BAB I PENDAHULUAN. 1 McGraw-Hill, Microeconomics, PT. Gelora Aksara Persada, 1992, hal. 4 2 Ibid, hal. 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Sirod Hantoro, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005, hlm. 2.

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian Indonesia dapat diukur dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan komunikasi dan manajemen untuk membobilisasi manusia, uang,dan

BAB I PENDAHULUAN. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2013, hlm Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, Akuntansi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2004,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada PT Selaras Kausa Busana, Jurnal Ilmiah, STIE MULIA PRATAMA BEKASI, 2015, hal. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Cap Gajah Di Rangkasbitung, e-jurnal Management, Volume 3 Nomor 3, Tahun 2014, hlm 2.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN LOAN TO ASSET RATIO PADA BANK UMUM DEVISA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia Bandung, Bandung, 2013, hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO STUDI TENTANG KREDIT MACET DI PD. BPR BKK PLUPUH SRAGEN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN BISNIS ISLAMI DALAM KEBERLANGSUNGAN BISNIS WIRAUSAHA MUSLIMAH ETNIS ARAB

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hlm.40.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2002, hlm Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

BAB I PENDAHULUAN. Wulan Ayodya,,Mau Kemana Setelah SMK?, Erlangga, Jakarta, 2013, hlm. 64

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011, Hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diakses tanggal 27 April 2016 pukul 08:43 WIB.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

KATA PENGANTAR. sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran yang dimiliki penulis,

BAB I PENDAHULUAN. harus ekstra bekerja keras demi mempertahankan kelangsungan proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dalam segala bidang usaha. Hal ini terlihat pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dari waktu ke waktu. Hal ini karena, hampir semua sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Supirman, Pengaruh Kelengkapan Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan naiknya daya beli.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2003, hal 188.

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

PENGARUH JENIS-JENIS MODAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA PADA CV. SAHABAT DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tohar (2001:1) Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang adadalam suatu masyarakat. 1 Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Kesejahteraan penduduk Indonesia dapat dikatakan masih tergolong rendah.lapangan kerja yang menjadi wadah bagi penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan pun belum mampu untuk menampung seluruh angkatan kerja yang ada. Beberapa orang mempelajari ilmu ekonomi karena mereka berharap ilmu itu dapat mempermudah untuk memperoleh uang. Yang lainnya khawatir mereka akan menjadi awam jika mereka tidak dapat memahami hukum penawaran dan permintaan. Orang juga berkepentingan untuk mempelajari bagaimana resesi atau kenaikan harga akan mempengaruhi masa depan mereka. 2 Untuk terjun dan sukses memasuki dunia kewirausahaan, hendaknya kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita benar-benar menyanyangi bidang yang kita geluti tersebut. Karier yang kita pilih hendaknya searah dengan panggilan jiwa dan sesuai dengan bakat serta punya prospek yang baik, namun bidang apapun yang kita pilih tidak akan terlepas dari perjuangan dan kompetisi. Janganlah kompetisi dianggap 1 McGraw-Hill, Microeconomics, PT. Gelora Aksara Persada, 1992, hal. 4 2 Ibid, hal. 2 1

2 sebagai momok yang menakutkan, tetapi justru jadikanlah hal ini sebagai cambuk untuk bekerja lebih rajin, giat, dan tekun. 3 Usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara atau daerah, karena dalam kondisi ekonomi yang belum kondusif. Besarnya peran usaha kecil merupakan sektor usaha dominan dalam menyerap tenaga kerja, serta berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kesejahteraan penduduk Indonesia dapat dikatakan masih tergolong rendah.lapangan kerja yang menjadi wadah bagi penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan pun belum mampu untuk menampung seluruh angkatan kerja yang ada. Perkembangan perekonomian Indonesia pada saat ini bisa diukur oleh maraknya pembangunan pusat perdagangan.keberadaan pusat perdagangan merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Perdagangan merupakan proses untuk penyampaian barang dari pihak yang menghasilkan kepada pihak yang menggunakannya. Pelaku utama suatu perdagangan mencakup penjual dan pembeli.dengan adanya penjual dan pembeli, salah satu pusat perdagangan di Indonesia yaitu pasar tradisional. Pasar tradisional selalu menjadi indikator nasional dalam stabilitas pangan seperti beras, gula, dan sembilan kebutuhan pokok lainnya.apabila terjadi kelangkaan salah satu kebutuhan pokok seperti beras, hal ini dapat menyebabkan pemerintah kalang-kabut karena beras merupakan bahan pokok makanan yang paling utama di Indonesia.Pasar tradisional juga mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, untuk itu diperlukan upayaupaya dalam rangka peningkatan daya saing pasar tradisional demi menjaga keberadaan pasar tradisional yang ada di Indonesia. 4 3 Leonardus Saiman, Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus, Jakarta: Salemba Empat, 2014, hal. 2 4 Frans M. Royan, Kiat Sukses Mengelola Supermarket, Toko Tradisional, Minimarket, Efhar dan Dahara Prize, Semarang, 2011, hlm. 325

3 Menurut Schwiedland sebagaimana dikutip oleh Drs. Bambang Riyanto memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang misalnya mesin, barang-barang dagangan. 5 Dalam melakukan usaha berdagang atau jual beli adalah sebagian dari pekerjaan bisnis, kebanyakan masyarakat melakukan usaha berdagang dan selalu mencari keuntungan yang besar. Bagi orang muslim kegiatan berdagang sebenarnya lebih tinggi derajatnya yaitu dalam rangka beribadah kepada allah swt. 6 Islam sangat menjunjung tinggi nilai setiap usaha baik usaha mandiri maupun bekerja pada orang lain agar manusia bisa hidup sejahtera dan salah satunya yaitu keberkahan. Usaha yang diperbolehkan dalam islam salah satunya adalah usaha perdagangan dan menghasilkan pendapatan yang halal dan berkah. 7 Dalam memulai sebuah usaha berdagang, salah satu hal paling penting yang dibutuhkan adalah modal.modal adalah sumber hidup dari suatu usaha, dengan adanya modal yang besar seseorang dapat membawa usaha sampai usahanya menunjukkan lebih banyak pendapatan. 8 Untuk memulai sebuah usaha diperlukan modal yang cukup, terkadang semangat dalam usaha tercipta dengan adanya modal yang mencukupi. Sumbersumber modal dapat diperoleh melaui dua cara yaitu pertama dengan mengeluarkan dana pribadi (modal sendiri). Membuka usaha dengan modal sendiri bisa dilakukan dengan mudah, asal dana yang dimiliki telah mencukupi. Modal sendiri bukanlah modal yang diperoleh dari keuntungan usaha melainkan dana dari keuangan pribadi. Bila modal pribadi kurang mencukupi bisa meminjam dari teman atau kelurga.sumber modal yang kedua yaitu pinjaman.pilihan kedua untuk mendapatkan 5 Drs. Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Gadjah Mada University Press, 1977, hal. 8 6 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 133 7 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2009, hlm. 196 8 Harorld T. Amrin, Manajemen dan Organisasi Produksi, Erlangga, Jakarta, 1996, hlm. 487

4 modal yang cukup besar adalah melalui kredit dari bank, pinjaman perseorangan dan pemerintah.namun tidak semua usaha bisa lolos dan diberi pinjaman.biasanya bank melakukan survey dan informasi lebih dulu mengenai usaha yang sedang dijalankan dan kemampuan dalam memberikan jaminan pembayaran. 9 Modal awal yang digunakan oleh pedagang merupakan modal sendiri atau modal yang bersumber pada tabungan sendiri.modal yang dimiliki oleh pedagang relatif masih rendah karena modal tersebut bersumber dari asset pribadi pedagang.rendahnya modal merupakan salah satu kendala bagi usaha perdagangan. Setelah usaha dimulai, yang diperlukan suatu usaha agar dapat berjalan lancar dan berkembang adalah pengelolaan yang baik. Salah satu faktor penting dalam mengelola suatu usaha adalah menentukan jam kerja. Menurut Berchman Prana Sasmita, Gunawan Sudarmanto dan Tedi Rusman jam kerja adalah banyaknya lama waktu kerja dalam sehari, semakin banyak jam kerja yang dipergunakan berarti akan semakin produktif, dengan adanya jumlah jam kerja yang panjang secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan dapat mengahasilkan pendapatan yang baik. 10 Jam kerja dapat diasumsikan sebagai pengukuran kerja. Pengukuran kerja merupakan suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang. 11 Dalam pelaksanaan mengukur pekerjaan harus memperhatikan beberapa faktor yaitu siapa yang harus mengukur pekerjaan, elemen pekerjaan, Penetapan kecepatan usaha, dan perhitungan tambahan. 12 Jika ingin memperoleh pendapatan yang tinggi maka diperlukan jam kerja yang tinggi pula. 9 Ady Imam Taufik, Cara Mudah Memulai Usaha Kecil, Siklus, Yogyakarta, 2009, hlm. 92-93. 10 Berchman Prana Sasmita dan Gunawan Sudarmanto dan Tedi Rusman, Pengaruh Modal dan Lama Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima, Jurnal Ekonomi, FKIP Unila, 2013, hlm. 3 11 Haizer dan Harry Bander, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 535 12 Harsono, Manajemen Pabrik, Balai Aksara, Jakarta, 1996, hlm. 107

5 Semakin lama jam kerja atau operasional di pasar maka akan semakin tinggi pula kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu, yang umum digunakan biasanya satu bulan.dengan adanya pendapatan, berarti sebuah usaha layak untuk dipertahankan walaupun sebenarnya masih ada beberapa hal selain pendapatan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meneruskan sebuah usaha. Menurut Ujang Sumarwan, pendapatan adalah imbalan yang diterima seseorang dari pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah. Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang.dalam meningkatkan pendapatan seorang pedagang memerlukan modal yang cukup besar untuk menjalankan usahanya. 13 Pedagang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pedagang grosir dan pedagang eceran.beberapaciri berdagang diantaranya adalah sabar, tidak mudah putus asa, pandai merebut peluang, memiliki jiwa kehumasan (berinteraksi dengan orang lain) yang baik, berpandangan jauh ke depan, berpegang kepada janji, dan berusaha meyakinkan pelanggan dalam menjalankan usaha dagangnya. Selain ciri diatas, pengalaman dan memiliki rasa kurang aman (untuk yang di perantauan), menjadi salah satu pendorong yang kuat sehingga bisa sukses di ranah dagang.pengalaman diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam proses berdagang. Menjual barang pun memerlukan kepandaian.selain menguasai teknik berkomunikasi yang baik, diperlukan juga teknik ber negosiasi dengan lihai. Dengan adanya modal yang besar pedagang bisa memperoleh pendapatan yang banyak dalam menjalankan usaha berdagang.begitu juga dengan sebaliknya, kalau modal sedikit pedagang juga memperoleh pendapatan yang sedikit pula. Selain modal faktor lain yang menjalankan 13 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003, hal. 204

6 usaha pedagang yaitu lama jam kerjanya. Setelah usaha dimulai yang diperlukan pedagang agar berjalan dengan lancar yaitu lama jam kerja. Semakin lama jam kerja dalam berdagang maka akan memperoleh pendapatan yang banyak pula. Dari hasil pra survey terhadap pedagang pasar babalan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa modal dan lama jam kerja terhadap pendapatan pedagang memiliki hasil yang berbeda pada setiap pedagang.lama usaha pedagang yangbaru memulai kegiatan usaha berdagang dengan kurun waktu 12 bulandengan modalusaha yang besar dan jam kerja yang cukup lama, memiliki pendapatan yang rendah per harinya. Berbeda dengan pedagang yang memulai usahanya lebih dari 12 bulandengan modal yang cukup besar dan jam kerja yang cukup lama,pendapatan yang didapat per harinya lebih tinggi.perbedaan hasil pada setiap modal, dan lama jam kerja menjadi indikator penting yang berpengaruh pada besar dankecilnya pendapatan atau keuntungan yang didapat oleh pedagang. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul PENGARUH MODAL DAN LAMA JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DIPASAR BABALAN DESA KALIREJO. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang di pasar babalan desa kalirejo? 2. Bagaimana pengaruh lama jam kerja terhadap pendapatan pedagangdi pasar babalan desa kalirejo? 3. Bagaimana pengaruh modal dan lama jam kerjaterhadap pendapatan pedagangdi pasar babalan desa kalirejo?

7 C. TUJUAN PENELITIAN Dengan memperhatikan perumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap pendapatan pedagangdi pasar babalan desa kalirejo. 2. Untuk mengetahui pengaruh lama jam kerja terhadap pendapatan pedagangdi pasar babalan desa kalirejo. 3. Untuk mengetahui pengaruh modal dan lama jam kerjaterhadap pendapatan pedagangdi pasar babalan desa kalirejo. D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis Untuk menambah pengalaman serta pengetahuan khusus tentang cara penulisan skripsi yang baik dan sekaligus untuk melatih penulis agar dapat menetapkan suatu permasalahan serta mencari alternatif pemecahannya. 2. Manfaat praktis Sebagai salah satu persyaratan dalam proses penyelesaian studi pada program studi Ekonomi Syariah. E. BATASAN PENELITIAN Meskipun permasalahan mengenai pendapatan pedagang sayuran ini cukup banyak dan beragam, oleh karena keterbatasan waktu dan dana yang dibutuhkan tidak sedikit, maka penulis hanya membatasi masalah pada pengaruh modal dan lama jam kerja terhadap pendapatan pedagang di Pasar Babalan. F. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing

8 bagian atau yang saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun : 1. Bagian Awal Bagian muka ini, terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, halaman abstraks, halaman daftar isi dan daftar label. 2. Bagian Isi, meliputi : Pada bagian ini memuat garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab I dengan bab lain yang saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan yang utuh, kelima bab itu adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan dari penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang pengertian sikap, motivasi, pajak, penelitian terdahulu, kerangka berfikir, serta hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, tata variabel penelitian, definisi operasional, tehnik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji asumsi klasik dan analisis data.