I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh: SAFARUL ANAM NPM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Mengajar merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangka kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar menadi manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi peserta didik yang beriman, cerdas, disiplin, terampil dan bertanggung jawab serta sehat jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, sekolah dijadikan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang dalam penyelenggaraan pendidikannya dilakukan secara terorganisir, sistematis dan berkesinambungan dengan maksud agar tujuan pendidikan nsional itu sendiri dapat tercapai. Disinilah peranan Pendidikan Jasmani ikut andil yang merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,

2 kesegaran jasmani, kemempuan, keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribaduan yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.oleh karena itu, Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah termasuk mata pelajaran di sekolah yang merupakan bagian tujuan hidup sehat menuju pertumbuhan jasmani, mental, social, dan emosional yang selaras serasi dan seimbang dari berbagai bentuk dan macammacam kegiatan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan disekolah salah satunya yaitu dengan diberikannya materi pembelajaran tentang cabang olahraga bola tangan. Bola tangan adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Terdapat beberapa gerakan yang dipergunakan dalam permainan bola tangan seperti: passing (melempar bola), dribling (menggiring), shooting (menembak), ball handling (penguasaan bola), rebounding (memantulkan bola), intercept (memotong arah passing bola), steals (merebut bola), dan foot work (pergerakan kaki). Dari beberapa gerakan yang telah diuraikan, passing adalah salah satu gerak dasar dalam permainan bola tangan yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar (SD) khususnya pada siswa kelas V.

3 Passing adalah gerakan mengoper bola dalam permainan basket yang dilakukan dengan cara menolak, melempar, dan memantulkan bola menggunakan dua tangan atau satu tangan, gerakan ini memegang peranan yang penting dalam proses permainan sebab dengan gerakan ini tim bisa menyusun srategi penyerangan yang baik sehingga tim tersebut bisa memperoleh skor. Dari berbagai macam gerak dasar dribble yang terdapat dalam permainan bola tangan, bounce pass merupakan salah satu jenis dribble yang dipelajari oleh siswa kelas V SD. Dribble adalah cara membawa bola dengan memantulkan bola kelantai dengan satu tangan. Untuk dapat melakukan gerak dasar dribble yang baik dan benar diperlukan suatu penguasaan gerak dasar yang baik pula. Selain itu, kelentukan lengan sangatlah diandalkan dalam melakukan bentuk gerak dasar ini. Tanpa adanya penguasan gerak dasar yang baik dan benar serta kelentukan lengan yang baik maka akan sulit untuk melakukan gerak dasar dribble dengan baik. Penguasaan gerak dasar dribble dengan baik dan benar dalam bola tangan dinilai penting karena dribble merupakan salah satu jenis membawa bola digunakan dalam melakukan suatu permainan bola tangan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di SD Negeri 3 Kampung Baru diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik di sekolah tersebut belum dapat menguasai keterampilan gerak dasar dribble dalam bola tangan dengan baik dan benar, khususnya bagi siswa kelas V, karena setelah dilakukan penilaian secara objektif hanya sekitar 11,5% peserta didik di kelas tersebut yang dapat melakukan gerak dasar tersebut dengan baik dan benar, kemudian selebihnya yaitu sekitar 88,5%

4 peserta didik masih mendapatkan nilai dibawak Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah tersebut, yaitu 70. Setelah dilakukan pengamatan lebih jauh, ternyata rendahnya hasil pembelajaran gerak dasar dribble yang terjadi di kelas V tersebut diakibatkan oleh kurang mendukungnya sarana yang digunakan dalam permainan bola tangan, sehingga model pembelajaran yang dilakukanpun menjadi kurang beragam. Selain itu, kurang efektifnya media yang dipergunakan guru dalam pembelajaran gerak dasar dribble merupakan salah satu penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa di sekolah terebut, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai bola Tangan yang dikarenakan ukuran bola tangan yang kurang sesuainya dengan kondisi fisik siswa sekolah dasar. Oleh sebab itu, hasil pembelajaran bola tangan khususnya pembelajaran gerak dasar dribble di sekolah tesebut terbilang belum berhasil. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti bermaksud untuk memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dribble dalam permainan bola tangan di sekolah tersebut, yaitu dengan penelitian tentang Peningkatan Gerak Dasar Dribble Melalui Pembelajaran Kelompok Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar dribble..

5 2. Kurang mendukungnya sarana yang digunakan dalam permainan bola tangan sehingga model pembelajaran yang dilakukan menjadi terbatas atau kurang beragam. 3. Kurang efektifnya media yang dipergunakan guru dalam pembelajaran gerak dasar dribble. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya ruang lingkup dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah Meningkatkan Gerak Dasar Dribble Melalui Pembelajaran Kelompok Pada Siswa kelas V SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:: Apakah gerak dasar dribble dalam bola tangan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kelompok? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di dalam latar belakang, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk memperbaiki gerak dasar dribble pada siswa kelas V SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar dribble pada siswa kelas V SD Negeri 3 Kampung Baru Kecamatan Kedaton Tahun Pelajaran 2012/2013.

6 F. Manfaat Penelitian Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Peneliti lain Salah satu bahan informasi bagi peneliti lain mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan gerak dasar dribble bola tangan. b. Siswa Membantu siswa untuk meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar dribble bola tangan. c. Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sebagai bahan referensi bagi para guru Pendidikan Jasmani dalam meningkatkan gerak dasar dribble bola tangan peserta didiknya. d. Sekolah Sebagai bahan referensi bagi pembina sekolah mengenai penerapan model pembelajaran kelompok pada pembelajaran gerak dasar dribble pada bola tangan. e. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran pengembangan materi bola tangan khususnya pada gerak dasar dribble.