BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Indexing dan Bahasa Penelusuran

RELEVANSI PENGINDEKSAN SUBJEK MENGGUNAKAN DALIL ZIPF DENGAN KATA KUNCI ARTIKEL PADA JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARAN SEJARAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

ANALISIS SUBJEK VERBAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin

PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK. Pengindeksan kata Derivative indexing. 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. Dalam ilmu matematika komputer, pengindeksan merupakan proses. pembuatan indeks yang berguna dalam menelusur informasi.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

PETUNJUK RINGKAS CARA PENGINDEKSAN MAJALAH DAN MONOGRAF ANALITIK

IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan adalah adanya proses temu kembali informasi, yang secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

JASA PENELUSURAN INFORMASI

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

HUKUM ZIPF Mengenai Frekuensi Kata dalam Dokumen Sebagai Dasar Pengembangan Sistem Pengindeksan Otomatis (automatic indexing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN

Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks

KAJIAN PUSTAKA. Pertemuan 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 Universitas Indonesia

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui

PENGGUNAAN BAHASA ALAMIAH DAN KOSA KATA TERKONTROL DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS TEKS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dalam era globalisasi saat ini mengalami

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH

PENELUSURAN LITERATUR. A. Ridwan Siregar

MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

LAPORAN. Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. 0leh

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah FMIPA Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas tak bisa dipisahkan dari dunia perkuliahan dan dunia mahasiswa. sumber tersebut adalah perpustakaan.

Perpustakaan perguruan tinggi

Sumber Informasi. Sugeng Priyanto LOGO

Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. pengelolaan dokumen yang efektif agar kita dapat me-retrieve informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENYUSUNAN PAKET INFORMASI SPESIFIK LOKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui penyelenggaraan rekam medis yang baik pada setiap unit

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Definisi. Company Logo

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

PERBANDINGAN INDEKS SUBYEK PADA JOURNAL EDUCATION FOR LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE DENGAN HASIL INDEKS SUBYEK MENGGUNAKAN DALIL ZIPF S

PENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the

Pedoman Penelusuran Jurnal Elektronik LanTEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library) Oleh: Azizah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary

SISTEM PENCARIAN PASAL-PASAL PADA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TF-IDF. Abstrak

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BAB V PENUTUP. pemustaka dari luar Universitas Gadjah Mada yang berkunjung ke perpustakaan

Bab 1. KONSEP DASAR SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi

OPTIMALISASI FITUR PENGINDEKSAN WINISIS UNTUK KETEPATAN DAN KECEPATAN LAYANAN PENELUSURAN PUSTAKA KELABU. Abstrak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis komputer saat ini menjadi salah satu hal utama bagi manusia modern,

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini menimbulkan berbagai dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut di ikuti juga dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat dan pesat sehingga menimbulkan tatanan kebutuhan akan informasi yang baru. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut muncullah perkembangan lain yaitu perkembangan teknologi informasi. Perkembangan ini memberi dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat luas, terutama kebutuhan akan berbagai ragam jenis informasi. Wujud yang muncul dari dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu munculnya berbagai macam sumber-sumber informasi seperti laporan penelitian, rumusan-rumusan, pendapat-pendapat dan teori-teori baru dari para ahli ilmu dan teknologi umumnya hasil penelitian yang diterbitkan oleh badan penerbit baik secara elektronik maupun secara tercetak. Sumber-sumber informasi tersebut dibuat berupa artikel-artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah. Sumber-sumber informasi atau jurnal-jurnal tersebut disediakan kepada masyarakat baik secara elektronik atau tercetak. Perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber informasi bagi masyarakat luas harus siap menampung serta mengelola sumber-sumber informasi tersebut sehingga dapat disajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi secara cepat dan tepat. Pengolahan yang dimaksud disini adalah pengolahan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu kegiatan pengolahan dokumen tersebut adalah pengindeksan. Pengindeksan ini mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan

suatu indeks yang digunakan untuk membantu proses temu balik (retrieval) dari suatu dokumen. Indeks merupakan cantuman dari bermacam-macam atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian dokumen. Jika atribut tersebut berupa subjek, maka indeks yang mewakilinya disebut sebagai indeks subjek. Sedangkan bila atribut tersebut berupa pengarang, maka indeks yang mewakilinya disebut sebagai indeks pengarang. Indeks subjek adalah hasil dari proses analisis terhadap isi suatu artikel atau dokumen. Indeks dibuat terutama untuk keperluan temu kembali informasi dari suatu pangkalan data, ataupun dari dalam suatu karya tercetak. Jadi dalam hal ini indeks subjek berperan sebagai alat untuk mengakses sebuah atau sekumpulan dokumen secara cepat dan tepat. Secara umum pembentukan indeks ini dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual, biasanya dilakukan oleh seorang indekser. Sedangkan secara otomatis, biasanya dilakukan dengan menggunakan program komputer. Kedua pengindeksan ini mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan suatu indeks yang digunakan untuk membantu proses temu kembali (retrieval) dari suatu dokumen (document representation). Pengindeksan subjek secara manual biasanya dilakukan oleh pustakawan yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang pengindeksan. Seorang indekser harus mampu menganalisis dan mengevaluasi suatu dokumen artikel/teks serta harus mampu membuat notasi klasifikasi dari suatu dokumen. Hasil indeks subjek yang dihasilkan para indekser akan dicocokkan dengan tesaurus, misalnya LCSH (Library of Congress Subject Headings), MeSH (Medical Subject Headings), dan lain-lain, sehingga indeks subjek yang dihasilkan oleh indekser merupakan indeks subjek yang terkontrol dan menjadi kosa kata (vocabulary) yang baku.

Penentuan indeks subjek juga dapat dilakukan dengan menggunakan dalil Zipf s. Pengindeksan seperti ini disebut juga pengindeksan secara otomatis. Pengindeksan otomatis jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengindeksan manual (Human Indexing). Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain biaya, waktu, kemampuan mengindeks, kelengkapan, kespesifikan, kemampuan menampilakan indeks serta menajemen kosa kata. Penentuan indeks dengan dalil ini adalah berdasarkan perhitungan frekwensi kata yang muncul. Untuk menentukan kosa kata indeks yang dihasilkan melalui dalil Zipf s, maka terlebih dahulu dihitung jumlah dan frekwensi kata yang muncul pada masing-masing artikel. Setelah itu kata-kata tersebut diurutkan berdasarkan peringkat kata (mulai dari kata yang menduduki peringkat tertinggi ke kata yang menduduki peringkat terendah). Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pengindeksan ini, antara lain yaitu: proses pembentukan indeks dan temu kembali informasinya lebih cepat dan tepat, karena memungkinkan diprogramkan untuk dilakukan oleh komputer. Komputer bisa memperkecil tingkat kesalahan pengindeksan sampai kepada tingkat yang sangat kecil, akan tetapi istilah indeks dan bahasa indeks yang dihasilkan tidak terkontrol (uncontrol vocabulary), karena tidak dikonsultasikan kepada thesaurus atau tajuk subjek yang baku. Pengindeksan yang dilakukan dengan menerapkan dalil Zipf s biasanya digunakan untuk menentukan indeks subjek dari artikel jurnal ilmiah. Cara pengindeksan ini dilakukan dengan cara menghitung frekwensi kata yang sering muncul dari setiap artikel. Frekuensi kata yang sering muncul dibuat atau ditentukan menjadi subjek dari suatu artikel (stopword tidak termasuk ). Pemanfaatan dalil Zipf s masih jarang dilakukan, atau bahkan belum dikenal diberbagai perpustakaan di Indonesia. Masih belum banyak pustakawan atau pemerhati jasa informasi megetahui

dan memahami cara penggunaan dalil Zipf s dalam menentukan indeks subjek dari artikel ilmiah yang ditulis dalam suatu jurnal ilmiah. Indeks subjek yang dihasilkan oleh dalil zipf dapat memiliki tingkat persamaan dan perbedaan dengan indeks subjek yang dihasilkan oleh seorang indekser. Penelitian tentang dalil Zipf s ini sudah pernah dilakukan oleh Simarmata, Meikhe (2005), pada artikel ilmiah dari Jurnal Agricultural Research (Jurnal ilmu pertanian). Kesimpulan yang diambil bahwa, ada 13 artikel yang diuji coba dengan menggunakan dalil Zipf s, diperoleh data antara lain; 8 artikel memiliki indeks relevan yang sama dengan indeks yang dibuat oleh indekser dan 1 artikel memiliki relevan marginal dan 5 artikel lainnya tidak memiliki persamaan indeks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengindeksan dengan dalil Zipf s tidak sama dengan hasil pengindeksan yang dihasilkan oleh indexser. Selain itu penelitian dibidang Zipf s juga dilakukan Powers: 1998 pada Information Theory and Psychological. Teori Zipf s diterapkan pada teori tersebut dengan melihat frekuensi konstanta bebas. Dengan penggunaan dalil Zipf s dapat dilakukan penggabungan efek bahasa dan gaya penerjemahan. Beberapa terjemahan ditargetkan pada level kosa kata yang lebih dikenal serta penggunaan kosa kata secara teknis. Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan mencoba untuk menerapkan dalil Zipf s dalam menentukan indeks subjek artikel ilmiah dari The Journal of Knee Surgery (Tahun 2008, Volume 21 Issu 2, 3, dan 4). Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah untuk bidang ilmu kedokteran yang khusus membahas ilmu bedah tulang. Jurnal ini menyediakan informasi klinis praktis mengenai pembedahan tulang yang sifatnya membangun ilmu dibidang pembedahan tersebut. Keasliaan artikel ini telah diuji dan ditinjau oleh para ahli di bidang bedah tulang. Metode dan informasi pembedahan

bidang tulang yang ada pada jurnal ini sangat berguna bagi para dokter atau ahli di bidang tulang. Penentuan indeks subjek pada setiap artikel pada The Journal of Knee Surgery, (Tahun 2008, Volume 21 Issu 2, 3, dan 4 ) menggunakan tesaurus Medical Subject Headings (MeSH). 1.2 Rumusan Masalah Berawal dari latar belakang yang dikemukakan di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ; Bagaimanakah perbandingan indeks subjek yang dihasilkan dengan menggunakan dalil Zipf s dengan indeks subjek yang terdapat pada artikel The Journal of Knee Surgery Volume 21, Issu 2, 3, dan 4 Tahun 2008?. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui perbandingan indeks subjek yang dihasilkan dengan menggunakan dalil Zipf s dengan indeks subbjek yang terdapat pada artikel-artikel The Journal of Knee Surgery Volume 21, Issu 2, 3, dan 4 Tahun 2008. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Pustakawan pada umumnya, tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk menentukan indeks subjek artikel ilmiah pada jurnal ilmiah lainnya dengan menggunakan dan menerapkan dalil Zipf s (Zipf s Law). 2. Mahasiswa ilmu perpustakaan, penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan dalam bidang pengindeksan subjek, dalam

menentukan subjek dari suatu dokumen (terutama artikel ilmiah) dapat dilakukan dengan cara menghitung frekuensi kata yang muncul dalam tulisan ilmiah. 3. Pemerhati ilmu perpustakaan dan ilmu informasi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam bidang bibliometrika (terutama dalil Zipf s) untuk jurnal ilmiah lainnya. 4. Penulis, hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan, serta pemahaman dalil Zipf s dan penerapannya dalam menentukan subjek artikel dari jurnal ilmiah. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang dijabarkan dalam kajian bibliometrika. Aspek yang di kaji dalam penelitian ini adalah menggunakan dalil Zipf s dalam pengindeksan subjek..