PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI KOTAGEDE 1 JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SMP KELAS VII SUB-TEMA KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN CHASIS DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA

Kata kunci: Media Pembelajaran, Game Edukatif, Fun Spreadsheet Quiz, Adobe Flash, SMK,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

PENGEMBANGAN VIDEO STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE LEARNING

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

Oleh: Yoko Rizki Pratama, Universitas Negeri Yogyakarta Kata kunci : Multimedia interaktif, Pengenalan internet, siswa.

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI LONCAT KANGKANG UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK N 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN

PENGEMBANGAN MEDIA SINAU MACA AKSARA JAWA (SI MARJA) DALAM MATA PELAJARAN BAHASA JAWA KELAS IV SD N KEPUTRAN A YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh Ulfah Riza Lina NIM

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Permainan... (Nur Fitriana) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLLER STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT PADA MUATAN LOKAL MIKROKONTROLLER KELAS X TAV SMKN 1 PUNDONG

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR MATA PELAJARAN PKN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR PEMBELAJARAN BOLA VOLI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

BAB III METODE PENELITIAN

Rivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi Universitas Hamzanwadi

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING GUNA MELIHAT KEATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE PROTEUS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN PLATFORM GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK MA ARIF WONOSARI UNTUK PLATFORM ANDROID

Transkripsi:

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 33 PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS E- LEARNING RUTH CLARK DI SMK N 1 BANTUL THE DEVELOPMENT OF E-LEARNING AS A LEARNING MEDIA BASED ON RUTH CLARK S E-LEARNING EFFECTIVENESS PRINCIPALS AT SMK N 1 Bantul Oleh: Alfi Pambudi Atmojo, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email: atmojoalfi@yahoo.co.id Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip efektivitas E-Learning Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul yang layak bagi peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan (research and development) dengan menggunakan model pengembangan dari Borg and Gall. Langkah penelitian pengembangan yang ditempuh adalah penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan program, validasi ahli media dan ahli materi, uji coba tahap awal, revisi uji coba tahap awal, uji coba lapangan, revisi uji coba lapangan, uji lapangan dan revisi uji lapangan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan penilaian dari ahli media memperoleh rerata 4 termasuk kategori baik. penilaian ahli materi memperoleh rerata 3,6 termasuk kategori baik. Pada uji coba lapangan awal memperoleh rerata 4,3 termasuk dalam kategori sangat baik. Uji coba lapangan memperoleh rerata 4,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Uji lapangan memperoleh skor rerata 4,3 termasuk dalam kategori sangat baik. Kata Kunci: Pengembangan, E-Learning, Media Belajar, Efektifitas E-Learning, Ruth Clark. This research aimed to develop an E-Learning product as a learning media based on Ruth Clark s e-learning effectiveness principals at SMK N 1 Bantul which will be decent for the students. This research is a research and development using Borg and Gall development method. The research steps done in this research were research and information collection, planning, program development, validation by media expert and material expert, first test/trial, first revision, field test, field test revision, field test and field test revision. The subjects for this research were the RPL tenth grade of SMK Negeri 1 Bantul. The data collection technique used was questionnaire, interview and observation while the data analysis technique used was quantitative descriptive. The results show that the assessment form the media expert is 4 in average which categorized as good. The average from material expert is 3,6 which categorized as good. The first field test trial got 4,3 and categorized as good while the next field test trial has the average of 4,3 which categorized as very good. The field test has the average 4,3 which is categorized as very good. Keywords: development, e-learning, learning media, e-learning effectiveness, Ruth Clark

34 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 PENDAHULUAN Setelah dilakukan observasi awal di Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi sangat pesat, dibuktikan dari permintaan akan teknologi semakin tinggi, budaya yang konsumtif membuat teknologi semakin dicari dan dimanfaatkan baik secara positif maupun negatif. Tidak lepas dari dunia pendidikan, keberadaan teknologi informasi sangat membantu dalam hal penyampaian pesan pembelajaran dan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari siapa saja, dimana saja dan kapan saja, dalam hal ini teknologi informasi yang dimaksud adalah elektronik learning (E- Learning) yaitu pembelajaran berbasis jaringan komputer dan sebuah konsep SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta, diperoleh informasi bahwa belum tersedia dan dikembangkan fasilitas pembelajaran berbasis online. Adapun materi-materi pembelajaran tertentu yang sudah dikemas dalam bentuk online hanya diunggah pada website sekolah, dan masih banyak pendidik yang belum memanfaatkan website sekolah tersebut. Website sekolah hanya terdapat informasi-informasi mengenai sekolah profil sekolah, visi tersebut, mulai dari misi, data guru, dan lain sebagainya. Terlebih sekolah tersebut memiliki jaringan internet dan fasilitas laboratorium memadai. komputer yang sudah yang sangat baik untuk membantu Pada era pesatnya perkembangan meningkatkan fleksibilitas pembelajaran. teknologi informasi yang ada, seharusnya Perkembangan E-Learning pada masa ini sudah banyak yang dirancang sudah dikembangkan dan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis komputer untuk mendukung dan memfasilitasi dalam hal ini adalah E-Learning pada proses belajar mengajar. Produk ini biasa disebut dengan Learning Management System (LMS). Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment (Moodle) merupakan sebuah Learning Management pembelajaran di sekolah tersebut, guna membantu meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam proses belajar dan pembelajaran. Pendidik harus mampu menggunakan teknologi informasi sesuai System (LMS) yang berstatus open source dengan perkembangan dan tuntutan yang dapat dengan mudah di modifikasi zaman. Selain itu, pada saat ini pemerintah oleh penggunanya dan tidak berbayar telah menginstruksikan kepada pendidik serta dapat diakses melalui situs supaya memanfaatkan teknologi dengan http://moodle.org untuk di download. baik sebagai alat bantu untuk memperjelas materi yang akan disampaikan kepada

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 35 peserta didik, terlebih pada saat ini, sebuah proses pembelajaran dapat sekolah-sekolah sudah mempunyai dilaksanakan secara efektif. Adapun fasilitas komputer jaringan internet. yang didukung oleh prinsip-prinsip tersebut ialah: 1) prinsip multimedia, yaitu pada saat teks-teks dan E-Learning didukung oleh gambar-gambar disajikan secara bersamabeberapa teori-teori belajar dan sama. 2) prinsip contiguity, yaitu pada saat pembelajaran sebagai dasar utama kata-kata dan gambar-gambar yang saling pembelajaran yang memanfaatkan sistem E-Learning. Adapun teori-teori tersebut terkait dan saling bersandingan di dalam satu halaman atau satu layar. 3) prinsip adalah: 1) Teori Behavioristik, yaitu coherence, yaitu peserta didik dapat belajar merupakan proses terjadinya menerima ilmu lebih baik apabila materi perubahan tingkah laku sebagai dampak dari adanya stimulus dan respon. Dengan demikian belajar merupakan perubahan yang dialami oleh peserta didik dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru diterimanya sebagai pembelajaran ekstra ditiadakan dari pada dimasukan dalam satu materi. Dalam prinsip ini terdapat tiga versi yang saling berkaitan satu sama lain. 4) prinsip modality, yaitu apabila animasi dan narasi disajikan secara bersamaan dalam sebuah akibat dari hasil interaksi yang berupa presentasi pembelajaran maka peserta stimulus dan respon. 2) Teori didik dapat menerima informasi tersebut Konstruktifistik, yaitu belajar terjadi ketika lebih baik, dibandingkan dengan animasi peserta didik mengkonstruksi sendiri dan teks on-screen. 5) prinsip redundancy, pengetahuannya, dalam teori ini peserta yaitu penggunaan visualisasi, teks dan didik dituntut aktif dalam menggali ilmu suara yang berlebihan dan tidak pengetahuannya. Pendidik bukan berhubungan dengan materi terkait, akan merupakan satu-satunya sumber ilmu berdampak pada rusaknya konsentrasi pengetahuannya, melainkan hanya satu dari berbagai sumber belajar yang dapat diperoleh. dalam kegiatan pembelajaran. 5) prinsip personalization yaitu, penggunaan bentuk percakapan dan gaya-gaya pedagogis dapat meningkatkan proses kegiatan Dalam penelitian ini, peneliti pembelajaran. menerapkan prinsip-prinsip efektif E- Learning yang di gagas oleh Ruth Clark. Siswa SMK sudah berada pada Ruth Clark (2002) menuturkan enam tahap awal pendewasaan diri, pada tahap prinsip penerapan E-Learning supaya tersebut mereka sudah dapat berpikir

36 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 secara abstrak dan logis. Menurut pendapat Piaget dalam Budiningsih (2012:39) tentang perkembangan kognitif, individu yang berusia lebih dari 12 tahun telah mampu berfikir secara abstrak dan logis dengan menggunakan pola berfikir kemungkinan. Dengan demikian individu tersebut sudah memasuki masa perkembangan operasional formal. Pada level perkembangan operasional formal, individu tersebut sudah dapat memecahkan masalah dengan logika dan berfikir secara ilmiah dalam memecahkan masalah yang kompleks. Dengan memasuki tahapan itu, individu tersebut sudah mempunyai kematangan pada struktur kognitifnya. Sistem operasi adalah salah satu mata pelajaran wajib bagi program keahlian Teknik Komputer dan Informatika. Berdasarkan struktur kurikulum tahun 2013, mata pelajaran sistem operasi diberikan di kelas X semester 1 dan semester 2 masing-masing 3 jam pelajaran. Untuk semester 1 topik materi pembelajaran menekankan pada pemanfaatan sistem operasi closed source dalam hal ini adalah sistem operasi keluarga Windows, sedangkan untuk semester 2 topik materi pembelajaran menekankan pada pemanfaatan sistem operasi open source dalam hal ini sistem operasi keluarga Linux. Pembelajaran sistem operasi ini menggunakan metode pendekatan scientific. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dan jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dari mulai bulan maret 2016 sampai dengan april 2016. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul. Target/Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul dengan jumlah siswa kelas X RPL 2 33 siswa. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan research and development (R & D). Adapun model penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model dari Borg and Gall (1989) dalam Zainal Arifin (2012:127) yang dimodifikasi menjadi 9 langkah saja.

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 37 Langkah tersebut yaitu: 1) Penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, 2) Perencanaan penelitian, 3) Pengembangan produk awal, 4) Uji coba lapangan tahap awal, 5) Revisi uji lapangan tahap awal, 6) Uji coba lapangan, 7) Revisi uji coba lapangan, 8) Uji menggunakan statistika deskriptif yang diubah ke dalam bentuk skala likert dengan skala penilaian 1-5. Penjelasan dari skala ini yaitu: 1. Sangat kurang; 2. Kurang; 3. Cukup; 4. Baik; 5. Sangat baik. Setelah semua dijumlahkan maka peneliti akan mempresentasekannya. Rumus pelaksanaan lapangan, 9) Revisi uji konversi dari data kuantitatif pelaksanaan lapangan. Data, Instrument, dan Teknik Pengumpulan Data Data menggunakan 3 penelitian diambil teknik pengumpulan data yaitu wawancara, penyebaran kuesioner siswa, observasi. Adapun instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah lembar kuesioner, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik Analisis Data Data-data yang didapatkan dalam wawancara dengan pendidik, analisis kebutuhan peserta didik digunakan untuk menentukan ide awal pengembangan E- Learning. Disisi lain penilaian dan saran dari ahli media, ahli materi dan peserta didik akan digunakan untuk merevisi E- Learning yang dikembangkan. Adapun data-data dari validasi ahli materi, ahli media dan para peserta didik yang sudah menggunakan produk E- Learning akan dianalisis dengan kualitatif yang dipaparkan oleh ke data Sukardjo (2008:55). Adapun konversi tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rumus Rerata Kategori Skor X > Xi + X > 4,2 Sangat 1,8 x sbi Baik Xi + 0,6 x X > 3,4 Baik sbi < X 4,2 Xi +1,8 x sbi Xi 1,8 x sbi < X Xi + 0,6 x sbi Xi 1,8 x sbi < X Xi 0,6 x sbi X > 2,6 3,4 X > 1,8 2,6 Cukup Kurang X Xi X 1,8 Sangat 1,8 x sbi Kurang

38 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 HASIL PENELITIAN DAN waktu dalam menyampaikan materi PEMBAHASAN pembelajaran, hal ini disebabkan Serangkaian penelitian ini waktu yang terbatas sedangkan masih dirancang untuk menghasilkan produk E- banyak materi yang perlu disampaikan Learning dengan menerapkan prinsipterutama pada pembelajaran yang prinsip efektifitas E-Learning yang bersifat praktek. digagas oleh Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul serta untuk mengetahui kualitas c. Dari hasil pengisian kuesioner dan peninjauan langsung terhadap fasilitas dari E-Learning yang dikembangkan sekolah, dibutuhkannya pembelajaran melalui validasi ahli materi, validasi ahli media dan uji coba kelayakan. yang bersifat online mengingat sarana dan prasarana komputer dan jaringan Hasil Penelitian Pendahuluan dan internet cukup mendukung di SMK Negeri 1 Bantul. Pengumpulan Data d. Perolehan data kuesioner yang telah Berdasarkan hasil dari observasi, diisi menyebutkan bahwa, pendidik wawancara dan pengisian kuesioner oleh dan peserta didik sering mengakses pendidik dan peserta didik, di dapatkan internet, tetapi dalam pembelajaran data tentang permasalahan dalam masih minim dalam menggunakan pembelajaran, penyebab dari permasalahan internet, sehingga pembelajaran tersebut, kebutuhan pendidik, kebutuhan peserta didik serta sarana dan prasarana yang tersedia di SMK Negeri 1 Bantul. berbasis online perlu diterapkan supaya peserta didik dapat terkontrol dalam memanfaatkan internet di sekolah. Berikut merupakan hasil data yang Berdasarkan dari temuan data analisis diperoleh: kebutuhan yang sudah dilaksanakan di a. Kurangnya variasi pembelajaran yang SMK Negeri 1 Bantul dapat ditarik diterapkan di SMK Negeri 1 Bantul, kesimpulan bahwa pengembangan hal ini disebutkan oleh data kuesioner program E-Learning tepat untuk yang peneliti peroleh bahwa, pendidik masih menggunakan metode ceramah dilaksanakan sesuai dengan dilapangan. kebutuhan dan media lectora untuk Perencanaan Produk menyampaikan materi pembelajaran. b. Ketika wawancara pendidik Merencanakan media yang akan mengatakan bahwa, masih kurangnya dibuat sesuai dengan masalah

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 39 pembelajaran yang ditemui ketika 5) Pembuatan petunjuk penggunaan observasi, yaitu pembuatan E-Learning E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang Pembuatan petunjuk dalam menggunakan program E-Learning digagas oleh Ruth Clark. bertujuan untuk memudahkan Pengembangan Produk Awal peserta didik dalam memahami a. Pengembangan produk awal cara masuk kedalam E-Learning, pembelajaran E-Learning, dilakukan cara mendaftar kedalam program dengan tahapan sebagai berikut: E-Learning, cara mengerjakan 1) Pembuatan naskah materi dan soal-soal latihan, cara meng-upload latihan pembelajaran tugas kedalam E-Learning dan cara melihat nilai dari peserta didik. Pada tahapan ini, peneliti membuat materi sistem operasi komputer dalam bentuk flash dan Validasi Ahli 1. Validasi Ahli Media video tutorial. selain itu, peneliti Kualitas E-Learning yang membuat kamus istilah untuk dikembangkan dapat dilihat dari 2 memudahkan peserta didik aspek, yaitu aspek tampilan dan aspek memahami istilah-istilah yang program. Secara keseluruhan terdapat belum dipahami. 2) Pendaftaran hosting 15 butir penilaian untuk ahli media yaitu Bapak Deni Hardianto, M.Pd. Dalam membangun sebuah hasil dari penilaian tersebut program pembelajaran berbasis memperoleh skor 53 dan rerata 3,5 online diperlukannya server guna menyimpan data-data dan domain atau alamat dari program tersebut dengan predikat baik pada validasi tahap pertama dan pada validasi tahap kedua memperoleh skor 61 dan rerata 4 supaya dapat diakses melalui dengan predikat baik. internet. Peneliti menggunaan Segi tampilan E-Learning webhosting yang berbayar dengan mendapatkan saran dari ahli media alamat www.elsmart.xyz 3) Instalasi moodle 4) Menyusun materi untuk menggunakan warna-warna yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMK, yaitu warna yang tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.

40 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 2. Validasi Ahli Materi Revisi Uji Coba Lapangan Awal Kualitas E-Learning yang Berdasarkan dari uji coba tahap dikembangkan dapat dilihat dari 2 awal mendapatkan rerata skor 4,3 dengan aspek, yaitu aspek pembelajaran dan kriteria sangat baik, tetapi terdapat aspek materi. Secara keseluruhan komentar tentang quiz, yakni penambahan terdapat 14 butir penilaian untuk ahli kesempatan menjawab quis. materi yaitu Bapak Ariyawan Agung Uji Coba Lapangan Nugroho, M.Pd. hasil dari penilaian tersebut memperoleh skor 45 dan Uji coba lapangan terhadap rerata 3,2 dengan predikat baik pada program E-Learning sebagai media belajar validasi tahap pertama dan pada dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth validasi tahap kedua memperoleh skor 50 dan rerata 3,6 dengan predikat baik. Clark melibatkan sebanyak 8 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Segi materi E-Learning Bantul. Hasil uji coba tahap awal dengan hasil rerata skor 4,5 dengan kriteria mendapatkan saran dari ahli materi Sangat Baik dan dapat dapat disimpulkan untuk penambahan kamus dan pada bahwa pengembangan E-Learning layak topik-topik pembelajaran yang kosong untuk digunakan dihilangkan untuk mengurangi pemakaian tempat yang berlebihan. Revisi Uji Coba Lapangan Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan awal terhadap program E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark melibatkan sebanyak 3 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul. Hasil uji coba tahap awal memperoleh hasil rerata skor 4,3 dengan kriteria sangat baik dan dapat dikatakan bahwa E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark layak digunakan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan mendapatkan skor rerata 4,5 dengan kriteria sangat baik, tetapi terdapat saran dari pengguna yakni penambahan game supaya lebih menarik dalam mengakses E-Learning tersebut. Uji Lapangan Uji lapangan terhadap program E- Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark melibatkan sebanyak 29 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul. Hasil uji coba tahap awal dengan

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 41 hasil rerata skor 4,3 dengan kriteria Sangat Baik. Dari pengamatan yang dilakukan, peserta didik sangat antusias dalam mengakses E-Learning yang dikembangkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E- Learning layak untuk digunakan. Pembahasan Penelitian pengembangan E- Learning yang dihasilkan adalah program yang mengacu pada prinsip-prinsip Ruth Clark (2002). Penelitian pengembangan E- Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul dikembangkan melalui beberapa tahapan penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Tahapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan program E- Learning ini yakni, melakukan penelitian pendahuluan dan observasi, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi ahli, uji coba lapangan awal, uji coba lapangan, uji pelaksanaan lapangan. Penelitian pendahuluan dan observasi dilakukan berupa kegiatan peninjauan langsung, wawancara tidak terstruktur dan pemberian kuesioner kepada pendidik dan peserta didik untuk mengetahui kendala dan mengetahui kebutuhan dari masing-masing subjek. Adapun metode pengumpulan informasi dengan cara wawancara tidak terstruktur dengan pendidik dan beberapa peserta didik, pemberian kuesioner kepada pendidik dan peserta didik kelas X RPL 2 serta peninjauan langsung terhadap fasilitas dan proses pembelajaran yang ada di kelas. Perencanaan yang dilakukan setelah ditemukannya beberapa kendala dan kebutuhan dari pendidik dan peserta didik yakni, pemilihan mata pelajaran yang akan dimasukan kedalam sistem E- Learning, menganalisis karakter peserta didik yang akan menggunakan sistem E- Learning, penyusunan elemen-elemen yang akan dimasukan kedalam sistem E- Learning, pembuatan flowchart sebagai alur akses user, pembuatan layout E- Learning sebagai gambaran awal dan yang terakhir adalah penentuan dari aplikasi yang digunakan untuk membuat E- Learning sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ruth Clark (2002). Berdasarkan dari perencanaan dan rancangan yang sudah disusun tahapan selanjutnya adalah pengembangan produk awal yakni menyusun materi yang akan ditampilakan kedalam sistem E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark, pendaftaran hosting untuk menyimpan data-data E-Learning,

42 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 installasi aplikasi moodle, dan selanjutnya adalah pembuatan petunjuk penggunaan E- Learning untuk user. Produk E-Learning yang telah selesai dibuat kemudian dilakukan penialaian oleh ahli materi dan ahli media yang bertujuan untuk membuat produk yang layak untuk diuji cobakan. Penilaian dari ahli materi dan ahli media akan menjadi acuan dalam melakukan revisi produk E-Learning. Pada penilaian ahli media tahap I diperoleh hasil skor 53 dengan rerata 3,5 yang termasuk dalam kategori BAIK, selanjutnya pada penilaian ahli media tahap II diperoleh skor 61 dengan rerata 4 yang termasuk kedalam kategori BAIK. Hasil akhir dari penilaian ahli materi pada tahap I memperoleh skor 45 dengan rerata 3,2 yang dinyatakan dalam kategori BAIK, pada penilaian ahli materi tahap II memperoleh skor 50 dengan rerata 3,6 dan dinyakatakn dalam kategori BAIK. Dilihat dari hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi, produk E-Learning mendapatkan kelayakan dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang dikemukakan oleh Ruth Clark (2002), yang selanjutnya bisa untuk diuji cobakan di lapangan. uji coba tahap awal yang melibatkan 3 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji coba tahap awal mendapatkan skor 51,7 dengan rerata 4,3 dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Adapun komentar dan saran dari 3 orang peserta didik akan menjadi acuan dalam merevisi program. proses selanjutnya adalah uji coba lapangan, pada tahap ini peneliti melibatkan 8 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan mendapatkan skor 54,5 dengan rerata 54 dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Adapun saran dan komentar dari 8 orang peserta didik akan menjadi acuan dalam merevisi program E-Learning. Tahap selanjutnya adalah uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan 29 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji pelaksanaan lapangan mendapatkan skor 51,2 dengan rerata 43 dan termasuk kedalam kategori sangat baik, pada uji pelaksanaan lapangan tidak ditemukannya komentar atau saran untuk merivisi E-Learning yang dikembangkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengembangan E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsipprinsip Ruth Clark di SMK Negeri 1

Pengembangan E-Learning Sebagai media.(alfi Pambudi Atmojo) 43 Bantul telah melaksanakan 9 langkah 3. Bagi peneliti berikutnya yang akan penelitian pengembangan berdasarkan mengembangkan E-Learning model yang dikemukakan oleh Borg and disarankan untuk Gall serta yang (2002). Saran (1989) dan dinyatakan LAYAK sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dikemukakan oleh Ruth Clark perkembangan teknologi. DAFTAR PUSTAKA mengikuti Asri C. Budiningsih. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1. Bagi sekolah dan Bapak/ Ibu Guru Clark, Ruth. (2002). Six Principles of Effective E-Learning: What Works disarankan untuk memanfaatkan E- and Why. The e-learning Guild s Learning dengan baik supaya Learning Solution (e-megazine) diambil pada tanggal 30 Desember pembelajaran akan lebih bervariasi 2015 dari lagi dan peserta didik dapat http://faculty.washington.edu/farka s/tc510- mengikuti perkembangan Fall2011/ClarkMultimediaPrinciple teknologi. s(mayer).pdf 2. Bagi peserta didik disarankan Sukardjo. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Buku pegangan kuliah. untuk mengoptimalkan Yogyakarta: Pascasarjana penggunaan pembelajaran berbasis Universitas Negeri Yogyakarta. online yang bisa diakses tanpa ada batasan ruang dan waktu. Zainal Arifin. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.