BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi. Karakteristik pekerjaan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif (Robbins dan

SKRIPSI. Diajukan Oleh : DEDY MUBIONO /FE/EM

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kerja yang dimilikinya (Djastuti, 2011). Handayani (2008) berpendapat bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya.untuk tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa: A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tenaga kerja yang berlebih di Indonesia, membuat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya komitmen yang tinggi tentunya sebuah organisasi atau perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Hunt et al. (2000) menyatakan bahwa ekonomi global sedang dipenuhi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat, pekerjaan yang dirancang dengan baik akan mampu menarik dan


I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era kemajuan khususnya dalam bidang industri, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. karyawan dan organisasi yang berimplikasi terhadap keputusan untuk bertahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mengelola sumber daya manusianya dengan baik. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi pegawai dimana perusahaan atau organisasi sekarang berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah. serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki

pekerja yang puas akan membuat kontribusi yang positif terhadap organisasi. Para pimpinan merasakan usaha dan kinerja mereka berhasil apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Human capital

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan perekonomian pasar bebas dalam abad 21 adalah persaingan sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang menjadi perencanaan, pelaku dan penentu dari operasional perusahaan, karena alat secanggih apapun yang dimiliki oleh suatu perusahaan tidak akan berarti apaapa jika peran aktif sumber daya manusia tidak di ikut berperan serta. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memiliki peranan dalam mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan memanajemeni perubahan tersebut adalah komitmen. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi harus melibatkan sumber daya manusia dengan pengorganisasian yang tinggi. Untuk itu diperlukan kreativitas dan terobosan baru dalam memanfaatkan sumber daya manusia organisasi. Pengorganisasian yang tinggi perlu memperhatikan rancangan pekerjaan dan komitmen organisasi demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2). Banyak alasan mengapa komitmen organisasi lebih banyak diteliti, beberapa alasannya antara lain adalah karena minat dalam mempelajari komitmen terus berlanjut sejak hal ini menunjukkan hubungan yang konsisten dengan 1) tingkah laku pekerja seperti turnover, absenteeism, dan kinerja, 2) konstruk attitudinal, affective, dan cognitive seperti kepuasan kerja, job 1

2 involvement, dan ketegangan kerja, 3) karakteristik kerja dan peran karyawan, dan task identity, dan 4) karakteristik personal dari karyawan seperti umur, gender, kebutuhan untuk berprestasi, dan jabatan kerja (Rokhmah & Riani, 2005:6). Penelitian yang berkaitan dengan karakteristik pekerjaan telah dilakukan sebelumnya diantaranya oleh Agung Panudju (2003) tentang Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Unit Produksi Produksi PT. X Palembang. Penelitian lainnya dilakukan oleh Indi Djastuti (2011) tentang Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Tingkat Manajerial Perusahaan Jasa Konstruksi di Jawa Tengah. Kedua penelitian tersebut mengungkapkan bagaimana pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan dan komitmen organisasi pada karyawan. Komitmen organisasional menurut (Toly, 2001:102) merupakan tingkat kekerapan identifikasi dan keterikatan individu terhadap organisasi yang dimasukinya, dimana karakteristik komitmen organisasional antara lain adalah: loyalitas seseorang terhadap organisasi, kemauan untuk mempergunakan usaha atas nama organisasi, kesesuaian antara tujuan seseorang dengan tujuan organisasi (goal congruence), dan keinginan untuk menjadi anggota organisasi. Pengorganisasian yang tinggi perlu memperhatikan rancangan pekerjaan dan komitmen organisasi demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Pendekatan motivasi untuk merancang pekerjaan

3 menggunakan model pendekatan karakteristik pekerjaan yang selanjutnya disebut sebagai teori karakteristik pekerjaan. Menurut Robbins (2002:197) pekerjaan perlu di diagnosis dan dipertinggii melalui lima dimensi kerja yang pokok yaitu variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Ketika melakukan tugas yang menggabungkan lima dimensi kerja inti, karyawan merasa termotivasi untuk menampilkan kerja yang berkualitas tinggi, sangat puas pada pekerjaannya, mempunyai tingkat kemangkiran rendah dan angka turnover yang rendah pula. Model karakteristik pekerjaan diteorikan akan efektif dalam menggamabarkan perilaku seseorang yang mempunyai kebutuhan berprestasi (need of achievement) yang tinggi (Robbins, 2002:201). Hal tersebut sesuai dengan perilaku karyawan yang bekerja pada sektor industri farmasi, makanan, dan natural produk. Penyelesaian pekerjaan sektor industri farmasi, makanan, dan natural produk memerlukan ketangguhan kerja yang tinggi. Ketangguhan kerja para pekerja sektor industri farmasi, makanan, dan natural produk perlu dilandasi dengan komitmen organisasi yang tinggi. PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi, makanan, dan natural produk. PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories memiliki banyak karyawan sebagai sumber daya dalam kegiatan operasionalnya. Banyaknya jumlah karyawan menyebabkan banyak juga permasalahan yang terkait dengan karyawan tersebut, salah satunya adalah komitmen organisasi. Maka

4 hal ini menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo. Salah satu keberhasilan organisasi adalah tergantung dari perilaku individu. Tingkat motivasi dan komitmen individu terhadap organisasi yang tinggi akan memunculkan komitmen yang kuat dari para karyawannya, yang selanjutnya akan mempertinggii performansi kerjanya dalam organisasi perusahaan. Pada prinsipnya tidak terciptanya komitmen karyawan pada organisasi adalah ketidakpuasan karyawan pada iklim organisasi perusahaan. Hal ini ditandai dengan adanya loyalitas yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan, mereka lebih termotivasi dan lebih berprestasi. Jadi jelasnya bahwa rendahnya komitmen disebabkan karena kurang terpuasnya kebutuhan dan harapan karyawan disebabkan karena kurang terpuasnya kebutuhan dan iklim organisasi perusahaan yang rendah. Jika karyawan merasa kebutuhan dan harapannya terpenuhi tentu akan mempertahankan keanggotaannya, mengidentifikasi serta mengabdikan diri sepenuhnya pada sasaran dan tujuan organisasi perusahaan. Sehingga komitmen karyawan terhadap organisasi akan tercipta dengan sendirinya. Dengan komitmen yang dimilikinya, karyawan akan dapat bekerja dengan sepenuh hati, melibatkan diri secara aktif dan mengembangkan daya inovatif serta kreatifitas dalam kegiatan organisasi perusahaan dan pada gilirannya akan tercipta performansi kerja karyawan yang tinggi yang pada akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang tinggi.

5 Fenomena yang sering terjadi belakangan ini adalah kinerja suatu perusahaan yang sudah tinggi mengalami penurunan yang disebabkan oleh karyawan itu sendiri. Hal ini dapat diketahui dari tingkat absensi pegawai, tingginya tingkat absensi diatas mengindikasikan adanya penurunan komitmen dari karyawa pada perusahaan. Fenomena penurunan komitmen dari karyawan tersebut ditengarai karena adanya ketidakpuasan terhadap tugas dan tanggung jawab yang telah di bebankan kepada karyawan dan juga diantara rekan kerja kurang saling mendukung satu sama lain sehingga karyawan banyak yang mangkir di waktu kerja mengingat suasana kerja yang sudah tidak lagi kondusif. Komitmen organisasi menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian terlihat bahwa karyawan pada industri farmasi, makanan, dan natural produk dituntut untuk bekerja dengan kualitas yang bagus dan diikat dengan peraturan yang ketat, tetapi belum mendapatkan imbalan yang memuaskan. Hal ini dapat menganggangu komitmen organisasional dan kinerja karyawan. Untuk itu penelitian ini bermaksud untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antara karakteristik pekerjaan dan komitmen organisasi karyawan. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh (Djastuti, 2011:1). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya menambahkan unsur kepuasan karyawan sedangkan dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada komitmen karyawan

6 yang diteliti adalah karyawan pada perusahaan farmasi, makanan, dan natural produk, sehingga karakteristik pekerjaan juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. B. Perumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penilaian karyawan terhadap karakteristik pekerjaan di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo? 2. Bagaimanakah komitmen organisasi karyawan di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo? 3. Bagaimana pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo? C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan pembahasan, maka perlu dilakukan batasan-batasan masalah, antara lain: 1. Penelitian dilakukan di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo dengan subjek penelitian adalah karyawan bagian produksi. 2. Karakteristik pekerjaan menurut Robbins (2001:197) adalah pekerjaan yang dirancang dengan menggunakan lima dimensi pekerjaan pokok, yaitu variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik agar kebutuhan psikologis karyawan dalam bekerja terpenuhi.

7 Variabel ini diukur berdasarkan lima dimensi indikator: a. Variasi keterampilan adalah banyaknya keterampilan yang diperlukan karyawan di dalam menyelesaikan pekerjaan yang melibatkan penggunaan sejumlah keterampilan individu dan bakatnya, dengan indikatornya adalah variasi kegiatan dan ragam tanggung jawab. b. Identitas tugas adalah tugas yang dapat diidentifikasi dengan melihat keterlibatan dan kesempatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, dengan indikatornya adalah kesempatan dan keterlibatan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan kesempatan dan keterlibatan untuk menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan dari awal sampai akhir. c. Signifikansi tugas adalah arti penting dari suatu pekerjaan dan dampak substansial atas orang lain dalam lingkup organisasi, dengan indikatornya adalah kepentingan bagi organisasi, kepentingan bagi pihak lain, dan pengaruhnya bagi pihak lain. d. Otonomi tugas adalah kebebasan yang diberikan kepada pekerja individu secara substansial, kemandirian dan keleluasaan untuk merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur yang digunakan untuk menyelesaikannya, dengan indikatornya adalah kesempatan untuk mengatur pekerjaan sendiri, kebebasan melaksanakan pekerjaan, dan kebebasan berpikir dan bertindak. e. Umpan balik adalah tingkatan pelaksanaan kegiatan memperoleh masukan yang jelas dan cepat dari suatu pekerjaan sehingga diperoleh

8 informasi yang jelas tentang efektivitas pekerjaannya, dengan indikatornya adalah cara melaksanakan pekerjaan dan hasil pekerjaan 3. Komitmen organisasi didefinisikan oleh Moyday (1982) seperti dikutip Djastuti (2011:11) adalah sikap kedekatan hubungan antara seorang karyawan dengan organisasi yang diwujudkan dalam bentuk loyalitas, keterlibatan dan keinginan untuk tetap tinggal. Variabel ini diukur berdasarkan faktor: a. Komitmen afektif adalah kecenderungan untuk tetap terlibat dalam aktivitas yang konsisten atau secara luas merupakan hasil dari penghargaan yang diterima atau hukuman yang dihindari, dengan indikatornya adalah kesediaan bekerja lebih dari yang diharapkan, bangga bahwa perusahaan merupakan tempat kerja yang tinggi, nilainilai yang berlaku sesuai dengan nilai pribadi, peduli dengan nasib organisasi, dan perusahaan merupakan tempat tertinggi untuk berprestasi. b. Komitmen kontinyu adalah kelanjutan untuk ikut serta dalam aktivitas yang konsisten agar perusahaan tidak rugi atas biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan diterima oleh karyawan, dengan indikatornya adalah keberatan untuk meninggalkan organisasi, kerugian meninggalkan organisasi, dan sedikitnya pilihan apabila meninggalkan organisasi. c. Komitmen normatif adalah kepercayaan pada penerimaan tujuan dan nilai organisasi atau kewajiban moral untuk tetap pada perusahaan

9 karena penghargaan sosial dan organisasional, dengan indikatornya adalah loyalitas terhadap organisasi, kesediaan menerima tawaran dari organisasi lain, dan kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis penilaian karyawan terhadap karakteristik pekerjaan di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis komitmen organisasi karyawan di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories Solo. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manafaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan peningkatan komitmen karyawan. 2. Manfaat Manajerial Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah dapat digunakan bagi pimpinan perusahaan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan

10 komitmen karyawan, sehingga karyawan menjadi loyal dan mempunyai kinerja yang tinggi.