TASKSHIFTING DALAM MDG 5

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

KESEHATAN REPRODUKSI. Website:

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

Farid Husin Prodi S2 Kebidanan FKUP International Conference on Women s Health in Science & Engineering, Bandung 6 Desember 2012

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

HASIL CAPAIAN AWAL. Evidence Summit on Reducing Maternal and Neonatal Mortality in Indonesia

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN BOK DAN JAMPERSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

Latar belakang. Tujuan Pembangunan Millenium (MDG 2015) RPJMN & Renstra Fokus Strategi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

KESEHATAN IBU DAN ANAK. dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015

Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. kesepakatan global ( Millenium Development Goals/MDG s) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. (AKB) di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) saat ini

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Dimana MDGs adalah. Millenium Summit NewYork, September 2000 (DKK Padang, 2012).

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN DIY DALAM PENGGUNAAN ANGKA ABSOLUT UNTUK KEMATIAN IBU DAN BAYI DAN PENERAPAN MANUAL RUJUKAN KIA DI KABUPATEN/KOTA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

suplemen Informasi Jampersal

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

Transkripsi:

TASKSHIFTING DALAM MDG 5 dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Kesehatan Ibu Disampaikan pada Seminar Sehari CHSM FK UGM Yogyakarta, 5 Maret 2011 1

Kerangka Penyajian I. Pencapaian MDGs II. Analisa Situasi Kesehatan Ibu III. Isu Strategis IV. Target Program Kesehatan Ibu V. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu VI. Harapan ke depan 2

3

MDG 5 - Target 5A : Mengurangi ¾ angka kematian ibu (AKI) dalam kurun waktu 1990 dan 2015 INDIKATOR Acuan Dasar Saat ini Target (2015) Progress 5.1. Angka Kematian Ibu(AKI) per 390 228 102 Perlu 100,000 kelahiran hidup: (1991) (2007) upaya keras 5.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih: 40.70% (1992) 82.2% (2010) 90.00% Sesuai Target Sumber: SDKI 1991, Susenas 1992, SDKI 2007, Riskesdas 2010

Target 5B : Akses semesta terhadap kesehatan reproduksi tahun 2015 INDIKATOR Acuan Dasar Saat ini Target (2015) Progre ss 5.3. Contraceptive prevalence rate (CPR) metode modern: 47.10% (2007) 53.9% (2010) 65% 5.4. Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun ) : 5.5. Cakupan pelayanan Antenatal: Kunjungan pertama Kunjungan minimal 4 kali 67 per 1000 (1991) 75.00% 56.00% 35 per 1000 (2007) 92.8% 61.3% 30 per 1000 95% 90% Sesuai target 5.6. Unmet need KB : 12.70% 8.2% 5%

6

Penurunan AKI Berlangsung Lambat Target MDG Kemungkinan Sulit Dicapai RPJMN 2014 MDG 2015 7

Perdarahan dan Eklamsia Menyumbang 50% Kematian Ibu Partus Abortus 5% Lain-lain macet/lama 11% 5% Emboli obstetrik 5% Perdarahan 27% Studi IMMPACT FKM UI, 2004: ocomm: 43% ohosp: 15% Trauma obstetrik 5% Komplikasi puerperium 8% Eklamsia 23% BPS, SKRT 2001 Infeksi 11%

Masalah Neonatal Menyumbang 46,2% Kematian Bayi Intervensi adekuat pada masa intra dan post partum berkontribusi pada penurunan kematian neonatal Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 % Masalah Neonatal 46,2 % o Asfiksia o BBLR o Infeksi, dll Meningtis, 4.5 % Pneumonia 12.7 % Kelainan Kongenital 5,7 % Diare, 15 % Sumber : Riskesdas 2007 Tetanus, 1.7 %

Semakin Tinggi Proporsi Linakes, AKI Semakin Rendah AKI per 1000 0000 KH % Persalinan ditolong tenaga kesehatan Sumber: WHO 10

Kunjungan Antenatal 4 kali, Persalinan ditolong Nakes terhadap AKB 120.00 100.00 80.00 72 74 60.00 40.00 20.00 46 47 39 42 46 43 43 37 39 39 28 25 26 19 57 58 46 46 35 34 30 26 60 59 52 51 41 41 41 35 36 0.00 K4 PN NANGGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH D I YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA IRIAN JAYA BARAT PAPUA

Kesenjangan K1 dan K4 100 80 60 40 20 0 K1 92.7 K4 61.4 Standar Pelayanan Antenatal : 1. Nilai TD (N/T) 2. Nilai BB+ (N/K/L) 3. Skrining bumil KEK ( Y/T) 4. Nilai TFU (sesuai / tidak) 5. Nilai letak janin 6. Nilai status TT 7. Lab. sederhana (Hb, protein uri, gol darah) 8. Tindakan rutin - Buku KIA, - Fe 90 tab - TT sesuai status 9. Tatalaksana kasus sesuai kompetensi & rujukan 10. Konseling efektif (tanda bahaya, gizi, IMD, KB ) Sumber: Riskesdas 2010 12

Proporsi Persalinan Menurut Tempat Melahirkan 70.0 60.0 55.4 Persen 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 43.2 1.4 Fasilitas kesehatan Polindes/Poskesdes Rumah/Lainnya Tempat Melahirkan Sumber : Riskesdas 2010 51,9% persalinan ditolong bidan 40,2% ditolong dukun 13

Tren Perempuan Kawin 15-49 th ber-kb (%) 60 50 40 57.9 54.4 53,9 50.5 1992 2000 2006 2010 Sumber : 1992-2006 Susenas, 2010 Riskesdas Persen 60 50 40 30 20 10 0 Tempat Pelayanan KB (%) 0.9 1.9 2.5 2.8 4.2 4.6 6.3 12.4 12.5 51.9 Riskesdas 2010

Sebaran Bidan Di Indonesia tahun 2010 Sumber data : Laporan Rutin Provinsi tahun 2010

Bidan Terlatih APN Tahun 2010 Sumber data : Laporan Rutin Provinsi tahun 2010

Sumber data Badan PPSDMK, Kemenkes, 2010 Sebaran Dokter Umum Per Propinsi Tahun 2010

Sebaran Dokter Umum di Puskesmas Tahun 2010 Sumber data Badan PPSDMK, Kemenkes, 2010

Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi di Rumah Sakit Pemerintah Tahun 2010 Sumber data : Laporan rutin, Dit Bina Kes ibu,tahun 2010

20

Kenyataan Lapangan Studi IMMPACT FKM UI di Banten (2004) o TIGA TERLAMBAT masih banyak: Terlambat mengambil keputusan (45%) Terlambat dalam rujukan (66%) Terlambat ditangani (44%) o Kapan terjadi kematian ibu? Pada kehamilan 23% Saat intra dan post partus 76% Dalam 24 jam pasca persalinan 40% 21

Unfinished Agenda (1) Masih ada persalinan ditolong oleh dukun Masih ada bidan yang tidak tinggal di desa Pertolongan persalinan oleh nakes belum dilaksanakan sesuai SOP Peran dokter umum dalam pelayanan kesehatan ibu rendah (antenatal, persalinan, KB, emergensi kebidanan). Puskesmas PONED belum berfungsi RS PONEK belum 24 jam, SpOG belum on side Belum semua RSU Kab ada SpOG. RS PONEK belum semuanya punya dokter anestesi Kurangnya pembinaan teknis medis dalam penanganan kegawatdaruratan.

Unfinished Agenda (2) Sebaran Nakes (dokter, bidan, dokter spesialis) belum merata, antara lain karena: Daerah yang tidak diminati Daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan Kesinambungan ketersediaan tenaga kesehatan di suatu fasilitas rendah Kompetensi Nakes rendah Mutu pre-service training Kesempatan dan mutu in-service Pembinaan teknis/supervisi Panutan/local champion 23

24

INDIKATOR DAN TARGET 2010-2011 (RPJMN DAN RENSTRA) DIREKTORAT BINA KESEHATAN IBU N o INDIKATOR 2010 201 1 1 % ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih 84 86 2 % ibu hamil mendapat pelayanan antenatal / K1 95 96 3 % ibu hamil mendapat pelayanan antenatal/ K4 84 86 4 % ibu nifas yang mendapatkan pelayanan (KF) 84 86 5 % ibu hamil, bersalin, nifas yg dapat penanganan komplikasi kebidanan (PK) 59 63 6 % PUS yang menjadi peserta KB Aktif (CPR) 61 62

INDIKATOR DAN TARGET 2010-2011 (RPJMN DAN RENSTRA) DIREKTORAT BINA KESEHATAN IBU No INDIKATOR 2010 2011 7 % faskes yang memberikan pelayanan KB sesuai standar 8 9 %puskesmas rawat inap yang mampu PONED % puskesmas rawat inap mampu PKRE terpadu 10 % puskesmas mampu tatalaksana PPKTP termasuk kasus korban PTPPO 11 % Unit Utama Kementerian Kesehatan yang membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan yang responsif gender 10 40 67 75 67 75 37 53 30 50

KebijakanPelayananKesehatanIbu 27

Konsensus Global Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Komitmen politis Peran serta masyarakat Mobilisasi masyarakat NAKES AKSES o Semua tingkat pelayanan o Hasil dapat di- PJ-kan KEPEMIMPINA AN Menjamin tersedianya NAKES terlatih di FAS KES, infrastruktur, oba o Mengatasi hambatan finansial dan sosbud o Penyediaan pelayanan t, alat & peraturan KIA-KB GRATIS INTERVENSI: CONTINUUM CARE BERKUALITAS 1. YAN bumil, bulin, bufas, BBL oleh NAKES terlatih (rutin & emergensi) 2. Cegah & tangani penyakit menular dan PTM 3. YAN pasca keguguran; 4. YAN KB komprehensif; 5. ANC terintegrasi ATM; AK KUNTABILITAS Sumber: WHO 28

Pelayanan Kesehatan Ibu Terintegrasi Menurut Siklus Reproduksi Pencegahan penyakit Gizi PPKtP PUG WUS dan Keluarga Remaja Kespro remaja Gizi Kes. Jiwa PHBS Yan KB Kondarurat Faskes yan KB Penanganan efek samping KB PUS Bumil, B ulin, Buf as, dan BBL 29 ANC, PN, PK, PNC Yan BBL KB pasca persalinan, Gizi, PMTCT, IMS Malaria, Keswa

Upaya Upaya Prioritas Tahun Program 2011-2014 Kes Ibu Peningkatan antenatal berkualitas dalam mendukung Jampersal Peningkatan LINAKES di FASKES tingkat pertama dalam mendukung Jampersal Penanganan komplikasi Prioritas kehamilan, persalinan, BBL, nifas di tk I dlm mendukung rujukan ke tk lanjutan Pelayanan KB berkualitas, terutama KB pasca persalinan dalam mendukung Jampersal Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu responsif gender 30

Fokus Upaya Penurunan AKI dan AKN Persalinan Ditolong Nakes Deteksi dini Cegah komplikasi Manaj kasus tk I AKI & AKN Manaj kasus tk lanjutan 15% Kompli kasi 85% Normal Akses ke RS Rujukan Efektif 31

Penguatan RSUD kabupaten sebagai pusat rujukan di wilayah kerjanya Rumah Sakit PONEK 317 emergensi Puskesmas 8.737 (puskesmas PONED1.347) Puskesmas Pembantu 22.337 Posyandu (ANC) 266.827 Bidan di Desa Polindes/Poskesdes 51.996 Masyarakat (kader, dukun)

REGULASI UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Permenkes 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang IzinPraktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran Permenkes 1464/2010 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik Bidan 33

VI. HARAPAN KE DEPAN

Tercukupinya kebutuhan Nakes yang memiliki kompetensi Penyediaan tenaga kesehatan yang bersifat strategis sebagai satu tim: dokter bidan perawat Penyediaan dokter spesialis sebagai satu tim (SpOG, SpAn) 35

TASK SHIFTING = PELIMPAHAN DOKTER BIDAN POSKESDES PERAWAT PUSTU DOKTER SPESIALIS DOKTER PUSKESMAS PONED RUMAH SAKIT PONEK 1. KEBIDANAN 2. ANESTESI 3. EMERGENSI 36

TERIMA KASIH