1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda seluruh belahan dunia belakang ini membawa berbagai dampak bagi perekonomian setiap perusahaan. Tidak terkecuali perusahaan jasa yang ada di Indonesia, seperti PT.Panin Life.Tbk. Panin life adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang telah melayani nasabahnya lebih dari 30 tahun. Panin Life berdiri sejak tahun 1974, Panin Life mencatatkan dirinya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1983 sebagai perusahaan asuransi jiwa pertama yang go public. Panin Life adalah salah satu anggota perusahaan dari Panin Grup yang selama ini bergerak di berbagai sektor jasa keuangan, yaitu perbankan, asuransi jiwa, asuransi umum, pembiayaan dan sekuritas. Dalam memasarkan berbagai jasa asuransi yang disediakan oleh Panin Life, Panin Life bekerja sama dengan berbagai bank besar yang ada di Indonesia, diantaranya dengan Bank Panin, Bank Danamon, Citibank, Commonwealth, DBS. Sebagai salah satu perusahaan asuransi di Indonesia, PT. Panin Life.Tbk mampu bertahan dari berbagai perubahan ekonomi dalam roda bisnisnya selama lebih dari 30 tahun. Panin Life juga terbukti mampu menjawab tantangan industri perasuransian di Indonesia, diantaranya dengan melayani kebutuhan nasabah akan produk asuransi yang dapat dikaitkan dengan investasi dan produk asuransi jiwa yang berbasis prinsip Syariah. Namun dilihat dari kinerja Panin Life di kuartal 1 2009, kinerja yang dicapai oleh Panin Life kurang memuaskan. Biaya klaim menciut Rp.240,19 miliar di triwulan 1 tahun 2008 menjadi Rp 134,33 miliar di triwulan 1 tahun 2009. Perolahan premi bruto Panin Life
2 triwulan 1 tahun 2009 hanya sebesar Rp.113,5 miliar merosot sebesar 71,3% dari premi bruto tahun 2008 sebesar Rp.394,56 miliar. Semua ini berakibat pada menurunnya laba bersih sebesar 36,8%, yaitu kuartal 1 tahun 2008 sebesar Rp.121,88 miliar menjadi kuartal 1 tahun 2009 sebesar Rp.77,01 miliar. Perubahan ini tentu sangat berpengaruh bagi departemen Bancassurance yang ada dalam PT.Panin Life.Tbk. Dalam menghadapi masalah ini Panin Life tentu harus lebih peduli. Selama ini Panin Life khususnya departemen Bancassurance hanya mengukur menggunakan pendekatan keuangan, untuk itu dibutuhkan suatu metode untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan mementingkan berbagai aspek lain selain aspek keuangan. Balanced Scorecard adalah metode yang dapat mengukur kinerja bukan hanya dengan aspek keuangan, tetapi juga dengan aspek non keuangan. Ada 4 perspektif yang diukur dalam Balanced Scorecard, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan menggunakan perspektif ini, diharapkan Panin Life dapat bersaing dengan perusahaan asuransi lain yang sekarang ini semakin banyak dan semakin pesat pertumbuhannya. Berdasarkan data yang diperoleh beberapa perusahaan asuransi yang telah menggunakan Balanced Scorecard terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaannya sehingga berdapat positif bagi laba serta kinerja dari perusahaan tersebut. Diantaranya PT ATK (Asuransi Takaful Keluarga) setelah menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan kinerja yang baik, pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan. Selain itu CIGNA walaupun pada tahun 1993 merugi sebesar $ 275 M, namun pada tahun 1994 memperoleh keuntungan sebesar $ 15M dan pada tahun 1997 mendapatkan keuntungan sebesar $ 98M. Balanced Scorecard belakang ini digunakan oleh berbagai perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa ataupun perusahaan yang bergerak pada penjualan
3 suatu produk, dan perusahaan jenis lainnya. Menurut Mulyadi (2001) keunggulan yang dapat diperoleh dari penggunaan Balanced Scorecard diantaranya: Komperhensif, BSC memperluas perspektif, sedangkan perspektif yang ada sebelumnya hanyalah terbatas pada keuangan. Koheren, mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis. Sehingga dapat memotivasi personel untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategis. Seimbang, berarti empat perspektif yang ada mencerminkan keseimbangan antara pemusatan ke dalam dengan keluar. Keseimbangan antara proses bisnis intern dan pertumbuhan dan pembelajaran sebagai internal fokus dengan kepuasan pelanggan dan kinerja keuangan sebagai eksternal fokus. Terukur, sasaran strategis yang sulit diukur secara tradisional dalam Balanced Scorecard dapat diukur. Sasaran strategis yang sulit diukur yaitu: pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran. Dengan berbagai kelebihan yang ada, maka Balanced Scorecard diharapkan dapat membantu mengukur kinerja PT.Panin Life.Tbk, sehingga dapat bersaing dengan pesaing lain, dan tentunya mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya akan berdampak positif pada peningkatan profit Panin Life. Di dasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul, Penerapan Metode Balanced Scorecard dalam Upaya Meningkatkan Kinerja PT.Panin Life.Tbk (STUDI KASUS : Departemen Bancassurance).
4 1.2 Identifikasi Masalah Rumusan identifikasi masalah adalah sebagai berikut: Bagaimana mengukur kinerja PT.Panin Life.Tbk departemen Bancassurance dengan menggunakan metode Balanced Scorecard? Bagaimana hasil dari pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard dalam upaya meningkatkan kinerja departemen Bancassurance pada PT. Panin Life.Tbk? Bagaimana rekomendasi terhadap departemen Bancassurance pada PT.Panin Life.Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk dapat mengukur kinerja PT.Panin Life.Tbk departemen Bancassurance dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Untuk menganalisis hasil dari pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard yang nantinya dapat bermanfaat bagi departemen Bancassurance pada PT.Panin Life.Tbk. Untuk dapat mengetahui langkah-langkah yang akan diambil agar dapat meningkatkan kinerja departemen Bancassurance pada PT.Panin Life.Tbk 1.4 Manfaat Penelitian Bagi PT.Panin Life.Tbk khususnya departemen Bancassurance, dapat memberikan masukan ide baru untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan baik finansial maupun non-finansial, sehingga dapat berpengaruh bagi peningkatkan kinerja perusahaan agar PT.Panin Life.Tbk dapat menjadi perusahaan asuransi yang terkemuka di Indonesia.
5 Bagi Penulis, menjadi lebih memahami penerapan metode Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, selain itu penulis menjadi lebih mengenal perusahaan asuransi. Bagi pembaca, dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang digunakan pada perusahaan jasa asuransi. Pembaca juga dapat menggunakan skripsi ini sebagai acuan dalam meneliti kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.