Percaya Diri atau Percaya Tuhan? Ditulis oleh Arie Saptaji Kamis, 10 September :32

dokumen-dokumen yang mirip
KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

Tahun C Hari Minggu Prapaskah III Penyelidikan Pertama Calon Baptis

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Pangeran yang Menjadi Gembala

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Pangeran yang Menjadi Gembala

Pangeran yang Menjadi Gembala

Mutiara Dibalik Pengalaman Pahit. Kejadian 39:1-23. Ditulis oleh Manati I. Zega Selasa, 28 April :26

Level 2 Pelajaran 14

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Pangeran yang Menjadi Gembala

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Tuhan Membela Pelayan-Nya Yeremia 15:15-21

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

PELAJAR AN TENTANG JAMINAN PENDAHULUAN

BULAN 3 >>>>>> YOSUA PEMIMPIN KUATKAN & TEGUHKANLAH HATIMU

03 DESEMBER 2017 S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Ya Tuhan, Tiap Jam KJ 457:1,4,5. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

HIDUP BERIMAN DALAM KESABARAN ALLAH Matius 13 : 24-30, 36-43

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

PEDOMAN BELAJAR. Menghadapi Raksasa (Pelajaran 1) Ucapkan doa singkat bersama anak-anak sebelum Anda memulai pelajaran.

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Gereja Menghadapi Kesulitan

Gereja menghadapi kesulitan

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

MENGAMPUNI ORANG LAIN

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Lesson 9 for May 27, 2017

Ringkasan Khotbah 6 Oktober Perumpamaan dalam 7 Kategori. IV. Allah Menilai Manusia Apakah Melakukan HikmatNya atau Tidak?

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

The 4gotten King. 1Samuel 9: Samuel 10: Samuel 15: Samuel 16:7. Paulus Igunata Sutedjo 1

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Gereja menghadapi kesulitan

RAJA ISRAEL YANG PERTAMA

HATI YANG RELA PENDAHULUAN ISI DAN SHARING KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN BAHAN SHARING - JUNI 2012 KARAKTER COOL UMUM

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018

Yohanes 3:3; Yohanes 1:12-13; Efesus 2:19-20; I Korintus

The Power of Prayer - Kuasa Doa

The Power of the Heart #2 - KEKUATAN HATI #2 A TRUSTING HEART - HATI YANG PERCAYA

Allah Tak Pernah Terpisah Darimu Roma 8: 26-39

Mungkinkah Aku Mendapat Jodoh Yang Berkenan Kepada Tuhan, Direstui Orang Tuaku Dan Akupun Mencintainya?

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

My Journey with Jesus #3 - Perjalananku dengan Yesus #3 KEKUATAN- NYA SEMPURNA

Pertanyaan Alkitab (24-26)

BAPTISAN ROH KUDUS. Yohanes 4 : 23 24

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Revelation 11, Study No. 6 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 6, oleh Chris McCann

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

Tahun C Hari Minggu Biasa XXIV LITURGI SABDA

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 2)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

THE WARRIOR S CALL #1 - PANGGILAN PAHLAWAN #1 THE MIGHTY MEN REVIVAL KEBANGKITKAN PARA PAHLAWAN

KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Hidup Dan Mati : Kebenaran Alkitab

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

THE FINANCIAL TRANSFORMATION #4 TRANSFORMASI KEUANGAN #4 WISDOM FOR FINANCIAL WONDERS HIKMAT MENGALAMI KEAJAIBAN KEUANGAN

Melatih & Melipatgandakan DOA-DOA KELUARGA

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 19 dari 60.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Level 2 Pelajaran 16

Bagaimana Allah Berbicara kepada Saya?

Gereja Memberitakan Firman

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Bermegah Dalam Allah Roma 5 : 1-11

TATA IBADAH MINGGU PASKAH V

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

God s Divine Favor #2 Anugerah Tuhan yang Ajaib #2 DIVINE PROMISES - JANJI YANG AJAIB

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Kalender Doa Oktober 2016

APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH?

Pelajaran 8 PENGORBANAN KRISTEN DAN LOMPATAN IMAN. 1. Persiapan. Tidak Ada Resiko, Tidak Ada Hasil. A. Sumber

Daud Sang Raja (Bagian 2)

Menemukan Rasa Aman Sejati

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Transkripsi:

Dalam suatu seminar kepenulisan, seorang ibu bertanya pada pembicara apa rahasia mereka sehingga bisa tampil pe-de abis di depan publik. Andrias Harefa, salah seorang pembicara, menjelaskan bahwa belakangan ia lagi mencoba menggali lebih jauh soal percaya diri ini. Ia mengamati, di tengah kata confidence (keyakinan) ada kata fide (iman). Kalau begitu, inti dari kepercayaan diri sebenarnya adalah iman---kepercayaan kepada Tuhan. Jadi, mana yang semestinya kita utamakan: percaya diri atau percaya Tuhan? Pemikiran tersebut menarik untuk ditelisik lebih jauh. Untuk itu, saya akan mencoba menilik dua bentuk kepercayaan diri, dan kemudian membandingkannya dengan kepercayaan kepada Tuhan. PERCAYA DIRI Sikap percaya diri memang mengandung magnet dan daya pikat tersendiri. Kita mengagumi or ang yang tampil percaya diri, orang yang tegar menghadapi ujian hidup, orang yang berani membela pendiriannya. Namun, pada titik tertentu sikap itu juga bisa menimbulkan kejengahan, yaitu jika kita menangkap adanya aura kecongkakan yang menyelubunginya. Titik persoalannya terletak pada apa atau siapa yang menjadi sumber pokok kepercayaan tersebut. Apa yang melandasi kepercayaan diri kita? Prestasi kita? Kesuksesan kita? Kekayaan kita? Status sosial? Kecerdasan? Ketampanan atau kecantikan? Bila hal-hal semacam itu yang menjadi landasan kepercayaan diri kita, sebenarnya kita berdiri di atas pijakan yang rapuh. Hal-hal tersebut rentan terhadap perubahan, ada batasnya, dan dapat memudar. 1 / 5

Pemazmur mengingatkan kita untuk tidak mengandalkan kemampuan dan kehebatan diri. Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki; Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-nya (Mazmur 147:10-11). Cerita humor berikut ini memberikan gambaran tentang piciknya sikap percaya diri yang berlebihan. Suatu hari sekelompok ilmuwan berkumpul dan memutuskan bahwa umat manusia telah mencapai kemajuan sedemikian jauh dan tidak memerlukan Tuhan lagi. Mereka lalu mengutus seorang ilmuwan untuk pergi dan memberitahukan keputusan itu kepada Tuhan. Ilmuwan itu mendatangi Tuhan dan berkata, Tuhan, kami memutuskan bahwa kami tidak lagi memerlukan Engkau. Kami sudah berhasil mengkloning manusia dan melakukan berbagai hal ajaib. Jadi, ya, Engkau boleh pensiun. Tuhan menyimak penjelasan itu dengan sabar dan dengan ramah. Setelah ilmuwan itu selesai berbicara, Tuhan berkata, Bagus sekali. Sebelum itu, bagaimana kalau kita mengadakan kontes menciptakan manusia? Ilmuwan itu menjawab dengan penuh semangat, Baik! Pasti luar biasa. Namun, Tuhan menambahkan, Kita akan melakukannya dengan cara kuno seperti ketika Aku menciptakan Adam dulu. Ilmuwan itu berkata, Oke, tidak masalah. Ia pun mulai membungkuk dan meraup debu tanah. 2 / 5

Tuhan memandanginya dan berkata, Hei, tunggu dulu! Kau harus menyiapkan sendiri debu tanahmu! RENDAH DIRI Sikap rendah diri merupakan kebalikan dari sikap percaya diri di atas. Meskipun demikian, akar kedua sikap tersebut sama saja: kesombongan. Percaya diri yang berlebihan menampilkan kesombongan secara mencolok; sebaliknya, rendah diri menyelubunginya, sampai-sampai kerap disalahartikan sebagai kerendahan hati. Kalau orang yang percaya diri mengandalkan kekuatan dan kecakapan pribadi, orang yang rendah diri bergerak ke ekstrem sebaliknya. Ia merasa dirinya tidak mampu berbuat apa-apa, tidak berharga, dan tidak pantas dicintai. Ia cenderung berfokus pada masalah, suka menyalahkan keadaan, dan bermental pecundang. Jelas, ia bergumul dengan gambar diri yang tidak sehat. Perilakunya mirip dengan hamba yang menerima satu talenta. Merasa tuannya berlaku kejam dan tidak adil terhadapnya, dengan ketakutan ia memilih untuk mengubur talenta tersebut. Ketika tuannya datang kembali, ia dihardik sebagai hamba yang jahat dan malas. Ya, rendah diri itu berbeda jauh dari rendah hati. Rendah diri tidak lain adalah bentuk terselubung dari pelecehan dan ketidakpercayaan terhadap kebaikan Tuhan. RENDAH HATI 3 / 5

Rendah hati---ini dia sikap yang menolong kita agar tidak tergelincir menjadi pe-de secara berlebihan atau minder secara parah. Kehidupan Musa menunjukkan perkembangan keyakinan diri yang menarik. Empat puluh tahun pertama masa hidupnya dijalaninya di puncak dunia. Sebagai prince of Egypt, ia dapat mengenyam hal-hal terbaik---pendidikan, kebudayaan, kemashyuran---yang ditawarkan oleh Mesir, negeri adidaya pada masa itu. Dicatat oleh Alkitab sebagai seorang pangeran yang perkasa serta seorang ahli pidato (Kisah Para Rasul 7:22, FAYH), tak ayal ia sesosok pribadi yang pe-de abis. Namun, empat puluh tahun berikutnya, dunianya terjungkir balik. Ia menjadi pelarian, terpuruk di lembah Midian, bekerja sebagai penggembala domba. Seiring dengan itu, kecakapan dan kefasihannya pun luntur. Kepercayaan dirinya rontok. Terbukti, ia gagap dan merasa tak layak ketika Tuhan menemuinya dan mengutusnya menjadi pembebas Israel. Apa yang membuat Musa akhirnya bangkit? Apakah karena ia memperoleh kembali kepercayaan dirinya? Sama sekali tidak. Sebaliknya, ia justru mulai belajar untuk mempercayai Tuhan. Ia menyadari bahwa hanya dengan penyertaan Tuhanlah ia dapat memperoleh kekuatan dan keberhasilan. Tuntunan Tuhan menjadi pegangan yang teguh baginya. Itulah kerendahan hati. Itulah kunci kejayaan Musa. Nasihat yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel--- Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini (Ulangan 8:17-18)---memperlihatkan pengertiannya akan kepercayaan kepada Tuhan dan kerendahan hati. Nasihat itu, tentu saja, tetap relevan dan masih berlaku bagi kita saat ini. 4 / 5

Bocah dalam cerita berikut ini menemukan arti kerendahan hati secara tidak terduga. Seorang guru Sekolah Minggu meminta murid-muridnya untuk menghapalkan perikop yang paling terkenal dalam Alkitab---Mazmur 23. Ia memberi waktu anak-anak itu satu minggu untuk menghapalkannya. Seorang bocah bernama Petrus sangat bersemangat menerima tugas tersebut, namun ia tidak berhasil menghapalkan Mazmur itu. Setelah berlatih sekian lama, ayat pertama saja belum dikuasainya. Tibalah hari anak-anak itu unjuk kebolehan di depan jemaat. Petrus sangat gelisah. Ketika tiba gilirannya, Petrus mendekati mikrofon dan dengan lantang berseru, Tuhan adalah gembalaku... itu saja yang perlu kutahu! *** 5 / 5