HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA WANITA PREMENOPAUSE DI DUSUN NGABLAK DESA KEDUNGRUKEM KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014)

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI ABSTRACT

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

Tingkat Depresi dengan Kejadian Insomnia pada Lanjut Usia di Panti Werdha Budhi Dharma Ponggalan Umbulharjo Yogyakarta

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR

MASA PENSIUN USIA LANJUT DENGAN TINGKAT DEPRESI

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Dilihat dari masa

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2)

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR (INSOMNIA) DI RW 1 KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN STRES LANSIA DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN PURWOSARI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PELAYANAN PUSKESMAS PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA PENYAKIT KUSTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PROSES MENUA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MAJASTO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN MENGKONSUMSI ROKOK PADA MAHASISWA (IKAWASBA) DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

HUBUNGAN KONDISI FISIK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA 60-70 TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Oleh S.Nurul Sya diyah AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO 2009

THE CORRELATION BETWEEN DEPRESSION LEVEL WITH INSOMNIA OCCURRENCE IN 60 70 YEAR OLD PEOPLE IN DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO By S Nurul Sya diyah HEALTH ACADEMY RAJEKWESI BOJONEGORO THE YEAR 2009

ABSTRACT THE CORELATION BETWEEN DEPRESSION LEVEL WITH INSOMNIA OCCURRENCE IN 60 70 YEAR OLD PEOPLE IN DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO ABSTRACT Depression is one of the cause of insomnia occurrence in aging people depression can cause someone to become sorrowful, sleepless and feels exhausted when The purpose of this research is to analyze the correlation between depression level with insomnia occurrence aging peolpe in Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Analytic method applied is by using cross sectional approach with population consists of 60-70 year old people in Desa Mayanggeneng Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro. Purpose sampling is used, there are 50 respondents this research is using two variables : depression as the independent variable insomnia in aging people as dependent variable. The data is collected by using questionaire sheet and analyzed by with spearman Rho test. Result of this research shows that light depression 23 responders ( 46%), 18 responders ( 36%) were not depressed, 7 responders were medium depressed ( 14%) and 2 responder ( 4%) are heavy depressed.there are 28 respondents who experienced insomnia (56%) and 22 respondents who didn t experience insomnia (4 4%). Result of statistical test spearman rho is 0,002 having value significant is meaning there is correlation between depression with insomnia in aging people. Result of this research shows that there is correlation between depression with insomnia in aging people. The prevention of depression in aging people is expected to protect them from the risk of insomnia. Keyword : depression, insomnia, aging people

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA 60-70 TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO ABSTRAK Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lansia karena depresi menyebabkan seseorang menjadi sedih, susah tidur dan merasa lelah saat bangun tidur. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa hubungan tingkat depresi dengan terjadinya insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Metode yang digunakan adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross seksional dengan populasi lansia usia 60 70 tahun di Desa Mayanggeneng Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro,sampling Purposif sampling, 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan dua variabel yaitu: variabel independen depresi dan variabel dependen insomnia pada lansia metode pengumpulan data dengan lembar kuesioner dan analisa data dengan uji spearman rho. Hasil penelitian sebagian besar responden mengalami depresi ringan sebanyak 23 responden (46%), tidak depresi sebanyak 18 responden (36%), depres i sedang sebanyak 7 responden (14%) dan depresi berat sebanyak 2 responden (4%) lansia mengalami insomnia sebanyak 28 responden (56%) dan tidak insomnia sebanyak 22 responden (44%). Hasil dari uji statistik dan spearman rho menunjukkan nilai < 0,05 yaitu sebesar 0,002 yang mempunyai nilai signifikan yang berarti ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lansia. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lansia. Oleh sebab itu diharapkan lansia untuk mencegah terjadinya depresi agar terhindar dari resiko insomnia. Kata kunci : depresi, insomnia, lansia

PENDAHULUAN Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lansia, karena depresi menyebabkan seseorang menjadi sedih, susah tidur dan merasa lelah saat bangun tidur. Selain depresi, faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya insomnia pada lansia adalah stress atau kecemasan, kematian pasangan hidup, penggunaan obat yang meningkat dan kondisi sakit fisik yang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani dan sosial (Margatan Arcole, 1997:71). Dilaporkan pula jumlah lansia di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2003 sebanyak + 986.000 jiwa. Dari sekian banyak jumlah lansia tersebut dilaporkan angka insiden yang mengalami insomnia adalah sebesar 37,5% (Nugroho Wahyudi, 2000:03). Salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lansia adalah depresi. Dampak yang sering terjadi pada lansia yang mengalami insomnia yaitu peningkatan suhu badan, mudah capek, pusing, perubahan kepribadian dan perilaku, menarik diri, bingung dan disorientasi terhadap tempat dan waktu (Priharjo Robert, 1998:28). Insomnia akibat dari depresi akan membahayakan fisik maupun mental pada lansia, maka disini peran perawat sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan fisik maupun mental secara komprehensif yaitu melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif, sehingga dengan penelitian ini dapat menjadi langkah petugas kesehatan khususnya di puskesmas yang menyangkut juga pemeliharaan kesehatan lansia untuk selalu memberikan penyuluhan tentang dampak depresi pada lansia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dengan jumlah 340 responden terdiri dari 2 RW / 9 RT dan lansia yang berumur 60 sampai 70 tahun 120 orang. Besar sample 50 dengan menggunakan tehnik samplingnya purposive sampling Variabel independent dalam penelitian ini adalah depresi dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah insomnia pada lansia.kuesioner pada responden melalui wawancara terpimpin dan hasilnya dirata rata. Analisa data dengan korelasi tata jenjang dengan tingkat kemaknaan p < 0,05

HASIL 1. Distribusi despresi pada lansia Tabel 4.1 Distribusi depresi pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada bulan Mei-Juli 2008 No Depresi Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 Tidak depresi Depresi ringan Depresi sedang Depresi berat 18 23 7 2 36 46 14 4 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro tidak mengalami depresi sebanyak 18 responden (36%) depresi ringan sebanyak 23 respo nden (46%), depresi sedang sebanyak 7 responden (14%) dan depresi berat sebanyak 2 responden (4%). 2. Distribusi insomnia pada lansia Tabel 4.2 Distribusi insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada bulan Mei Juli 2008. No Insomnia Frekuensi Persentase (%) 1 2 Tidak insomnia Insomnia 22 28 44 56 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa lansia yang ada di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro adalah tidak mengalami insomnia sebanyak 22 responden (44%) dan mengalami insomnia sebanyak 28 responden (56%).

3. Tabulasi silang antara depresi dengan insomnia pada lansia Tabel 4.3 Tabulasi silang antara depresi dengan insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada bulan Mei Juli 2008. Depresi Tidak depresi Depresi ringan Depresi sedang Depresi berat Insomnia Tidak insomnia Insomnia Total N % N % N % 14 28 4 8 18 36 5 10 18 36 23 46 3 6 4 8 7 14 0 0 2 4 2 4 Jumlah 22 44 28 56 50 100 Coefficient Corellation = 0,432 =0,002 Dari hasil analisis dengan menggunakan uji statistik correlation spearman rho menunjukkan nilai < 0,05 yaitu 0,002 dan correlation coefficient 0,432 yang berarti bahwa variabel depresi dan insomnia mempunyai nilai signifikan, berarti ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari 2009 PEMBAHASAN 1. Depresi Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro tidak mengalami depresi sebanyak 18 responden (36%) depresi ringan sebanyak 23 responden (46%), depresi sedang sebanyak 7 responden (14%) dan depresi berat sebanyak 2 responden (4%). Depresi adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Gejala-gejala umum seperti pandangan kosong, kurang atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan, sedih dan juga susah tidur di malam hari dan bangun terlambat (Nugroho Wahjudi, 1995:77).

Usia adalah salah satu faktor depresi pada lansia. Seseorang dengan usia tua akan mengalami perubahan pada struktur tubuh dan terjadinya penurunan respon tubuh terhadap perubahan atau stres, baik yang datang dalam tubuh sendiri maupun yang datang dari luar sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan terutama kesehatan mental yaitu terjadinya depresi pada seseorang. Menurut penelitian di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro rata-rata lansia berusia 60-65 tahun sebanyak 32 responden (64%). Dengan adanya usia lansia semakin tua maka semakin banyak pula perubahan yang terjadi khususnya perubahan mental atau stress pada diri lansia tersebut. Perubahan mental disini tidak bisa mencari nafkah lagi atau bekerja, merasa tidak berharga dilingkungan keluarga karena tidak dapat membantu atau melakukan aktifitas untuk meringankan beban keluarga dan merasa hidupnya menyebabkan depresi pada lansia. Oleh karena itu diharapkan bagi anggota keluarga yang mempunyai lansia menjaga dan merawat kondisi fisiknya, sering aktif dalam berkomunikasi, memberikan semangat dan kesempatan kepada lansia untuk mengutarakan pendapat serta melibatkan lansia dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga dengan adanya tindakan tersebut dapat mencegah resiko terjadinya depresi pada lansia. 2.Insomnia Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa lansia yang ada di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro adalah tidak mengalami insomnia sebanyak 22 responden (44%) dan mengalami insomnia sebanyak 28 responden (56%). Insomnia adalah suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang. Gejala seseorang yang mengalami insomnia seperti kesulitan jatuh tidur atau tidak tercapainya tidur nyenyak. Keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu atau lebih, merasa lelah saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran, sakit kepala di pagi hari, kesulitan berkonsentrasi, psikologi mudah marah, mata merah dan mengantuk disiang hari (Williams Adrian, 2005:15). Berdasarkan penelitian bahwa sebagian besar lansia mengalami insomnia, hal ini disebabkan karena lanjut usia menjalani kemunduran kerja fisik sehingga menimbulkan

gangguan aktifitas sehari-hari seperti nyeri kepala dan nyeri sendi-sendi. Dengan adanya nyeri tersebut dapat mempengaruhi kebutuhan istirahat tidur seseorang sehingga lansia mengalami insomnia atau kesulitan untuk tidur. 3. Hubungan depresi dengan insomnia Dari hasil analisis dengan menggunakan uji statistik correlation spearman rho menunjukkan nilai < 0,05 yaitu 0,002 dan correlation coefficient 0,432 yang berarti bahwa variabel depresi dan insomnia mempunyai nilai signifikan, berarti ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari 2009 Insomnia merupakan suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan insomnia adalah pensiunan dan perubahan pola sosial, kematian pasangan dan teman dekat, penggunaan obat yang meningkat, kondisi fisik, stress atau kecemasan, efek samping pengobatan, pola makan yang buruk kurang berolah raga dan insomnia (Williams Adrian, 2005:5). Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lansia. Depresi adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam (Nugroho Wahyudi, 1995:77). Dengan demikian bahwa depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lansia. Depresi merupakan faktor yang sangat penting terjadinya gangguan istirahat tidur. Seseorang yang tidak mengalami depresi akan terhindar dari insomnia. Sebaliknya seseorang yang sedih, merasa bersalah, merasa tidak puas dengan hidup, menarik diri dari sosial, maka orang tersebut semakin terkena resiko insomnia. Oleh karena itu depresi dapat menyebabkan insomnia pada lansia.

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Lansia di desa Mayanggeneng Kec Kalitidu Kabupaten Bojonegoro kurang dari sebagian mengalami depresi ringan sebanyak 23 responden (46%). 2. Lansia didesa Mayanggeneng Kec Kalitidu Kabupaten Bojonegoro lebih dari sebagian mengalami insomnia sebanyak 28 responden (56%). 3. Ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lansia di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. SARAN 1. Untuk mengurangi terjadinya depresi perlunya lansia dapat melakukan aktifitas tetap sesuai dengan kemampuannya sehingga tidak terjadi kekosongan waktu 2. Perlunya pengaturan pola tidur yang baik agar kebutuhan tidur dapat terpenuhi dan pemenuhan gizi lansia yang sesuai 3. Perlunya anggota keluarganya memperhatikan kebutuhan lansia mulai bio, psiko, social dan spiritual dengan melakukan kunjungan lansia secara rutin, memotivasi lansia untuk berolah raga dan menjalankan ibadah.

DAFTAR PUSTAKA Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan da Teknik Penulisan Ilmiah. Surabaya : Salemba Medika. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta. Boedhi R. Darmodjo. (2000). Buku Ajar Geriatri (Ilmu kesehatan Lanjut Usia). Jakarta : FKUI. Constantinides. (1994). Keperawatan Gerontik edisi 2. EGC : Jakarta. Dadang Hawari. (2002). Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Jakarta. DepKes RI. (2002). Pedoman Kerja Puskesmas. DepKes RI : Jakarta. Effendy Nasrul. (2003 ). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi II. Jakarta : EGC. Endang Lanywaty. (2001). Insomnia (Gangguan Sulit Tidur). Yogyakarta : Kanisius. Khairuddin. (2002). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Liberty. Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta : Jakarta. Notoatmodjo Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo. (2005). Cipta. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Nursalam dan Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Info Medika : Jakarta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Thesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Wahid Iqbal Mubarok, dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Wahyudi Nugroho. (2001). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : EGC. Wahyudi Nugroho. (2001). Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC. Williams Adrian. (2001). Insomnia. Jakarta : Apratana.