BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. a) Alamat : Jl Pulo Wonokromo No. 253-B. Telp. (031) (1) Batas Wilayah Sebelah Utara : Kali Surabaya

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI EXPRESSIVE WRITING TREATMENT UNTUK MENGATASI EKSPRESI EMOSI NEGATIF PADA REMAJA DI DESA SEGORO TAMBAK SEDATI SIDOARJO

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

2. Faktor pendidikan dan sekolah

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB III PENYAJIAN DATA. prakteknya. Membangun hubungan ini juga sangat penting bagi klien untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda, tingkat kecemasan yang

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JAKARTA BARAT

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB V PENUTUP. kepada pihak-pihak terkait dengan penemuan makna hidup pasien gagal ginjal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB IV ANALISIS DATA. bimbingan dan konseling Islam yang terjadi di lapangan dengan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

KUISIONER SELF-EFFICACY

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dengan semangat yang menggebu. Awalnya mereka menyebut

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA Setelah menyajikan data hasil lapangan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi maka peneliti melakukan analisis data. Analisis data ini dilakukan untuk memperoleh suatu hasil penemuan dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang di teliti. Adapun analisis data yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut: A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup Pasien Gagal Ginjal Di Karang Rejo Sawah Gang 10 No 19 Surabaya Berdasarkan masalah yang terjadi pada klien yang mengalami kehilangan motivasi hidupnya akibat penyakit gagal ginjal yang di alami. Maka konselor memilih konseling tawakal sebagai pendekatan untuk meningkatkan proses konseling. Konseling tawakal diartikan sebagai proses pemberian bantuan secara langsung melalui proses wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung tatap muka antara konselor dengan klien yang terjadi dalam suasana profesional, yang bertujuan agar klien mampu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, bergantung dalam semua keadaan kepada-nya, yakin bahwa segala kekuatan dan kekuasaan hanyalah milik-nya setelah melakukan ikhtiar dengan maksimal dengan tidak berpangku tangan. Dalam proses bimbingan dan konseling Konselor menggunakan pendekatan konseling tawakal dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Identifikasi masalah Identifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui gejala-gejala yang nampak. 100

101 Pada tahap identifikasi ini konselor ini mengumpulkan data dari berbagai macam sumber diantaranya kakak perempuan dan adik laiki-laki klien, dan tetangga klien. Bahwa klien ini sering mengeluh, menyalahkan diri sendiri dan merasa Allah tidak menyayanginya. b. Diagnosa Diagnosa merupakan langkah pengambilan atau penetapan kesimpulan atau dasar identifikasi. Kesimpulan disini maksudnya kesimpulan mengenai penyebab munculnya masalah yang diderita klien. Diagnosis dapat dikatakan sebagai usaha untuk mengerti masalah klien secara mendalam. Dalam hal ini Konselor menetapkan masalah yang dialami klien saat ini. Dari hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa klien memiliki problem: a) Malas berangkat untuk melakukan cuci darah b) Sering mengeluh karena sakit yang dirasakan c) Mengeluh karena jarang bisa berkumpul dengan kerabat, teman dan tetangga d) Mengeluh karena tidak bisa bekerja lagi e) Mengeluh karena rasa capek bolak balik rumah sakit untuk berobat f) Mengeluh karena warna kulit semakin gosong dan menghitam g) Mengeluh karena wajahnya selalu nampak pucak h) jengkel dengan diri sendiri 101

102 i) jengkel karena pengobatan yang tidak membuahkan hasil j) Suudhon kepada Allah. c. Prognosis Prognosis yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan yang akan dilakukan untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya. Pada langkah ini konselor menggunakan pendekatan konseling tawakal. Adapun kegiatannya yakni menggunakan jenis konseling tawakal untuk mengubah fikiran dan tingkahlaku klien dengan membentuk fondasi tawakal melalui empat langkah, kemudian klien diperlihatkan sebuah video motivasi. d. Treatment Pada tahap treatmen ini konselor memberikan konseling tawakal kepada klien yang artinya proses pemberian bantuan antara konselor dengan klien yang terjadi bertujuan untuk menyadarklan klien bahwa segala sesuatu itu terjadi karena Allah. Bergantung dalam semua keadaan kepada-nya, yakin bahwa segala kekuatan dan kekuasaan hanyalah milik- Nya setelah melakukan ikhtiar dengan maksimal dengan tidak berpangku tangan. Setelah diagnosis sudah diketahui maka konselor disini memberikan konseling tawakal untuk mengubah fikiran dan tingkahlaku klien dengan mengunkan langkah-langkah membentuk fondasi tawakal untuk membuat klien agar mampu menanamkan diri menjadi seseorang yang bertawakal dengan membantu klien agar dirinya mampu mengetahui Allah Swt. konselor membimbing klien agar lebih mendekatkan diri dengan Allah dengan cara beristiqomah shalat malam untuk berdoa apa 102

103 yang di inginkan, sesering kali membanca As Maul Khusna dengan mendalami maknannya: contohnya بسم هللا الر حمن الر حيم, بسم هللا يا هللا بسم هللا يا رحمن بسم هللا يا رحيم, يا هللا يا رحمن يا هللا يا رحيم, يارحمن يا رحيم Setelah itu konselor membantu klien agar dirinya mampu menyadarkan hati kepada Allah dan Merasakan nyaman bergantung kepada- Nya. Konselor disini memberikan kata-kata kepada klien Betapa nyamannya hati setelah kita meyakini bahwa semua yang ada pada diri kita ini terjadi karena Allah, maka dari itu sungguh sangat jelas tidak ada tempat bergantung yang baik kecuali hanya pada Allah. Saat kesusahan ada dalam hidup berkatalah pada diri sendiri: bahwa semua kesusahan dalam hidup saya ini atas izin mu, maka ku kembalikan semua ini kepadamu. Selanjutnya konselor juga membantu klien agar dirinya dapat berfikir positif dengan berbaik sangka kepada allah sehingga nantinya dia mampu menyerahkan semua hal dalam kehidupan kepada Allah Setelah konselor mampun membuat klien agar bisa menyadarkan hati untuk selalu bergantung hanya kepada Allah dan merasakan nyaman jika bergantung kepada Allah, maka konselor memberikan kata-kata yang harus diberikan ke klien yang membantu agar dirinya dapat berbaik sangka kepada Allah. Saya harus yakin Allah memberikan cobaan dalam hidup ini karena Allah sedang merencanakan hal yang nantinya membuat saya semakin jauh lebih bahagia seperti lebih meningikan derajat saya di mata Allah sebagai manusia dan mengantikan penyakit saya ini dengan kebahagiaan yang jauh lebih membuat saya bahagia.. 103

104 Kemudian hal paling akhir adalah memasrahka diri kepada Allah (Menyerahkan Hati Kepada Allah) Konselor merangkai kalimat di bawah ini yang akan diaplikasikan kepada klien. Hilangkanlah hatimu dari keraguan, serahkan hatimu kepada Allah, katakan ini pada diri mu sendiri: saya sudah menjalankan perintah dan meninggalkan larangan dalam hidup hanya karena Allah maka apapun yang terjadi saya terima dengan sepenuh hati, saya bisa dan saya pasti bisa. Setelah mengubah fikiran dan tingkah laku klien untuk dapat memasrahkan semua hal yang ada dalam hidupnya, konselor memperkuatkan lagi dengan memperlihatkan vidio motivasi klien dan klien menjelaskan maksut dari vidio itu dengan berkata lihatlah masih banyak seseorang yang mengalami penyakit gagal ginjal yang sama seperti ibu, padahal dia harus tetap bekerja karena sebagai kepala keluarga, karena dia bisa menerima kenyataan. Kemudian, klien diperlihatkan kepada sebuah video yang menceritakan tentang seseorang yang sama-sama memiliki penyakit gagal ginjal di sertai denagn konselor menjelaskan makna dari cerita dalam video. Ekspresi yang ditunjukkan klien pada saat menonton video adalah sedih, terlihat iba, matanya berkaca-kaca, dan terharu. Sedangkan tanggapan klien setelah menonton video tersebut adalah klien mempunyai keinginan untuk merubah hidupnya lebih 104

105 bersemangat lagi dalam menjalankan kehidupanya dan bisa menerima kenyataan yang ada dalam hidupnya. e. Evaluasi dan Follow Up Evaluasi bisa disebut juga sebagai evaluasi dan tindakan lanjutan. Setelah konselor dan klien melakukan beberapa kali pertemuan, dan mengumpulkan data dari berbagai informan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan tindakan lanjutan. Evaluasi dapat dilakukan selama proses pembimbing bantuan berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan. Dalam proses konseling ini evaluasi atau follow up hal ini dilakukan untuk melihat perubahan-perubahan dalam diri klien, yakni berupa perubahan sikap yang telah bersama-sama dirumuskan dengan tidak adanya paksaan oleh pihak yang terkait. Pada proses ini ada beberapa perubahan yang ditujukan oleh klien selama proses konseling terjadi. B. Analisis Hasil dari Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Pasien Gagal Ginjal Di Karang Rejo Sawah Gang 10 No 19 Surabaya. Setelah beberapa kali mengikuti proses konseling tawakal dari konselor, yang meliputi langkah Mengetahui Allah Swt, Menyadarkan hati kepada Allah dan Merasakan nyaman bergantung kepada- Nya, Berbaik Sangka Kepada Allah, Pasrah (Menyerahkan Hati Kepada Allah). Kemudian, klien 105

106 diperlihatkan kepada sebuah video yang menceritakan tentang seseorang yang sama-sama memiliki penyakit gagal ginjal di sertai denagn konselor menjelaskan makna dari cerita dalam video. Selama mengikuti proses konseling tawakal, klien terlihat antusias dan mengikuti dengan seksama kegiatan atau treatmen dari konselor, karena selain sudah terjalin trust dan sikap keterbukaan yang dibangun pada awal proses konseling, hal ini juga karena adanya kemauan dalam diri klien yang ingin meningkatkan semangat hidupnya. Selama kurang lebih 3 bulan klien mengikuti proses konseling tawakal. Perubahan yang nampak setelah mengikuti proses konseling ini adalah klien mulai menerima keadaan dirinya dan semakin bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Klien tidak lagi mengatakan hal-hal yang mengarah pada keluh kesah. Kini klien lebih sabar dan berusaha mengisi hidupnya dengan hal-hal yang baik dan selalu berpositive thinking kepada Allah SWT. Perubahan yang paling terlihat pada klien saat ini, klien lebih menerima keadaan kehidupan dirinnya dengan ditunjukkannya tidak lagi sering menggeluh merasa bahwa tuhan tidak sayang padanya. Klien juga tidak lagi sering merasa jengkel, lebih bisa bersyukur, semangatnya lagi untuk berobat dan menjalankan aktifitas dalam kehidupannya mulai membaik dengan tidak berfikir apa yang dia lakukan itu sia-sia, ditunjukannya dengan klien berkata: lebih baik memang saya menerima keadaan yang sudah diberikan oleh Allah dibandingkan saya jengkel, menggeluh dan bersuudzhon sama Allah hingga membuat saya malas berobat dan merasa sia-sia hidup, kalu bisa menerima 106

107 keadaan membuat hidup ini serasa tenang, bahagia, kayak menunggu hadiah dari Allah. Saya fikir-fikir masak fisik sudah sakit, hati dan fikiran ikut sakit juga, bikin saya makin tersiksa saja, lagian juga malah merugikan hidup saya, padahal semua ini dari Allah, yang terpenting saya ikhtiar dengan sungguhsungguh, urusan hasil saya serahkan kepada Allah. Perubahan dalam diri klien dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Analisis proses konseling tawakal No. Sebelum Konseling Tawakal Kondisi Setelah Konseling Tawakal 1 Malas melakukan cuci darah. Mulai mau melakukan cuci darah secara rutin mengikuti jadwal rumah sakit yaitu satu minggu dua kali pada hari senin dan kamis. 2 Mengeluh karena sakit yang dirasakan. Sudah tidak sering mengeluh meskipun ketika merasa lemas dan pusing. 3 Mengeluh karena jarang Mulai menerima keadaan, karena bisa kumpul dengan kerabat, klien beranggapan meskipun teman dan tetangga. jarang bisa kumpul klien masih menjalin kedekatan dengan via telephone. Mengeluh karena tidak bisa Mulai bisa menerima dan 4 bekerja lagi mensyukuri, ditunjukannya dengan dia berkata meskipun tidak bekerja lagi Alhamdulillah Allah masih memberi rizki dengan cara yang lebih baik. 107

108 5 Mengeluh karena rasa capek harus bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat. Lebih bisa menerima kenyataan, dan lebih menikmati proses pengobatan. 6 Mengeluh karena warna Lebih bisa menerima apa yang kulit semakin menghitam ditakdirkan Allah, dan tidak dan gosong. menjadikan gelisah meskipun kulitnya tidak seperti orang yang sehat pada umumnya. 7 Mengeluh karena wajah Lebih bisa menerima apa yang selalu nampak pucat. ditakdirkan Allah, dan tidak menjadikan gelisah meskipun kulitnya tidak seperti orang yang sehat pada umumnya, yang dipikirkan oleh klien hanyalah mengenai kesehatan dirinya dalam bertahan dan menikmati hidupnya. 8 Jengkel karena pengobatan Rasa jengkel mulai berkurang tidak membuahkan hasil. karena dirinya mulai sadar,ditunjukannya dengan berkata: semua adalah atas izin Allah yang terpenting saya sudah ikhtiyar 9 Jengkel dengan diri sendiri. Lebih bisa menerima dan lebih bisa mensyukuri apa yang diberikan Allah untuknya, ditunjukkannya dengan klien berkata: buat apa saya jengkel dengan 108

109 diri saya sendiri, ini hanya membuat saya tidak bahagia, lagian juga masak fisik sakit hati juga ikut sakit 10 Suudzon dengan Allah Mulai berfikir bahwa Allah akan menganti semuannya dengan kebahagiaan yang lebih. 109