SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Presentasi Ujian Tugas Akhir (MN )

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

Estimasi Kebutuhan BBM

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

ANALISA PERUBAHAN SISTEM PROPULSI DARI SCHOTTLE MENJADI TWIN SCREW PADA KAPAL PENUMPANG KMP NIAGA FERRY II

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Desain Water Bus Sebagai Alat Transportasi Dan Wisata Rute Probolinggo-Surabaya

Desain Kapal Pengolah Ikan sebagai Bahan Baku Pembuatan Tepung di Perairan Lamongan

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap dimensi utamanya, kapal rawai ini memiliki niiai resistensi yang cukup besar, kecepatan yang dihasilkan oleh

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENGOPERASIAN KAPAL 5000 GT DI PERAIRAN GRESIK-BAWEAN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. displacement dari kapal tersebut. Adapun hasil perhitungan adalah : 2. Coefisien Blok (Cb) = 0,688

Desain Kapal Penumpang Katamaran untuk Rute Dermaga Boom Marina, Banyuwangi Pelabuhan Benoa

Rendy Bagus Adhitya PRESENTASI TUGAS AKHIR ( ) Oleh:

PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

Kata kunci : Kepulauan Karimunjawa, Kapal Motor Cepat, Profitabilitas, Katamaran

PROSES PEMBUATAN KAPAL FRP BERKAPASITAS 14 M BAGI NELAYAN DI KABUPATEN BENGKALIS

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

juga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif.

STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

III. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada minggu awal Mei sampai dengan bulan Juni

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

STUDI HULLFORM KAPAL IKAN 201 GT UNTUK DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RADIUS PELAYARAN 1000 MIL LAUT

C E =... 8 FPI =... 9 P

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( )

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL IKAN TRADISIONAL 10 GT DIPERAIRAN KENDAL

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Kata kunci : kapal wisata, monohull, analisa hidrostatik, hambatan, stabilitas

Perancangan Buoy Mooring System Untuk Loading Unloading Aframax Tanker Di Terminal Kilang Minyak Balongan

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Desain Konseptual dan Pola Operasi Kapal CNG (Compressed Natural Gas) untuk Mendukung Pembangunan PLTG di Pulau Bawean

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL CRUISE WISATA DENGAN BENTUK HULL KATAMARAN PADA RUTE PELAYARAN PELABUHAN MANADO-TAMAN NASIONAL BUNAKEN

PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1*

Desain Kapal Ikan di Perairan Laut Selatan Malang

PRA PERANCANGAN KAPAL PARIWISATA DI GREEN CANYON PANGANDARAN. Parlindungan Manik, Sarjito Jokosisworo, Biwa Abi Laksana 1) ABSTRAK

PERUBAHAN RENCANA UMUM AKIBAT PENAMBAHAN ALAT TANGKAP DAN PENGARUHNYA PADA PERFORMANCE KAPAL

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING.

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

PERANCANGAN KAPAL WISATA KAPASITAS 30 PENUMPANG SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

ALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal Disetujui: 19 September 2017

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

Desain High Speed Passenger Craft (Ferry Hydrofoil) untuk Daerah Pelayaran Batam - Singapura

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

Desain Landing Craft Utility (LCU) Guna Menunjang Program Pemerataan Pembangunan Di Daerah Tertinggal, Studi Kasus: Sungai Ketingan, Sidoarjo

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

DISAIN KAPAL PENANGKAP IKAN 10 GT BERBAHAN FIBERGLASS UNTUK WILAYAH PERAIRAN KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

Dwisetiono. Keywords: Investment, Net Present Value, Break Event Point, Interest Rate of Return.

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

Desain Kapal Ikan di Perairan Laut Selatan Malang

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

3 KAJIAN DESAIN KAPAL

PENGARUH KARAKTERISTIK GEOMETRI TERHADAP STABILITAS KAPAL

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

Transkripsi:

OPTIMASI DESAIN KAPAL IKAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB) STUDI KASUS DAERAH PERAIRAN PROBOLINGGO Oleh : Defri Sumarwan 4106.100.011 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. Page 1 SURABAYA 2010

Latar Belakang Berkembangnya Komputer Berkembangnya Teknik Optimasi Kemampuan Bangsa Indonesia Potensi perikanan di Probolinggo

Perumusan Masalah Bagaimana memilih metode optimasi yang tepat dalam melakukan proses optimasi menggunakan software tersebut. Bagaimana menentukan fungsi objektif, variabel, konstanta, dan batasan yang berpengaruh dalam optimalisasi desain kapal dengan kriteria biaya pembuatan yang efisien. Bagaimana hasil dari penggunaan metode optimasi dalam penentuan ukuran-ukuran utama kapal ikan. Bagaimana menganalisis hasil desain kapal ikan dari proses optimasi menggunakan software tersebut.

Tujuan Mendapatkan metode optimasi yang tepat. Mendapatkan variabel, konstanta, dan batasan -> kriteria biaya pembuatan. Mendapatkan ukuran utama kapal hasil optimasi Mendapatkan karakteristik desain kapal ikan

Batasan Masalah Tahap perancangan> basic design pada aspek stabilitas, berat, serta resistance and powering Optimasi pada ukuran utama kapal untuk biaya pembangunan yang paling murah. Khusus untuk daerah perairan Probolinggo. Menggunakan software Quantitative Systems for Business (QSB) for Windows dan beberapa software pendukung dalam menghitung.

Diagram Metodologi Penelitian Studi lapangan.:survey kapal ikan di daerah Probolinggo.:Survey perairan Probolinggo Permasalahan Studi Literatur.:Prinsip optimasi biaya pembuatan dan operasional kapal.:proses dasar QSB for windows Proses Optimasi Analisis dan Pembahasan Kesimpulan Selesai

Optimasi 1 2 3 Pemilihan variabel, konstanta, dan batasan Permodelan optimasi dari QSB dengan kriteria biaya pembuatan Proses penerapan model ke kapal ikan

Fungsi Objektif Meminimalkan biaya pembangunan kapal Biaya pembuatan hull Berat konstruksi : Whull =7 2 kg/m3x CUNO [ton] dimana, CUNO (Cubic Number) = Loa x B x D [m 3 ] Harga Konstruksi : Rp. 14.000.000,00/ton Biaya outfitting dan equipment Wo = 58 kg/m 3 x CUNO [ton] Harga out&eq : Rp. 7.700.000,00/ton Biaya permesinan Rp 1.000.000,00 per HP Biaya alat tangkap 3.000.000 x GT 10.000.000

Variabel L : Panjang kapal per pendicular (Lpp) B : Lebar kapal tanpa kulit D : tinggi kapal sampai geladak teratas. Ldh : Panjang deck house di atas geladak Bdh: Lebar deck house di atas geladak Hdh: Tinggi deck house di atas geladak Vs : Kecepatan kapal saat dinas PK : besarnya PK mesin [HP] Cb : Koefisien blok kapal Fn : Froude Number Kapal

Batasan (Constraint) Rasio ukuran utama kapal ikan : 2.78 < L/B < 4 hambatan dan manuver (min kapal pembanding; max Parsons, 2001) 1.65 < B/D < 3.7 stabilitas (min Parsons; max kapal pembanding) 2.25 < B/T < 3.75 hambatan dan stabilitas (Parsons, 2001) L PP = 10.98 24,00 m (kapal pembanding) B = 3.8 ~ 6,0 m (kapal pembanding) D = 0.8 ~ 2.49 m, (kapal pembanding) V S = 9,0 11,0, (kapal pembanding) T = 0.68 ~ 2.5, (kapal pembanding)

Batasan (lanjutan) T/D < 0.85 Ldh/L < 0.3 Cb = 0.41 ~ 0.7, (koefisien kapal untuk static fishing gear) Ldh (panjang deck house) = 2.59 ~ 8 (kapal pembanding) Bdh (lebar deck house) = 0.53 ~ 6 (kapal pembanding) Hdh (tinggi deck house) = 1.85 ~ 2.52 (kapal pembanding) data mesin kapal pembanding, regresi: PK - 1.9231 x (Vs x 0.5144) > 73.333 Nilai PK mesin antara 40 ~ 300 HP (kapal pembanding)

Batasan (lanjutan) Fn = Vs / (g.l) 0.5 0.35 < Fn < 0.5 Vol. Fish Hold (Fyson, 1985) Vfh = 0.0006L 4-0.0658L 3 + 2.7687L 2-39.3568L+ 185.6311 Vfh /Δ = 0.24 ~ 0.366 Kecepatan kapal Vs = 2.4 x (Lwl) (FAO, 1990)

Permodelan Optimasi di Software Win QSB -> Non Linear Programming

Permodelan Optimasi di Software Memasukkan data sebagai berikut: Fungsi objektif Constraint Variabel (min & max)

Penerapan Model pada Kapal Ikan Memasukkan data salah satu kapal pembanding sebagai initial value

Hasil Optimasi L 14.2361 B 4.8366 D 1.5209 Ldh 2.6050 Bdh 1.5347 Hdh 1.8627 Vs 9.0551 PK 82.3453 Cb 0.6300 T 1.2927 Fn 0.3941 Minimized Objective Function= 298,938,800.0000

Pengecekan Constraint Hasil :Tidak ada yang melanggar batasan

Analisis dan Pembahasan Teknis Ekonomis Hasil yang memenuhi kriteria

Analsis Teknis www.themegallery.com Pembuatan LP dan RU A Freeboard B E Stability Teknis Resistance and Powering C D LWT & DWT

Lines Plan

Rencana Umum

Freeboard LAMBUNG TIMBUL MENURUT KM NO.3 TAHUN 2005 Lambung timbul Awal (fb) fb = 0,8 * L = 11.9088 cm Koreksi koefisien Block Cb Cb < 0,68,maka fb' = fb fb' = 11.9088 Koreksi Tinggi D Maka Koreksi D = 10.546 cm Tinggi standart Bangunan Atas Tidak ada bangunan atas selebar kapal (>96%B), jadi koreksi 0 cm Koreksi Lengkung Memanjang Kapal B = 0.125 L = 1.86 cm

Freeboard (lanjutan) Lambung Timbul Awal setelah koreksi Cb = 11.9088 cm Lambung Timbul Awal setelah koreksi D = 10.5460 cm Lambung Timbul Awal setelah koreksi BA = 0.0000 cm Lambung Timbul Awal setelah koreksi LMK = -1.8610 cm Persyaratan Lambung Timbul = 20.5940 cm Freeboard actual = D T = 0.2300 m (memenuhi)

Resistance and Powering Resistance Dengan metode van ortmenssen dengan software Hullspeed : Besarnya hambatan total pada kecepatan 9 knot adalah 17 kn

Resistance and Powering (lanjutan) Powering EHP = R t x V DHP = EHP x η D η D = η H x η R x η O BHP = DHP η s x η rg η s = shaft efficiency (0.97) Η rg = reduction gear efficiency (0.98) BHP = 157.62 HP ~ 158 HP Mesin dari hasil optimasi adalah 82.345 HP Karena tidak memenuhi, maka yang digunakan adalah yang lebih tinggi.

Displacement Displacement = LWT + DWT (toleransi 0.5%) LWT Hull Hull outfitting&eq. Machinery Fishing Gear Cadangan (10%) LWT 8.732 ton 7.031 ton 1.820 ton 1.000 ton 0.858 ton 9.993 ton

Displacement DWT Bahan Bakar Minyak Pelumas Air Tawar Makanan Crew dan bawaan Berat Muatan DWT 12.970 ton 0.195 ton 0.700 ton 0.375 ton 0.500 ton 6.830 ton 35.240 ton LWT + DWT = 55.67 ton Displacement = L x B x T x Cb =56.06 ton Koreksi = 0,4 ton (< 1%)

Stabilitas Pengecekan stabilitas dengan IMO Intact Stability for all ship Persyaratan Nilai IMO Initial GM 0.8313m >0.35m GZ pada sudut oleng > 30 GZ maksimum pada sudut 0.299 m >0.2 m 30 >25 Area 0-30 0.096 m.rad >0.055 m.rad Area 0-40 0.1472 m.rad >0.09 m.rad Area 30-40 0.0511 >0.03 m.rad

Stabilitas

Analisis Ekonomi B.Pembangunan dari hasil optimasi B. Operasional Biaya Tetap & B. Variabel Ren. Pendapatan Pada kondisi 50% - 100% (full loaded)

Analisis Ekonomi Biaya Pembangunan hasil optimasi : Rp. 298.938.800,00 Biaya Tetap Angsuran Pinjaman + Bunga Umur ekonomis 20 tahun Bunga 14,5% /tahun Asuransi ( 1.5%/th) dr biaya investasi Gaji & Tunjangan ABK ( 900rb/bln ) Kesejahteraan ABK ( 150rb/bln ) Makanan ABK (15rb/hari) Perawatan Kapal (10% dari harga kapal) Total Biaya tetap = Rp. 171.195.098,75

Analisis Ekonomi (lanjutan) Biaya Variabel Biaya Bahan Bakar Rp. 4.500,00/lt Biaya Pelumas Rp. 20.000,00/lt Biaya Air Tawar Rp.700,00/lt Biaya Tambat Rp. 125,00 /GT/3hari Biaya Umpan Rp. 2.000.000,00/trip Biaya bongkar muat Rp. 10000/ton TOTAL Rp. 1.176.650.926,75 Biaya Operasional B.Tetap + B.Variabel = Rp. 1.347.846.025,50

Rencana Pendapatan Harga ikan di PPI Tanjung Tembaga (2009) Rp 7.163.498/kg RENCANA CAPENDAPATAN/TAHUN Muatannya adalah Ikan Profit Full loaded (100%) Rp 2,790,246,227.53 1,442,400,202.03 90% berat ikan Rp 2,511,221,604.77 1,163,375,579.27 80% berat ikan Rp 2,232,196,982.02 884,350,956.52 70% berat ikan Rp 1,953,172,359.27 605,326,333.77 60% berat ikan Rp 1,674,147,736.52 326,301,711.02 50% berat ikan Rp 1,395,123,113.76 47,277,088.26 40% berat ikan Rp 1,116,098,491.01 (231,747,534.49) 30% berat ikan Rp 837,073,868.26 (510,772,157.24) Profit Maksimal Rp 1,442,400,202.03 Profit = Pendapatan - pengeluaran Maka untuk tetap menghasilkan keuntungan, muatan harus > 40% total muatan penuh

Kesimpulan

KESIMPULAN Software Quantitave System for Bussiness dapat dipergunakan untuk melakukan optimasi ukuran utama kapal ikan untuk mendapatkan biaya pembangunan terkecil yang selanjutnya data ukuran utama kapal tersebut dianalisis apakah memenuhi persyaratan desain lainnya. Optimasi dilakukan dengan variabel L, B, D, T, Ldh, Bdh, Hdh, Vs, PK Mesin, Cb, Fn, dan Vfh dengan batasan rasio ukuran utama, PK Mesin, serta Fn.

Berdasarkan perhitungan dan analisa data yang diperoleh dengan optimasi menggunakan program pada software QSB, maka didapat ukuran utama kapal ikan hasil optimasi yaitu : L (panjang): 14.24 m B (lebar) : 4.48 m D (tinggi) : 1.52 m T (sarat) : 1,29 m Vs : 9.0 knot Cb : 0.63 Ldh (panjang deck house): 2.6 m Bdh (lebar deck house) : 1.53 m Hdh (tinggi deck house) : 1.86 m PK : 158 HP

KESIMPULAN (lanjutan) Untuk membangun kapal dengan ukuran tersebut maka diperlukan investasi awal sebesar Rp. 298.938.800,00 Kapal tidak diperkenankan memiliki rata-rata penangkapan di bawah 50% karena akan terdapat pengeluaran per tahun akan lebih besar dari pada pendapatan per tahun. (defisit) Karakteristik kapal pada hasil optimasi adalah dengan badan yang ramping (Cb=0.63), akan menjadikan volume ruang muat semakin besar sehingga muatannya semakin besar.

Data Kapal Pembanding No Nama Kapal L (m) Loa (m) B (m) D (m) Jenis Mesin 1 Paku Samudra 14 15.53 4.95 1.35 Nelayan 2 Nur Rohmah 11.25 12.8 3.95 1.15 Nelayan 3 Mega Perkasa 13.5 14.5 4.8 1.45 Nelayan 4 Paku Samudra-II 14.2 15.65 5 1.4 Nelayan 5 Lancar Jaya 13.8 14.4 4.5 1.3 Nelayan 6 Karya Jaya 10.98 12 3.8 1.1 Nelayan 7 Jasa Bakti 13.9 14.9 5 1.45 Nelayan 8 King Anugrah 13.8 14.7 4.5 1.3 Nelayan 9 Hasan Jaya-II 11.43 12 3.92 1.05 Nelayan 10 Bangkit-V 13.5 15 4.8 1.45 Nelayan 11 Mulya Jaya 13.24 14.44 4.74 1.27 Nelayan 12 Bangkit-II 11.8 12.8 4 1.36 Nelayan Mitsubishi D16 Mitsubishi D32 Mitsubishi D16 Mitsubishi D16 Mitsubishi D16 Mitsubishi PS.120 Mitsubishi D16 Mitsubishi D16 Mitsubishi D16 Mitsubishi TS.120 Mitsubishi D16 Mitsubishi TS.120 PK Mesin Cyl. Mesin 90 6 40 4 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6 90 6

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Kapal Paku Samudra Nur Rohmah Mega Perkasa Paku Samudra-II Lancar Jaya Karya Jaya Jasa Bakti King Anugrah Hasan Jaya-II L.dh (m) B.dh (m) H.dh (m) V.dh (m2) GT NT Vs T 3.34 2.23 2.02 15.04 20 6 10 1.15 2.8 1.54 1.85 7.97 10 3 9 0.98 3 2.08 2 12.48 19 6 10 1.23 3.3 2.11 2 13.93 20 6 10 1.19 2.8 1.85 1.93 10 16 5 11 1.11 2.59 1.53 1.87 7.41 9 3 10 0.94 3.17 2.1 2.02 13.45 21 7 10 1.23 2.8 1.85 1.93 10 16 5 10.5 1.10 2.59 1.53 1.87 7.41 10 3 11 0.89 10 Bangkit-V 3 2.08 2 12.48 19 6 10 1.23 11 Mulya Jaya 2.67 1.84 1.85 11.29 16 5 10 1.08 1.56 1.84 0.77 12 Bangkit-II 2.7 1.94 2.52 13.2 14 5 11 1.156

Nilai Produksi menurut Sub Sektor Perikanan melalui Penangkapan di Jatim KABUPATEN/ KOTA District PENANGKAPAN Laut Marine Perairan Umum Openwater JUMLAH Total Sub Jumlah 1 2,303,357,540 32,673,860 2,336,031,400 1.Tuban 42,447,550 5,721,540 48,169,090 2.Lamongan 489,374,860 14,058,940 503,433,800 3.Gresik 212,096,960 3,047,850 215,144,810 4.Kota Surabaya 60,918,360 1,769,300 62,687,660 5.Bangkalan 218,929,950 377,200 219,307,150 6.Sampang 136,914,950 73,550 136,988,500 7.Pamekasan 128,374,650 281,750 128,656,400 8.Sumenep 465,195,250 1,474,300 466,669,550 9.Sidoarjo 33,695,575 3,063,480 36,759,055 10.Pasuruan 107,763,220 1,298,550 109,061,770 11.Kota Pasuruan 5,398,150-5,398,150 12.Probolinggo 52,155,550 1,320,850 53,476,400 13.Kota Probolinggo 308,181,565 186,550 308,368,115 14.Situbondo 41,910,950-41,910,950

Pemilihan Tempat Penelitian Lamongan Nelayan Laut : 22.973 orang Hasil Tangkapan Laut tahun 2009: Rp 489.374.860.000,00 Maka, setiap nelayan menghasilkan rata-rata 21,3 juta/th Sumenep Nalayan Laut : 41.523 orang Hasil Tangkapan Laut tahun 2009: Rp 465.195.250.000,00 Maka, setiap nelayan menghasilkan rata-rata 11,2 juta/th Kota Probolinggo Nelayan laut sebanyak 10.561 orang Hasil Tangkapan Laut tahun 2009: Rp 308.181.565.000,00 Maka, setiap nelayan menghasilkan rata-rata 29,2 juta/th

PK (paardenkracht) =735.5 watt 1hp (metric)= 735.5 watt

Pendapatan Investasi Awal = Rp 298,938,800.00 Muatan Pendapatan / th Pengeluaran Operational / th 100% Rp 2,790,246,227.53 Rp (1,347,846,025.50) 90% Rp 2,511,221,604.77 Rp (1,347,846,025.50) 80% Rp 2,232,196,982.02 Rp (1,347,846,025.50) 70% Rp 1,953,172,359.27 Rp (1,347,846,025.50) 60% Rp 1,674,147,736.52 Rp (1,347,846,025.50) 50% Rp 1,395,123,113.76 Rp (1,347,846,025.50) 40% Rp 1,116,098,491.01 Rp (1,347,846,025.50) 30% Rp 837,073,868.26 Rp (1,347,846,025.50) 20% Rp 558,049,245.51 Rp (1,347,846,025.50) Volume tangkapan ikan th 2009 = 43,021,100 kg Nilai tangkapan ikan th 2009 = Rp 308,181,565,000.00 Harga ikan / kg = Nilai / Volume = Rp 7,163.50

BEP PENILAIAN INVESTASI DENGAN PAYBACK PERIOD 100% 80% Investasi Awal = Rp 298,938,800.00 Muatan Pendapatan / th Pengeluaran Operational / th 100% Rp 2,790,246,227.53 Rp (1,347,846,025.50) 90% Rp 2,511,221,604.77 Rp (1,347,846,025.50) 80% Rp 2,232,196,982.02 Rp (1,347,846,025.50) 70% Rp 1,953,172,359.27 Rp (1,347,846,025.50) 60% Rp 1,674,147,736.52 Rp (1,347,846,025.50) 50% Rp 1,395,123,113.76 Rp (1,347,846,025.50) 40% Rp 1,116,098,491.01 Rp (1,347,846,025.50) 30% Rp 837,073,868.26 Rp (1,347,846,025.50) 20% Rp 558,049,245.51 Rp (1,347,846,025.50) Muatan Profit / th Periode Payback (tahun) 100% Rp 1,442,400,202.03 0.3 90% Rp 1,163,375,579.27 0.3 80% Rp 884,350,956.52 0.4 70% Rp 605,326,333.77 0.5 60% Rp 326,301,711.02 1 50% Rp 47,277,088.26 6.4 40% Rp (231,747,534.49) Defisit 30% Rp (510,772,157.24) Defisit 20% Rp (789,796,779.99) Defisit

Grafik BEP 7.0 6.0 Break Even point - % Muatan 50%, 6.4 Break Even Point (tahun) 5.0 4.0 3.0 2.0 60%, 1 1.0 70%, 0.5 80%, 0.4 20%, 0 30%, 0 40%, 0 90%, 0.3 0.0 100%, 0.3 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% Prosentase Muatan

KELAYAKAN INVESTASI Muatan NPV income NPV keluar 100% Rp 2,128,293,701.82 Rp 1,028,085,695.09 90% Rp 1,915,464,333.38 Rp 1,028,085,695.09 80% Rp 1,702,634,964.95 Rp 1,028,085,695.09 70% Rp 1,489,805,596.51 Rp 1,028,085,695.09 60% Rp 1,276,976,228.08 Rp 1,028,085,695.09 50% Rp 1,064,146,859.64 Rp 1,028,085,695.09 40% Rp 851,317,491.21 Rp 1,028,085,695.09 30% Rp 638,488,122.77 Rp 1,028,085,695.09 20% Rp 425,658,754.34 Rp 1,028,085,695.09 Muatan PI IRR Keterangan 100% 2.070152043 51.69% Investasi Disarankan Diterima 90% 1.86313684 46.33% Investasi Disarankan Diterima 80% 1.656121638 39.62% Investasi Disarankan Diterima 70% 1.449106435 30.99% Investasi Disarankan Diterima 60% 1.242091232 19.49% Investasi Disarankan Diterima 50% 1.03507603 3.39% Investasi Disarankan Ditolak Syarat penerimaan investasi : NPV 0 (layak) PI 1 (layak) IRR tingkat suku bunga (layak) 40% 0.828060827-20.76% Investasi Disarankan Ditolak 30% 0.621045625-61.02% Investasi Disarankan Ditolak 20% 0.414030422-141.53% Investasi Disarankan Ditolak

Profit-%Muatan Rp2,000.00 Profit - % Muatan Rp1,500.00 Rp1,000.00 Value (juta / tahun) Rp500.00 Rp- 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% Rp(500.00) Rp(1,000.00) % Muatan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH