Preservasi Pengetahuan Tradisional Seni Tari Aceh : Studi Kasus Terhadap Perubahan Gerakan Tari Saman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum SMPN 25 Bandar Lampung. satuan pendidikan (KTSP) yang berarti siswa turut serta pula diajak untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pengenalan Budaya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari oleh siapa saja baik terutama anak-anak. Animasi merupakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

MAKALAH MATA KULIAH DASAR DASAR ILMU BUDAYA BENANG MERAH ANTARA TARI SAMAN DAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

Menghormati Orang Lain

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

FRIEZE GROUP DALAM TARI SAMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB I PENDAHULUAN. Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Aceh Darussalam

BAB II PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM PENGATURAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Harmonisasi antara pengetahuan modern dan pengetahuan tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

PENYAJIAN MUSIK IRINGAN TARI LIKOK PULO DI PULAU ACEH KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS UNSUR GERAK TARI LAWEUT DI SANGGAR SEULAWEUT

TARI SAMAN Gayo Lues Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh November 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. belakang budaya yang sama dan. beraneka ragam seni tradisi banyak yang hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pesisir pantai barat. Wilayah budaya pantai barat Sumatera, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

BAB II TINJAUAN TEORETIS TENTANG KESENIAN HADRO. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. yang kini merupakan Provinsi Aceh. Mereka biasa menyebut dirinya Ureueng

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. suku, agama dan bahasa daerah berbeda sehingga, Indonesia tercatat sebagai negara yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

BAB I PENDAHULUAN. kelompok asal di daerah Aceh. Meraka biasa menyebut dirinya Ureueng Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka

Transkripsi:

Preservasi Pengetahuan Tradisional Seni Tari Aceh : Studi Kasus Terhadap Perubahan Gerakan Tari Saman Nurintan Cynthia Tyasmara 1. PENDAHULUAN Traditional knowledge atau pengetahuan tradisional adalah infomasi yang ada dalam komunitas tertentu, berdasarkan pengalaman dan adaptasi terhadap budaya lingkungan setempat dan telah berkembang dari waktu ke waktu dan terus berkembang. Pengetahuan ini digunakan untuk mempertahankan masyarakat dan kelangsungan budayanya. Tari Saman merupakan salah satu contoh kekayaan seni Indonesia yang diangkat menjadi salah satu contoh traditional knowledge. Berdasarkan hal tersebut, penulis berupaya untuk memaparkan kesenian daerah Aceh yaitu Tari Saman sebagai salah satu contoh Traditional Knowledge. Tari Saman yang berkembang saat ini ditemukan telah mengalami perubahan dalam beberapa gerakannya sehingga menarik untuk diangkat sebagai upaya pelestarian kebudayaan tradisional Indonesia. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Traditional Knowledge Traditional knowledge telah digunakan sejak lama oleh masyarakat adat dan local di bawah aturan dan undang-undang setempat serta di bawah adat dan tradisi. Baru-baru ini, dalam ilmu pengetahuan barat menjadi lebih tertarik pada traditional knowledge dan menyadari bahwa traditional knowledge dapat membantu menemukan solusi yang berguna pada suatu masalah. Kombinasi antara pengetahuan ilmiah dan teknologi modern membuat hal tersebut banyak dipelajari. Traditional knowledge atau pengetahuan tradisional adalah infomasi yang ada dalam komunitas tertentu, berdasarkan pengalaman dan adaptasi terhadap budaya lingkungan setempat dan telah berkembang dari waktu ke waktu dan terus berkembang. Pengetahuan ini digunakan untuk mempertahankan masyarakat dan kelangsungan budayanya. Pengetahuan tradisional termasuk diantaranya adalah persediaan sumber daya lokal biologi, hewan, tanaman, dan pohon spesies lokal. Hal ini juga terkait seperti

cara-cara yang dilakukan dalam metode penyimpanan tanaman, perlakuan benih, hingga alat yang digunakan untuk tanam dan panen. Pengetahuan tradisional juga mencakup sistem kepercayaan yang memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat, menjaga kesehatan, dan melindungi linkungan sekitar. Pengetahuan tradisional bersifat dinamis dan tidak berarti pengetahuan ini sudah tua tetapi tradisional karena tercipta yang merupakan cerminan tradisi suatu masyarakat. Sifat pengetahuan tradisional kolektif dan sering dianggap milik seluruh masyarakat. Hal ini ditularkan melalui spesifik budaya dan mekanisme pertukaran informasi tradisional misalnya dipelihara dan ditransmisikan secara lisan. Traditional knowledge harus dilindungi dengan beberapa argumen berikut ini: 1. pertimbangan keadilan 2. keprihatinan konservasi 3. pelestarian praktik dan budaya tradisional 4. pencegahan perampasan dari pihak yang tidak berhak 5. promosi penggunaan dan pentingnya dalam pengembangan 2.2 Seni Tari dari Aceh Aceh adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak seni tari. Banyak yang mengenal Tari Saman sebagai tari tradisional Aceh, namun masih banyak lagi jenis tarian yang yang hampir mirip namun berbeda dengan Tari Saman. Berikut ini merupakan tarian yang berasal dari Aceh yang hampir mirip dengan Tari Saman, empat di antaranya adalah: a. Tari Laweut Laweut berasal dari kata Seulawet, sanjungan pada Nabi Muhammad S.A.W, tari ini dipersembahkan oleh delapan orang wanita yang disebut juga seudati iring. Di dalam tari ini menyampaikan pesan-pesan dalam keagamaan pendidikan dan pembangunan. Gambar 1. Tari Laweut

b. Tari Tarek Pukat Tari ini merupakan tarian yang diangkat dari kehidupan nelayan pesisir Aceh yaitu membuat jaring pukat dan menangkap ikan dengan jaring di tengah laut. Suasana menarik pukat dengan harapan mendapat ikan yang banyak dinyatakan dengan semangat kerja keras dan riang gembira yang sekali-kali terdengar teriakan senang pawang laut. Gambar 2. Tari Tarek Pukat d. Tari Rapai Geleng Rapai adalah jenis tamborin yang biasanya dipakai untuk mengiringi sebuah lagu atau tarian. Permainan Rapai telah dikembangkan dan diiringi dengan lagu-lagu dan berbagai macam lenggak-lenggok yang indah. Ini merupakan dobrakan penampilan sebuah tarian baru yang disebut Rapai Geleng. Tarian ini dimainkan oleh 11 sampai 12 orang penari dan setiap mereka memainkan Rapai (tamborin kecil). Sambil bermain Rapai dan menyanyikan lagu, mereka melakukan berbagai gerakan tubuh yaitu tangan, kepala, dan lain-lain. Gerakan para penari hampir sama dengan tarian Saman tetapi menggunakan Rapai. Gambar 3. Tari Rapai Geleng

e. Tari Meuseukat Tarian Meuseukat adalah tarian yang sangat pupuler di Aceh yang berasal dari Kab. Aceh Selatan. Tarian ini dimainkan oleh 10 atau 12 penari dan 2 orang penyanyi. Khusus untuk wanita mengambil posisi dengan cara duduk/berlutut dalam satu barisan dan membuat gerakan tubuh dengan tangan dan kepala. Nyanyian yang berisi pujian atau doa yang dimulai dengan gerakan lambat sampai dengan gerakan cepat. Gambar 4. Tari Meuseukat 2.3 Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011. Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum dimulai sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda dengan memakai pakaian adat. Penilaian ditititkberatkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Gerakan pada tari Saman sangat unik karena hanya menampilkan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, dan gerakan-gerakan sejenis. Semua penari harus menari dengan harmonis dan biasanya tempo tari Saman makin lama makin cepat dan hal ini yang membuat tarian ini sangat menarik. Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Gambar 5. Tari Saman Tari Saman ditarikan dalam posisi duduk, termasuk dalam jenis kesenian ratoh duk (tari duduk) dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan tertekan kepada kedua telapak kaki. Pola ruang pada tari Saman juga terbatas pada ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi di atas lutut (berlembuku) yang merupakan level paling tinggi, sedang level yang paling rendah adalah apabila penari membungkuk badan kedepan sampai 45 (tungkuk) atau miring kebelakang sampai 60 (langat). Terkadang saat melakukan gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau ke kiri yang disebut singkeh. Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan-depan atau kiri-belakang (lingang). Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam : 1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat. 2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.

3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. 4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak 5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. 3. PEMBAHASAN 3.1 Tari Saman sebagai Pengetahuan Tradisional Tari Saman yang telah mendunia membuat banyak masyarakat modern di Negara-negara Asia, Australia dan Eropa yang mengadopsi kecepatan dan keharmonisan gerakan tarian ini. Namun keaslian dari tari ini tidak pernah bisa ditiru karena esensi tarian ini hanya ditemukan di Aceh. Hal ini yang membuat penulis mengangkat Tari Saman sebagai salah satu pengetahuan tradisional. Selain Tari Saman, masih banyak lagi tarian yang konsepnya mirip dengan Tari Saman. Namun ada sedikit perbedaan dalam gerakan, baju, maupun tambahan alat musik atau alat tari yang digunakan. Semua hal tersebut merupakan sebuah pengetahuan tradisional yang berjenis kesenian daerah yaitu tarian. Penulis memaparkan Tari Saman sebagai traditional knowledge atau pengetahuan radisional karena tarian ini sangat identik dengan masyarakat Aceh dan kental dengan unsur keagaamaannya. Salah satu yang disebutkan dalam definisi pengetahuan tradisional adalah budaya yang telah berkembang dari waktu ke waktu dan terus berkembang. Melihat perkembangannya saat ini, Tari Saman menunjukkan kekhasannya dan potensinya untuk terus maju. Meskipun telah terdata sebagai warisan budaya di UNESCO (yang artinya Tari Saman dapat dipastikan adalah kebudayaan Indonesia) namun melihat banyaknya jenis tarian yang hampir mirip dengan Tari Saman akan lebih baik apabila tarian lainnya juga dilestarikan seperti halnya Tari Saman. Hal tersebut yang membuat penulis mengangkat Tari Saman sebagai contoh traditional knowledge, didukung dengan adanya informasi yang menarik yaitu perubahan-perubahan yang signifikan pada gerakan Tari Saman yang akan dibahas lebih dalam pada bab selanjutnya.

3.2 Tari Saman dan Perkembangan Gerakan Tarinya Seiring perkembangan zaman, terjadi perubahan pada gerakan-gerakan tarian Tari Saman yang sarat mana. Informasi yang didapatkan penulis adalah semakin banyaknya gerakan Tari Saman yang dikembangkan oleh para penari. Narasumber yang telah beberapa kali menjadi juri dalam perlombaan Tari Saman menyatakan bahwa semakin banyak gerakan yang ditampilkan maka akan menambah nilai kreativitas. Namun sayangnya, tidak ada arti atau makna dari perubahan dan penambahan gerakan Tari Saman. Ditetapkannya Tari Saman oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia merupakan sebuah prestasi yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Mengingat makin pudarnya keinginan generasi muda untuk mempelajari tarian daerah, agaknya hal ini sangatlah patut diapresiasi. Gempuran budaya dari luar negeri seperti musik Amerika, British, Korea, Jepang dan Negara lain membuat generasi muda beranggapan bahwa mempelajari tarian daerah merupakan hal yang kurang menyenangkan. Perlombaan atau kompetisi menari yang masih banyak diselenggarakan oleh komunitas tertentu tentunya merupakan hal yang sangat positif dalam melestarikan pengetahuan tradisional terutama tari-tarian. Namun apabila dalam perkembangannya gerakan baru yang ada tidak sarat akan makna, maka akan mengaburkan maknamakna dari gerakan yang tercipta sebelumnya. Inovasi dan kreasi memang sangat diperlukan namun dengan tidak mengurangi atau berpegang pada gerakan yang telah diciptakan sebelumnya. Perubahan dan perbedaan yang ditemukan pada gerakan Tari Saman salah satunya adalah pada cara penari menarikan tarian ini. Seharusnya penari menarikan Tari Saman dengan mata menatap ke lantai, karena tarian ini memiliki tujuan memberi salam kepada raja. Penari juga tidak tersenyum lebar melainkan tersenyum kecil tanpa terlihat gigi. Namun saat ini, penari tersenyum lebar dengan terlihat gigi saat menampilkan Tari Saman sehingga esensi Tari Saman sedikit berkurang. Pada saat pembukaan tariann yang diawali dengan Assalamualaikum dengan gerakan bersujud dan tangan dikatupkan juga terdapat modifikasi saat ini. Penari akan menambahkan gerakan lain seperti memetikkan jarinya karena dianggap terlalu sederhana apabila menggunakan gerakan yang telah umum. Modifikasi lirik yang dinyanyikan saat tari dibawakan juga terjadi. Sebagai contoh Tari Saman yang tradisional baik gerakan dan liriknya dapat dilihat pada tautan berikut ini

http://www.youtube.com/watch?v=-likgizn6ju. Perbedaan juga ditemukan dari segi jumlah penari. Tari Saman umumnya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki yang berjumlah ganjil. Namun seiring perkembangannya tarian ini juga dimainkan oleh perempuan. Makin banyak penari makin semarak dan indah. Tetapi, tarian ini tidak akan ditarikan bercampur antara laki-laki dan perempuan. Saat ini kebanyakan tariannya dimainkan oleh perempuan dan laki-laki yang membawakan musiknya. Tautan yang diberikan di atas merupakan salah satu contoh Tari Saman tradisional yang dimainkan oleh penari laki-laki dan menggunakan lirik yang asli. Berikut merupakan tautan untuk pertunjukan Tari Saman saat ini yang telah berbeda dari versi aslinya yang dahulu dimainakan oleh laki-laki http://www.youtube.com/watch?v=vtxd66sjlyg. Peran serta pekerja informasi tentunya untuk dapat melestarikan pengetahuan tradisional tetap terjaga hingga generasi mendatang. Usaha mendokumentasikan tarian yang ditampilkan, menghasilkan tulisan mengenai tarian ini dan menyebarkan ke berbagai pihak merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah awal mepreservasi pengetahuan tradisional. 4. KESIMPULAN Tari Saman merupakan salah satu contoh traditional knowledge yang berjenis kesenian daerah berupa tarian. Tarian ini semakin berkembang dari masa ke masa hingga terjadi perubahan-perubahan dalam gerakannya. Sebagai pekerja informasi yang berupaya melestarikan kebudayaan dan pengetahuan, maka perlu dilakukan usaha mengcapture dan memanage agar kebudayaan yang telah ada tidak punah atau bergeser maknanya.

DAFTAR PUSTAKA Correa, Carlos M. Traditional Knowledge And Intellectual Property a Discussion Paper Hansen, Stephen A. 2003. Traditional Knowledge and Intellectual Property A Handbook on Issues and Options for Traditional Knowledge Holders in Protecting their Intellectual Property and Maintaining Biological Diversity. Washington DC: AAAS http://www.budayaindonesia.net/2014/02/tari-tradisional-aceh.html diakses pada 20 November 2014 pada pukul 17.00 WIB http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/836/tari-saman diakses pada 20 November 2014 pada pukul 17.00 WIB http://www.youtube.com/watch?v=-likgizn6ju diakses pada 22 November 2014 pada pukul 11.00 WIB http://www.youtube.com/watch?v=vtxd66sjlyg diakses pada 22 November 2014 pada pukul 11.15 WIB