BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PROGRAM DPM KABUPATEN BENGKULU UTARA TANGGAL 01 PEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Tahun Latar Belakang

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun 2015 BP3MD Prov. Sumsel Page 1

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kediri, Januari Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kediri. Drs. INDRA TARUNA. ttd.

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA TAHUN 2015

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN

TABEL 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja PD dan Pencapaian Renstra PD s/d Tahun 2016 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Renja BPMPP BAB I

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

1.1 Latar Belakang Pada saat ini Pemrintah Daerah diberikan kewenangan untuk menyusun sendiri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BUKITTINGGI

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA BADAN Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Kebijakan Penanaman Modal PEMERINTAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia Investment Coordinating Board KATA PENGANTAR

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANYUMAS

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016

PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAPPEDA PROV. SULTRA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Transkripsi:

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal merupakan unsur Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah khususnya di bidang pelayanan perizinan terpadu dan Penanaman Modal. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di bidang pelayanan perizinan dan Penanaman Modal Daerah erat sekali hubungannya dengan perencanaan, kebijakan, promosi, pelayanan dan fasilitas perizinan, penggunaan sistem manajemen informasi serta pengendalian penanaman modal. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal yang memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan kepada masyarakat dan bergerak di bidang penanaman modal, maka di rumuskan Visi BPPTPM sebagai berikut : Terwujudnya penanaman modal yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi daerah dan penyelengggaraan pelayanan perizinan terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pernyataan visi di atas mengandung makna bahwa peningkatan daya saing penanaman modal digunakan untuk mendukung terwujudnya prioritas daerah dalam peningkatan iklim penanaman modal dan iklim 27

usaha di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan adanya pelayanan perizinan terpadu di harapkan kemudahan dalam perizinan, kemudahan yang didapatkan memberikan kesempatan masuknya peluang investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, antara lain berisi penggambaran tujuan suatu organisasi secara jelas dan fokus terhadap sasaran yang akan dicapai, sebagaimana misi BPPTPM adalah sebagai berikut : 1. Mendorong iklim investasi yang kondusif untuk penguatan daya saing. 2. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Misi 1 pernyataan tentang upaya yang dilakukan untuk peningkatan investasi dengan melakukan hal-hal yang dapat menarik minat investor untuk berinvestasi melalui pameran, media massa, kerjasama dan pemberian informasi yang akurat tentang peluang potensi investasi beserta kemudahan-kemudahan yang dapat ditawarkan kepada para investor. Hal ini akan berdampak positif dengan peningkatan realisasi penanaman modal. Misi 2 pernyataan tentang bagaimana kita dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas dengan pelayanan yang tepat waktu,cepat dan akurat dengan penyelesaian dokumen perizinan yang cepat, meminimalkan jumlah pengaduan, dan melakukan indeks kepuasan masyarakat untuk mengukur bagaimana pelayanan perizinan yang telah kita berikan. 28

4.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan arahan arti dan makna tujuan dimaksud, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dalam rangka mewujudkan misinya, menetapkan tujuan sebagai berikut : a. Terwujudnya daya tarik dan daya saing investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. b. Terwujudnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan untuk mencapai pelayanan prima. Sasaran adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh SKPD dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur, jelas dan disertai indikator yang rinci dan mengacu pada visi, misi dan tujuan SKPD, adapun sasaran BPPTPM Provinsi kepulauan bangka belitung adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya minat penanaman modal melalui efektifitas kegiatan promosi yang tepat sasaran. b. Meningkatnya nilai realisasi Penanaman Modal. c. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan terpadu. d. Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan 29

4.3. Strategi dan Kebijakan Arah kebijakan yang menjadi acuan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu di RPJMD 2012-2017 adalah sebagai berikut : 1. Pemberian kemudahan dalam berinvestasi dan berusaha. 2. Pengembangan rantai pasokan produk unggulan daerah. Strategi yang akan dilakukan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 diantaranya adalah : 1. Melakukan promosi investasi unggulan daerah dengan berbagai pameran investasi dalam dan luar daerah, promosi melalui media cetak dan elektronik. 2. Melakukan kerjasama antar daerah dalam rangka sharing information (berbagi informasi) dan saling memberikan informasi kepada investor tentang potensi investasi antar daerah. 3. Pembuatan bahan promosi investasi yang menarik minat investor untuk berinvestasi. 4. Pembuatan peta potensi unggulan daerah dan kajian per sektor unggulan daerah. 5. Menyediakan profil potensi investasi daerah yang akurat. 6. Melakukan pembinaan, fasilitasi pelaksanaan,pengawasan dan pemantauan penanaman modal lingkup provinsi. 7. Mewajibkan kepada perusahaan PMA/PMDN untuk memberikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) secara berkala. 8. Penyederhanaan prosedur perizinan dengan mengembangkan sistem SPIPISE. 9. Mengoptimalkan PTSP berbasis teknologi informasi 10. Sistem pengelolaan administrasi perizinan yang baik 30

11. Memberikan diklat terkait dengan pelayanan perizinan untuk meningkatkan kompetensi aparatur bidang pelayanan perizinan. kebijakan diiringi dengan tolak ukur pencapaian kinerja Badan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, Secara lebih spesifik dapat tercermin sebagai berikut : 1. Meningkatkan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan dan aturan perundang-undangan di bidang penanaman modal. 2. Meningkatkan fasilitas dan kebijakan intensif penanaman modal yang berdaya saing 3. Tersedianya Master Plan perencanaan dan pengembangan penanaman modal lingkup provinsi yang berorientasi pada peningkatan daya saing. 2. Tersedianya usulan rumusan kebijakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan kebijakan penanaman modal, dan sosialisasi kebijakan yang diarahkan pada peningkatan daya saing. 3. Tersedianya informasi terkini (up to date) peta potensi sumber daya dan peluang investasi lingkup provinsi. 4. Terkoneksinya kemitraan usaha bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan investor/pengusaha besar. 5. Tersedianya konsep produk turunan komoditas unggulan potensi sumber daya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 6. Meningkatkan penanaman modal yang mampu menciptakan nilai tambah tinggi terutama dalam pengerjaan produk hulu sektor unggulan. 7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas promosi penanaman modal dengan mengedepankan daya saing daerah. 31

8. Terwujudnya citra penanaman modal di dalam dan luar negeri antara lain melalui market intelligence, rebranding, dan lain-lain. 9. Tercapainya peningkatan partisipasi aktif dalam forum perundingan kerjasama internasional dan kerjasama dunia usaha dibidang penanaman modal. 10. Terciptanya kualitas sumber daya aparatur yang berkompeten dalam pengelolaan perizinan dalam rangka melaksanakan pelayanan prima. 11. Tersedianya standar pelayanan perizinan dalam meningkatkan transparasi dan mutu pelayanan yang cepat untuk mendukung pembangunan ekonomi regional berbasis potensi lokal. 12. Terintegrasinya sistem informasi pelayanan perizinan berbasis teknologi informasi dan komunikasi sehigga dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). 13. Tersedianya database perizinan dalam mendorong sinergi pelayanan administrasi perizinan dan stakeholder dan kabupaten/kota. 14. Tersedianya norma, standar, prosedur dan kriteria pengendalian pelaksanaan penanaman modal. 15. Terselenggaranya bimbingan/fasilitasi penyelesaian masalah penanaman modal lingkup provinsi. 32

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN (1) (2) (3) (4) (5) 1. Terwujudnya daya tarik dan daya saing investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1. Meningkatnya minat penanaman modal melalui efektifitas kegiatan promosi yang tepat sasaran. Jumlah minat (calon investor) investasi yang dicatat melalui berbagai kegiatan promosi TARGET 1 - c in 2. Meningkatnya nilai realisasi Penanaman Modal. Persentase peningkatan nilai realisasi investasi PMA/PMDN 5% 1 2. Terwujudnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan untuk mencapai pelayanan prima 1. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan terpadu. 1.1 1.2 Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Persentase dokumen perizinan yang diselesaikan tepat waktu - 93% 9 2. Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan 2.1 Rata-rata hari penyelesaian perizinan 16 hari kerja 15 ha ke Tabel 4.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran BPPTPM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Visi BPPTPM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung : TERWUJUDNYA PENANAMAN MODAL YANG BERDAYA SAING POTENSI DAERAH DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PE MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROV BELITUNG. MISI TUJUAN SASARAN 33

Mendorong iklim investasi yang kondusif untuk penguatan daya saing Terwujudnya daya tarik dan daya saing investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1. Meningkatnya minat penanaman modal melalui efektifitas kegiatan promosi yang tepat sasaran. 1.1 2. Meningkatnya nilai realisasi Penanaman Modal. 1.2 Mewujudkan pelayanan yang berkualitas publik Terwujudnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan untuk mencapai pelayanan prima 1. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan terpadu 1.1 1.2 2. Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan 2.1 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, BPPTPM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menetapkan rangkaian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam periode 5 (lima) tahun. Bab ini menggambarkan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2012-2017 dapat tergambar dalam tabel (lampiran). 34

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini menjelaskan indikator kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2012-2017, sebagaimana tertuang dalam table dibawah ini : TABEL 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung NO Indikator Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Jumlah minat (calon investor) investasi yang - 1 calon investor 2 calon investor 3 calon investor 4 calon investor 4 calon investor dicatat melalui berbagai kegiatan promosi 35

2 Persentase peningkatan nilai realisasi investasi PMA/PMDN 3 Indeks kepuasan masyarakat (IKM) 5% 10% 15% 20% 25% 25% - - 77,50 79,50 81,50 81,50 4 Persentase dokumen perizinan yang diselesaikan tepat waktu 5 Rata-rata hari penyelesaian perizinan 93% 94% 95% 100% 100% 100% 16 hari 15 hari 14 hari 13 hari 12 hari 12 hari kerja kerja kerja kerja kerja kerja *PMA= Penanaman Modal Asing **PMDN= Penanaman Modal Dalam Negeri BAB VII PENUTUP Secara umum capaian kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal periode 2007-2012 dapat dinilai cukup baik dengan tercapainya target penanaman modal, serta pelaksanaan program dan kegiatan. Beberapa program telah dilakukan, namun masih dirasa belum optimal dikarenakan berbagai faktor diantaranya kurang bersinergi dengan instansi terkait. Perencanaan Kinerja (Renstra) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Dokumen Kinerja di mana sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembanguanan Nasional, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus menyusun Renstra SKPD. Selain itu Perencanaan Kinerja ini merupakan upaya implementasi UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Keberhasilan dari pelaksanaan amanat Renstra ini tergantung pada dukungan seluruh stakeholders Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan 36

Penanaman Modal untuk mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran demi tercapai cita-cita yang kita inginkan yaitu Terwujudnya penanaman modal yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kelemahan, kekurangan, hambatan dan kendala mungkin akan selalu kita jumpai dalam perjalanan ke depan namun hal tersebut marilah kita pandang sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi secara arif dan bijaksana oleh semua pihak demi tercapainya cita-cita yang telah kita tetapkan dalam Renstra ini. 37