BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara prosedural maupun substansial. Gelombang demokratisasi ternyata

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki status setingkat provinsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

Implementasi E-Government Dalam Peningkatan Pelayanan Publik

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Pembentukan citra ini tidak lepas dari peran Public Relations (PR)

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi sekarang ini seorang public relations dibutuhkan oleh sebuah. sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebijakan. RPJMD (1 of 3) Arah Kebijakan (tahun)

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Fakta telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. Wright (Muhammad, 2001:23) organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal?

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

Kepada Yth : Kepala Sekolah.. di Tempat. Dengan hormat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian data pada Bab IV, maka penelitian. ini memperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu sepuluh tahun lonjakan terjadi sebesar sepuluh kali lipat.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian

Menguasai Internet I. Created by ALFITH,S.Pd,M.Pd Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

VISI DINAS KESEHATAN JAKARTA SEHAT UNTUK SEMUA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang

Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PAPARAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin pesat

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dan lain-lain, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya. Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Iswara menjelaskan Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Kontennya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dan lain-lain atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misaln ya games, chat, kuis, dll (Abdullah, 2006: 119 ). Media Online berupa portal informasi ini, memiliki karakteristik umum, yaitu : (Abdullah, 2006: 86 ) a. Kecepatan (aktualitas) informasi Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi ke 1

2 pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan dalam waktu bersamaan.dan umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita. b. Adanya pembaruan (Updating) informasi Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya. c. Interaktivitas Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai fitur yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas. d. Personalisasi Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan. Media Online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak di butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).

3 e. Kapasitas muatan dapat diperbesar Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan dan dapat ditambah kapan saja serta pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine). f. Terhubung dengan sumber lain (Hyperlink) Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games. Media Online tidak terlepas dari keterbukaan informasi publik. Media, sebagai pilar penting dalam perpolitikan Indonesia, perannya seolah menjadi pemicu lahirnya transparansi termasuk agenda media online yang memberikan kontribusi arus politik bagi setiap orang. Menurut buku Amandemen UUD 1945 pasal 28F tentang Hak Asasi Manusia Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. (Jaya, 2005: 35 )

4 Pada dasarnya diberikan jaminan oleh undang-undang bagi setiap orang atau badan hukum lain untuk memperoleh informasi adalah jaminan agar supaya warga Negara dapat ikut serta dalam kerangka membuat kebijakan publik disetiap lembaga publik yang notabene adalah penyelenggara negara, sehingga dengan demikian dapat mengangkat derajat pemerintah dimata rakyatnya bahwa pemerintahan yang dilakukan oleh segenap jajaran publik yang bertanggung jawab dan akuntabel serta terbentuk dan bertahannya citra positif pada lembaga publik. Reputasi dan citra bagi suatu lembaga publik merupakan aset paling utama dan tak ternilai harganya. Keuntungan yang berkaitan dengan image positif (citra positif) lembaga akan lebih memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan stakeholder, menjalankan usaha atau pengelolaan terhadap lembaganya dan meminimalisir dampak negatif dari kehadiran suatu lembaga tersebut, kemudian juga akan memberikan dampak positif melalui respon atau persepsi masyarakat terhadap lembaga. Citra lembaga yang dimaksud adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanan. Citra lembaga ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup lembaga yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas dibidang keuangan di bidang keuangan, kualitas produk, hubungan yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset. (Jefkins, 2004: 20). Lembaga yang baik adalah Lembaga yang mempunyai citra positif yang selalu menempati hati atau tertanam dalam benak (mindset) para stakeholdernya. Setiap citra positif yang ditampilkan oleh lembaga terhadap

5 publiknya membuat masyarakat akan meletakkan keyakinannya pada Lembaga tersebut. Baik dari pelayanan, keramahan, ketanggapan dan tanggung jawabnya sebagai lembaga publik. Dalam upaya untuk memenuhi hal tersebut, Lembaga publik berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance). Melalui Media Online dan keterbukaan informasi melalui Website, lembaga publik tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat (stakeholder). Oleh karena itu, konsep awal lembaga publik dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) identik dengan pemberdayaan masyarakat (community development). Secara keseluruhan, media online dan keterbukaan informasi publik melalui website ini ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh Lembaga publik. pertama Lembaga akan terhindar dari reputasi negatif lembaga tertutup, yang setiap kegiatannya tidak memedulikan akibat dari kebijakannya. Kedua, kerangka kerja etis yang kokoh dapat memandu lembaga dalam menghadapi masalah seperti kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebagai lembaga pelanan publik. Terakhir yang ketiga, banyak lembaga publik lain yang sadar bahwa perilaku etis membuat lembaga aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat beroperasi dengan lancar. Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website oleh lembaga ternyata memiliki banyak manfaat dan dampak positif bagi banyak pihak. Hanya saja, realisasinya di Indonesia masih belum maksimal seperti yang sudah terjadi di Negara-negara maju. Di Indonesia, masih banyak

6 lembaga publik yang belum menyadari betapa pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam kinerja mereka. Namun bukan berarti tidak ada lembaga publik yang menjalankan media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dengan baik dan penuh tanggung jawab. Salah satu lembaga publik tersebut adalah PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA. PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA adalah Lembaga publik yang dimiliki Pemerintah Indonesia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai visi menjadikan DKI Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Lembaga ini beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Wujud dari kepedulian yang dilakukan PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA dalam media online dan keterbukaan informasi publik melalui webiste merupakan program bidang Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA. Prioritas utama program tersebut adalah warga DKI Jakarta. Dalam hal ini, media online dan keterbukaan informasi publik melalui website yang akan penulis bahas adalah mengenai penyebaran informasi agenda-agenda pemerintah provinsi DKI Jakarta di website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta yaitu www.jakarta.go.id. Oleh sebab itu, judul yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah : PENGARUH MEDIA ONLINE DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI

7 WEBSITE DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 1.1.1 Perumusan Masalah Lembaga publik dalam meningkat dan mempertahankan citra seharusnya bersifat transparan bagi stakeholdernya. Hal tersebut adalah wujud pemerintahan yang baik (good governance). Dewasa ini, transparansi informasi cendrung disebarkan melalui Internet. salah satunya adalah media online. Selain mudah diakses, media online merupakan media tercepat dalam menyampaikan informasi. namun, masih banyak lembaga publik yang belum menyadari pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra mereka. Dari pemaparan diatas, penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang pentingnya media online dan keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra. Maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh media online dan keterbukaan informasi publik melalui website pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai lembaga publik dalam meningkatkan citra lembaganya. Di dalam penelitian ini, penulis memilih website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta (www.jakarta.go.id) sebagai bahan uji penelitian. 1.1.2 Pertanyaan Penelitian Agar pertanyaan dalam penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian sebagai berikut :

8 1. Seberapa besar pengaruh dari media online dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 2. Seberapa besar pengaruh keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 3. Seberapa besar pengaruh media online dan keterbukaan informasi public melalui website (www.jakarta.go.id) dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 4. Variabel manakah yang paling dominan dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup adalah sebuah kegiatan yang mencakup di dalamnya masalah penelitian yang akan diteliti. Ruang lingkup membantu untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang mempengaruhi dan masuk kedalam ruang lingkup masalah penelitian. Latar Belakang diatas mengenai PENGARUH MEDIA ONLINE DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK MELALUI WEBSITE DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA, maka ruang lingkup laporan ini mencakup : 1.2.1 Unit Analisis Responden penelitian ini adalah orang orang yang pernah mengunjungi website resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Responden diminta untuk menjawab semua pertanyaan pada kuesioner mengenai opini atau persepsi serta pengalaman mereka terhadap aspek keterbukaan informasi

9 publik dan pelayanan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada kepemimpinan Jokowi Ahok. 1.2.2 Cakupan Georgrafis Penelitian dilakukan dalam lingkup website resmi pemerintah provinsi DKI Jakarta (www.jakarta.go.id), dimana lembaga publik tersebut berlokasi di Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 1.2.3 Periode Penelitian Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penulis melakukan penulisan penelitian selama 4 bulan yang di mulai dari bulan maret 2013 sampai dengan Juni 2013. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi sebuah tujuan dari penelitian yang di lakukan oleh penulis adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besarkah Seberapa besar pengaruh dari media online dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterbukaan informasi publik melalui website dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta?

10 3. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh media online dan keterbukaan informasi publik melalui website (www.jakarta.go.id) dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 4. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta? 1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan melihat dari tujuan di lakukannya penelitian ini, penulis menjabarkan manfaat menjadi tiga faktor. yaitu : a. Kegunaan Akademis Penelitian ini dapat memberikan pemikiran baru terhadap hal-hal yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan penelitian yang di lakukan terhadap media online dan keterbukaan informasi publik melalui website, dan diharapkan pula dapat menjadi karya penelitian yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta berhubungan dengan teori-teori yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi obyek penelitian. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menjadi referensi dalam Instansi publik lainnya dalam melakukan kegiatan good governance yaitu menjaga, mengantisipasi, dan membangkitkan citra positif instansi publik. c. Kegunaan Sosial Penelitian ini dapat memberikan sebuah cara pandang baru tentang permasalahan yang terjadi, yaitu tentang persepsi masyarakat terhadap media online dan keterbukaan informasi publik melalui website sebagai bentuk

11 pelayanan publik yang mengutamakan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. 1.4 Hipotesis Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai dasar bagi penulisan skripsi ini. Hipotesis adalah anggapan atau pendapat untuk menjelaskan suatu fakta yang dipakai sebagai dasar dalam suatu penelitian. Jadi, hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban semetara yang masih perlu adanya pembuktian atas kebenaran melalui penelitian dilapangan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ho1 = Media Online tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 2. Ha1 = Media Online berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 3. Ho2 = Keterbukaan informasi publik melalui website tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 4. Ha2 = Keterbukaan informasi publik melalui website berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 5. Ho3 = Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website tidak berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta. 6. Ha3 = Media Online dan keterbukaan informasi publik melalui website berpengaruh dalam meningkatkan citra pemerintah provinsi DKI Jakarta.

12 1.5 Metodologi Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, dimana menurut faisal dalam buku Metodologi Penelitian untuk public relations, kuantitatif korelasional adalah menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, dan akan diuji kebenarannya, apakah suatu variabel dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Ardianto, 2010: 50). 1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan masalah yang akan dibahas sebagai fokus penelitian. Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang mengenai topik bahasan secara garis besar, ruang lingkup sebagai acuan bagi penulis supaya lebih fokus terhadap masalah yang akan diteliti, rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, hipotesis berupa jawaban sementara tentang masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian dan manfaat penelitian bagi penulis, lembaga beserta pihak lain dan sistematika penulisan yang memberikan secara umum mengenai penulisan bab-bab selanjutnya. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis memaparkan dasar-dasar pemikiran dari teoriteori yang telah ada sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian secara terarah dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pengutipan dengan menyertakan sumber-sumber untuk menguatkan penjelasan secara rinci.

13 BAB 3 : METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, sumber penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data dalam mengolah data yang sudah diperoleh, lokasi dimana penelitian berlangsung dan jangka waktunya serta membahas struktur organisasi lembaga. BAB 4 : HASIL PENELITIAN Hasil penelitian akan dibahas atau diulas pada bab ini, dimulai dari penyajian data penelitian dari yang bersifat umum sampai khusus, dan juga hasil pengolahan data secara kuantitatif akan dilampirkan pada bab ini. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai kesimpulan dan saran. penulis juga memberikan saran yang berguna bagi lembaga yang sudah diteliti dan saran merupakan sumbangan pikir yang operasional didapat dari hasil penelitian.