10/ 5/ 2, keramik Karang Pilang/ pasir/ arang 10/ 5/ 1.5, dan keramik/ SG 10/ 2.5, ditenggarai mempunyai kemampuan pemisahan terbaik untuk logam tembaga. Efisiensi pemisahan tertinggi untuk logam kromium terjadi pada komposisi material keramik Sidoarjo/ pasir/ arang 10/ 5/ 2, keramik Sidoarjo/ pasir/ SG 10/5/ 1, keramik Karang Pilang/ pasir/ arang 10/ 5/ 2.5, keramik Karang Pilang/ pasir/ SG 10/5/1, dan keramik/ SG 10/ 2.5. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada diatas maka diperoleh rumusan masalah yaitu sebagai berikut: a) Apakah reaktor membran keramik dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi COD dan TSS pada air limbah domestik dan berapa besar efisiensinya. b) Pada komposisi berapakah serbuk gergaji efektif dalam menurunkan konsentrasi COD dan TSS. c) Berapakah waktu yang efektif untuk dapat menurunkan konsentrasi COD dan TSS. 1.3. Batasan Masalah Dari rumusan masalah yang ditentukan dan agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan keinginan sehingga tidak terjadi penyimpangan, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Metode yang digunakan adalah metode filtrasi dengan menggunakan reaktor membran keramik, dengan komposisi reaktor adalah tanah lempung, pasir kuarsa dan serbuk gergaji. b) Jenis tanah lempung yang digunakan adalah tanah lempung dengan bakaran suhu rendah. c) Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah air limbah domestik dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sewon Bantul. d) Parameter yang diuji dalam penelitian adalah: COD dan TSS. e) Komposisi limbah yang digunakan adalah : 100% limbah domestik. f) Variasi dari serbuk gergaji adalah : 5%, 7,5%, dan 10%. g) Variasi dari waktu adalah : 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a) Mengetahui besarnya efisiensi penurunan konsentrasi COD dan TSS pada air limbah domestik. b) Mencari komposisi membran keramik yang paling efektif, dari komposisi serbuk gergaji 5%, 7,5%, dan 10% dalam menurunkan konsentrasi COD dan TSS pada air limbah domestik. c) Mengetahui waktu yang efektif dari variasi waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit dalam menurunkan konsentrasi COD dan TSS pada air limbah domestik.

1.5. Manfaat Penelitian Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: a) Mendapatkan suatu teknologi yang murah dan sederhana, dalam menurunkan konsentrasi COD dan TSS pada air limbah domestik. b) Menghasilkan effluent akhir yang berkualitas baik dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain setelah melalui proses membran keramik. c) Sebagai referensi dan bahan kajian bagi peneliti berikutnya untuk mengembangkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dan mencoba berbagai variasi sehingga akan diperoleh data yang lebih lengkap tentang kemampuan membran keramik dalam menurunkan konsentrasi COD dan TSS.