Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 2020 Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1.

PENYELESAIAN ALIRAN DAYA 37 BUS DENGAN METODE NEWTON RAPHSON (STUDI KASUS SISTEM INTERKONEKSI 150 kv SULAWESI SELATAN)

D. Kronologis Gangguan (2)

STUDI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN PEMODELAN ATP/EMTP PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI SULAWESI SELATAN

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

Indar Chaerah G, Studi Penurunan Frekuensi pada Saat PLTG Sengkang Lepas dari Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KONTINGENSI SISTEM KELISTRIKAN SULAWESI SELATAN DAN BARAT

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

Jurnal Dinamika, April 2016, halaman ISSN Vol. 07. No. 1

STUDY KASUS BLACKOUT 30 SEPTEMBER 2007 SISTEM SUSELTRABAR

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

EVALUASI MONITORING SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SCADA GATEWAY DAN REMOTE TERMINAL UNIT (STUDI KASUS TRAGI TELLO)

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan penduduk. Listrik

DOI : /jeee-u.v1i OPTIMAL DESIGN OF POWER SYSTEM STABILIZER IN BAKARU POWER PLANT USING BAT ALGORITHM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PENGATURAN SLACK BUS DALAM MENGOPTIMALKAN ALIRAN DAYA PADA KASUS IEEE 30 BUS MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA APLIKASI MATLAB 7.

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

QUADRATIC REGULATOR (LQR) osilasi tiap bagian maupun antar bagian Nadjamuddin Harun, Sanatang. dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA. LISTRIK 20 kv REGION CILACAP MENGGUNAKAN METODE NEWTHON RAPSHON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

1 BAB I PENDAHULUAN. waktu. Semakin hari kebutuhan listrik akan semakin bertambah. Sistem tenaga listrik

DOI : /jeee-u.v1i OPTIMAL DESIGN OF POWER SYSTEM STABILIZER IN BAKARU POWER PLANT USING BAT ALGORITHM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Untuk

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

ANALISIS KONTINGENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ALIRAN DAYA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN KAPASITOR SHUNT PADA SISTEM KELISTRIKAN 150 KV LAMPUNG UTARA 1)

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

Sistem Tenaga Listrik. 4 sks

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

PERBANDINGAN ANALISA ALIRAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN METODE NEWTON-RAPHSON

TUGAS AKHIR. Oleh ARIF KUSUMA MANURUNG NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTINGENSI GENERATOR PADA SISTEM TRANSMISI 500 KV JAWA BALI

OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

OPTIMASI PENYALURAN DAYA PLTM SALIDO KE JARINGAN DISTRIBUSI PLN

ALGORITMA ALIRAN DAYA UNTUK SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN BEBAN SENSITIF TEGANGAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,

Transkripsi:

Received : March 217 Accepted: March 217 Published : April 217 Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 22 Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 217-226 Muhira Dzar Faraby 1*, Ontoseno Penangsang 2 Doctoral Student Electrical Engineering, ITS, Surabaya 1 Electrical Engineering, ITS, Surabaya 2 *e-mail: muhira_faraby@yahoo.com Abstract This research aims to predict the condition of the electrical system Sulbangsel Systems Interconnection based RUPTL PT. PLN (Persero) from 217 to 226. Methods used power flow by using the Newton -Raphson M.File on Matlab Simulink based IEEE 33 Bus. Extra Power, Line Transmission and Load based RUPTL and improvement of existing load conditions using linear regression of the latest data by 11.7% annually. Results obtained an increase in bus point that initially 45 buses to 6 buses. Predicted by the addition of generation, transmission and load point by RUPTL there are 4 spot bus has a voltage level below.9 pu and total losses obtained up to 63 + j288.81 MVA. Keywords :Robot, Arduino, Floor Cleaners, Line Follower Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan kondisi sistem kelistrikan Interkoneksi Sistem Sulbangsel berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 217-226. Metode aliran daya yang digunakan Newton-Raphson dengan menggunkan M.File pada Simulink Matlab berdasarkan Standar IEEE 33 Bus. Penambahan Pembangkit, Saluran Transmisi dan Pembebanan berdasarkan RUPTL dan peningkatan kondisi beban yang telah ada menggunakan regresi linear dari data terakhir sebesar 11.7 % tiap tahunnya. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan titik bus yang awalnya 45 bus menjadi 6 bus. Diprediksikan dengan adanya penambahan pembangkit, saluran transmisi dan titik beban berdasarkan RUPTL masih terdapat 4 titik bus memiliki level tegangan dibawah.9 pu dan total lossis yang didapatkan hingga 63 + j288.81 MVA. Kata kunci :RUPTL, Newton-Raphson, Losses 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun diikuti dengan perkembangan akan kebutuhan energi listrik suatu daerah. Kebutuhan akan energi listrik yang berupa daya aktif maupun daya reaktif juga bervariatif dari waktu ke waktu dan keberadaan beban yang ada dalam suatu sistem kelistrikan. Keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik yang dihubungkan satu sama lain yang mempunyai inter relasi secara keseluruhan membentuk suatu sisten tenaga listrik. Yang dimaksud dengan sistem tenaga listrik disini adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (Pusat Beban) yang satu sama lain yang dihubungkan dengan jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Perencanaan pengadaan dan instalasi suatu peralatan tenaga listrik yang akan dihubungkan dalam suatu sistem kelistrikan harus mempertimbangkan tiga aspek yaitu mutu atau kualitas, ekonomis dan keandalannya. Mutu dan kualitas peralatan yang akan dipasang harus mampu mempertahankan standar frekuensi dalm hal pengontrolan daya reaktif dan tegangan dalam hal pengotrolan daya reaktif suatu sistem sesuai batas yang diizinkan. Handal dalam artian peralatan tersebut mampu bekerja sesuai dengan fungsinya meskipun adanya perubahan beban ataupun adanya gangguan sesaat yang terjadi. Peralatan yang mempunyai kualitas dan keandalan yang baik mempunyai harga 1

yang sangat mahal dengan kata lain sulit untuk mempertemukan ketiga aspek diatas sehingga didapatkan hasil yang optimal. Untuk memproyeksi sistem kelistrikan hingga beberapa tahun kedepanya didasari dengan data sistem kelistrikan beberapa tahun terakhir akan tetapi perkembangan beban industry itu terkadang melenceng dari proyeksi yang ada. Hal ini di buktikan dengan adanya pengadaan smelter di dua titik berdasarkan aturan pemerintaha tentang pengolahan hasil bumi dan pengadaan unit pembangkit khususnya berbasis energi terbarukan itu didasari dengan ketersediaan energi primer yang ada yang disusunlah dalam suatu RUPTL yang melihat potensi potensi yang ada. Pada penelitian ini kita akan mencoba menganalisis studi aliran daya interkoneksi Sistem Sulbengsel yang diproyeksikan berdasarkan RUPTL hingga tahun 22. bus berupa 1 bus pembangkit, 1 bus trafo IBT, 13 bus beban. Penambahan 13 line transmisi baik 15 kv dan 275 kv yang mengubah konfigurasi jaringan dimana perhitungan nilai impedansi untuk trafo ibt dapat dihitung dengan kapasitas trafo yang terpasang dan impedansi saluran transmisi dapat diberikan dengan melakukan pendekatan nilai berdasarkan panjang saluran transmisi yang akan di pasang berdasarkan saluran transmisi yang ada sebelumnya. 2.3 Diagram Alir Penelitian Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. 2. Metoda Penelitian 2.1 Studi Aliran Pada penelitian ini untuk menghitung aliran beban digunakan metode Newton- Raphson. Perhitungan aliran daya menggunakan software MATLAB 21 yang mengacu pada pengembangan perhitungan aliran daya Hadi-Saddat 33 bus. Data sekunder yang kita gunakan merupakan data beban harian UPT Penyaluran Sistem Sulbangsel PT. PLN (Persero) interkoneksi 45 bus pada tanggal 4 Februari 217 pada kondisi beban puncak malam hari. 2.2 Proyeksi Sistem Kelistrikan Proyeksi hingga tahun 22 dengan penambahan titik bus, titik dan kapasitas pembangkit, saluran transmisi, dan perkembangan beban 11.7% berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero ) 217-226 sehingga didapatkan 6 jumlah bus. Adapun penambahan unit pembangkit berupa PLTGU Makassar Peaker 45 MW, PLTU Jeneponto 2 MW dan PLTU Barru 1 MW, PLTB Sidrap 7 MW dan PLTB Jeneponto 63 MW, PLTM Tersebar 67.85 MW. Penambahan titik Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan Adapun hasil aliran daya didapatkan pada kondisi 217 dan kondisi proyeksi pada tahun 22 berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero). Perbandingan nilai level tegangan bada tiap-tiap bus pada tahun 217 dan 22 dapat dilihat pada gambar 2. 11

Perbandingan Level Tegangan Pada Bus 1.2 217 22 1 Profil Tegangan pu.8.6.4.2 Bakaru Polmas Majene Mamuju Pinrang Pare Pare Suppa Sidrap Balusu Barru Pangkep 15 Pangkep 7 Tonasa 7 Bosowa 15 Kima Tello 15 Panakukang Tello 7 Borongloe Mandai Tello 3 Barawaja Tello Lama 15 Tello Lama 7 Bontoala 7 Sungguminasa Tanjung Bunga Tallasa Maros Pgaya Jeneponto Bulukumba Sinjai Bone Soppeng Sengkang Makale Palopo Latupa 275 Pomana 275 Pomana 15 Poso Bontoala 15 Bantaeng 15 Malili 15 Siwa Keera Bolangi Masamba Patalassang Wotu Lanna Smelter Bantaeng Wotu 275 Mks Peaker Rantepao Bira Kima Maros Punagaya Gambar 2. Perbandingan Level Tegangan pada Tiap tiap Bus pada Tahun 217 dengan 22. Pada gambar 2 diatas terlihat kondisi sistem kelistrikan Sulbangsel masih terdapat Adanya peningkatan nilai losses saluran transmisi dari 46.121 MW menjadi 64.261 4 titik bus yang berada pada.9 pu. Bus MW dikarenakan adanya pengembangan tersebut berupa Smelter Bantaeng, Pangkep kebutuhan beban yang menyebabkan arus 7 kv dan Tonasa 7 kv yang merupakan yang mengalir besar dan lossis juga daerah kawasan industri pertambangan dan semen dan bus Panakukang yang merupakan bus penampung beban di pusat kota selain itu beberapa titik bus mengalami perbaikan meningkat. Pemilihan swing / slack bus pada sistem ini yaitu bus Sengkang dikarenakan pada bus ini beban yang di suplai dengan nilai level tegangan mendekati 1 pu. kapasitas besar dan respon frekuensi Adapun total losses yang dihasilkan terhadap perubahan beban juga baik dapat dilihat pada gambar 3. dikarenaan pada bus ini terdapat unit Total Losses pembangkit PLTGU dengan kapasitas 315 MW. Adapun respon pembangkit pada bus 8 64.261 ini dapat dilihat pada gambar 4. MW 6 4 2 46.121 Losses 217 22 Gambar 3. Perbandingan Lossis Saluran Transmisi. Bus 12

25 2 15 1 5 231.454 Kondisi Slack Bus (Bus Sengkang) 186.229 Aktif (MW) 73.962 57.138 Reaktif (MVar) 4. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu :adanya beberapa bus yang masih dibawah.9 pu disebabkan pengembangan beban industri dengan penambahan pembangkit yang tidak disertai dengan penambahan peralatan kompensasi daya reaktif. Dan peningkatan lossis jaringan transmisi dikarenakan kebutuhan energi listrik juga meningkat. Dan penempatan unit pembangkit berupa PLTU Makassar Peaker dan PLTB Jeneponto dapat menjawab permasalahan sistem kelistrikan Sulbangsel berupa bottle neck. Kinerja Pembangkit 217 22 Gambar 4. Perbandingan Pasokan daya aktif dan reaktif PLTGU Sengkang. Terlihat pada gambar 4 adanya penurunan suplai daya aktif pada PLTGU Sengkang dari 231.454 MW menjadi 186.22 dikarekan adanya suplai dari beberapa penambahan unit pembangkit yang telah tersebar di beberapa titik terkhusus di pusat beban (perkotaan dan indu str). Adanya penempatan PLTU Makassar Peaker pada daerah pusat beban dapat memberikan solusi dalam permasalah sistem kelistrikan Sulbangsel yang dikenal dengan bottle neck yang membuat lossis saluran transmisi meningkat. Tetapi suplai daya reaktif meningkat dari 57.138 MVar menjadi 73.692 MVar. Hal ini dikarenakan dalam RUPTL tidak adanya perencenaan penambahan peralatan kompensasi daya reaktif baik dalam bentuk kapasitor ataupun FACTS Devices lainnya sehingga membuat semua unit unit pembangkit harus menyuplai lebih daya reaktif yang ada berdasarkan kebutuhan beban terkhususnya adanya pembangunan 2 unit beban industri berskala besar berupa smelter yang ada di Bantaeng dan Keera. 5. Saran Berdasarkan hasil penelitian didapatkan disarankan untuk penggunaan sebuah metode matematis atau kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan kinerja pembangkit agar didapatkan kondisi sistem kelistrikan yang lebih optimal sesuai dengan standar yang diizinkan, serta peninjauan kembali terhadap pemilihan slack bus untuk unit pembangkit yang telah ada dan perencanan penembahan peralatan kompensasi daya reaktif pada titik-titik tertentu. 6. DaftarPustaka [1] Tim Opsis, Laporan Harian Real Time Sistem Kelistrikan Sulselrabar, UPT Sistem Sulsel PT. PLN (Persero), Makassar, 217. [2] Kementrian ESDM, RUPTL PT. PLN Tahun 217-226, Jakarta, 217. [3] William D. & Stevenson Jr., Analisis Sistem Tenaga Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983. [4] Muhira Dzar Faraby, Optimasi Penempatan SVC Pada Sistem Kelistrikan Sulselbar Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Tesis), Universitas Hasanuddin, Makassar, 214. [5] Muhira Dzar Faraby, Penggunaan Algoritma Genetika Dalam Mengoptimalan Penempatan SVC Pada 13

Sistem Kelistrikan Sulselbar Berdasarkan RUPTL PT. PLN Persero, SNTEK, Gowa, 216. [6] Marsudi Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu, Jakarta, 216. 14