BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberi kemudahan bagi anak didik dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan melakukan perbaikan perbaikan, perubahan perubahan dan pembaharuan dalam segala aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Pendidikanadalah usaha yang sengaja (terencana, terkontrol dengan sadar dan secara sistematis) diberikan pada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.menurut Edward (2013: 60) pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia, yang bermakna memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Menurut Undang Undang No.20 Tahun 2003 ( Sanjaya, 2012:1 ) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, 1

2 kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Supaya tujuan pendidikan dapat tercapai, maka pemerintahkhususnya Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan kebijaksanaan.perubahan dimaksud antara lain perubahan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP) yang penyusunannya dilakukan oleh pemerintah,sekarang telah direvisi menjadi kurikulum 2013(K2013). Selain revisi kurikulumyang dilakukanoleh pemerintah, sarana prasarana pendidikan dan sistem pengajaran juga dikembangkan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru.kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menegah Pertama ( SMP ), Sekolah Menegah Atas ( SMA/ SMK/sederajat ) sampai Perguruan Tinggi ( PT ) berguna untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,kritis dan kreatif. Salah satunya SMK berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 pasal 15 merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Penjelasan pasal 15 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 menjabarkan tujuan khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu pertama menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di Dunia Usaha/ Dunia Industri (DU/DI)

3 sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati. Kedua membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. Ketiga membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu SMK Negeri 2 Kisaran sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan untuk dapat memenuhi tujuan tersebut melalui kegiatan pembelajaran di sekolah. Di SMK Negeri 2 Kisaranterdapat beberapa bidang kejuruan yang ditawarkan, diantaranyaadalah program keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dan program keahlian Teknik Konstruksi Kayu (TKK) dengan tujuan Mendidik, Mengajar, Melatih dan Membimbing peserta didik agar menjadi manusia yang Cerdas, Inovatif, Terampil, Religius dan Berahlak Mulia. Ada beberapa matapelajaran produktif yang wajib ditempuh pada program keahlian Teknik Konstruksi Kayu, salah satunya adalah mata pelajaran Gambar Teknik. Gambar Teknik adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di SMK Jurusan Bangunan untuk kelas X. Bidang studi ini didesain untuk mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai dasar-dasar gambar teknik serta mengidentifikasikan peralatan gambar teknik melalui proses eksplorasi tentang menggambar garis, menggambar bentuk bidang dan bentuk tiga dimensi, menggambar proyeksi benda serta menggambar dengan perangkat lunak. Tujuan dari mempelajari Gambar Teknik adalah sebagai titik awal dalam menggambar untuk mendapatkan hasil yang baik.pengetahuan dasar berupa

4 konstruksi dinding, pondasi, konstruksi kayu, konstruksi beton bertulang, konstruksi baja dan menggambar bangunan gedung sangat berguna sebagai bekal pengetahuan dalam menggambar teknik bangunan Menurut Suparno (2008:3). SMK Negeri 2 Kisaran merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan yaitu rendahnya hasil belajar Gambar Teknik diakibatkan, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pelajaran gambar teknik. Hal itu diperburuk dengan sikap siswa yang tidak mau berusaha untuk memecahkan kesulitan tersebut bahkan mereka berusaha menghindar dari kesulitan yang dihadapinya, dan juga pendidik yang masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang berpusat pada guru (TCL),hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ujian harian yang didapat siswa yang masih cenderung rendah.

5 Tabel 1.1. Perolehan Nilai Hasil Belajar 2 Tahun Terakhir Mata Diklat Gambar Teknik X Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Kisaran. Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 2014/2015 95-100 Tidak ada - 85-94 3Siswa 4,75 75-84 15 Siswa 50,00 <75 13 Siswa 45,25 Jumlah : 31 100 Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 2015/2016 95-100 1 Siswa 1,00 85-94 3 Siswa 4,75 75-84 12 Siswa 44,25 <75 15 Siswa 55,00 Jumlah : 31 100 Sumber: Daftar NilaiUlangan HarianProgram Keahlian TKK SMK Negeri 2 Kisaran Dengan memperhatikan Tabel 1.1 hasil belajar mata pelajaran Gambar Teknik, makapeneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015 pada semester ganjil dari 31siswa, yang memperoleh nilai <75 sebanyak 13 siswa, memperoleh nilai 75-84 sebanyak 15 siswa, memperoleh nilai 85-94 sebanyak 3 orang dan memperoleh nilai 95-100 tidak ada, begitu juga tahun ajaran 2015/2016 dari 31 siswa memperoleh nilai <75 sebanyak 15 siswa, memperoleh nilai 75-84 sebanyak 12 siswa, memperoleh nilai 85-94 sebanyak 3 siswa dan memperoleh nilai 95-100 sebanyak 1,masih ada peserta didik yang nilainnya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di sekolah SMK Negeri 2 Kisarantersebut sebesar 75.Berdasarkan hal ini, maka perlu dilakukan

6 peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik kompetensi secara perorangan. Masalah ketuntasan belajar merupakan masalah yang penting, sebab menyangkut masa depan peserta didik, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar. Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : (1) faktor internal /faktor dalam diri peserta didik, yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani peserta didik, (2) faktor eksternal/faktor dari luar diri peserta didik, yakni kondisi lingkungan di sekitar diri peserta didik, (3) faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi- materi pelajaran (Daryanto, 2010). Salah satu dari ketiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang ditinjau peneliti adalah pemanfaatan media pembelajaran yang memberi kemudahan bagi Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah model pembelajaran dan metode mengajar.namun kenyataannya, masih ada guru yang ahli di bidangnya namun tidak memperhatikan bagaimana metodel pembelajaran dan metode mengajar yang baik dalam menyampaikan pengetahuan yang ia miliki. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metodel pembelajaran, dari yang sederhana sampai metodeyang kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Salah satu metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk mata pelajaran Gambar Teknik yaitu metodepembelajaran Drill(metode latihan).

7 Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/diberikan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86). Menurut Sumiati (2008:104-105) pelaksanaan metode drill ( latihan dan praktek ) akan lebih mencapai keaktifan jika dibantu alat alat yang sesuai dengan kebutuhan. Alat tersebut dapat berbentuk alat alat sederhana, atau alat simulasi yang canggih seperti komputer dan satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah bimbingan guru dalam latihan. Menurut Roestiyah (2002: 125) latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dan ketangkasan yang sempurna.selama ini metode pembelajaran Drill ( latihan )masih belum dikenal dan jarang digunakan oleh guru di kelas X TKK di SMK Negeri 2 Kisaran Secara umum cara mengajar cenderung satu arah dari guru. Guru mengisi kegiatan pembelajaran dengan ceramah, memberikan tugas dan mengerjakan soal latihan. Sehingga kemampuan berpikir, keterampilan dan kreativitas siswa kurang diasah dan dikembangkan. Menurut pernyataan Sudjana (1998:28) bahwa hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Menurut Purwanto (2009:46) bahwa hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajargambar Teknik adalah suatu penilaian atas usaha dan kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam memahami

8 dan mengekspresikan ide-ide kedalam gambar melalui dasar-dasar bidang ilmu menggambar teknik dasar yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Dengan melihat adanya manfaat penggunaanmodelpembelajaran dengan hasil belajar Gambar Teknik, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul: Penerapan Metode Pembelajaran DrillUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Gambar Teknik Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang di uraikan di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Gambar Teknik masih banyak yang belum tuntas sesuai KKM di SMK Negeri 2 Kisaran 2. Masih banyak siswa yang belum tuntas karena kurangnya sarana dan prasaranan di sekolah SMK Negeri 2 Kisaran 3. Masih banyak siswa yang belum kompeten akan materi pelajaran Gambar Teknik karena mengunakan Metode Ceramah dan Tanya Jawab 4. Guru belum menerapkan metode pembelajaran Drill ( latihan ) dalam mata pelajaran Gambar Teknik pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Kisaran

9 C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar dapat menjauhkan timbulnya penafsiran yang berbeda.agar hasil penelitian ini dapat lebih terarah, Maka masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut: Penerapan Metode Pembelajaran Drill ( Latihan ) dalam meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Konstruksi Kayu (TKK) Semester Genap Materi Menggambar Proyeksi Orthogonal Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2015/2016. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan di dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: Apakah dengan penerapan Metodel Pembelajaran Drill dapat meningkatkan Hasil Belajar mata pelajaran Teknik Konstruksi Kayu Pada siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2015/2016?. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Untuk mengetahui penerapan metode drill dalammeningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Teknik Konstruksi Kayu (TKK) pada kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2015/2016.

10 F. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. Manfaat praktis 1. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternatif dan model/metode pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan mendesain pembelajaran 2. Bagi Siswa : Sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan 4. Sebagai bahan penelitian yang relevan untuk penelitian selanjutnya