Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan data geografi (2). SIG telah banyak digunakan oleh instansi pemerintah, perusahaan atau badan hukum lain dalam rangka membantu pengambilan keputusan dengan cara memvisualisasikan kemudian menganalisa kenampakan lokasinya (1). Pengeditan data geografi secara visual dapat membantu pengelola mengurangi kesalahan daripada melakukan perubahan secara non visual ke data tersebut (sql query), kesalahan di sini adalah kesalahan pada waktu pemasukan, pengubahan dan penghapusan data geografi (4). Pengeditan data geografi di lingkungan web/web based sangat berguna dalam membantu hal kesegaran data atau dengan kata lain proses perubahan data dapat dilakukan dengan cepat hanya menggunakan internet browser yang tersedia di komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Terdapat dua kondisi pengeditan sekarang yaitu 1. pengeditan data geografi dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis desktop. Penggunaan aplikasi berbasis desktop akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan pengelolaan jika suatu aplikasi sig memiliki cakupan besar yang mengakibatkan tersebarnya pengelola. Aplikasi berbasis desktop ini kurang adaptif pada saat perawatan jika adanya perubahan pada logika bisnis ( adalah sebuah istilah non teknis yang umumnya digunakan untuk mendeskripsikan algoritma fungsional yang menangani pertukaran informasi antara database dan user interface), sehingga terdapat kecenderungan untuk melakukan pengeditan data melalui web. Kelebihan penggunaan web dari sisi pengelola adalah 1
mudahnya dalam pembaharuan kode program baru (hanya perlu dirawat/diubah di server saja), tidak seperti aplikasi desktop yang harus mengubah kode programnya di setiap klien (3). 2. Proses pengeditan di web yang dilakukan oleh suatu perangkat lunak yang disesuaikan dengan format data bawaannya (perangkat lunak sig kepemilikan) (3), tetapi dalam kenyataannya format data geografi yang digunakan terdapat keanekaragaman. Keanekaragaman format data disebabkan oleh (7): a. keanekaragaman pengembang yang membangun aplikasi SIG tersebut. b. Standar yang berlaku di suatu komunitas. c. Kebutuhan yang spesifik terhadap format data tertentu. Kesulitan dalam melakukan pengeditan data geografi yang memiliki keanekaragaman ini menjadi latar belakang dalam tesis ini, sehingga dengan kata lain layanan yang nantinya akan dibangun dapat mengakomodasi keanekaragaman dalam format data. I.2 Rumusan Masalah Dalam membangun layanan pengeditan data geografi ini terdapat beberapa rumusan masalah yaitu 1. Bagaimana membangun arsitektur layanan yang dapat menangani keanekaragaman data geografis tersebut atau dengan kata lain bagaimana melakukan pembacaan dan penulisan dengan data geografi multiformat. 2. Penyimpanan (datastore) data geografi sifatnya tersebar, sehingga perlu dirumuskan bagaimana menangani adanya ketersebaran data geografi tersebut. 3. Bagaimana melakukan penggambaran sehingga menampilkan suatu visualisasi peta. I.3 Tujuan Membangun suatu layanan yang dapat melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan data geografis baik data lokasi maupun data atribut dengan 2
keanekaragaman format penyimpanan data geografis di lingkungan web, serta layanan yang akan dibangun dapat menangani adanya ketersebaran data geografi. I.4 Batasan Masalah Dalam tesis ini, penulis membatasi yaitu 1. Karena penekanan pada proses pengeditan maka aspek analisa data geografisnya diminimalkan. 2. Kartografi (seni penggambaran suatu feature) diminimalkan, aspek kartografi seperti style penggambaran, warna obyek. 3. Data geografis dalam bentuk vektor dua dimensi. Maksudnya layanan yang akan dibuat tidak menangani adanya pengeditan data raster seperti image/citra/bitmap, tidak menangani gambar 3D dan data ketinggian (kontur). 4. Dalam implementasi menggunakan browser Mozilla, pembatasan dalam browser disebabkan adanya perbedaan dalam atribut, fungsi yang diterapkan oleh pembuat browser dalam mengimplementasikan cara menampilkan/memanipulasi dokumen xml. I.5 Metodologi 1. Studi literatur Pada fase ini dilakukan dengan cara pencarian di internet, membaca buku yang terkait dengan tema ini terutama mempelajari teknologi layanan jaringan, format pertukaran data umum, format data grafik, teknologi open source yang dapat digunakan dan teknologi pengolah data xml. 2. Analisa Pada fase ini, bahan bahan yang didapat pada studi literatur akan dianalisa disesuaikan dengan kebutuhan pada fase-fase berikutnya. Pada fase ini disusun hasil hasil kerja yang harus dicapai. 3
3. Perancangan Dalam fase ini dapat terdapat arahan perancangan dari hasil analisa, langkahlangkah, kode-kode dari pustaka open source yang bisa digunakan dan algoritma sehingga dalam fase selanjutnya yaitu implementasi dapat dengan mudah menyelesaikan. Pada fase perancangan ini pula perlu dipikirkan tentang pengujian layanan yang akan dibuat. 4. Implementasi Implementasi adalah proses menuangkan desain yang di kembangkan sebelumnya ke kode bahasa pengembang. 5. Pengujian Pada masa pengujian ini, layanan yang telah diselesaikan pada fase implementasi perlu diuji agar layanan yang dihasilkan bebas dari kesalahan dan yang terpenting sesuai dengan analisa kebutuhan pada fase analisa. I.6 Sistematika Penulisan Penulis menyusun tesis dengan sistematika sebagai berikut : 1. Bab satu yang merupakan pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan. 2. Bab dua merupakan dasar teori yang berisi tentang SIG, data geografi, pengertian SIG web, konsep layanan (web service), teknologi xml dan standar pelayanan data geografi. 3. Bab tiga berisi hasil analisa data geografi, hasil analisa kebutuhan layanan, analisa arsitektur yang akan dikembangkan, analisa modul yang akan digunakan, kasus guna yang dapat dikembangkan, diagram kelas pada tahap analisa dan diagram state yang berguna untuk menggambarkan keadaan layanan pengeditan ini. 4. Bab empat berisi arahan tahapan perancangan, memaparkan keterhubungan antara modul-modul yang akan dikembangkan, 4
perancangan kelas-kelas yang diperlukan, perancangan antarmuka dan perancangan konfigurasi (file-file xml). 5. Bab lima berisi implementasi dan pengujian layanan. Pada bab ini menjelaskan implementasi kelas, kode-kode yang diperlukan dan antarmuka hasil perancangan. Untuk pengujian dilakukan secara black-box dan akan menguji kasus guna yang telah diimplementasikan. 6. Bab enam berisi kesimpulan dan saran. Pada bab ini dijelaskan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dihasilkan pada tesis ini dan kemudian terdapat saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan tesis ini. 5