PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di Indonesia, menjelang

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Sari Rahma Fitri* Kata kunci: Pengetahuan tentang PHBS. Keywords: Knowledge of PHBS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

II. TINJAUAN TEORITIS

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

ABSTRACT ABSTRAK. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELALA KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2015

A. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGGUNA (SANTRI/WATI, USTADZ/AH, KARYAWAN) POSKESTREN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Oleh Yulia Prastianingsih, 1 A.Aziz Alimul H, 2 Gita Marini 3 1 Mahasiswa S1 Keperawatan 2,3

BAB I PENDAHULUAN. Data Profil Kesehatan Puskesmas Getasan tahun 2014, menunjukkan bahwa terdapat 84 temuan kasus diare.

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

Transkripsi:

JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 29-35 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH HEALTHY LIFESTYLE AND CLEAN PRACTISE OF SANTRI IN PONDOK PESANTREN AS AD AND PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH Tina Yuli Fatmawati, SKM, M. Kes 1 Nofrans Eka Saputra, S. Psi, MA 2 1 Department of Nursing, Baiturrahim School of Health Science/ tinayulifatmawati@yahoo.com 2 Departement of Psychology, Jambi University/nofransekasaputra@unja.ac.id ABSTRACT INTRODUCTION Pondok Pesantren in Indonesia, many have a very classic problem i.e about the health of santri and problems with diseases. Health problems and diseases in pesantren is very rarely gets attention by both the citizens of the pesantren and society, also governments. The purpose of this study is to know the representation of the clean and healthy behaviour of santri at Pondok Pesantren As'ad and Al- in 2015. METHOD This research is a descriptive study that aims to know the representation of santri clean and healthy behavior who were living in the Pondok Pesantren As'ad and Al- in 2015. The population of this study were all santri at Pondok Pesantren As'ad and Alhidayah numbering 842 santri. Samples were taken using Proportional Random Sampling technique with total 89 santri. The research instrument used questionnaire. Collected data is by distributing questionnaires. Data analyzed using univariate analysis. RESULTS Research shows that santri in Pondok Pesantren As'ad who have a good clean and healthy life behavior either by 14 (51.9%) and respondents who have less clean and healthy life behavior are by 13 (48.1%). While in Pondok Pesantren Al- shows that respondents who have were good clean and healthy life behavior either 39 (62.9%), respondents who have less clean and healthy life behavior were by 20 (32.3%), and respondents have life behavior excellent clean and healthy 3 (5%). The advice for health personnel and the boarding school are to increase knowledge by providing counseling to the santri about the behavior of clean and healthy. CONCLUSIONS AND RECOMENDATIONS The advice for health personnel and the boarding school are to increase knowledge by providing counseling to the santri about the behavior of clean and healthy. Keywords : Healthy Lifestyle and Clean Practise, Santri, Pondok Pesantren Pendahuluan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau, JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 29

Fatmawati, Saputra dan mampu mempraktekkan PHBS (Kemenkes RI, 2008). Upaya mewujudkan PHBS di sekolah mempunyai manfaat yang besar dalam meningkatkan status kesehatan siswa yakni terwujudnya sekolah bersih dan sehat, sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Selain itu dapat meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa (Kemenkes RI, 2008). Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tingkat pendidikan yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan warung/kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan dan membuang sampah pada tempatnya (Kemenkes RI, 2008). Pondok pesantren di Indonesia banyak memiliki masalah yang begitu klasik yaitu tentang kesehatan santri dan masalah terhadap penyakit. Masalah kesehatan dan penyakit di pesantren sangat jarang mendapat perhatian dengan baik dari warga pesantren itu sendiri maupun masyarakat dan juga pemerintah. Pesantren sendiri merupakan sebuah sub-kultur dimana pondok pesantren mempunyai kultur tersendiri yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya (Efendi, 2009). Berdasarkan data dari UKS Pondok Pesantren As Ad data penyakit yang banyak di alami santri pada Bulan Agustus- Desember 2014 yaitu demam, batuk pilek, gatal-gatal, diare dan sakit kepala. Sedangkan dari data UKS Pondok Pesantren Al- data penyakit yang banyak di alami santri pada Bulan Agustus- Desember 2014 yaitu demam, batuk pilek, gatal-gatal, maagh dan sakit kepala. Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor- faktor tersebut antara lain berasal dari orang itu sendiri, pengaruh orang lain yang mendorong untuk berperilaku baik atau buruk dan juga kondisi lingkungan sekitar yang dapat mendukung terhadap perubahan perilaku. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 5 orang santri di pondok pesantren As ad dan 5 orang santri Pondok Pesantren Al- didapat hasil bahwa masih terdapat masalah kesehatan yang menjadi permasalahan bagi santri yaitu permasalahan kesehatan lingkungan dan masalah sarana di pondok pesantren yaitu sampah masih bertebaran dimana-mana dan ketika hujan atau banjir air tergenang dan lumpur dihalaman, lantai asrama jarang di pel dan sisa makanan yang berserakan dalam asrama, piring tidak segera dicuci setelah makan dan sisa makanan tidak dibersihkan, kasur tidak dijemur dan dipakai bergantian, pakaian kotor dibiarkan ditaruh dalam ruangan tidur / bergantungan didalam asrama, bantal suka menggunakan bersama sama dan jarang di jemur, sarana di pondok pesantren masih kurang memadai seperti saluran pembuangan air limbah, tempat sampah, jumlah MCK, sarana air bersih, luas kamar, ruang kamar dan dapur. Berdasarkan permasalah mitra tersebut, dapat diketahui bahwa setiap pesantren memiliki tiga masalah utama yaitu masalah kesehatan lingkungan, masalah gizi dan masalah sarana. Untuk itu perlu upaya kesehatan yang berbentuk promotif, preventif dan kuratif sesuai dengan fungsi poskestren. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat santri di Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al- Tahun 2015. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al- Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh santri MTS di Pondok Pesantren As ad dan Al- yang 30 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al berjumlah 842 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 89 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil dengan menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat yang diisi oleh responden. Data skunder Data yang diperoleh dari catatan atau laporan jumlah santri dari Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Alhidayah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat yang bertujuan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti Deskripsi Responden berdasarkan Asal Pesantren Berdasarkan asal pesantren jumlah santri yang menjadi responden pada pesantren As ad yaitu 27 orang (30,4%), dan pesantren Al yaitu 62 orang (69,6%). Tabel 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Pesantren Asal Pesantren F % As ad 27 30.4 Al 62 69,6 Jumlah 89 100 Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin jumlah santri pada pesantren As ad yaitu 13 orang (48,1%) laki-laki dan 14 orang perempuan (51,9%). Sedangkan pada pesantren Al yaitu 31 orang laki-laki (50%) dan 31 orang perempuan (50 %). Deskripsi Responden berdasarkan Usia Berdasarkan usia jumlah santri pada pesantren As ad yang berusia 11 tahun yaitu tidak ada, usia 12 tahun sebanyak 10 orang (37%), usia 13 tahun sebanyak 13 orang (48,1%), dan usia 14 tahun sebanyak 4 orang (14,8%). Sedangkan pada pesantren Al yang berusia 11 tahun sebanyak 1 orang (1,6%), usia 12 tahun sebanyak 14 orang (22,6%), usia 13 tahun sebanyak 36 orang (58,1%), dan usia 14 tahun sebanyak 11 orang (17,7%). Tabel 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Pesantren Jmh Al As ad % 11 tahun 0 1 1 0,1 12 tahun 10 14 24 26,9 13 tahun 13 36 49 55,1 14 tahun 4 11 15 16,9 Jumlah 27 62 89 100 Hasil Gambaran PHBS Santri Pondok Pesantren As ad Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran perilaku hidup bersih dan sehat santri Pondok Pesantren As ad yang memiliki persentase terendah yaitu tidak melakukan pengurasan bak mandi 1 minggu 1 kali, sedangkan memiliki persentase tertinggi yaitu mandi 2 kali sehari. Adapun selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4. Apabila dikategorikan perilaku hidup bersih dan sehat santri Pondok Pesantren As ad berada dalam kategori baik sebesar 52 % dan kategori kurang baik 48 %. Diagram 1. PHBS Santri Pondok Pesantren As ad Tahun 2015 Tabel 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin As ad Pesantren Al Jmh Laki-laki 13 31 44 49,4 Perempuan 14 31 44 50,6 Jumlah 27 62 89 100 % JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 31

Fatmawati, Saputra Tabel 4. Distribusi PHBS Santri Pondok Pesantren As ad Pernyataan Ya % Mandi 2 kali sehari? 27 100 Teratur memotong kuku seminggu sekali? 18 66,7 Mengganti pakaian bersih 2 kali sehari? 18 66,7 Mencuci segera pakaian yang kotor dengan air bersih dan sabun? 21 77,8 Menggosok gigi dengan menggunakan air bersih serta memakai sikat gigi dan pasta gigi secara teratur 19 70,4 Mencuci rambut paling sedikit dua kali dalam seminggu atau setiap kali 17 63,0 rambut kotor dengan sampo Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih sebelum 20 74,1 makan? Membuang air besar di WC? 26 96,3 Membuang sampah pada tempat sampah? 16 59,3 Menguras bak mandi 1 minggu sekali? 11 40,7 Membersihkan pekarangan dan lingkungan asrama? 25 92,6 Makanan yang dikonsumsi yaitu lauk pauk, sayur dan 17 63,0 buah Meminum air matang? 17 63,0 Pernah mendegar informasi tentang AIDS, merokok dan seks bebas? 16 59,3 Santri merupakan peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) seperti dana sehat, 18 66,7 Askes, dan asuransi kesehatan lainnya? Gambaran PHBS Santri Pondok Pesantren Al Perilaku hidup bersih dan sehat yang memiliki persentase tertinggi santri yaitu mandi 2 kali sehari sebesar 59 (95, 2%), sedangkan yang memiliki persentase terendah yaitu pernah mendengar informasi tentang AIDS, merokok, dan seks bebas yaitu sebesar 29 (46, 8 %). Selengkapnya dapat dilihat tabel 5. Tabel 5. Distribusi PHBS Santri Pondok Pesantren Al Pernyataan Ya % Mandi 2 kali sehari? 59 95,2 Teratur memotong kuku 45 72,6 seminggu sekali? Mengganti pakaian bersih 2 kali 54 87,1 sehari? Mencuci segera pakaian yang kotor dengan air bersih dan sabun? 58 93,5 Menggosok gigi dengan 41 66,1 menggunakan air bersih serta memakai sikat gigi dan pasta gigi secara teratur Mencuci rambut paling sedikit 56 90,3 dua kali dalam seminggu atau setiap kali rambut kotor dengan sampo Mencuci tangan pakai sabun dan 42 67,7 air bersih sebelum makan? Membuang air besar di WC? 54 87,1 Membuang sampah pada tempat 34 54,8 sampah Menguras bak mandi 1 minggu 45 72,6 sekali? Membersihkan pekarangan dan 51 82,3 lingkungan asrama? Makanan yang dikonsumsi lauk 51 82,3 pauk, sayur dan buah Meminum air matang? 41 66,1 Pernah mendegar informasi 33 53,2 tentang AIDS, merokok dan seks bebas? Santri merupakan peserta 38 61,3 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) seperti dana sehat, Askes, dan asuransi kesehatan lainnya? Kategori perilaku hidup bersih dan sehat santri Pondok Pesantren Al hidayah berada dalam kategori sangat baik sebesar 3 orang (5 %) dan kategori baik sebesar 39 (63%) kategori kurang baik sebesar 20 orang (32,3%). Adapun selengkapnya dapat dilihat pada diagram 2. 32 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al Diagram 2. PHBS Santri Pondok Pesantren Al Tahun 2015 Pembahasan Hasil penelitian menggambarkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren As ad 14 (51,9%) responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik dan 13 (48,1%) responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik. Sedangkan di Pondok Pesantren Al- menggambarkan bahwa 39 (62,9%) memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang baik, 20 (32,3%) responden yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik dan 3 (5%) responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat sangat baik. Berdasarkan jawaban responden di Pondok pesantren As ad didapat bahwa perilaku hidup bersih dan sehat yang banyak tidak dilakukan santri yaitu menguras bak mandi 1 minggu sekali sebanyak 59,3%. Selain itu 40,7% responden tidak pernah membuang sampah pada tempatnya dan tidak pernah mendegar informasi tentang AIDS, merokok dan seks bebas, sedangkan di Pondok Pesantren Al- yaitu 29 (46,8%) tidak pernah mendegar informasi tentang AIDS, merokok dan seks bebas dan 28 (45,2%) tidak membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan. Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa perilaku kesehatan terdiri atas faktor-faktor pemudah (predisposing factors) yang mencakup pengetahuan dan sikap santri terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Faktor-faktor pemungkin (Enabling Factors) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi santri, misalnya: air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti: puskesmas, rumah sakit, poliklinik, poskestren, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat, santri memerlukan sarana dan prasarana penduku. Faktor lainnya adalah pendorong (reinforcing factor), yang meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh agama (ustadz), dan para petugas kesehatan. Dalam hasil penelitian masih didapat perilaku hidup bersih sehat yang kurang baik di Pondok Pesantren As ad sebanyak 48,1% dan di Pondok Pesantren Al- 32,3%. Masih kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat dapat dipengaruhi oleh pengetahuan para santri yang tidak memahami cara menjaga perilaku hidup besih dan sehat karena belum mendapatkan informasi mengenai PHBS di lingkungan pesantren atau pernah mendapatkan informasi namun hanya mendengarkan dan tidak dipraktekkan dalam kehidupan seharihari. Seperti jawaban yang diberikan responden sebagian besar santri di Pondok Pesantren As ad dan Al- tidak pernah mendegar informasi tentang AIDS, merokok dan seks bebas. Selain itu perilaku hidup bersih dan sehat para santri juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana, dengan kurangnya sarana prasarana yang terdapat di asrama banyak santri yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti halnya jawaban yang diberikan santri banyak santri yang menjawab tidak membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan, maka dari itu untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada masing-masing santri diperlukan peran ustadz di pondok pesantren. Peran ustadz dan ustadzah dalam mewujudkan PHBS pada santri dapat dilakukan dengan memberikan informasi mengenai PHBS, memberikan informasi JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 33

Fatmawati, Saputra tentang pentingnya mandi dengan air bersih, dan membiasakan diri menjaga kebersihan lingkungan dengan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai. Hal lain yang seharusnya dilakukan oleh seorang ustadz dan ustadzah di pondok pesantren adalah sebagai panutan bagi para santri sehingga tidak hanya bisa mengarahkan tetapi juga bisa mempraktekkan atau memberi contoh yang baik terutama mengenai praktek PHBS, misalnya tidak buang sampah sembarangan, tidak buang air besar di sungai dan lainlain. Ustadz dan ustadzah dapat memberikan pelajaran atau pendidikan tentang perilaku hidup bersih dalam berbagai kesempatan. Meskipun tidak termasuk dalam kurikulum wajib, akan tetapi para ustadz dan ustadzah bisa memberikan pelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat secara informal. Misalnya saja dalam pelajaran sekolah, pelajaran mengaji, tausiyah dan kegiatankegiatan lainnya di pondok pesantren. Selain peran para ustadz di pondok pesantren peran dari petugas kesehatan juga sangat diperlukan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para santri secara rutin dan melaksanakan penyuluhan kesehatan secara rutin. Sehingga dengan informasi yang selalu diberikan pada santri diharapkan santri dapat memiliki kesadaran diri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat baik di pesantren maupun ditempat lainnya. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai gambaran perilaku hidup bersih dan sehat santri di Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al- Tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Santri Pondok Pesantren As ad yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat baik sebanyak 14 (51,9%) dan responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik sebanyak 13 (48,1%). 2. Santri Pondok Pesantren Al- bahwa responden yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat baik sebanyak 39 (62,9%), responden yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik sebanyak 20 (32,3%), dan responden memiliki perilaku hidup bersih dan sehat sangat baik sebanyak 3 (5%). Saran 1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi agar dapat menyusun perencanaan dan membuat kebijakan dalam meningkatkan pelayanan dan penyuluhan di Pondok Pesantren As ad dan Al- informasi mengenai perilaku hidup bersih sehat serta memberikan informasi tentang AIDS, merokok dan seks bebas. 2. Bagi Pondok Pesantren As ad dan Al- untuk dapat memberikan pendidikan dan mengarahkan kepada santri dengan memberikan informasi, menyediakan sarana dan prasarana serta mengawasai para santri untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. 3. Bagi Institusi Pendidikan STIKBA Jambi sebaiknya menambah pengetahuan bagi mahasiswi didik agar dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta : PT Rineka Cipta Depkes RI. (2000). Buku Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan. Jakarta Depkes RI. (2006). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta 34 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As ad dan Pondok Pesantren Al Dinkes Provinsi Jambi. (2013). Profil Kesehatan Propinsi Jambi Tahun 2012. Jambi Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Kemenkes RI. (2008). Panduan Pembinaan dan penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Indonesia Kemenkes RI. (2008). Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan. Indonesia Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Indonesia Mubarak, W. I. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Notoadmodjo, S. (2010).Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Asdi Mahasatya Notoadmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Proverawati. (2012). PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta : Nuha Medika. Saryono. (2011). Metode Penelitian Kesehatan. Buku Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia. JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 35