BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Transkripsi:

BAB III PEMILIHA KOMPOE DA PERACAGA ALAT Pada bab ini berisi mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. Serta perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis. 3.1 Pemilihan Sensor Suhu Pada dasarnya alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan sensor suhu untuk mengukur temperatur yang ada dalam tabung penyangrai. Sistem membutuhkan suhu mencapai 200 0 C. Banyak jenis dan tipe sensor yang beredar dipasaran dengan ukuran dan spesifikasi yang berbeda-beda. Untuk keperluan sistem harus dipertimbangkan temperatur kerja sensor, bentuk dan harga, jangan sampai rentang kerja sensor kurang dari 200 0 C dan memakan tempat karena bentuk yang terlalu besar. Sebagai perbandingan, dipilih sensor suhu tipe termokopel, RTD(PT100), termistor dan LM35. Adapun tabel perbandingannya sebagai berikut. 33

34 Tabel 3.1 Perbandingan Sensor Suhu Perbandingan Jenis Thermokopel PT100 Termistor LM35 Bentuk Kelebihan Kekurangan - self powered - sederhana - murah - bermacam-macam variasi - range temperatur bermacammacam - tidak linear - kurang stabil - kurang sensitiv - stabil - lebih linear dari termokopel - Class A memiliki akurasi ±0,06 ohm, dan Class B memiliki akurasi ± 0,12 ohm - mahal - dibutuhkan suplai tegangan - low absolute resistance - self heating - keluaran tinggi - cepat - two-wire ohms measuremen t - tidak linear - range temperatur terbatas - mudah pecah - dibutuhkan suplai tegangan - self heating - linear - keluaran tinggi - murah - T < 200 o C - Membutuhkan suplai tegangan - slow - self heating - konfigurasi terbatas Rentang Kerja 150 0 C- 0 0 C-400 0 C -35 0 C-150 0 C 0 0 C-150 0 C Temperatur 700 o C Harga - Rp. 350.000 - Rp. 250.000 - Rp.150.000 - Rp. 10.000 Berdasarkan spesifikasi dari Tabel 3.1, sensor suhu yang tepat digunakan untuk alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis adalah sensor suhu PT100 karena beberapa alasan sebagai berikut. 1. Bentuk fisik sensor yang tidak terlalu besar.

35 2. Rentang kerja sensor antara 0 0 C-400 0 C, karena suhu yang dibutuhkan sistem hanya sampai 200 0 C. 3. Lebih linear dari termokopel, dan harga lebih murah dibanding dengan termokopel. 3.2 Pemilihan Elemen Pemanas Elemen pemanas pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis digunakan sebagai sumber pemanas pengganti kompor gas elpiji. Sistem membutuhkan elemen pemanas yang menghasilkan panas mencapai 200 0 C. Banyak jenis dan tipe elemen pemanas di pasaran dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Untuk kebutuhan sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis harus dipertimbangkan ukuran, suhu maksimum yang dihasilkan, daya yang diperlukan, serta harga yang relatif murah. Sebagai perbandingan, dipilih elemen pemanas tipe Stripe, Band dan ozzle. Adapun tabel perbandingannya adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Perbandingan Elemen Pemanas Perbandingan Tipe Elemen Pemanas Stripe Band ozzle Tegangan/Arus 220V AC 220V AC 220V AC Suhu maksimum 100 0 C 200-250 0 C 400 0 C Daya 200Watt 450 Watt 1000Watt Bahan Stainless stell Stainless stell Stainless stell Bentuk/Ukuran Plat pipih Plat silinder Plat tabung Harga 60.000 Rp 80.000 Rp 150.000 Berdasarkan spesifikasi dari Tabel 3.2, elemen pemanas yang tepat digunakan pada alat ini adalah tipe band karena beberapa alasan sebagai berikut. 1. Bentuk elemen pemanas sesuai dengan bentuk tabung penyangrai kopi. 2. Suhu yang dihasilkan sesuai dengan suhu yang dibutuhkan sekitar 200 0 C.

36 3. Daya yang dibutuhkan sebesar 450 Watt serta harga Rp. 80.000 yang terbilang cukup untuk kebutuhan sistem, karena sistem membutuhkan daya yang cukup rendah. 3.3 Pemilihan Motor DC Motor DC pada rangkaian sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis digunakan untuk mengaduk kopi yang berada dalam tabung proses. Sistem membutuhkan motor dc yang mempunyai torsi besar agar mampu mengaduk kopi. Banyak jenis dan tipe motor dc yang beredar dipasran dengan ukuran, tegangan dan torsi yang berbeda-beda. Sebagai perbandingan dipilih 012330. Perbandingan Kemampuan menarik beban maksimum Tabel 3.3 Perbandingan Motor DC Royal Cyplax Motor 1542Z motor dc tipe Royal Cyplax Motor 1542Z, RF-300FA-012350 dan RF-300FA- Tipe Motor DC RF-300FA- 012350 RF-300FA- 012330 5 Kg 3 Kg 1 Kg Tegangan Input 12-24V 5-9V 5-9V Tipe Analog Analog Analog Bahan Gear Metal Gear - - Ukuran (mm) 9 x 6 x 6 cm 3 x 3 x 4 cm 3 x 3 x 4 cm Harga Rp 100.000 Rp 30.000 15.000 Berdasarkan spesifikasi dari Tabel 3.3, motor dc yang tepat digunakan pada alat ini adalah tipe Royal Cyplax Motor karena beberapa alasan sebagai berikut. 1. Memiliki gear metal sehingga kuat untuk mengaduk kopi dalam tabung proses.

37 maksimum. 2. Ukuran yang cukup besar sehingga mampu mengaduk kopi dengan 3.4 Pemilihan Motor Servo Motor servo pada rangkaian sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis digunakan untuk menaikan dan menurunkan tabung proses. Untuk menaikan dan menurunkan tabung proses dibutuhkan torsi yang kuat, maka motor servo yang digunakan harus memadai agar sistem dapat berjalan dengan baik. Banyak jenis dan tipe motor servo yang beredar dipasaran dengan ukuran dan spesifikasi yang berbeda-beda. Sebagai perbandingan, dipilih motor servo tipe HX12K, HS-311, TG-1501MG. Adapun tabel perbandingannya adalah sebagai berikut. Perbandingan Kemampuan menarik beban maksimum Tabel 3.4 Perbandingan Servo Tipe Motor Servo HS-311 HX12K TG-1501MG 3,7 Kg 10 Kg 15,5 Kg Tegangan Input 4,8-6V 5-7V 4,8-6V Tipe Analog Digital Digital Bahan Gear ylon Gear Metal Gear Metal Gear Putaran on-continuous on-continuous on-continuous Putaran 180 derajat 180 derajat 180 derajat Ukuran (mm) 39,9 x 19,8 x 40,7 x 19,7 x 40,7 x 20,5 x 36,3mm 42,9mm 39,5mm Harga Rp 79.000 Rp 110.000 215.000 Berdasarkan spesifikasi dari Tabel 3.4, motor servo yang tepat digunakan untuk alat ini HX12K karena beberapa alasan sebagai berikut. 1. Memiliki torsi yang pas untuk menaikan dan menurunkan tabung proses, dimana torsi dari servo tersebut tidak terlalu kecil dan terlalu besar.

38 2. Harga yang tidak terlalu mahal untuk ukuran sebuah motor servo yang berbahan gear metal. 3.5 Pemilihan Liquid Crystal Display (LCD) Character 16x2 Penggunaan Liquid Crystal Display (LCD) karakter 16x2 pada alat penyangrai dan penggiling otomatis ini adalah sebagai penampil prosedur menggunakan mesin, penampil indikator suhu. LCD yang dipakai adalah LCD karakter 16x2 karena jumlah karakter yang diperlukan kurang dari 16 karakter dan penampil karakter menggunakan dua baris. Pemilihan LCD karakter 16x2 karena harganya relatif murah yaitu Rp. 45.000 serta sesuai dengan kebutuhan sitem yaitu display LCD yang tidak terlalu besar, cukup untuk menampilkan karakter 16x2 saja. Tabel 3.5 Uraian Perbandingan Jenis Liquid Crystal Display (LCD) Jenis Komponen Spesifikasi LCD 16x1 LCD 16x2 LCD 16x4 Karakter 16 32 64 Baris 1 2 4 Harga Rp 35.000 Rp 45.000 Rp 85.000 3.6 Pemilihan Mikrokontroler Jenis mikrokontroler yang digunakan pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini adalah mikrokontroler jenis AVR seri ATMega 8535. Penggunaan mikrokontroler ATMega 8535 dikarenakan kemudahan untuk mendapatkannya, memiliki kinerja yang cukup baik, input/output yang cukup untuk digunakan pada sistem ini, memiliki harga yang relatif murah yaitu Rp.40.000.

39 Tabel 3.6 Perbandingan Mikrokontroler Spesifikasi Jenis Komponen ATMega8535 ATMega16 ATMega32 RAM 512 byte 1Kb SRAM 2Kb SRAM Flas 8Kb 16Kb 32Kb I/O 32 32 32 PI 40 40 40 Harga Rp40.000 Rp50.000 Rp.50.000 3.7 Gambaran Umum Pada perancangan alat penyangrai sekaligus penggiling kopi otomatis ini, secara umum terdapat tiga bagian utama, yaitu bagian masukan (input), proses (process), dan keluaran (output). Ketiga bagian ini yang menjadi dasar kinerja alat penyangrai dan penggiling otomatis. MASUKA Push Button Pengganti Keypad PROSES KELUARA ELEME PEMAAS 1 MOTOR DC 2 MOTOR SERVO MIKROKOTROLER 2 RELA SESOR SUHU LCD BUZZER Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pada blok masukan, switch berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis. Push botton berfungsi sebagai fasilitas bagi pengguna untuk memasukan input berupa waktu yang akan di set dan memilih mode manual atau otomatis. Sedangkan sensor suhu PT100 akan mengambil data suhu dalam tabung kemudian menterjemahkannya kedalam bentuk tegangan dan di kirim ke mikrokontroler.

40 Pada blok proses, mikrokontroler berfungsi sebagai pusat kendali sistem. Selain itu mikrokontroler berfungsi untuk memproses ssetiap masukan dan mengeksekusi perangkat output dengan instruksi-instruksi program yang diatur di mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan pada perancangan tugas akhir ini adalah mikrokontroler AVR ATMega 8535. Blok keluaran merupakan bagian hasil eksekusi dari mikrokontroler. Terdapat enam jenis perangkat keluaran yang digunakan pada sistem ini, yaitu elemen pemanas, motor dc, motor servo, buzzer, LCD, relay. Elemen pemanas berfungsi sebagai sumber pemasan pada alat penyangrai dan penggiling otomatis ini. Motor servo 1 berfungsi sebagai motor untuk membuka/menutup tabung, motor servo 2 berfungsi sebagai motor untuk menaikan/menurunkan tabung dan motor dc untuk mengaduk kopi pada tabung proses. 3.8 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis meliputi pembuatan rangkaian-rangkaian elektronik yang saling terintegrasi membentuk suatu sistem kendali. Perancangan perangkat keras ini bertujuan untuk mengendalikan sistem kerja dari alat yang dirancang agar dapat bekerja secara otomatis. 3.8.1 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AVR ATMega8535 Rangkaian sistem minimum AVR ATMega8535 merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pusat kendali atau pengatur kerja alat agar dapat bekerja secara

41 sistematis. Seluruh proses masukan (input) dan keluaran (keluaran) dilakukan pada rangkaian ini. Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Minimum ATMega 8535 3.8.2 Rangkaian Sensor Suhu PT100 Alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan sensor suhu PT100. Sensor suhu PT100 ini merupakan sensor suhu yang mengindera perubahan suhu dengan cara mengubah besar resistansinya. Rangkaian sensor suhu pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan modul pengkondisi sinyal agar mikrokontroler dapat membaca keluaran dari sensor suhupt100.

42 Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Suhu PT100 3.8.3 Rangkaian Driver Motor DC L293D Driver motor digunakan sebagai penghubung antara mikrokontroller dengan motor DC. Penggunaan driver dikarenakan arus yang keluar dari mikrokontroler tidak mampu mencukupi kebutuhan dari motor dc. Pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan driver motor tipe IC L293D. Gambar 3.4 Rangkaian Driver Motor L293D

43 3.8.4 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) Untuk menampilkan hasil pengukuran suhu dan inputan, dibutuhkan sebuah display. Pada alat ini display yang digunakan Liquid Crystal Display (LCD) dengan jumlah karakter 16x2. Untuk mengaktifkan LCD dibutuhkan tegangan masukan 5VDC. Masing-masing pin kontrol pada LCD dihubungkan ke mikrokontroler, dimana pin C4-C7 adalah sebagai data, pin 1-3 adalah catu daya, pin 4-6 adalah kontrol, pin 15 adalah kaki katoda dan pin 16 adalah anoda dari LED yang menentukan kecerahan LCD. Untuk mengatur tingkat kecerahan LCD, dapat dilakukan dengan cara mengatur tegangan pada resistor variabel. Gambar 3.5 Rangkaian LCD karakter 16x2 3.8.5 Rangkaian Push Button Penggunaan push button pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini adalah sebagai pengganti keypad untuk masukan. Pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan 5 tombol push button yang digunakan sebagai fasilitas masukan, tombol pertama berfungsi sebagai tombol atas (up), tombol kedua berfungsi sebagai tombol bawah (down), tombol ketiga berfungsi sebagai tombol batal (cancel), tombol keempat berfungsi sebagai simpan (save/enter), dan tombol kelima berfungsi sebagai tombol read/cal.

44 Teknik scanning pada sakelar umumnya sama dengan teknik scanning pada keypad, sakelar push button dirangkai aktif low, sehingga ketika ketika sakelar ditekan maka port sesuai dengan bit tersebut akan berlogika low 0 dan sebaliknya apabila tidak ditekan maka port tersebut mendapat logika high 1. Gambar 3.6 Rangkaian Push Button Sebagai Pengganti Keypad 3.8.6 Rangkaian Driver Relay Penggunaan rangkaian driver relay pada alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini adalah untuk mengontrol elemen pemanas. Karena pada umumnya mikrokontroler berarus rendah dan tidak bisa dipakai langsung untuk mengontrol rangkaian luar yang membutuhkan tegangan dan arus yang besar. Melalui kontak-kontak yang ada pada relay, rangkaian luar dikontrol melalui suplai tegangan dan arus yang besar. Kontak-kontak tersebut dikontrol melalui suplai tegangan pada kumparan relay melalui transistor yang dikontrol dengan tegangan dan arus yang kecil dari mikrokontroler ATMega 8535.

45 Gambar 3.7 Rangkaian Driver Relay 3.8.7 Rangkaian Catu Daya Mikrokontroler membutuhkan tegangan masukan sebesar +5V, maka diperlukan sebuah regulator yaitu LM7805 untuk menurunkan tegangan dari 12V menjadi 5V. Rangkaian catu daya membutuhkan dioda untuk menyearahkan gelombang AC menjadi gelombang DC dan kapasitor 4700uF/50V sebagai penyaring agar reeple gelombang semakin kecil. Rangkaian ini dibuthkan agar suplai tegangan yang masuk ke mikrokontroler stabil, sehingga kesalahan pembacaan data dalam pengiriman bisa diperkecil. Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya

46 3.9 Perancangan Mekanik Dalam perancangan alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini, alat yang akan dirancang memiliki dua tabung proses. Tabung pertama berfungsi sebagai tabung penyangrai kopi dan tabung kedua berfungsi sebagai tabung penggiling kopi. Selain itu alat ini memiliki dua kotak penyimpan komponen. Pada kotak pertama terdapat tombol inputan, switch, Liquid Crystal Display (LCD) dan rangkaian sistem minimum. Sedangkan kotak kedua terdapat rangkaian catu daya dan satu buah trafo. 1 3 4 5 2 Gambar 3.9 Bentuk Mekanik Alat Penyangrai dan Penggiling Kopi Ket : (1) Tabung proses sangrai kopi. (2) Tabung proses penggiling kopi. (3) Kotak tempat penyimpanan komponen seperti rangkaian catu daya dan trafo. (4) LCD karakter 16x2 (5) Tombol inputan

47 Alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis ini menggunakan bahan stainless steel yang aman untuk makanan dengan tebal 0,2mm untuk tabung prosesnya. Sedangkan kotak komponen menggunakan bahan akrilik dengan tebal 5mm. Di dalam tabung proses sangrai terdapat sebuah elemen pemanas yang berfungsi sebagai pemanas tabung untuk menyangrai kopi. Untuk membuka atau menutup tabung proses, digunakan sebuah motor servo yang mekaniknya dirancang agar tutup tabung tersebut dapat membuka dan menutup secara otomatis. Untuk menumpahkan kopi hasil sangrai dari tabung proses sangrai ke tabung penggiling menggunakan motor servo dengan cara menaikan atau menurunkan tabung proses sangrai. 3.10 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak dibahas dengan menggunakan diagram alir (flowchart). Sistem alat penyangrai dan penggiling kopi otomatis memiliki cara kerja ketika tombol power ditekan maka rangkaian catu daya akan memberikan tegangan ke semua komponen yang ada di rangkaian. Ketika alat dihidupkan maka elemen pemanas, dua buah motor servo dan sebuah motor dc dalam keadaan stanby. Serta mikrokontroler akan melakukan reset sesuai dengan rangkaiain power on reset yang dihubungkan dengan pin reset. Kemudian mikrokontroler akan mengirimkan perintah yang ditampilkan pada LCD berupa perintah untuk menaikan tabung proses, selanjutnya ada peruntah untuk membuka tutup mesin dan memasukan kopi. Apabila user atau pengguna menekan tombol buka pada tombol pilihan menu maka tutup mesin

48 akan membuka, sebaliknya apabila user menekan tombol tutup maka mesin akan menutup kembali. Selanjutnya setelah mesin menutup kembali, mikrokontroler mengirimkan kembali perintah untuk menurunkan tabung proses sangrai. Selanjutnya ada perintah untuk menyalakan mesin, apabila pengguna menekan tombol on selama satu detik maka pemanas dan pengaduk akan hidup sampai waktu yang ditentukan. Apabila pengguna menekan tombol off selama 0,2 detik maka pemanas dan pengaduk akan mati. Selanjutnya ada perintah untuk membuka tutup, apabila pengguna menekan tombol buka maka penutup akan membuka tutup tabung dan kopi masuk ke tabung penggiling. Kemudian mikrokontroler mengirimkan perintah untuk menggiling kopi, apabila user menekan tombol giling selama 1 detik maka mesin akan menggiling kopi sampai waktu yang diinginkan pengguna, untuk mematikan mesin dengan menekan tombol giling selama 0,2 detik.

49 start Inisialisasi Sensor Suhu ADC LCD tombol naik ditekan? tombol on ditekan? pengaduk O naikan tabung tombol buka ditekan? Suhu < 190 tombol off ditekan? Pengaduk dan pemanas OFF Pemanas O buka penutup tombol giling on ditekan? tombol tutup ditekan? Suhu >=195 Penggiling On tutup penutup tombol turun ditekan? turunkan tabung Pemanas OFF tombol giling off ditekan? Penggiling off Gambar 3.10 Diagram Alir Sistem Menyangrai