Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit

dokumen-dokumen yang mirip
Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR Subrantas Km 12,5 Pekanbaru ABSTRACT

Keywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Potensi Kerang Ranga sebagai Sumber Kalsium dalam Sintesis Biomaterial Substitusi Tulang

Pengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat

METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI SHRINKING CORE MODEL PADA SINTESIS HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL SUHU RENDAH

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

I. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal

Sintesis Hidroksiapatit Dari Kulit Kerang Darah Dengan Metode Hidrotermal Suhu Rendah

I. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

Pengaruh Waktu Ageing dan Kecepatan Pengadukan Pada Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur dengan Metode Presipitasi

Sintesis Hidroksiapatit melalui Precipitated Calcium Carbonate (PCC) Cangkang Kerang Darah dengan Metode Hidrotermal pada Variasi ph dan Waktu Reaksi

Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) dengan Proses Hidrotermal Variasi Rasio Mol Ca/P dan Suhu Sintesis

STUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

SINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE( PCC ) DARI CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN VARIASI JENIS ASAM DAN WAKTU KARBONASI ABSTACT

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERBAHAN DASAR PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN METODE BASAH-PENGENDAPAN

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MgCl 2 PADA SINTESIS KALSIUM KARBONAT PRESIPITAT BERBAHAN DASAR BATU KAPUR DENGAN METODE KARBONASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI XRD PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DENGAN CARA HIDROTERMAL STOIKIOMETRI DAN SINTERING 1400 C

Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur dengan Metode Presipitasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING

WULAN NOVIANA ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Kekerasan Sintesis Sintesis BCP HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Bahan Dasar

BAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat

SINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DARI KULIT KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM DAN RASIO CaO/HNO 3

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak

ABSTRACT. Keywords : PCC Chicken s Eggs Shell, ph, Temperature, Hydroxyapatite, Hydrothermal Method. Jom FTEKNIK Volume 3 No.

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

Sintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat

Proses Sintesa dan Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) Hidroksiapatit dari Bulk Gipsum Alam Cikalong dengan Bejana Tekan

PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DARI CUTTLEFISH LAUT JAWA (KENDAL) DENGAN BEJANA TEKAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TELUR AYAM RAS (Gallus gallus) MENGGUNAKAN METODE PENGENDAPAN BASAH

BAB II TEORI DASAR. 1. Hydroxyapatite

BAB III. METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Ikan alu-alu (Sphyraena barracuda) (

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, neraca analitik,

CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pori

Oleh : Yanis Febri Lufiana NRP :

METODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Kualitas Diamonium Hidrogen Fosfat Brataco Dengan Pengujian XRD dan AAS

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

SINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

PROSES SINTESA DAN PENGUJIAN XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN BEJANA TEKAN

Sintesis dan Karakterisasi Bone Graft dari Komposit Hidroksiapatit/Kolagen/Kitosan (HA/Coll/Chi) dengan Metode Ex-Situ sebagai Kandidat Implan Tulang

SINTESIS BIOKERAMIK HIDROKSIAPATIT (Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 ) DARI LIMBAH TULANG SAPI MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

I. PENDAHULUAN. kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-orang

Hariadi Aziz E.K

I. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

OBSERVASI MORFOLOGI DAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG TERBUAT DARI CANGKANG TELUR AYAM KAMPUNG DAN AYAM RAS CUCU CAHYATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT (HAp) DARI KULIT KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN PROSES HIDROTERMAL

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE BERBASIS CANGKANG KERANG RANGA PADA VARIASI SUHU SINTERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KINETIKA REAKSI SINTESIS HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE PRESIPITASI DENGAN PENCAMPURAN LANGSUNG

KAJIAN KOMPOSISI HIDROKSIAPATIT YANG DISINTESIS DENGAN METODE HIDROTERMAL NURUL YULIS FA IDA

IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS

STUDI PENGUJIAN SEM DAN EDX HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN 0

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG TELUR AYAM DAN POROGEN DARI KITOSAN INDRI PUTRI SITORESMI

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

TPM 14 Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit Silvia Reni Yenti, Ervina, Ahmad Fadli, dan Idral Amri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru 28293 ervina.hunafa@gmail.com Abstrak Hidroksiapatit (HA) dapat dibuat dari kulit kerang darah (Anadara granosa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan dan waktu reaksi terhadap karakteristik hidroksiapatit. Metode pembuatan hidroksiapatit untuk memperoleh hidroksiapatit dengan kemurnian tinggi, maka digunakan metode hidrotermal suhu rendah dengan kondisi operasi pada suhu 90 C. Prosedur penelitian dimulai dengan mempersiapkan bahan baku kulit kerang yang di kalsinasi pada suhu 1000 C selama 6 jam, kemudian diperoleh konsentrasi CaO hasil analisa AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) adalah 76,2%. dengan mereaksikan 36,9 gr NH 4 H 2 PO 4 dilarutkan dalam 600 ml aquadest lalu ditambahkan CaO dari kulit kerang sebanyak 39,37 gr pada kecepatan pengadukan 100 rpm, 200 rpm, 300 rpm serta waktu reaksi 5 menit sampai 150 menit. Campuran direaksikan pada suhu sintesis 90 C sampai terbentuk pasta. Pasta tersebut dikeringkan didalam oven pada suhu 120 C selama 12 jam dan dikalsinasi pada suhu 900 C selama 1 jam. Hasil penelitian yang menunjukkan hasil terbaik diperoleh dari kecepatan pengadukan 300 rpm adalah hidroksiapatit dengan fraksi massa 95%. Pengaruh kecepatan pengadukan adalah semakin besar kecepatan pengadukan, maka fraksi massa yang diperoleh akan semakin tinggi. Sedangkan waktu reaksi berpengaruh terhadap peningkatan hidroksiapatit, dengan semakin lama waktu reaksi menyebabkan terjadinya peningkatan CaO yang terkonversi menjadi hidroksiapatit. Kata kunci: Hidroksiapatit, Hidrotermal, Kulit kerang. 1.0 PENDAHULUAN Implan tulang merupakan salah satu material sintetik yang digunakan sebagai alternatif penyembuhan patah tulang. Tulang memiliki kapasitas untuk mengalami pertumbuhan regeneratif, tetapi pada berbagai kasus klinis masih diperlukan pembedahan dan tranplantasi. Rekonstruksi dengan tranplantasi dapat dilakukan dengan allograft, autograft, xenograft ataupun berbagai biomaterial sintetis. Biomaterial sintetis diharapkan dapat mengatasi limitasi allograft, autograft ataupun xenograft (Sopyan, dkk., 2007). Hidroksiapatit (HA) dapat digunakan sebagai implan sintetik karena memiliki struktur yang sama dengan struktur tulang dan gigi (Muntamah, 2011). Hidroksiapatit dapat disintesis dengan berbagai metode, yaitu metode presipitasi, metode mechano chemical, metode solid state reaction, metode sol gel, dan metode hidrotermal suhu rendah. Metode hidrotermal merupakan metode yang paling tepat untuk memperoleh hidroksiapatit dengan kualitas bagus, kemurnian tinggi, bentuk ukuran seragam, kristalinitas tinggi, dan reaktivitas sangat tinggi (Yoshimura dan Byrappa, 2008). HA dapat dibuat dengan cara alami dan sintetik. Senyawa alami tersebut diperoleh kulit 89

kerang. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau (2012) menyatakan bahwa Provinsi Riau menghasilkan kerang sebanyak 34.388.500 ton selama tahun 2012. Provinsi Riau merupakan provinsi yang banyak menghasilkan kerang sehingga banyak limbah kulit kerang yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit kerang sebagai bahan baku pembuatan HA. Bentuk dan ukuran kulit kerang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kulit kerang darah Komposisi mineral cangkang kerang dari Pantai Barat adalah 98,7% CAC, 0,05% Mg, 0,9% Na, 0,02% P dan 0,2% lainnya. Jika dibandingkan dengan kulit telur yang memiliki komposisi kalsium karbonat 94%, kalsium posfat 1%, magnesium karbonat 1% dan bahan lainnya 4%. Kulit kerang memiliki komposisi kalsium karbonat yang lebih tinggi daripada kulit telur. Kalsium karbonat tersebut digunakan sebagai precursor dalam pembuatan HA (Desparesi, 2015). Metode hidrotermal menggunakan air sebagai pelarut yang dipanaskan dalam bejana tertutup. Pada sintesis nano HA dalam metode ini dipilih kalsium (Ca) dan fospor (P) yang selanjutnya dilakukan pencampuran dengan ratio Ca/P adalah 1,67. Setelah pencampuran kemudian di simpan dan di cuci lalu di saring. Tahap akhir pengeringan dengan menggunakan oven dan kalsinasi dengan menggunakan furnace (Pandya dan Anitha, 2014). Reaksi yang terjadi pada sintesis HA menggunakan metode hidrotermal dengan suhu operasi 90 C dengan kecepatan pengadukan 300 rpm dan waktu pengadukan (waktu reaksi) selama 150 menit adalah reaksi heterogen. Suhu kalsinasi kulit kerang 1000 C selama 6 jam menyebabkan terjadinya dekomposisi kalsium karbonat (CaCO 3 ) menjadi kalsium oksida (CaO). Sintesis HA dilakukan menggunakan (CaO) dari kulit kerang yang direaksikan dengan ammonium dihidrogen posfat (NH 4 H 2 PO 4 ) pada suhu operasi 90 C dan suhu kalsinasi optimum HA 900 C dengan menggunakan metode hidrotermal suhu rendah selama 1 jam. 2.0 METODOLOGI 2.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit kerang darah (Anadara granosa) yang telah dikalsinasi yang berasal dari limbah pasar Terapung, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Bahan kimia yang digunakan adalah ammonium dihidrogen posfat (NH 4 H 2 PO 4, Merck, Germany) dan aquadest. Peralatan yang digunakan yaitu satu rangkaian alat sintesis hidroksiapatit, yaitu; gelas piala (1000 ml), gelas ukur (10 ml), cawan porselen, pipet tetes, neraca analitik, oven, dan furnace. 90

2.2 Prosedur Penelitian Persiapan bahan baku, mula-mula kulit kerang dicuci dan dikeringkan kemudian dihancurkan. Setelah itu diayak dengan ukuran -100/+200 mesh. Kulit kerang selanjutnya dikalsinasi pada suhu 1000 C selama 6 jam diperoleh CaO. Konsentrasi CaO hasil analisa AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) adalah 76,2%. Reaksi hidrotermal terjadi setelah CaO 39,37 g dari kulit kerang dicampurkan dengan campuran NH 4 H 2 PO 4 36,90 g dan aquadest 600 ml. Reaksi berlangsung dengan variasi waktu reaksi 5, 30, 60, 90, dan 150 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan 300 rpm. Hidroksiapatit yang telah disintesis kemudian di oven selama 12 jam pada suhu 120 C, kemudian HA di kalsinasi selama 1 jam pada suhu 900 C. HA yang telah di kalsinasi kemudian di analisa menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) dan XRD (X-Ray Diffraction). 3.0 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisa HA menggunakan XRD Gambar 2 (a) menunjukkan sintesis yang dilakukan pada kecepatan pengadukan 100 rpm dengan suhu sintesis 90 C dan dikalsinasi pada suhu 900 C diberbagai waktu reaksi menunjukkan mayoritas produk yang dihasilkan adalah HA. Puncak HA dari Gambar 2 memiliki nilai hkl yang mirip dengan pola karakterisasi hasil analisa XRD hidroksiapatit standar dari data JCPDS (Joint Committee on Powder Diffraction Standards) dengan No. 09-432 yakni (002), (112) dan (300) dengan sudut 2θ 25,811 ; 32,149 dan 32,936. Pada Gambar 2 (a), HA sudah terbentuk pada waktu reaksi berjalan selama waktu 150 menit. Saat reaksi berlangsung terlihat fasa kristal yang paling dominan adalah HA dengan tinggi puncak 2016 counts. Gambar 2. Difraktogram HA dan CaO pada kecepatan pengadukan (a) 100 rpm dan (b) 300 rpm Gambar 2 (b) menunjukkan difraktogram HA mulai dari waktu reaksi 5 menit sampai waktu maksimal reaksi 150 menit yang disintesis pada suhu 90 C, kecepatan pengadukan 300 rpm dan kalsinasi produk 900 C. Puncak dengan intensitas tertinggi dengan hkl (002), (112) dan (300) terdapat pada variasi waktu 150 menit dengan sudut 2θ yaitu 25,879 ; 32,193 ; dan 32,899 dengan tinggi puncak 2464 counts. 91

3.2 Pengaruh Waktu Reaksi dan Kecepatan Pengadukan terhadap Pengurangan CaO Peningkatan waktu reaksi mempengaruhi fraksi massa yang dihasilkan, semakin lama waktu reaksi fraksi massa CaO semakin sedikit karena CaO terkonversi menjadi HA. Pada waktu 5 menit diperoleh CaO 46%, sedangkan pada waktu 150 menit CaO semakin sedikit, yaitu 2%. Fraksi massa penurunan CaO dari waktu ke waktu ditampilkan pada Gambar 3. Gambar 3. Fraksi Massa Pengurangan CaO Pada Kecepatan Pengadukan 100 rpm dan 300 rpm terhadap Waktu Reaksi 3.3 Pengaruh Waktu Reaksi dan Kecepatan Pengadukan terhadap Yield HA HA yang dihasilkan semakin meningkat dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan, semakin besar kecepatan pengadukan sehingga terjadi tumbukan yang mempercepat terjadinya reaksi antara CaO dan NH 4 H 2 PO 4 membentuk HA. Peningkatan fraksi massa HA pada waktu reaksi 30 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan 300 rpm masing-masing adalah 43% dan 47%. Sedangkan pada waktu reaksi 150 menit diperoleh HA dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan 300 rpm masing-masing adalah 88% dan 95% dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Fraksi Massa Pembentukan HA pada Kecepatan Pengadukan 100 rpm dan 300 rpm Terhadap Waktu Reaksi 92

3.4 Morfologi HA Hasil observasi sampel menggunakan SEM pada Gambar 5 dengan perbesaran 500x dapat dilihat partikel yang ditemukan dalam bentuk di aglomerasi (Adzila dkk., 2012). Hal ini menunjukkan partikel tunggal dari HA terbuat dari aglomerasi mikro berukuran butiran. Butiran ini mungkin di aglomerasi karena pembentukan HA selama proses sintesis (Agrawal dkk., 2011). Ukuran butiran 5 µm sampai 50 µm. Gambar 5. Mikrograp SEM HA dengan metode hidrotermal suhu rendah kecepatan pengadukan 300 rpm terhadap waktu reaksi 4.0 KESIMPULAN Hidroksiapatit (HA) dapat dihasilkan dari kulit derang darah (Anadara granosa) dengan konsentrasi 76,2%. Kecepatan pengadukan 300 rpm diperoleh tinggi puncak HA 2464 counts, sedangkan pada 100 rpm tinggi puncak HA 2016 counts. Konsentrasi HA yang dihasilkan dari kecepatan pengadukan 100 rpm pada waktu reaksi 150 menit adalah 88%. Produk (HA) terbaik diperoleh pada waktu reaksi 150 menit dengan kecepatan pengadukan 300 rpm dan suhu sintesis 90 C dengan konsentrasi HA tertinggi mencapai 95%. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada kemenristek dikti yang membiayai penelitian ini melalui Skim Hibah Bersaing 2016. Daftar Pustaka Adzila, S., Sopyan, I., & Hamdi, M. 2012. Mechanochemical Synthesis of Hydroxyapatite Nanopowder: Effects Of Rotation Speed And Milling Time on Powder Properties. Trans Tech Publications 110-116: 3639-3644. Agrawal, K., Singh, G, Puri, D., & Prakash, S. 2011. Synthesis and Characterization of Hydroxyapatite Powder by Sol-Gel Method for Biomedical Application. Journal of Minerals Materials Characterization Engineering 10(8) : 727-734. Desparesi, Y.A.A. 2014. Model Kinetika Reaksi Sintesis Hidroksiapatit dari Limbah Kulit Kerang dengan Metode Hidrotermal Suhu Rendah. Tesis. Universitas Riau : Pekanbaru. 93

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. 2012. Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Riau. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pekanbaru. Muntamah. 2011. Sintesis & Karakterisasi Hidroksiapatit dari Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa sp). Tesis. Institut Pertanian Bogor : Bogor. Sopyan, I., Mel M., Ramesh, S., &Khalid, K. 2007. Porous Hydroxyapatite for Artificial Bone Applications. Science and Technology of Advanced Materials (8):116 123. Yoshimura, M., & Byrappa, K. 2008. Hydrothermal Processing of Materials: Past, Present and Future. Handbook of Hydrothermal Technology. 94