III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan berupa modul tutorial

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

III. METODE PENELITIAN. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang mengacu pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Model penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. (LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

I. PENDAHULUAN. Pendekatan scientific atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah. IPA. Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan scientific sebagai

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI MATERI USAHA DAN ENERGI

METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika Berbasis KPS.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA MATERI POKOK KINEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN KIT PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA SMP SATU ATAP 1 KEDONDONG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development), yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF MATERI PEMBIASAN CAHAYA DENGAN STRATEGI INKUIRI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, paket pembelajaran, video interaktif, sistem tata surya.

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi sekolah, Jumlah seluruh kelas VII di SMP Negeri 20

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL MATERI GAYA DAN PENERAPANNYA

Transkripsi:

26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan produk yang menjadi pedoman dalam penelitian ini diadaptasi dari pengembangan media pendidikan menurut Sadiman, dkk. (2011: 99-187). Model ini dipilih karena langkah-langkah pengembangannya lengkap dan sesuai dengan garis besar penelitian pengembangan media pendidikan, yaitu penelitian yang menghasilkan atau mengembangkan produk tertentu dan disertai validasi ahli, revisi, serta uji coba produk di lapangan untuk menguji kemenarikan, kemanfaatan, kemudahan, dan keefektifan produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi Suhu dan Kalor (Fisika kelas X). LKS yang dikembangkan berisi peta konsep, tujuan/kompetensi, uraian materi, tes formatif yang dipaparkan dalam banyak representasi, tugas, dan rangkuman. B. Subjek Peneitian Penelitian pengembangan ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 14 Bandar Lampung, siswa kelas X. Peneliti memilih kelas X karena LKS yang akan diujikan berdasarkan materi kelas X yaitu Suhu dan Kalor dengan menggunakan

27 pendekatan inkuiri terbimbing. Subjek dalam penelitian ini adalah para ahli yang menguji kevalidan LKS dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing yang terdiri atas ahli desain, ahli materi, ahli kesesuaian pendekatan inkuiri terbimbing, kemanfaatan, dan kemudahan, serta keefektifan LKS materi Suhu dan Kalor ini. C. Prosedur Pengembangan Pengembangan dilaksanakan berpedoman pada desain penelitian pengembangan media instruksional menurut Sadiman, dkk. (2011: 99-187) yang telah dimodifikasi. Prosedur penelitian meliputi 11 tahapan. Tahapan menyusun rancangan media yang diadaptasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1: Analisis Kebutuhan Naskah Akhir Revisi Tujuan Pembelajaran Evaluasi Uji Coba Pokok Materi Produksi Prototipe Produk Final Alat Ukur Keberhasilan Naskah Awal Gambar 3.1 Bagan Arus (Stream Chart): Proses Pengembangan Media Instruksional. Sumber: Sadiman, dkk. (2011: 101)

28 1. Analisis Kebutuhan Siswa Analisis kebutuhan merupakan proses sistematis yang mengkaji tujuan yang ingin dicapai, dengan mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi nyata dan yang diharapkan, serta memilih/menetapkan prioritas tindakan. Penetapan tujuan yang ingin dicapai dapat didasarkan pada standar normatif yang ditetapkan di sekolah atau lembaga masing-masing, atau bisa didasarkan pada kebutuhan pengguna (user), bahkan bisa pula didasarkan pada kebutuhan masa datang (future need). Analisis kebutuhan ini dilakukan menggunakan angket siswa untuk SMA kelas X dan guru fisika SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Hasil angket ini kemudian dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan latar belakang dan gambaran kebutuhan sekolah. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Merumuskan tujuan adalah tahap yang sangat penting dalam merencanakan media pembelajaran, karena tujuan merupakan arah dan target kompetensi akhir yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran. Tujuan berfungsi sebagai acuan atau panduan bagi peserta didik dalam melakukan upaya untuk mencapainya. Perumusan tujuan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang akan digunakan.

29 Perumusan tujuan pembelajaran dirumuskan menggunakan langkah-langkah berikut ini: a. Menganalisis kompetensi dasar yang digunakan; b. Menentukan indikator berdasarkan ranah kognitif kompetensi dasar yang digunakan; c. Membuat tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai memiliki empat unsur pokok yang diakronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan masing-masing komponen tersebut diantaranya: A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran. B = Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran langsung. C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran dapat mendemontrasikan kemampuan atau keterampilannya. D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai. 3. Merumuskan Butir Materi Materi untuk media pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Perumusan butir materi didasarkan pada rumusan tujuan. Butir materi dirumuskan serinci mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.

30 4. Merumuskan Alat Ukur Keberhasilan Instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur pencapaian pembelajaran, apakah sudah tercapai atau tidak. Alat pengukur keberhasilan ini dikembangkan berdasarkan pada kompetensi yang telah dirumuskan dan disesuaikan dengan materi yang sudah disiapkan. 5. Menyusun Naskah Awal Secara umum naskah media pembelajaran dibedakan dalam dua bentuk, yaitu naskah media audio dan audio-visual, dan media berbasis cetakan. Pada media berbasis cetakan, menulis naskah sesungguhnya merupakan kegiatan menyusun media/prototipe media itu sendiri. Prototipe ini dalam bentuk LKS berbasis inkuiri terbimbing. 6. Produksi Prototipe Kegiatan produksi ini meliputi pembuatan sajian teks materi dan juga soal-soal latihan. Proses produksi diawali dengan pembuatan teks materi serta soal-soal dan sebuah percobaan praktikum yang digabungkan menjadi satu berupa LKS. 7. Evaluasi Ada dua kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: a. Melakukan Validasi Ahli Setiap naskah dan prototipe media pembelajaran yang sudah selesai disusun akan divalidasi oleh tim ahli yang terdiri dari ahli desain dan ahli materi. Uji ahli materi

31 dilakukan oleh seorang dosen untuk mengevaluasi materi pembelajaran suhu dan kalor, yang meliputi kesesuaian materi, kebenaran materi, kelengkapan materi, dan pemilihan aplikasi atau contohnya. Selanjutnya, uji ahli desain dilakukan oleh seorang dosen untuk mengevaluasi desain yang telah dibuat pada LKS tersebut. b. Uji Satu Lawan Satu Uji satu lawan satu bertujuan untuk mengetahui kemenarikan, kemudahan dalam pemakaian produk, serta kemanfaatan pada produk. 8. Revisi Setelah melakukan evaluasi berupa uji ahli desain, uji ahli materi, dan uji satu lawan satu, maka dilakukan perbaikan atau revisi pada naskah awal. 9. Naskah Akhir Berdasarkan hasil dua tahapan evaluasi, maka naskah awal pun direvisi dan menghasilkan naskah akhir yang siap diprodukasi kembali, kemudian dilakukan uji produk. 10. Uji Coba Produk Pada tahap uji coba produk yang dilakukan adalah uji lapangan. Uji lapangan merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Uji lapangan dilakukan kepada dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian, latar belakang, jenis kelamin, kemajuan belajar, dan sebagainya). Tujuan dari uji

32 lapangan ini, untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan, serta keefektifan dari LKS terhadap siswa. Prosedur pelaksanaannya, yaitu: a. Menjelaskan kepada siswa bahwa LKS ini berada pada tahap uji coba dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya. b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan LKS dikembangkan. Isi pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ada pada LKS tersebut. c. Membagikan dan meminta siswa mengisi angket dan soal tes formatif. Angket dan soal tes formatif yang dibagikan digunakan untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan, serta keefektifan LKS tersebut. d. Menganalisis hasil uji lapangan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan LKS. Hasil uji coba lapangan tersebut akan dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan media pembelajaran yang dibuat. 11. Produk Akhir Setelah tahap demi tahap dilalui, maka diperoleh produk akhir dari pengembangan berupa media pembelajaran yang menarik, mudah digunakan, dan efektif. Produk akhir yang dihasilkan berupa LKS. D. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian pengembangan ini, menggunakan tiga metode pengumpulan data. Ketiga metode tersebut, yaitu:

33 1. Metode Observasi Observasi berfungsi sebagai alat pengumpul data yang dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan informasi variabel-variabel yang akan diselidiki. Pada penelitian ini, observasi dilakukan untuk menginventaris sumber belajar dan sumber daya sekolah, seperti ketersedian media dan sumber belajar, laboratorium, dan perpustakaan sekolah. 2. Metode Angket Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh menggunakan instrumen angket yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa dalam menggunakan media pembelajaran pada materi fisika. Angket diberikan kepada siswa SMA N 14 Bandar Lampung untuk mengetahui kebutuhan akan media pembelajaran fisika. Selain itu, pada penelitian pengembangan ini juga digunakan angket untuk guru. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk, berdasarkan kesesuaian media dan isi materi pada produk yang telah dikembangkan. Instrumen angket respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan. 3. Metode Tes Khusus Metode tes khusus untuk mengetahui tingkat keefektifan suatu produk sebagai media pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan adalah One Shot Case Study, pada desain ini subjek diberikan perlakuan tertentu, kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel tanpa adanya kelompok pembanding dan tes awal.

34 Perlakuan tersebut dilakukan pada tahap uji lapangan. Gambar desain yang digunakan dalam Borg, dkk. (2005: 385) dapat dilihat pada gambar 3.2: X O Gambar 3.2 Desain Penelitian One- Shot Case Study. Sumber: Borg, dkk. (2005: 385) Keterangan: X = Treatment, penggunaan LKS O = Hasil belajar siswa Pada tahap ini siswa menggunakan LKS sebagai media pembelajaran, kemudian siswa diberi soal post-test. Analisis hasil post-test digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan KKM yang digunakan di sekolah tersebut. E. Teknik Analisis Data Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat kebutuhan program pengembangan. Data hasil identifikasi kebutuhan ini kemudian dilengkapi dengan data hasil identifikasi sumber daya yang digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang mungkin dikembangkan dan kesesuaian desain dan materi pembelajaran pada produk diperoleh dari ahli materi, ahli desain atau praktisi melalui uji validasi ahli. Data kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Data kemenarikan, kemudahan penggunaan, dan kemanfaatan produk diperoleh melalui evaluasi lapangan kepada pengguna secara langsung.

35 Sedangkan data hasil belajar yang diperoleh melalui tes setelah penggunaan produk untuk menentukan tingkat efektivitas produk sebagai media pembelajaran. Analisis data berdasarkan instrumen uji ahli lapangan dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen penilaian uji ahli, baik uji spesifikasi maupun uji kualitas produk oleh ahli desain dan ahli isi/materi, memiliki pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, yaitu: Ya dan Tidak. Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban Tidak, atau para ahli memberikan masukan khusus terhadap media/prototipe yang sudah dibuat. Data kemudahan, kemenarikan, kemanfaatan, dan efektivitas media sebagai sumber belajar diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna. Angket respon terhadap penggunaan produk memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: sangat menarik, menarik, kurang menarik, dan tidak menarik atau sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik. Masingmasing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor, kemudian hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 3. 3: Tabel 3. 3 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Uji Kemenarikan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor Sangat Menarik Sangat Mudah Sangat Bermanfaat 4 Menarik Mudah Bermanfaat 3

36 Pilihan Jawaban Uji Kemenarikan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor Cukup Menarik Cukup Mudah Cukup Bermanfaat 2 Tidak Menarik Tidak Mudah Tidak Bermanfaat 1 Sumber: Suyanto dan Sartinem (2009: 227) Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus: Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subjek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.4: Tabel 3.4 Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas. Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26-4,00 Sangat baik 3 2,51-3,25 Baik 2 1,76-2,50 Kurang Baik 1 1,01-1,75 Tidak Baik Sumber: Suyanto dan Sartinem (2009: 227) Sedangkan untuk data hasil tes, digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fisika di sekolah sebagai pembanding. Apabila 75% nilai siswa yang diberlakukan uji coba telah mencapai KKM, dapat disimpulkan produk pengembangan layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.