I. PENDAHULUAN. Kimia adalah bagian dari ilmu IPA. Ada tiga hal yang berkaitan dengan kimia

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari fenomena dan hukum

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kemajuan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pembelajaran dengan memperkuat

I. PENDAHULUAN yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam memecahkan suatu

EFEKTIVITAS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATERI ASAM BASA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGORGANISASIKAN

benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu

PEMBELAJARAN ASAM BASA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR LUWES.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (sains) memiliki potensi besar dan peranan strategis dalam menyiapkan

PEMBELAJARAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL SISWA MATERI ASAM BASA.

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjaminan mutu pendidikan. memperbaiki sistem pendidikan. Pemerintah memperbaiki sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dari peserta didik agar dapat bersaing dengan negara maju dalam dalam segala

I. PENDAHULUAN. kepada siswa untuk mengerti dan membimbing mereka untuk menggunakan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu dikelola ( Jihad, 2012).

PEMBELAJARAN MATERI ASAM BASA MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR EVALUATIF.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut juga sains merupakan ilmu yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Koballa dan Chiappetta (2010: 105), mendefinisikan IPA sebagai a way of

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATERI ASAM BASA DALAM MENINGKATKAN KPS DITINJAU DARI KOGNITIF SISWA. Skripsi.

PENDEKATAN ILMIAH PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KEPEKAAN SISWA.

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas

I. PENDAHULUAN. dengan IPA, dimana dalam pembelajarannya tidak hanya menuntut penguasaan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja tetapi juga

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses menyiapkan siswa agar mampu beradaptasi dan berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum. UU No. 20 Tahun

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

BAB I PENDAHULUAN. mengenal proses-proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri.

PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN FLEKSIBILITAS.

I. PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut Ilmu Pengetahuan Alam (natural

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut sejumlah perubahan mendasar pada proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang secara khusus

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran sains merupakan bagian dari pendidikan yang pada umumnya

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

EFEKTIVITAS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATERI ASAM BASA DALAM MENINGKATKAN GENERATING SKILL

I. PENDAHULUAN. Salah satu disiplin ilmu yang dipelajari pada jenjang Sekolah Menengah Atas

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN SENSITIVITAS SISWA.

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. bagi dirinya, masyarakat dan bangsa. (Dhiu Margareta, 2012: 24),

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk menghadapi perkembangan zaman. Melalui pendidikan

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hidayat (2013:111) mengemukakan bahwa kurikulum di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat interaksi pembelajaran adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan secara timbal balik antara siswa,

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika pada umumnya identik dengan perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. maupun esensi informasi informasinya, untuk menghadapi perubahan teknologi. mendapat penekanan dalam pengajaran (Arifin, 2000:2).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengefektifkan

1. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk lebih aktif

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhasil guna, manjur atau mujarab, ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah scaffolding memang tidak terlalu asing akhir-akhir ini. Hammond

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu disiplin ilmu yang dipelajari pada jenjang SMA adalah ilmu kimia.

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

PENDEKATAN ILMIAH PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ELABORASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia adalah bagian dari ilmu IPA. Ada tiga hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk, kimia sebagai proses dan kimia sebagai sikap (Tim Penyusun, 2006). Kimia sebagai produk merupakan pengetahuan kimia yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori. Kimia sebagai proses berkaitan dengan cara kerja ilmiah, sehingga kimia bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan antara kimia sebagai produk, proses dan sikap. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan ketiga karakteristik ilmu kimia (Fadiawati, 2011). Berdasarkan Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, telah diamanatkan bahwa sasaran pembelajaran dari implementasi kurikulum 2013 memperhatikan ketiga karakteristik ilmu kima yaitu mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut. Sehingga diharapkan proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan,

2 dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 pembelajaran kimia dituntut untuk mengaitkan materi dengan fenomena atau contoh-contoh yang ada di lingkungan sekitar. Namun faktanya pembelajaran kimia di sekolah belum mengaitkan dengan contoh-contoh yang ada di kehidupan. Pembelajaran kimia tidak didasarkan pada fakta-fakta yang ada. Sehingga siswa cenderung menghafal konsep, teori dan hukum-hukum yang ada dalam pelajaran kimia. Hal ini didukung oleh hasil observasi pendahuluan dan wawancara dengan guru kimia di SMA Negeri 1 Pringsewu. Pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Pringsewu belum dikaitkan dengan contoh-contoh yang ada di kehidupan, siswa diminta untuk mempelajari materi yang sedang dipelajari. Siswa diminta untuk membangun konsep sendiri tanpa dibimbing oleh guru dan eksperimen atau demonstrasi hanya dilakukan sesekali pada materi tertentu. Pembelajaran kimia yang seperti ini tidak sesuai dengan implementasi kurikulum 2013. Pembelajaran kimia di sekolah membutuhkan suatu upaya untuk mengatasi hal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Upaya penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran, karena sesungguhnya pembelajaran itu sendiri adalah sebuah proses ilmiah (Hosnan, 2014). Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomuni kasikan (Fadlillah, 2014). Langkah awal yang dilakukan adalah mengamati faktafakta dan fenomena, lalu menanya mengenai apa yang sudah diamati, mencoba

3 atau melakukan percobaan, melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dan langkah yang terakhir yaitu mengomunikasikan hasil yang telah diperoleh. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia di sekolah. Salah satu materi kimia kelas XI adalah asam basa. KD 3.10 yaitu menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan atau ph larutan dan K.D 4.10 yaitu mengajukan ide atau gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa (Tim Penyusun, 2013d). Berdasarkan KD tersebut siswa dituntut untuk dapat mencari hubungan dan menganalisis sifat larutan. Untuk mencapai KD dibutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan mengorganisasikan (organizing) merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam taksonomi Bloom. Keterampilan mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat menghasilkan hubungan yang baik (Anderson dan Krathwohl, 2001). Selain itu, keterampilan mengorganisasikan memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Pembelajaran dengan pendekatan ilmiah diharapkan dapat melatihkan dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya keterampilan mengorganisasikan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014) yang menyimpulkan bahwa pendekatan ilmiah efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir orisinil pada materi asam basa. Selain

4 itu penelitian Ikaningrum dan Gultom (2013) yang menyimpulkan bahwa pendekatan ilmiah inkuiri efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dan sifat ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 4 Magelang. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul Efektivitas Pendekatan Ilmiah Pada Materi Asam Basa dalam Meningkatkan Keterampilan Mengorganisasikan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pendekatan ilmiah pada materi asam basa dalam meningkatkan keterampilan mengorganisasikan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah pada materi asam basa dalam meningkatkan keterampilan mengorganisasikan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, yaitu : 1. Siswa Penerapan pendekatan ilmiah pada materi asam basa dapat melatih keterampilan mengorganisasikan pada siswa.

5 2. Guru Memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah pada materi asam basa dalam melatih keterampilan mengorganisasikan. 3. Sekolah Penerapan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah merupakan salah satu alternatif untuk mengembangkan mutu pembelajaran kimia di sekolah. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari penelitian yang berbeda-beda terhadap istilah yang digunakan, maka perlu dikembangkan beberapa istilah sebagai berikut. 1. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan efektif apabila secara statistik keterampilan mengorganisasikan siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang ditunjukkan dengan n-gain yang signifikan. 2. Pendekatan ilmiah merupakan proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal peserta didik melalui beberapa proses mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan mengomunikasikan (Fadlillah, 2014). 3. Mengorganisasikan memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. (Anderson dan Krathwohl, 2001) 4. Materi asam basa yang dibelajarkan berupa materi asam basa Arrhenius.