BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Perubahan-perubahan yang terjadi berdampak pada kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha dan industri menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa. jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Modal dan Strukur Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan era globalisasi yang semakin modern seperti saat ini

Skripsi. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah pendanaan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. biaya, dimana dengan efisiensi maka produk berkualitas dapat ditekan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan tergantung pada biaya modalnya. Menurut Rasoolpur et al. (2012), struktur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Baik menghadapi pesaing perusahaan yang berasal dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di era modern ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan kemajuan yang pesat, dengan banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di bidang usaha masing-masing, hal ini menyebabkan persaingan dunia bisnis menjadi tinggi mengharuskan perusahaan untuk selalu meningkatkan eksistensinya. Eksistensi tersebut dapat dicapai salah satunya dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas. Perusahaan akan membutuhkan dana yang lebih besar ketika melakukan peningkatkan produktivitas dan inovasi strategi pemasaran. Dengan perkembangan bisnis semakin meningkat dengan tidak langsung perusahaan pasti membutuhkan dana yang tinggi untuk pendanaan operasional perusahaan, baik menggunakan pendanaan internal ataupun eksternal, dalam hal ini fungsi keuangan dalam perusahaan menjadi penting khususnya bagi manajer keuangan dalam pengambilan keputusan pendanan perusahaan. Peran manajer keuangan dalam pengambilan keputusan menjadi sangat penting mengenai keputusan struktur modal, menciptakan kombinasi antara modal sendiri dengan modal dari luar dan menciptakan struktur modal yang optimal 1

2 Penting karena berhubungan dengan tujuan perusahaan yang salah satunya menyangkut Ketepatan dalam pengambilan keputusan sangat kepentingan pemegang saham. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan atau memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (Gitman, 2003). Kinerja perusahaan yang semakin baik akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Struktur modal perusahaan adalah salah satu faktor fundamental perusahaan mencakup keputusan finansial yang berkaitan dengan komposisi utang baik utang jangka panjang maupun utang jangka pendek dari suatu perusahaan. Menurut (Sartono, 2001) struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Perusahaan dituntut untuk melakukan strategi pendanaan yang tepat dalam menentukan struktur modal yang paling optimal. Semakin optimal struktur modal perusahaan, biaya modal yang harus ditanggung juga akan semakin kecil. Pemilihan struktur modal yang tidak tepat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal tinggi yang berpengaruh pada profit yang dihasilkan oleh perusahaan (Sartono, 2001). Sebagian besar perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan utang yang dinilai lebih murah karena risiko dan biayanya lebih kecil dari penggunaan saham baru sehingga utang dijadikan sebagai bagian penting dari struktur modal. Kebijakan struktur modal dengan pendanaan melalui utang juga perlu mempertimbangkan beberapa hal.

3 Keputusan perusahaan untuk menggunakan sebagian besar pendanaan melalui utang akan meningkatkan risiko keuangan perusahaan tersebut dengan beban bunga yang harus ditanggung. Perusahaan juga harus mempertimbangkan aspek pajak yang dinilai merupakan keuntungan dari penggunaan utang yang bisa mengurangi biaya bunga, karena penggunaan modal sendiri yang terlalu banyak juga akan menurunkan tingkat produktivitas. Kombinasi yang baik dalam penggunaan pendanaan dari kedua sumber tersebut akan menghasilkan struktur modal yang optimal. Menurut (Brigham and Houston, 2011) struktur modal yang optimal merupakan struktur yang akan memaksimalkan nilai perusahaan, dan struktur ini pada umumnya menggunakan rasio utang yang lebih rendah daripada rasio yang memaksimalkan earnings per share yang diharapkan. Struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Brigham dan Houston (2006) faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal antara lain: stabilitas penjualan, struktur aset, leverage keuangan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, kondisi pasar, fleksibilitas keuangan, dan lain-lain. Masing-masing perusahaan memiliki faktor yang berbeda. Latar belakang perusahaan yang berbeda seperti ukuran perusahaan, tingkat produktivitas atau tingkat pertumbuhan perusahaan, risiko usaha, laba perusahaan dan sebagainya juga memiliki perbedaan. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang sudah terbukti secara empiris, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi struktur modal. Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa

4 peneliti dalam menguji pengaruh variabel-variabel bebas terhadap struktur diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Setyawan dkk (2016), menunjukkan bahwa secara parsial variabel firm size, growth opportunity, profitability, business risk, effective tax rate, asset tangibility dan firm age memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel liquidity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Arini (2014), menyatakan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa likuiditas, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, berpengaruh terhadap struktur modal kearah negatif, dan strktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal, pada penelitian Gede dan Made (2015) menyatakan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa struktur aktiva dan pajak berpengaruh terhadap struktur modal ke arah positif, profitabilitas dan pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap struktrur modal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mikrawardhana (2015), yang menyatakan bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kartika dan Dana (2015) menyatakan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal dan tingkat pertumbuhan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Pada penelitian Indarajaya dkk. (2011) menyatakan hasil penelitian menunjukkan

5 bahwa struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal (leverage), ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, dan profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan variabel pertumbuhan dan risiko bisnis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian Santika dan Sudiyanto (2011) menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian Wahyuni (2014) menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dan penghematan pajak berpengaruh postif signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif signifikan. Pada penelitian Bhawa (2015) menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal, likuiditas dan risiko bisnis berpengaruh positif, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Pada penelitian Sisworo (2011) mnyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa fix tangibility asset dan dividend tidak berpengaruh terhadap struktur modal, firm size dan kepemilikan institusional berpengaruh terhdapa stuktur modal, growth sales berpengaruh positif terhadap struktur modal. Pada penelitian Hidayatullah (2016) menyatakan hasil penilitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap struktur modal, jumlah rapat dewan komisaris tidak berpengaruh

6 terhadap struktur modal. Pada penelitian Merta Dewi (2014) dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah likuiditas dan profitabilitas berpengaruh negatif serta signifikan terhadap struktur modal, sedangkan tangibility assets, ukuran perusahaan dan pajak berpengaruh positif serta signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian Haryadi (2016) menyatakan bahwa kepemilikan institusional, profitabilitas berpengaruh negatif signifikan sedangkan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Pada penelitian Ananto (2015) menyatakan hasil penelitian Profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, growth opportunity tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, likuiditas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengaruh dari faktor-faktor ini juga dipengaruhi oleh teori-teori pendukung struktur modal diantaranya Pecking Order Theory, Agency Theory, Trade off Theory, dan sebagainya. Masing-masing teori memiliki pendapat dan pengaruh yang juga berbeda terhadap struktur modal. Faktorfaktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas, profitabilitas, kepemilikan institusional, business risk, dan pajak. Kemampuan perusahaan dalam melunasi utang khususnya utang jangka pendek perlu diperhatikan. Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya. Likuiditas salah satunya diukur dengan rasio utang yang merupakan rasio yang mengukur persentase (%) kebutuhan modal yang dibelanjai dengan

7 utang (Brigham dan Houston, 2006). Kewajiban jangka pendek perusahaan seringkali dipenuhi dengan menggunakan aset lancar seperti kas, piutang, surat berharga, ataupun persediaan. Perusahaan yang memiliki aset lancar/ aset likuid yang besar akan lebih mudah untuk melakukan pendanaan terhadap kegiatan operasionalnya jika pendanaan tambahan diperlukan. Disisi lain likuiditas perusahaan yang semakin besar juga akan berdampak terhadap struktur modal yang menurun. Sesuai dengan Pecking Order Theory perusahaan akan lebih memilih menggunakan dana internal terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya daripada harus menggunakan utang. Perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang selalu tinggi dan stabil. Dari hasil keuntungan tersebut, perusahaan dapat menahan sebagian profit-nya ke dalam laba ditahan ataupun untuk ekspansi usaha. Dalam kaitannya dengan struktur modal, jika alokasi keuntungan ke dalam laba ditahan besar, maka perusahaan cenderung lebih memilih untuk melakukan pendanaan tambahan dari laba ditahan, untuk kekurangannya dapat dipenuhi dengan menggunakan utang. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan mengurangi utang. Hal ini disebabkan perusahaan menahan sebagian besar keuntungannya pada laba ditahan sehingga mengandalkan sumber internal dan relatif mengurangi penggunaan utang. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory yang menyebutkan bahwa perusahaaan akan lebih memilih memprioritaskan penggunaaan sumber dana internal dari perusahaan, kekurangannya dipenuhi menggunakan sumber dana eksternal.

8 Pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas penggunaan sumber pendanaan baik dari internal ataupun eksternal dapat menimbulkan masalah antar pihak yang ada diperusahaan. Hal ini disebut dengan konflik keagenan. Konflik ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan diantara pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan. Pemegang saham sebagai principal memberikan tugas kepada manajer untuk mengelola modal yang sudah diinvestasikan. Di satu sisi pemegang saham ingin keuntungan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, namun di sisi lain manajer ingin menggunakan pendapatan tersebut untuk memperkaya diri sendiri. Untuk mengurangi konflik dan biaya keagenan (agency cost) yang harus dikeluarkan agar manajer melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kejahteraaan pemegang saham dapat digunakan untuk mengurangi biaya keagenan yaitu dengan meningkatkan kepemilikan institusional. Dengan adanya pihak institusi baik perbankan, lembaga asuransi dan sebagainya secara tidak langsung akan ikut mengawasi perkembangan perusahaan sehingga peningkatan kesejahteraan perusahaan sekaligus peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai. Peningkatan kesejahteraan pemegang saham dan peningkatan nilai perusahaan akan berpengah terhadap pertumbuhan perusahaan dimasa depan. Besarnya kesempatan bertumbuh (growth opportunity) perusahaan akan memengaruhi struktur modal perusahaan tersebut. Semakin besar kesempatan perusahaan untuk bertumbuh dimasa yang akan datang, semakin besar pula kebutuhan pendanaan bagi perusahaan tersebut. Kebutuhan dana

9 yang besar mengharuskan perusahaan untuk mencari sumber dana yang paling murah. Keputusan pemilihan dapat menggunakan dana dari intenal menggunakan laba ditahan atau menggunakan dana dari pihak eksternal yaitu melalui utang. Jika perusahaan terlalu banyak menggunakan sumber dana internal akan menimbulkan penurunan tingkat kesempatan pertumbuhan perusahaan yang di akibatkan tingkat produktivitas yang menurun karena laba ditahan yang seharusnya digunakan untuk penambahan dana operasional digunakan sebagai sumber pendanaan yang lain. Disisi lain, perusahaan yang memperhatikan aspek perpajakan sebagai keuntungan penggunaan utang yang dapat mengurangi biaya bunga, akan lebih memilih untuk menggunakan utang. Namun, masalah yang akan timbul semakin besar utang maka risiko yang dihadapi perusahaan juga akan semakin besar. Risiko yang dihadapi perusahaan ketika menggunakan utang salah satunya adalah risiko laps atau tidak mampu membayar utang. Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan ketika menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih sedikit karena kreditur akan meminta biaya yang tinggi (Atmaja, 2008: 225-273 dalam Dewi (2014)). Pajak juga merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan struktur modal suatu perusahaan. Keuntungan dari digunakannya utang yaitu adanya keringanan pajak atau penghematan pajak. Penghematan pajak merupakan besarnya pajak yang dapat dihemat perusahaan akibat dari digunakannya utang dalam struktur modal. Brigham dan Houston (2011:180) menyatakan bahwa utang mempunyai keunggulan

10 berupa pembayaran bunga dapat digunakan untuk mengurangi pajak sehingga biaya pajak yang harus dibayar menjadi lebih rendah. Keadaan inilah yang telah mendorong adanya penggunaan utang yang semakin besar di dalam struktur modal perusahaan. Dengan adanya kesenjangan dari masing-masing hasil penelitian maka penulis tertarik untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini melakukan pengembangan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mikrawardhana dkk. (2015). Dengan Variabel Penelitian sebelumnya menggunakan dua variabel independen yaitu profitabilitas dan likuiditas. Sedangkan pengembangannya dalam penelitian ini menambah 3 variabel yaitu, kepemilikan institusional, business risk dan pajak. Periode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data tahun 2011 sampai dengan 2015. Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam penelitian sebelumnya menggunakan Perusahaan Multinasional periode 2010-2013. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi ekstensi dengan menambah 3 variabel yaitu kepemilikan institusional business risk dan pajak. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Business Risk dan Pajak terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

11 B. Batasan Masalah Penelitian Penelitian ini dibatasi oleh variabel-variabel independen seperti Likuiditas, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Business Risk dan Pajak yang mempengaruhi struktur modal. Dalam penelitian ini menggunakan Laporan Keuangan pada Perusahan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode 2011 sampai dengan 2015. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini, yaitu : 1. Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 4. Apakah business risk berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? 5. Apakah pajak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap struktur modal 2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal 3. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap struktur modal 4. Menganalisis pengaruh business risk terhadap struktur modal 5. Menganalisis pengaruh pajak terhadap struktur modal

12 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Praktiks a. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang pentingnya melihat faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal sebelum menanamkan investasi pada perusahaan. Hal ini karena struktur modal yang optimal dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga tingkat pengembalian yang diterima investor lebih tinggi. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pendanaan perusahaan sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran informasi bagi pihak kreditur sebagai pertimbangan dalam meminjamkan dana kepada perusahaan. 2. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. b. Diharapkan dapat menjadi referensi ataupun data tambahan penelitian sejenis, khususnya pada program studi manajemen keuangan untuk melakukukan penelitian lebih lanjut.