BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dan lain-lain, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya. Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Iswara menjelaskan Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Kontennya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dan lain-lain atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misaln ya games, chat, kuis, dll (Abdullah, 2006: 119 ). Media Online berupa portal informasi ini, memiliki karakteristik umum, yaitu : (Abdullah, 2006: 86 ) a. Kecepatan (aktualitas) informasi Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi ke 1
2 pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan dalam waktu bersamaan.dan umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita. b. Adanya pembaruan (Updating) informasi Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya. c. Interaktivitas Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai fitur yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas. d. Personalisasi Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan. Media Online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak di butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).
3 e. Kapasitas muatan dapat diperbesar Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan dan dapat ditambah kapan saja serta pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine). f. Terhubung dengan sumber lain (Hyperlink) Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games. Media Online tidak terlepas dari keterbukaan informasi publik. Media, sebagai pilar penting dalam perpolitikan Indonesia, perannya seolah menjadi pemicu lahirnya transparansi termasuk agenda media online yang memberikan kontribusi arus politik bagi setiap orang. Menurut buku Amandemen UUD 1945 pasal 28F tentang Hak Asasi Manusia Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. (Jaya, 2005: 35 )
4 Pada dasarnya diberikan jaminan oleh undang-undang bagi setiap orang atau badan hukum lain untuk memperoleh informasi adalah jaminan agar supaya warga Negara dapat ikut serta dalam kerangka membuat kebijakan publik disetiap lembaga publik yang notabene adalah penyelenggara negara, sehingga dengan demikian dapat mengangkat derajat pemerintah dimata rakyatnya bahwa pemerintahan yang dilakukan oleh segenap jajaran publik yang bertanggung jawab dan akuntabel serta terbentuk dan bertahannya citra positif pada lembaga publik. Reputasi dan citra bagi suatu lembaga publik merupakan aset paling utama dan tak ternilai harganya. Keuntungan yang berkaitan dengan image positif (citra positif) lembaga akan lebih memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan stakeholder, menjalankan usaha atau pengelolaan terhadap lembaganya dan meminimalisir dampak negatif dari kehadiran suatu lembaga tersebut, kemudian juga akan memberikan dampak positif melalui respon atau persepsi masyarakat terhadap lembaga. Citra lembaga yang dimaksud adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanan. Citra lembaga ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup lembaga yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas dibidang keuangan di bidang keuangan, kualitas produk, hubungan yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset. (Jefkins, 2004: 20). Lembaga yang baik adalah Lembaga yang mempunyai citra positif yang selalu menempati hati atau tertanam dalam benak (mindset) para stakeholdernya. Setiap citra positif yang ditampilkan oleh lembaga terhadap
5 publiknya membuat masyarakat akan meletakkan keyakinannya pada Lembaga tersebut. Baik dari pelayanan, keramahan, ketanggapan dan tanggung jawabnya sebagai lembaga publik. Dalam upaya untuk memenuhi hal tersebut, Lembaga publik berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance). Melalui Media Online dan keterbukaan informasi melalui Website, lembaga publik tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat (stakeholder). Oleh karena itu, konsep awal lembaga publik dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) identik dengan pemberdayaan masyarakat (community development). Secara keseluruhan, media online dan keterbukaan informasi publik melalui website ini ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh Lembaga publik. pertama Lembaga akan terhindar dari reputasi negatif lembaga tertutup, yang setiap kegiatannya tidak memedulikan akibat dari kebijakannya. Kedua, kerangka kerja etis yang kokoh dapat memandu lembaga dalam menghadapi masalah seperti kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebagai lembaga pelanan publik. Terakhir yang ketiga, banyak lembaga publik lain yang sadar bahwa perilaku etis membuat lembaga aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat beroperasi dengan lancar. Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website oleh lembaga ternyata memiliki banyak manfaat dan dampak positif bagi banyak pihak. Hanya saja, realisasinya di Indonesia masih belum maksimal seperti yang sudah terjadi di Negara-negara maju. Di Indonesia, masih banyak
6 lembaga publik yang belum menyadari betapa pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam kinerja mereka. Namun bukan berarti tidak ada lembaga publik yang menjalankan media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dengan baik dan penuh tanggung jawab. Salah satu lembaga publik tersebut adalah PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA. PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA adalah Lembaga publik yang dimiliki Pemerintah Indonesia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai visi menjadikan DKI Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Lembaga ini beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Wujud dari kepedulian yang dilakukan PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA dalam media online dan keterbukaan informasi publik melalui webiste merupakan program bidang Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA. Prioritas utama program tersebut adalah warga DKI Jakarta. Dalam hal ini, media online dan keterbukaan informasi publik melalui website yang akan penulis bahas adalah mengenai penyebaran informasi agenda-agenda pemerintah provinsi DKI Jakarta di website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta yaitu www.jakarta.go.id. Oleh sebab itu, judul yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah : PENGARUH MEDIA ONLINE DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI
7 WEBSITE DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 1.1.1 Perumusan Masalah Lembaga publik dalam meningkat dan mempertahankan citra seharusnya bersifat transparan bagi stakeholdernya. Hal tersebut adalah wujud pemerintahan yang baik (good governance). Dewasa ini, transparansi informasi cendrung disebarkan melalui Internet. salah satunya adalah media online. Selain mudah diakses, media online merupakan media tercepat dalam menyampaikan informasi. namun, masih banyak lembaga publik yang belum menyadari pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra mereka. Dari pemaparan diatas, penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra. Maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh media online dan keterbukaan informasi publik melalui website pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai lembaga publik dalam meningkatkan citra lembaganya. Di dalam penelitian ini, penulis memilih website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta (www.jakarta.go.id) sebagai bahan uji penelitian. 1.1.2 Pertanyaan Penelitian Agar pertanyaan dalam penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian sebagai berikut :
8 1. Seberapa besar pengaruh dari media online dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 2. Seberapa besar pengaruh keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 3. Seberapa besar pengaruh media online dan keterbukaan informasi public melalui website (www.jakarta.go.id) dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 4. Variabel manakah yang paling dominan dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup adalah sebuah kegiatan yang mencakup di dalamnya masalah penelitian yang akan diteliti. Ruang lingkup membantu untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang mempengaruhi dan masuk kedalam ruang lingkup masalah penelitian. Latar Belakang diatas mengenai PENGARUH MEDIA ONLINE DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI WEBSITE DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA, maka ruang lingkup laporan ini mencakup : 1.2.1 Unit Analisis Responden penelitian ini adalah orang orang yang pernah mengunjungi website resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Responden diminta untuk menjawab semua pertanyaan pada kuesioner mengenai opini atau persepsi serta pengalaman mereka terhadap aspek keterbukaan informasi
9 publik dan pelayanan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada kepemimpinan Jokowi Ahok. 1.2.2 Cakupan Georgrafis Penelitian dilakukan dalam lingkup website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta (www.jakarta.go.id), dimana lembaga publik tersebut berlokasi di Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 1.2.3 Periode Penelitian Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penulis melakukan penulisan penelitian selama 4 bulan yang di mulai dari bulan maret 2013 sampai dengan Juni 2013. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi sebuah tujuan dari penelitian yang di lakukan oleh penulis adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besarkah Seberapa besar pengaruh dari media online dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta?
10 3. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh media online dan keterbukaan informasi publik melalui website (www.jakarta.go.id) dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 4. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan melihat dari tujuan di lakukannya penelitian ini, penulis menjabarkan manfaat menjadi tiga faktor. yaitu : a. Kegunaan Akademis Penelitian ini dapat memberikan pemikiran baru terhadap hal-hal yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan penelitian yang di lakukan terhadap media online dan keterbukaan informasi publik melalui website, dan diharapkan pula dapat menjadi karya penelitian yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta berhubungan dengan teori-teori yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi obyek penelitian. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menjadi referensi dalam Instansi publik lainnya dalam melakukan kegiatan good governance yaitu menjaga, mengantisipasi, dan membangkitkan citra positif instansi publik. c. Kegunaan Sosial Penelitian ini dapat memberikan sebuah cara pandang baru tentang permasalahan yang terjadi, yaitu tentang persepsi masyarakat terhadap media online dan keterbukaan informasi publik melalui website sebagai bentuk
11 pelayanan publik yang mengutamakan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. 1.4 Hipotesis Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai dasar bagi penulisan skripsi ini. Hipotesis adalah anggapan atau pendapat untuk menjelaskan suatu fakta yang dipakai sebagai dasar dalam suatu penelitian. Jadi, hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban semetara yang masih perlu adanya pembuktian atas kebenaran melalui penelitian dilapangan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ho1 = Media Online tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 2. Ha1 = Media Online berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 3. Ho2 = Keterbukaan informasi publik melalui website tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 4. Ha2 = Keterbukaan informasi publik melalui website berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 5. Ho3 = Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 6. Ha3 = Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta.
12 1.5 Metodologi Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, dimana menurut faisal dalam buku Metodologi Penelitian untuk public relations, kuantitatif korelasional adalah menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, dan akan diuji kebenarannya, apakah suatu variabel dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Ardianto, 2010: 50). 1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan masalah yang akan dibahas sebagai fokus penelitian. Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang mengenai topik bahasan secara garis besar, ruang lingkup sebagai acuan bagi penulis supaya lebih fokus terhadap masalah yang akan diteliti, rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, hipotesis berupa jawaban sementara tentang masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian dan manfaat penelitian bagi penulis, lembaga beserta pihak lain dan sistematika penulisan yang memberikan secara umum mengenai penulisan bab-bab selanjutnya. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis memaparkan dasar-dasar pemikiran dari teoriteori yang telah ada sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian secara terarah dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pengutipan dengan menyertakan sumber-sumber untuk menguatkan penjelasan secara rinci.
13 BAB 3 : METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, sumber penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data dalam mengolah data yang sudah diperoleh, lokasi dimana penelitian berlangsung dan jangka waktunya serta membahas struktur organisasi lembaga. BAB 4 : HASIL PENELITIAN Hasil penelitian akan dibahas atau diulas pada bab ini, dimulai dari penyajian data penelitian dari yang bersifat umum sampai khusus, dan juga hasil pengolahan data secara kuantitatif akan dilampirkan pada bab ini. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai kesimpulan dan saran. penulis juga memberikan saran yang berguna bagi lembaga yang sudah diteliti dan saran merupakan sumbangan pikir yang operasional didapat dari hasil penelitian.