KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tuntutan ini wajar karena selama ini dirasakan BUMN dikelola secara

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan zaman. Kecurangan/fraud adalah penipuan kriminal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini masuk sebagai lima (5) besar predikat negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang kian pesat. Hal ini

PERTEMUAN 4: JENIS-JENIS KECURANGAN

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perbankan atau

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dewasa ini merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah yang dihadapi para pelaku usaha semakin kompleks.

PERTEMUAN 5: PENCEGAHAN DAN DETEKSI FRAUD

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencemaskan keadaan yang akan terjadi selanjutnya, jika unsur-unsur pembentuk

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam membuat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, dalam kehidupan kita sehari hari tindak kejahatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jensen dan Meckling (1976) dalam Norbarani (2012), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. orde baru menyebabkan ketimpangan pembangunan di daerah-daerah lain di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan pada pemerintahan, baik pusat dan daerah sudah kerap kali

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi operasional, dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. (Konsorsium

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan politik di Indonesia dan dunia yang sangat fluktuatif belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Priantara(2013:2) Fraud. VOC mengalami penurunan sehingga dijuluki dengan Vergaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik.

BAB I PENDAHULUAN. pula praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan (fraud) ekonomi. Jenis fraud

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki akar dan memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi etika

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar-besaran dalam bidang sosial politik dan ekonomi. Hal inilah

MATERI UAS INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi di Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu

FORENSIC. Drs. Karyana Ak. MM. Persiapan maupun Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

Fraud Risk Management

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. gandum, emas, dan aset lainnya yang dimililiki oleh raja. Mereka yang menjadi orang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko terjadinya kecurangan atau Fraud. Kecurangan atau biasa disebut

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pelaporan keuangan. berikut ini beberapa penelitian yaang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyebab terjadinya fraud. Lebih jauh lagi, dalam teori segitiga fraud yang

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan agar dapat going concern demi kelangsungan usaha bisnis yang

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang semakin kompleks,

1 BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wilopo (2006) kasus fraud (kecurangan) di Indonesia terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian BUMN (2010), BUMN sebagai badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2016 lalu kasus kecurangan yang terungkap oleh KPK yaitu Kasus Korupsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU REPUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

Total % 2.9% 3.5%

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan.salah satu usaha untuk menciptakan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Faktor-Faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Arens, et al. (2012:24) auditing adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan perekonomian di negeri kita, Bangsa Indonesia juga

bercorak korporatis dan sentralistik pada kepemimpinan top executive di tangan bupati/walikota. Politisasi birokrasi masih cukup kental mewarnai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis pada era globalisasi seperti saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Lewat laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu ancaman tersebut adalah fraud (tindak kecurangan).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, terutama perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB II LANDASAN TEORI. mencakup semua cara yang dapat dirancang oleh kecerdasan manusia, yang melalui satu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang hedonisme. Sifat hedonisme tersebut telah

KEDUA PERTAMA. Memahami pengertian risiko fraud. Memahami bagaimana mengidentifikasi dan upaya menyikapi risiko fraud

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media

Transkripsi:

KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

Di sektor swasta di di kenal fraud againts the company dan fraud the company yaitu pegawai mencurangi perusahaannya atau pegawai mencurangi perusahaan lain untuk keuntungan perusahaanya. Di sektor publik fraud selalu merugikan negara.

Lemahnya pengendalian internal di Bank tersebut. Pegendalian internal organisasi merupakan tugas manajemen, sementara auditor internal bertanggungjawab meyakinkan bahwa sistem pengendalian internal teleh berjalan secara efektif dan mengidentifikasi area-area yang dapat (atau perlu)

Menurut association of certified fraud examination (ACFE) memperluas defenisi fraud yaitu : Fraud yaitu tidak hanya megenai kecurangan laporan keuangan dan penyalahgunaan aset, melainkan juga termasuk korupsi. Korupsi yang dimaksud meliputi pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion). Fraud adalah berbagai srana yang dapat direncanakan oleh manusia yang menggunakan kecerdasannya untuk mengambil keuantungan dari pihak lainnya dengan memberi saran yang menyesatkan atau menutupi kebenaran.

Jenis-jenis fraud ada 4, yaitu : 1. Asset misapppropriation, yaitu penyalahgunaan atau pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. 2. Fraudulent statemen, yaitu melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangan untuk memperoleh keuntungan. 3. Bribery/corruption, yaitu meliputi korupsi, suap, pemberian ilegal, dan pemerasan. 4. Cybercrime, jenis fraud ini paling canggih, dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian khusus yang tidak selalu dimiliki pihak lain.

Fraud dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat dideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut : Analisi vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar item-item dalam laporan laba rugi, neraca, atau laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persntase. Analisi horizontal, yaitu teknik untuk menganalisis persentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa periode laporan. Analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam laporan keuangan.

Teknik untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan dalam penyalahgunaan aset sangat banyak variasinya. Pemahaman yang tepat atas pengendalian inter yang baik dalam pos-pos tersebut akan sangan membantu dalam melaksanakan pendeteksian fraud. Misalnya, Analytical Review, Statistical Sampling, Vendor Or Outsider Complaints, and Site Visit-observation

Sebagian besar fraud ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas da menyampaikan komplain ke perusahaan. Pendeteksian atas fraud ini dapat dilihat dari karakteristik (red flag) si penerima maupun si pemberi.

Fraud ini terjadi pada lembaga yang sudah berbasis komputer, dan menyerang data-data keuangan yang ada didalamnya. Ini dapat dideteksi dengan suatu alat berupa software CAAT (Computer Assisted Audit Tool).

Bagian dari manajemen kontrol yang dilaksanakan dalam kegiatan internal audit, disamping audit keuangan, dan audit kepatuhan. Kombinasi aspek audit forensik atau investigasi foransik atau uji menyeluruh semua materi pemeriksaan dengan teknik internal kontrol dalam tat cara internal audit.

1. Internal control yang kurang memadai 2. Kerjasama dengan pihak ketiga 3. Kerjasama antara karyawan perusahaan 4. Kurangnya kesadaran terhadap perbuatan yang slah 5. Adanya peluang (oppurtunity) untuk mlakukan fraud 6. Sikap atau rasionalisme untuk membenarkan tindakan fraud 7. Memiliki kedala-kendala.

1. Pemahaman yang belum tepat terhadap kegiatan operasional bank syariah. 2. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepnuhnya mengakomodasi bank syariah. 3. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas. 4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah masih sedikit. 5. Kerangka dan perangkat pengaturan perbankan syariah belum lengkap. 6. Institusi pendukug yang belum lengkap dan efektif. 7. Efesiensi operasional perbankan syariah yang masih belum optimal.

1. Pengendalian diri sendiri, dengan cara pemilihan kaeryawan yang tepat sehingga peran lapisan kontrol yang pertama ini secara optimal. 2. Pengendalian menyatu, karyawan melaksanakan 2. Pengendalian menyatu, karyawan melaksanakan tugas sehari-hari tidak terlapas dari prosedur dan aturan main yang telah ditetapkan.

1. Dengan penerapan landasan standard operating procedures (SOP) yang lengkap dan kuat teruji. 2. Bank-bank syariah harus diwakili oleh orang-orang yang kafah (sempurna) dalam memahami sistem perbankan syariah. 3. Sumber daya manusia yang terlibat dalam perbankan syariah harus bersifat amanah. 4. Adanya transparansi drai pihak bank yang bersifat mutlak dan harus dilakukan. 5. Pengajaran ekonomi dan perbankan islam dari tingkat SD samapi perguruan tinggi.

1. Fraud auditor melakukan audit dengan teknik investigasi ke bank syariah. 2. Hasil investigasi akan diperiksa apakahterdapa tanda-tanda terjadinya fraud, jika terjadi maka auditor akanmengumpulkan bukti-bukti yang kuat. 3. Setelah mendapatkan bukti yang cukup maka didiskusikan dengan atasan auditor, apakah bisa diterima atau tidak bahwa fraud benar-benar terjadi. 4. Sebelum menyusun laporan audit, fraud auditor meminta pendapat DPS untuk mengetahui standar sayriah. 5. Menyusun laporan bahwa bank yang bersangkuta telah terjadi fraud. 6. Laporan audit dan bukti-buktinya dilaporkan ke BI dan kepolisian/kejaksaan bila terjadi fraud. 7. Jika terjadi fraud maka kejaksaan/kepolisian meyidang pelaku faraud tersebut dan menjatuhkan hukuman pidana sesuia yang diatur dalam UU. 8. BI akan meberikan peringatan terhadap bank yang mengalami fraud agar laporan keuangan diperbaiki.