RELIABILITAS FERRY ARISTYA, M. Pd Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan reliabilitas? Bagaimana cara mengetahui indeks reliabilitas suatu tes? A.Pengertian Realibilitas Sugiono () Sukadji () serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koifisien. Koifisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Nursalam () reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Kerlinger (8: ) mengemukakan reliabilitas dapat ukur dari tiga kriteria yaitu:. Stability (keajegan/konsistensi). Dependability (kemantapan alat ukur). Predictability B. CARA MENGETAHUI INDEKS REALIBILITAS SUATU TES Tes Ulang PARAREL ALFA Belah dua (Split half method) Metode Kuder Richardson. Metode Tes Ulang Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam mnggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali, maka metode ini di sebut dengan single-test-double-trialmethod. Kemudian hasil kedua kali tes trsebut dihitung korlasinya.
Contoh : Siswa Tes Pertama Tes Kedua Skor Ranking Skor Ranking A B C D 8 E 8 Walaupun tampaknya skornya naik, akan tetapi kenaikannya dialami oleh semua siswa. Untuk menghitung korelasi digunakan rumus : XY X Y X Y ( X) = jumlah hasil perkalian antara masing-masing skor pada tes pertama dengan tes kedua. = jumlah semua skor pada tes pertama = jumlah semua skor pada tes kedua = jumlah hasil kuadrat semua skor pada tes pertama = jumlah hasil kuadrat semua skor pada tes kedua = kuadrat dari jumlah semua skor pada tes pertama.. Metode Belah Dua Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu, disebut juga single-test-single-trial-method. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, barudiketahui reliabilitas separo tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut : Contoh : Kolerasi antara belahan tes =, Maka Reliabilitas tesnya adalah : Di mana : r ½ ½ = kolerasi antara skor-skor setiap belahan tes r = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan. Ada dua cara membelah butir soal ini yaitu : Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap, dan Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Contoh perhitungan reliabilitas dengan metode belah dua Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisis butir soal yang lebih dikenal dengan nama analisis item. Item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor dan bagi yang salah diberi skor. Berikut adalah contoh tabel analisis item tes yang sudah kami laksanakan di SD IT PERMATA HATI BANJARNEGARA
TABEL ANALISIS ITEM TES B. JAWA KELAS SD IT PERMATA HATI BANJARNEGARA No...... Nomor item Skor,,, total 7 8 Ganjil Gebap Awal Akhir 8 7 8 7,,,,8,,,,,,7,8,, ) Pembelahan ganjil-genap No....... (,,,7,) (X) (,,,8,) (Y) (X ) (Y ) (XY) X = Y = X = Y = 7 XY = Kelanjutan dari table ini adalah menghitung dengan rumus korelasi product moment. Korelasi product moment dengan angka kasar Keterangan : r xy :koefisiensi antara x dan y N : Jumlah obyek X : Skor item Y : Skor total X : Jumlah Skor item Y : Jumlah Skor total X : Jumlah Kuadrat skor item Y : Jumlah Kuadrat skor total Setelah dihitung dengan rumus korelasi product moment = dengan angka kasar diketahui bahwa r XY = -,7 Harga tersebut baru menunjukkan reliabilitas separo tes. Oleh karena itu, r XY untuk belahan ini disebut denga istilah r ½½ atau r gg singkatan dari r ganjilgenap. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman-Brown yang rumusnya telah dikemukakan didepan. Jika koefisien reliabiliras separo tes ini dimasukan kedalam rumus hitunganya demikian : MENAFSIRKAN ANGKA RELIABILITAS Menurut Wahyudin (:), Angka atau Indeks korelasi yang dihasilkan akan berkisar antara - sampai +. Semakin dekat pada angka - atau + maka semakin RELIABLE suatu instrumen tersebut. Dengan catatan dalam penafsiran reliabilitas arah korelasi atau + DIABAIKAN saja, karena bukan arah yang akan diuji tetapi besarnya indeks tersebut. TES yang RELIABLE atau dapat DIPERCAYA adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi dan waktu yang berbeda-beda.
) Pembelahan Awal Akhir No....... (,,,7,) (X) (,,,8,) (Y) (X ) (Y ) (XY) X = Y = X = Y = 78 XY = Seperti halnya pada waktu menghitung dengan belahan ganjil-genap maka kelanjutannya adalah menghitung dengan rumus korelasi product moment. Setelah dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar diketahui bahwa r XY = -, Harga tersebut baru menunjukkan reliabilitas separo tes. Oleh karena itu, r XY untuk belahan ini disebut denga istilah r ½½ atau r gg singkatan dari r ganjilgenap. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman-Brown yang rumusnya telah dikemukakan didepan. Jika koefisien reliabiliras separo tes ini dimasukan kedalam rumus hitunganya demikian : ) Metode Bentuk Pararel Untuk pengujian dengan cara ini kita perlu mengembangkan dua perangkat tes yang diturunkan dari ruang lingkup materi yang sama, sehingga kita memilih dua bentuk tes yang berbeda tetapi mengungkap hal sama. Misalnya tes format A dan tes format B. Kedua format tersebut diberikan kepada testi yang sama dalam waktu yang sama pula. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berselangseling. Sekor-sekor yang didapat dengan tes format A dikorelasikan dengan sekor-sekor yang didapat dengan tes format B. Indek korelasi yang didapat dengan cara ini adalah ekuivalensi (coefisient of equivalence). Contoh tes format A. Selat antar Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Lampung adalh... a.selat Bangka c. Selat Malaka b. Selat Gaspar d. Selat Sunda. Kota Madya di Provinsi Jawa Barat ada... a. c. b. d. 7. Kabupaten yang terletak paling ujung sebelah barat Provinsi Jawa Barat adalah... a.pandeglang c. Lebak b. Lebak d. Ciamis Contoh Tes Format B.Sungai yang memisahkan antara Profinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah adalah... a.sungai Cimanuk c. Sungai Citanduy b.sungai Cikembang d. Sungai Cisadane. Salah satu Kota Madya di Provinsi Jawa Barat adalah... a. Subang c. Garut b. Cirebon d. Ciamis. Kabupaten yag terletak paling ujung sebelah timur provinsi Jawa Barat adalah... a. Pandeglang c. Cirebon b. Lebak d. Tasikmalaya Pada format A adalah sebagai berikut:.selat antar Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Lampung adalh... a.selat Bangka c. Selat Malaka b.selat Gaspar d. Selat Sunda Sedangkan pada format B berbunyi:.sungai yang memisahkan antara Profinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah adalah... a.sungai Cimanuk c. Sungai Citanduy b. Sungai Cikembang d. Sungai Cisadane Kedua soal tersebut dimaksudkan untuk secara paralel menguji pengetahauan siswa mengenai batas-batas Provinsi Jawa Barat (di sebelah utara, barat, selatan dan timur). Secara selintas baik cakupannya maupun tingkat kesulitannya, dapat kita lihat bahwa kedua butir soal tersebut setara. Memang untuk mengetahui lebih cermat lagi, kita harus melakukan analisis yang lebih jauh lagi, yakni dengan menguji tingkat kesulitan dengan menggunakan uji tingkat kesukaran dan daya pebeda butir soal.
. Metode Kuder Richardson Kuder-Richardson mengembangkan teknik lain untuk mengetahui indeks reliabilitas, yaitu dengan mengkorelasikan skor-skor setiap item dengan skor total keseluruhan tes. Indek reliabilitas yang didapat melalui cara ini sama dengan yang didapat metode perubahan, yaitu koefisien konsistensi internal. Untuk mencari koefisien keajegan internal digunakan rumus : Keterangan: r = koefisien keterandalan yang dicari n = jumlah butir soal = Varians skor total p = proporsi siswa yang menjawab sebuah butir soal dengan benar q = p rumus Alpha yaitu: Instrumen dikatakan reliabel jika Klasifikasi reliabilitas:,8, = sangat tinggi,,8 = tinggi,, = cukup,, = rendah r r tabel,, = sangat rendah. (Arikunto, : 7). k b r k t Keterangan: r : reliabilitas yang dicari k : banyaknya butir soal b : jumlah varian skor tiap-tiap butir t : varian total Rumus varian butir soal: b