199{ ABSTRAK SKRIPSI. tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA. fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll

dokumen-dokumen yang mirip
OtEH ABSTRAK SKRTPSI. DESSY EVALINA NRP N RM t. 36&n IIUI(UM BAOI PEI{ERIMA GIR(I BITYIT DIBATAI.I(AI{ {IIEII PEI{ARII(

OIEH PEMAKAIAN RUMAH SUSUN YANG DIKUASAI OLBH ABSTRAK SKRIPSI PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

ABSTRAK SKRIPSI. dalam. Masalah perbankan di Indonesia diatur. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

AESTRAKSI. Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang. Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

IGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA

PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK

anak sebagaimana yang dikehendaki

ABSTRAKSI. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan. dana dalam pembinaan perekonomiannya. Perekonomian

Ftfiutlts RU[un uiltvenstlrs sunmara SUNTBTYA t991. ttllt ilt TAII8GU]IG EUGTT TTAS IGCETIIOA]I YIXG IERIII}I III ABSTRAK SKRIPSI RESPATI ISHARSUNTORO

r994 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

BALII( IIAMA HAK SETTA IAIIAH KtlTAMAlIYA SURABAYA TERHADAP STAIUS IGPEMITIIMil ATAS BA]IGUIIAII

ABSTR,AK SKR,IPSI. l{rp 2g,0a25 ttim a 'l. gurabaya tt9t HUKUT UN VEN'ITAS. PEIIGGUATil ffirek YAIIG SATA DIIIIIIAU DTil IUI(UT

IIAI iieiidiaiii RUMAII PEIIII{GGAIAII YAIIG DIBAIIGUII ITTPA PERSETUIUAII AHII WARIS YAIIO IAIT.: DtTtiltAU l AR SE0t HUt(Ut PERDATA

Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

t993 otell RAHPANTJA.BUDI IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll(

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

SURABAYA t993 FAKI.'I.TAS HUKI'M UNIVERSITAS ET. RAEAYA. PERilillluil8til ilut(ut BA0t lltyest0t ASSTRAK SKRIPSI HENDRAWAN

ABSTRAKSI SKRIPSI. Banyak merek dalam dunia perdagangan di Indonesia. pada saat ini yang dimulai dari kegiatan sehari-hari dan

TINJAUAN HUKUM DALAM PRAKTIK AKUISISI TERHADAP PERUSAHAAN YANG GO - PUBLIC

t99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI

ABSTN,AK SKB,IPSI. PEil.rtDuleil ilutu TEnHrorp peirarilr ilere[ vare DIPEI IEII ATAS DISAR ITASIIT. TAT gaid IrIRP zg702oa NrRM tt.t.oo{.t2011.

IAIIOCUIIG GUGAI PEIIGGUIIAAII IIEREK UilIUTI DIKEIIAT IIASYARAI$ DITIN AU DARI UltDAilC UilDAltG lt0ill0r 19 lallull 1992

ASPEK IIUIruM CEII ATAS BAWA YAIIG TAIIGGAL PEIIERBITAIIIIYA TUIIOUR DAiI DITIILAK I LEII BAIIK DE]IGAII ATASAII REIGIII]IOilTA IELAH DITUTUP

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDITUR DAN DEBITUR. Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

t993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

FAKUlTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

kemungkinan pihak debitor tidak dapat melunasi utang-utangnya sehingga ada

rg94 OtEH ATAS DASAR KEPENTINGAN NASIONAL RIENA WAHYUNINGRUM ]{RP t{lrm OO4. t206r. 0609:l

TANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

ttfiurm fittu uilie$lrts sunrurr 's0nrtlrt sebrglr cutrlm Dil.tx [EPllt Ilt t9t2 IUGTS OTil HET'EilIIIG BATAI HARIA PEIIIIICGATI]I ^ESTN.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

KEDUDUKAN NASABAH KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM PAILITNYA KOPERASI SIMPAN PINJAM.

FAKUI.IAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA lg92 ABSTRAK SKRIPSI. otell. YAPTO WITLY SItrATRA Nn,P 2870t15 ttffrm A7.7. O{0[,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi. Pengertian kredit menurutundang-undang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komponen pelaku untuk mencapai tujuan pembangunan itu. Dengan

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hukumnya. Oleh karena itu, sewajarnya kita berbenah diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap debitur yang berada dalam keadaan berhenti membayar dapat dijatuhi

disatu pihak dan Penerima utang (Debitur) di lain pihak. Setelah perjanjian tersebut

BAB VIII KEPAILITAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

TUI{TUTAII DEALER SEPEDA Mt T(lR AKIBAT WA]IPRESIASI PEIIBELI DALAiI PERIAIIIIA]I SEWA BEII iiusimaii DI I$BUPAIEII PRIIB(ITIIIGGII

ABSTRAK STRIPSI. TANGGUNGUGAT PENGUSAHA BIOSKOP TERHADAP KERUGIAN YA}IG ilderita PENONTON AKIBAT TERJADINYA XECEIIKAAN DALAiI GEDU}IG BIOSKOP.

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh instansi-instansi yang menurut Undang-Undang mempunyai

PENANGGUHAN EKSEKUSI OBJEK HAK JAMINAN KREDIT DI BANK DARI PERUSAHAAN YANG PAILIT 1 Oleh : Timothy Jano Sajow 2

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

I. PENDAHULUAN. membutuhkan modal karena keberadaan modal sangat penting sebagai suatu sarana


DfTffiJAU lttnf iluuil tttentastoltar

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN JENASAH MELALUI PERSEROAN TERBATAS GARUDA INDONESIA AIRWAYS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Istiana Heriani*

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu yang menjalankan usaha, senantiasa mencari jalan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan perekonomian dan perdagangan yang pesat di dunia serta

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi termasuk sektor keuangan dan perbankan harus segera

BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN

PELAKSANAAN TUGAS KURATOR DALAM MENGURUS HARTA PAILIT BERDASARKAN PASAL 72 UNDANG UNDANG NO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk. Inovasi yang berkembang akhir-akhir ini adalah. dikenal dengan istilah rumah susun.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain sektor hukum, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Sektor yang

t993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp

BAB I PENDAHULUAN. monopoli terhadap suatu jaringan usaha. Disisi lain perusahaan grup itu

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pasal 294 UU Kepailitan dan PKPU. Adapun PKPU ini berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

REVIEW OF THE LAW AGAINST DEBT ABSORPTION BANKING CREDIT AGREEMENT YUYUK HERLINA / D

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. kepada kreditor (si berpiutang)). Berdasarkan Hukum Positif Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

Transkripsi:

fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll PTR IAII IIAII PE]IA]IGGUTGI]I ABSTRAK SKRIPSI OLEH ANDRIANTO NRP 2860137 NIRM 86. 7.004. 720n.&378 tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA 199{

su rabaya, Mahasi swa yang Apr i I 1 994 DRIANTO Jr-),ur [engetahui DaniEl Djoko Tarl iman, S.H.,l'1.S. Saul ina Si

Latar Belakans Pemi I ihan Judul Penanggungan menurut ketentuan Pasal 1820 Kltab Undang-undang Hukum Perdata (selanjutnya disingkat KUH Perdata) yaitu suatu persetujuan dengan mana seorang pihak ketiga guna kepentingan sl berpiutang mengi katkan dirinya untuk memenuhi perikatannya si berhutang nanaka- 1a orang ini sendiri tidak memenuhinya. Dengan demikian dal am perjanjian penanggungan tsrdapat tlga pihak yaitu pihak debitur dan kredltur serta pihak ketiga selaku penanggung. Penanggung mengl katkan diri untuk kepent ingan kreditur mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan pihak tertanggung, manakala tertanggung tidak memenuhinya. Ini berarti bahwa tanggung jawab penanggung dalam perjanjian penanggungan bersi fat alternatif, maksudnya bahwa penanggung baru dibebani tanggung jawab penggant i an kerugian apabila harta kekayaan plhak berhutang yang ditanggungnya t lah digunakan untuk melunasi hut ang-hut angnya, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1831 KUH Perdata. Dibahasnya mengenai perjanjian penanggungan lni ada kaitannya dengan digugatnya penanggung Perseroan Terbatas Bentoel (selanjutnya disingkat PT Bent06l ) Malang oleh tiga bank selaku kreditur agar penanggung ditstapkan dalarn keadaan pai lit. Permohonan penetapan agar

penanggung dinyatakan pailit, padahal PT Bentoel selaku pihak berpiutang maslh da'lam keadaan mampu untuk msmbayar hut ang-hut angnya, sehingga permohonan paillt bagi penanggung adalah menyimpang dari perjanjian penanggungan. Di katakan menyimpang, karena pihak penanggung bertanggungjawab memberikan penggant ian kepada kreditur apabila harta kekayaan debitur telah habis digunakan me- I unasi hut ang-hut angnya. Berdasarkan latar belakang uraian di atas yang mendorong saya untuk menyusun skrlpsi dsngan memberikan Judu.I: ''TINJAUAN TENTANG KEPAILITAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PERJANJIAN PENANGGUNGAN". Sedangkan permasalahan yang disajikan adalah: Dalam keadaan bagaimana p nanggung dapat dinyatakan pailit apabila dihubungkan dengan perjanjian penanggungan dalam KUH Perdata? Tuiuan Penel itian Dalam penyusunan skripsi inl tujuan dl lakukannya penelitian adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perjanjian penanggungan khususnya yang berkaitan dengan tanggung jawab penanggung untuk memenuhi piutang kreditur manakala pihak debitur tidak mampu untuk mgmbayar hut ang-hut angnya. Karena sebagaimana kasus yang dlbahas, pihak debitur masih mampu memenuhi hut ang-hut angnya, te-

tapi kenyataannya pihak penanggung dinyatakan pailit melalui penetapan hakim sebagalmana yang diajukan oleh para kreditur yang memberikan pinjaman kepada debitur yaitu PT B ntoel Ma'lang. Jadral p nelitian - Persi apan - Pengumpulan dat a - Pengolahan dan analisis data : 6 mi nggu. : 6 mi nggu. : 6 mi nggu. lletode Penel lt ian Pendekatan masalah dalam skripsi ini menggunakan mstode yuridis normatif, maksudnya pembahasannya didasarkan atas peraturan pe rundang-undangan dalam hal ini KUH Perdata yang akan dit rapkan terhadap permasalahan yang dlbahas. Sumber data bsrupa data sekunder yang diperol h dari bahan pustaka yang terdlri dari bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang b rsifat mengikat dalam hal ini KUH Perdata, dan bahan hukum sekunder yang bersifat menjelaskan bahan hukum prlmer antara lain pendapat sarjana, literatur maupun bahan perkul iahan, Pengolahan data di lakukan dengan cara nembaca, mempelajari, meng i dent i f i kas i dan kemudian mengklasifikasi kannya, sehingga diperoleh data yang ada kaitan

Iangsung dengan materi yang dibahas. Kemudian diolah menggunakan metode deduksi, maksudnya pengolahannya didasarkan atas hal-hal yang bersifat umum yaltu peraturan pe rundang-undangan dan literatur disimpulkan menjadi khusus sehingga ditemukan jawaban atas masalah. Selanjutnya dianalisis secara kualitatif, yaitu menganal isa data dldasarkan pemikian yang logls, runtut dan runtun dengan menelaah sistematika peraturan perundang-undangan sehingga diperoleh uraian yang bersifat deskriptif ana- 'listis. Pokok Hasi I Penelitian Seseorang dinyatakan pai l lt apabi 1a dalam keadaan tidak mampu untuk membayar hut ang-hut angnya dan telah memperoleh penetapan hakim sebagaimana Pasal 1 Undangundang Kepailitan. Sehingga apabi la seseorang mengajukan permohonan pailit kepada Pengadl lan Negeri untuk memberikan penetapan bahwa debitur dinyatakan dalam keadaan tidak mampu membayar hut ang-hut angnya adalah telah benar. Dalam perjanjian penanggungan, masih memungkinkan penanggung digugat pailit terlebih dahulu meskipun pihak debitur yang ditanggung masih dalam keadaan mampu untuk membayar hut ang-hut angnya, apabi la pihak penanggung te-

lah melepaskan haknya untuk m nuntut supaya harta kekayaan pihak debitur lebih dahulu disita dan dijual untuk membayar hut ang-hut angnya, sebagaimana ketentuan Pasal 1832 ayat (1) KUH Perdata. Kesimoul an Dalam perjanjian penanggungan, meskipun penanggung tidak menggunakan hak i st imewanya, baru dapat dinyatakan pai l it atau dalam keadaan terhenti membayar hut ang-hut angnya apabi la debitur terlebih dahulu dinyatakan pailit atau dalam keadaan tidak mampu membayar hut angnya. Kewaj iban penanggung untuk memenuhl prestasi dari debitur apabi 1a debitur tidak mampu membayar hutang-hutangnya, adalah sesuai dengan prinsip perjanjian penanggungan yaitu monanggung debitur apabila tidak mampu membayar hut ang-hut angnya. Perjanjian penanggungan banyak menimbulkan risiko bagi pihak kreditur apabila debitur masih mampu membayar hut ang-hut angnya, namun keadaan penanggung dalam keadaan membahayakan pihak kreditur menglngat banyak barang-barang atau harta kekayaan penanggung telah dlalihkan kepada pihak lain atau ada tanda-tanda dalam keadaan pai- 'lit.

Penanggung dapat dinyatakan pai l it apabi la melepaskan haknya sebagaimana Pasal 1832 KUH Pordata dan dlnyatakan dalam keadaan tidak mampu untuk membayar hut ang-hut angnya. Seyogyanya dalam perjanjlan penanggungan ini yang diikat tidak hanya seorang saja, melainkan juga harta kekayaannya, sehingga penanggung tidak sekehendak hatinya memindahkan hart a kekayaannya.