BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dalam membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menyelenggarakan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin pesat seperti tiada henti. Dapat dilihat dari alat-alat teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLTP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada tiap jenjang dan jenis. pendidikan disusun kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology) atau ICT serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara dalam melakukan berbagai aktivitas pada hampir semua bidang kehidupan. Termasuk dalam bidang pendidikan, perkembangan ICT memberikan kesempatan yang semakin luas untuk dimanfaatkan dalam mendukung proses belajar mengajar maupun untuk meningkatkan manajemen pengelolaan pendidikan (Mehra & Mital, 2007; Usluel, Askar, & Bas, 2008). Perkembangan ICT memberikan kesempatan yang lebih luas kepada dunia pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi guru (pendidik) dan tenaga kependidikan. Penerapan ICT dalam dunia pendidikan merupakan solusi alternatif bagi para pendidik untuk membuat proses pembelajaran menjadi menarik, efektif dan efisien (Jin-Ho Im, Hyun-Seok Lee, & Hyoung-Ju Kim, 2005). Karena itu, penerapan ICT di lingkungan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah sudah merupakan suatu keharusan. Ketertinggalan dalam pendayagunaan ICT merupakan isu kebijakan penting pembangunan pendidikan Indonesia (Depdiknas, 2005). Berkaitan dengan hal tersebut, Renstra Depdiknas mengamanatkan bahwa upaya peningkatan mutu,

2 relevansi, dan daya saing pendidikan dilakukan melalui penguatan programprogram diantaranya pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Kegiatan ini berupa pengembangan sistem, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakan ICT. Kegiatan ini juga mengembangkan sistem jaringan informasi sekolah, infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mendukung implementasinya, baik untuk kepentingan manajemen pendidikan maupun proses pembelajaran. Penerapan ICT di sekolah memerlukan adanya visi pemanfaatan ICT, formulasi tujuan strategis, perencanaan dan pengorganisasian pemanfaatan ICT di sekolah (Schreurs, 2007). Sementara itu, Miller (1997) menyatakan hambatan-hambatan dalam penggunaan ICT untuk pendidikan meliputi kurangnya waktu para guru, terbatasnya akses dan biaya tinggi, kurangnya visi pemanfaatan ICT, kurangnya pelatihan dandukungan atasan, serta praktikpraktik penilaian saat ini tidak mencerminkan apa yang dipelajari dengan teknologi. Berdasarkan berbagai kajian tersebut, kurangnya pengalaman dalam menggunakan komputer merupakan hambatan utama dalam pemanfaatan ICT dan peripheral terkait lainnya. Pelatihan ICT bagi guru-guru telah menjadi kebutuhan masa kini dan masa mendatang agar guru-guru dapat memanfaatkan ICT dalam pembelajaran maupun meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan kelas. Agar guru-guru dapat menerapkan ICT guna mendukung proses pembelajaran, diperlukan adanya upaya-upaya terobosan agar guru-guru mempunyai kompetensi dalam bidang ICT. Berbagai pelatihan ICT bagi guruguru telah dilakukan oleh Depdiknas melalui kerjasama dengan perguruan

3 tinggi di daerah. Pelatihan ICT tersebut merupakan bagian dari program Jardiknas dan bantuan block-grant ICT KKG/MGMP. Berbagai upaya yang telah ditempuh oleh pemerintah mempunyai fungsi strategis dalam upaya peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Indonesia, melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang pada akhirnya diharapkan memberikan dampak pada upaya peningkatan mutu pendidikan. Pengembangan keprofesionalan guru harus selalu ditingkatkan, karena peningkatan keprofesionalan guru akan diikuti oleh peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dan secara tidak langsung peningkatan keprofesionalan guru juga akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara luas. Persaingan global menuntut seseorang untuk mengembangkan potensinya agar tidak tertinggal oleh zaman, salah satu cara untuk mengembangkan diri tersebut adalah melalui jalur pendidikan. Hal ini sudah menjadi amanat konstistusi tentang hakekat dan tujuan pendidikan nasional yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 yang berbunyi " Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

4 pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia (Pasal 28 UUD 1945). Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan (Pasal 31 UUD 1945). Pendidikan bukan hanya merupakan pilar terpenting dalam upaya mencerdaskan bangsa, tetapi juga merupakan syarat mutlak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan (A.Siswanto Hadi, 2007). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 di atas mempunyai tujuan untuk bias mengembangkan potensi, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu cara untuk meningkatkan profesionalisme pendidik adalah yang mengacu kepada standar kompetensi guru. Standar kompetensi yang diperlukan seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya adalah: Kompetensi bidang substansi atau bidang studi. Mengharuskan guru untuk menguasai kurikulum, menguasai materi pelajaran, memahami kebijakan-kebijakan pendidikan, pemahaman pada karakteristik dan isi bahan pembelajaran, menguasai konsepnya, memahami konteks ilmu tersebut dengan masyarakat dan lingkungan, memahami bagaimana dampak dan relasi ilmu tersebut dalam kehidupan masyarakat dan dengan ilmu yang lain (Paul Suparno, 2004: 51). Kompetensi bidang pembelajaran. Menguasai teknik pengelolaan kelas dan metode mengajar. Kompetensi bidang pendidikan nilai dan bimbingan.

5 Mencakup aktualisasi diri, kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral, peka, objektif, luwes, berwawasan luas, berpikir kreatif, kritis, refletif, mau belajar sepanjang hayat, dan Kompetensi bidang hubungan dan pelayanan/pengabdian masyarakat. Dapat berkomunikasi dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah, dan mengabdi pada kepentingan masyarakat Tugas guru merupakan pekerjaan yang cukup berat dan mulia, karena selain memperoleh amanah dan limpahan tugas dari masyarakat dan orang murid, guru juga harus memiliki kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dan kebudayaan, keterampilan menjalani kehidupan (life skills), nilai-nilai (value) dan beliefs. Dari life skills, guru diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi proses pembelajaran yang didasarkan pada leaning competency, sehingga outputnya jelas. Guru dituntut memiliki kompetensi bidang keilmuan dan kompetensi bidang keguaruan. Guru dituntut meningkatan kinerjanya (performance), meningkatkan kemampuan, wawasan, serta kreativitasnya. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, terjadinya revolusi teknologi informasi merupakan sebuah tantangan yang harus mampu dipecahkan secara mendesak. Adanya perkembangan teknologi informasi yang demikian akan mengubah pola hubungan guru-murid, teknologi instruksional dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru dituntut untuk menyesuaikan hal demikian itu. Adanya revolusi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang pendidikan sebagai alat mencapai tujuannya dan bukan sebaliknya justru menjadi penghambat. Untuk itu, perlu didukung oleh

6 suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh ilmu pendidikan dengan dukungan berbagai pengalaman para praktisi pendidikan di lapangan. Menurut Gani (2008), pendayagunaan TIK di sekolah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasis ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Bersamaan dengan itu, pada generasi e-learning ini, kesadaran masyarakat terhadap terhadap pembelajaran menggunakan TIK semakin besar. Oleh karena itu perlu perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memberi perhatian pada peningkatan kuantitas dan kualitas media berbasis ICT dan pemanfaatannya. Hal senada juga diungkapkan oleh Surya (2008) menyatakan bahwa : Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2) upaya mengisi kekurangan siswa, (3) satu proses transfer dan penerimaan informasi, (4) proses individual atau soliter, (5) kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi, (6) suatu proses linear. Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: (1) proses alami, (2) proses sosial, (3) proses aktif dan pasif, (4) proses linear dan atau tidak linear, (5) proses yang berlangsung integratif dan kontekstual, (6) aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan

7 kulktur siswa, (7) aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok. Mengacu pada pemikiran di atas, maka pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian I Made Suarta (2009: 288) dengan judul Model Struktural Hubungan Kompetensi Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Oleh Guru-Guru, menyimpulkan bahwa Kompetensi ICT yang dimiliki oleh para guru berpengaruh positif terhadap pemanfaatan ICT untuk pembelajaran dan manajemen kelas. Sejalan dengan pemikiran di atas, maka penulis membahas makalah dengan judul : Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di MAN 1 Wates Yogjakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di MAN 1 Wates? Sedangkan sub permasalahannya adalah: 1. Bagaimana ketersediaan fasilitas TIK di MAN 1 Wates?

8 2. Bagaimana gambaran pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di MAN 1 Wates? 3. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di MAN 1 Wates? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari pertanyaan penelitian/rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: a. Ketersediaan Sarana dan prasarana TIK yang terdapat di MAN 1 Wates. b. Bentuk pemanfaatan TIK dalam meningkatkan profesionalisme guru di MAN 1 Wates. c. Faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat dalam pemanfaatan TIK untuk meningkatkan profesionalisme guru di MAN 1 Wates. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk kepentingan teoritis maupun untuk kepentingan praktis.

9 a. Untuk kepentingan teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai TIK dan pemanfaatannya untuk meningkatkan profesinalisme guru dalam pembelajaran. b. Untuk kepentingan praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap guru untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalismenya, hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan peneliti dan pembaca untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang inovatif seiring perkembangan teknologi dewasa ini. D. Prosedur Pemecahan Masalah Prosedur pemecahan masalah melalui pengumpulan data yaitu: (1) pengamatan/observasi, (2) catatan lapangan, dan (3) wawancara. Kemudian hasil temuan penelitian di sajikan secara deskriptif. 1. Pengamatan dilakukan untuk mengamati kegiatan guru dalam memanfaatkan TIK selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi langkahlangkah persiapan bahan ajar dan penyampaiannya. 2. Catatan lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam lembar observasi. 3. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat guru mengenai pemanfaatan TIK untuk meningkatkan profesioanlisme mereka.

10 E. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagian awal berisi halaman judul, halaman pengesahan,,kata pengantar, dan daftar isi. 2. Bagian pokok terdiri atas empat bab, yaitu : - Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Prosedur Pemecahan Masalah, dan Sistematika Penulisan. - Bab II Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang kajian-kajian yang relevan dan refresentatif tentang TIK (Teknologi informasi dan Komunikasi) dan profesinalisme guru dalam pembelajaran. - Bab III Hasil Temuan Dan Pembahasan Berisi tentang data empiris tentang pemanfaatan TIK dalam pembelajaran untuk meningkatkan profesinalisme guru di MAN 1 Wates. - Bab IV Penutup Bab terakhir ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh, dan saran-saran yang berhubungan dengan hasil penelitian. 3. Bagian akhir dari makalah ini berisi daftar pustaka, dan lampiran-lampiran yang diperlukan guna mendukung makalah.