2015 PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHAD AP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan baik berupa Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. Salah satu

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

INFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus

INFORMASI UMUM. Lampiran IIA Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2018 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure pada

Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

Perkembangan Dana Pensiun PLN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-36/PM/2003 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN BERKALA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015

Tabungan/ Deposito On Call/

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi relevan lagi dengan keadaan yang ada. Begitu pula dengan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 509 /KMK.06/2002 TENTANG LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai

1 L a p o r a n T a h u n a n

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

Transkripsi:

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang keuangan adalah tolak ukur dalam menilai kesehatan perusahaan. IAI (2009:2) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kepada pihak internal maupun eksternal.pihak internal yang dimaksud terbagi menjadi 3, yaitu manajemen, pemegang saham atau investor, dan karyawan.sedangkan pihak eksternal merupakan kreditor dan pemerintah. Melihat pentingnya laporan keuangan dalam menilai kesehatan perusahaan, maka laporan keuangan harus disusun secara cermat dan terbebas dari bias. keuangan harus disajikan secara berkualitas agar dapat diinterpretasikan oleh para pihak yang memiliki kepentingan (interested party), maka dari itu setiap perusahaan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu (1) dapat dipahami, (2) relevan, (3) reliabilitas/keandalan, (4) dapat dibandingkan. Dari kelima karakteristik yang disebutkan di atas, jelaslah bahwa apabila sebuah perusahaan membutuhkan suatu alat yang dapat digunakan untuk menunjang dan mengendalikan kegiatan-kegiatan, yaitu salah satunya adalah sebuah sistem informasi yang efektif.sistem informasi bertujuan untuk menghasilkan sebuah informasi. Informasi akuntansi yang dihasilkan saat ini tidak hanya sekedar laporan keuangan tetapi semua informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi juga harus mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi dan pengendalian yang merupakan hal penting dalam menghadapi persaingan pada era globalisasi. Bagi pimpinan perusahaan, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan peranya sebagai pengambil keputusan akhir dalam

3 perusahaan. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang dilaksanakan dalam perusahaan harus memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, sehinggadapat terus dipertahankan dan ditingkatkan dalam menyajikan laporan yang berkualitas bagi para penggunanya. Pada era globalisasi ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat berkembang disertai dengan stabilitas nasional yang dinamis dan merupakan hasil dan upaya seluruh masyarakat Indonesia termasuk pemerintah dan dunia usaha.hal ini tidak lepas dari tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara untuk melaksanakan tugas dalam mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukuan Undang-Undang dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam rangka pembangunan nasional maka upaya untuk mewujudkan kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan kewajiban yang harus dilakukan secara berencana dan berkesinambungan. Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.tidak selamanya seseorang dapat terus bekerja dan menghasilkan suatu karya.pada suatu saat ada waktunya tiba untuk berhenti dari pekerjaanya.ketika waktu itu tiba kebutuhan hidup tetap harus terlaksana dan terpenuhi.tentu saja hal ini mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai. Salah satunya dengan mendapatkan dana pensiun. Dana pensiun menurut UU No. 11 tahun 1992 tentang Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjajikan manfaat pensiun.melalui undang-undang tersebut ditegaskan pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Lembaga Dana Pensiun digolongkan sebagai Lembaga Keuangan bukan bank karena Dana Pensiun menghimpun dana melalui peyertaan karyawan sebagai Peserta pensiun dan perusahaan sebagai pemberi kerja. Pada perinsipnya Dana

4 Pensiun merupakan salah satu alternative untuk memberikan manfaat kepada karyawan. Dana pensiun memiliki peranan yang cukup penting yaitu sebagai penghimpunan dana yang selanjutnya dana yang telah terserap tersebut diinvestasikan dalam bentuk surat berharga Negara, obligasi, saham, reksadana, dan lain-lain. Setelah jatuh tempo, maka hasil dari investasi tersebut diolah kembali untuk dibagikan kepada seluruh peserta dana pensiun. Berikut penulis sajikan total asset dan total Investasi dari Lembaga Dana Pensiun, yaitu sebagai berikut: Tabel 1.1 Total Aset dan Total Investasi Lembaga Dana Pensiun Indonesia (2008-2012) Tahun Total Aset Dana Pensiun (Triliun) Total Investasi Dana Pensiun (Triliun) 2008 90.35 86.55 2009 112.35 108.06 2010 130.39 125.72 2011 141.58 137.13 2012 158.37 153.75 Sumber : www.ojk.go.id Tahunan OJK Tahun 2013 Adapun total aset Dana Pensiun, sampai dengan tahun 2012, rata-rata pertumbuhan aset Dana Pensiun per tahun mampu mencapai angka 11,99%. Sedangkan untuk total investasi Dana Pensiun selama kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, nilai investasi Dana Pensiun meningkat sebesar 77,64%. Hal tersebut memberikan dampak positif, karena dengan peningkatan aset dan investasi, peranan Dana Pensiun dalam perekonomian nasional pun meningkat. Selain memiliki peran sebagai penghimpunan dana dari para peserta, dana pensiun pun memiliki tanggung jawab yang cukup besar, karena lembaga ini telah dipercaya oleh peserta untuk mengelola dana yang mereka titipkan. Berikut penulis sajikan perkembangan jumlah peserta yang mengikuti program dana pensiun.

5 Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Peserta Dana Pensiun di Indonesia Tahun Jumlah Peserta Dana Pensiun Kenaikan Jumlah Peserta 2008 2.559.112 5,41% 2009 2.681.226 4,77% 2010 2.817.997 5,10% 2011 3.082.708 9.39% 2012 3.345.798 8,53% Sumber : www.ojk.go.id Tahunan OJK Tahun 2013 Tabel 1.2 tersebut menunjukan bahwa, setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti program dana pensiun semakin meningkat walaupun pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan, dengan begitu tanggung jawab yang dimiliki oleh lemabga ini semakin besar. Tanggung jawab tersebut diperuntukan bagi para stakeholdersterutama peserta program dana pensiun. Salah satu bentuk tanggung jawab yang paling wajib dari lembaga ini adalah dengan membuat laporan keuangan. Oleh karena itu untuk memenuhi kreteria lembaga dana pensiun yang akuntabel, salah satunya yaitu laporan keuangan yang berkualitas. Lembaga dana pensiun diminta oleh Bapepam-LK untuk melaporkan beberapa laporan keuangan pada suatu priode, diantaranya Keuangan semester I (unaudited), Keuangan Semester II (unaudited), Keuangan Tahunan (Audited), Investasi Tahunan (Audited), Daftar Investasi Bulanan, Teknis, Aktunaris, serta pengumuman laporan keuangan audit di surat kabar Nasional yang khusus dilaksanakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Selain kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan periodik dalam bentuk fisik, Bapepam-LK meminta Dana Pensiun untuk menyampaikan data laporan dimaksud melalui data digital secara elektronik. Untuk menyampaikan data tersebut, Biro Dana Pensiun menyediakan suatu aplikasi yang disebut Aplikasi Data Digital Dana Pensiun (D3P) yang dibangun dan dikembangkan bersama oleh Biro Dana Pensiun dan Pusat Informasi dan Teknologi Keuangan (PUSINTEK) Kementrian Keuangan, Dengan aplikasi D3P, proses kompilasi data

6 di Biro Dana Pensiun menjadi lebih mudah dan cepat. Berikut penulis sajikan perkembangan aplikasi pengolahan data Keuangan dari tahun ke tahun. 2003 Excel Keuangan aktuaris 2007 DE LK Versi 1.0 Keuangan 2008 D3P Versi 2.0 Keuangan Aktuaris teknis 2009 D3P Versi 3.0 Keunagan Aktuaris Teknis Daftar Investasi 2010 D3P Versi 3.0 Keuangan Aktuaris Teknis Daftar Investasi Sumber : www.ojk.go.id Tahunan OJK Tahun 2013 Investasi Gambar 1.1 Perkembangan Aplikasi Pengelola Data Keuangan Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini yaitu dengan tindakan Otoritas Jasa Keuangan bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Kementerian BUMN RI, Komite Nasional Kebijakan Governance, serta Ikatan Akuntan Indonesia menyelenggarakan Annual Report Award 2013. Annual Report Award tahun ini memiliki tema "Membangun Daya Saing Ekonomi Indonesia untuk Menyongsong Integrasi Ekonomi ASEAN 2015 melalui Transparansi Informasi".Keikutsertaan perusahaan dalam Annual Report Award 2013 merupakan wujud penerapan Good Corporate Governance, serta dapat menjadi sarana bagi perusahaan untuk memperoleh masukan dari berbagai kalangan tentang seberapa baik laporan tahunan tersebut.tentu ini bermanfaat untuk memantapkan keberadaan perusahaan di komunitas industri.annual Report Award berlaku untuk semua jenis perusahaan, termasuk BUMN/BUMD, perusahaan terbuka, maupun perusahaan tertutup.acara ini juga berlaku untuk Dana Pensiun, baik itu Dana Pensiun Lembaga Keuangan maupun Dana Pensiun Pemberi Kerja. (www.ojk.go.id, 30 April 2014) Disisi lain pula Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Tata Cara Penyampaian Secara Elektronik oleh Emiten atau

7 Perusahaan Publik. Regulasi ini dibuat dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian laporan oleh Emiten atau Perusahaan Publik kepada OJK.Aturan juga memperhatikan Peraturan Nomor II.A.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41/PM/1997 tanggal 26 Desember 1997 tentang Surat, dan Dokumen Lain yang Dikirim kepada Bapepam, serta Peraturan Nomor II.A.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-496/BL/2012 tanggal 14 September 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Elektronik. (www.ojk.go.id, 13 Mei 2014). Dalam Biro Dana Pensiun tahun 2004, walaupun banyak yang telah menyampaikan laporan secara berkala, akan tetapi masih ada pula dana pensiun yang belum menyampaikan data digital secara elektronik kepada Biro Dana Pensiun. Dari hasil pengawasan masih ditemukan yang umum terjadi sebagai berikut: 1. Aktiva Bersih: Kesalahan dalam penentuan nilai wajar investasi, kesalahan pengelompokan investasi dan aktiva lain-lain. 2. Perubahan Aktiva Bersih: Kesalahan dalam menghitung iuran normal dan atau tambahan yang jatuh tempo, kesalhan dalam penentuan manfaat pension yang jatuh tempo, dan kesalahan dalam penetapan peningkatan penurunan nilai investasi. 3. Perhitungan Hasil Usaha: kesalahan atau tidak menghitung bunga keterlambatan pembayaran iuran dan kesalahan pengelompokan biaya investasi dan biaya oprasional. 4. Neraca: Kesalahan dalam perhitungan piutang iuran normal dan atau tambahan, kesalhan dalam perhitungan hutang manfaat pension, kesalahan dalam penentuan nilai investasi (terutama obligasi), kesalhan dalam kewajiban aktuaria, dan kesalahan penggunaan nilai kewajiban aktuaria (dalam hal tidak ada valuasi aktuaria). 5. Catatan atas Keuangan: sebagian besar berkaitan dengan kurangnya pengungkapan atas laporan keuangan. hal-hal penting yang berkaitan misalnya dengan pengelompokan obligasi, kepemilikan anak perusahaan, tanah,

8 bangunan dan tanah dan bangunan dalam laporan masih perlu dijelaskan lebih detil. Kesalahan-kesalahan tersebut mengakibatkan gagalnya penyampaian laporan keuangan elektronik ke Biro Dana Pensiun yang kini diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan.Bagi regulator, kesalahan diatas telah mengakibatkan terganggunya alur pengawasan yang seharusnya berjalan. Dari sisi penyediaan informasi, kesalahan atau ketiadaan laporan elektronik tersebut menyebabkan kelengkapan laporan baik untuk dana pension yang melakukan kesalahan maupun untuk keseluruhan dana pensiun menjadi tidak lengkap. Akibatnya, analisis atas laporan tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan.hal ini diakibatkan karena penguasaan dalam bidang teknologi informasi khususnya penggunaan D3P ini kurang di setiap penggunanya. Salah satu opini yang diberikan oleh salah satu auditor terhadap Lembaga Dana Pensiun UNISBA, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahun 2009 disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, kecuali pada surat pengakuan utang yang direklasifikasi pada aktifa lain-lain sebesar Rp 9.500.000.000,00. (dapenunisba.blogspot.com, 12 Oktober 2010). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau lima perusahaan yang diantara salah satunya adalah PT Indah Karya yang mengalami kesulitan dalam keuangan sehingga tidak mampu dalam membayar kewajibanya kepada nasabah yaitu memberikan dana pensiun. (bisnis.com, 13 Juni 2013). Selain hal-hal berikut, yang menjadi permasalahan sampai dengan saat ini adalah ketidaktepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dalam lembaga tersebut. Berikut penulis sajikan jumlah Lembaga Dana pensiun yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut: Tabel 1.3 Jumlah Lembaga Dana Pensiun yang Tidak Tepat Waktu dalam Pelaporan Keuangan Tahun DPPK Persentase DPLK Persentase 2009 27 9,78% 6 24% 2010 28 10,29% 3 12,5% 2011 22 8,15% 3 12% Sumber : www.ojk.go.id Tahunan OJK Tahun 2013

9 Dari tabel 1.3 di atas, perubahan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang tidak tepat dalam pelaporan keuangan setiap tahunya tidak terlalu signifikan.dalam kasus ini terdapat beberapa hal pemicu terjadinya keterlambatan pelaporan keuangan yang sehingga mempengaruhi kualitas laporan keuangan.pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas sumber daya manusia, pengendalian internal serta komitmen organisasi merupakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Penelitian mengenai kualitas laporan keuangan ini, telah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2009) dalam penelitianya dengan hasil adanya Penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Keuangan.. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Hayuning Tyas Rosdiani (2011) menyatakan bahwa pengendalian internal yang paling dominan dan ditemukan sebesar 12,7% varebel lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan namun tidak termasuk pada penelitian tersebut. Kemudian adapun saran pada penelitian yang dilakukan oleh Meilani Fadhilah (2013) yang menyatakan ada kemungkinan pengaruh variable lain yang mempengaruhi Kualitas Keuangan. Muhamad Nuryanto dan Nunuy Nur Afiah (2010) menyatakan kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 26,50%, dan pengendalian internal sebesar 25,96% serta teknologi infromasi sebesar 13,15%. Penelitian mengenai kualitas laporan keuangan yang banyak diteliti bertempat di kantor pemerintah daerah seperti yang dilakukan oleh Nurul Yuniar Lediana (2013) di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang menunjukan bahwa efektivitas penerapan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, dengan pengaruh sebesar 53,0%. Adapun alasan penulis melakukan penelitian pada Lembaga Dana Pensiun di Jawa Barat karena dalam penelitian yang dilakukan oleh Mailani Fadhilah (2013) hanya menguji kualitas laporan keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang ada di kota Bandung saja dan hanya mengukur pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan pengendalian internalnya saja, sedangkan hal lain yang bisa

10 berpengaruh dalam kualitas laporan keuangan lainya adalah teknologi informasi yang berupa suatu sistem informasi akuntansi. Selain itu, penelitian ini dilakukan di Jawa Barat karena saat ini Jawa Barat sedang sangat berkembang sehingga banyak berdiri perusahaan-perushaaan yang tentunya memiliki jumlah pekerja yang semakin bertambah setiap tahunya. Sebagai peserta maupun masyarakat sangat membutuhkan informasi mengenai kualitas dari laporan keuangan pengelola dana pensiun. Sehingga penulis pun tertarik untuk mengetahui hal tersebut dengan melakukan survey di Jawa Barat. Berdasarkan uraian yang telah dikaji diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Lembaga Dana Pensiun mengenai Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah berdasrkan fenomena yang ada maka pada penelitian penulis ini dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat? 2. Bagaimana Kualitas Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat? 3. Seberapa besar pengaruh Penerapan Sitem Informasi Akuntansi terhadap Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat Jawa Barat? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk memperoleh gambaran mengenai sistem informasi akuntansi dan pengaruhnya dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan dengan tujuan untuk: 1. Mengetahui Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat. 2. Mengetahui Kualitas Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat.

11 3. Mengetahui besar pengaruh Penerapan Sitem Informasi Akuntansi terhadap Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Secara Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap Lembanga Dana Pensiun yang terdapat di Jawa Barat dalam penerapan sstem informasi akuntansi dalam kaitanya dengan kualitas laporan keuangan dan hal-hal lain yang terkait didalamnya.bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terutama terkai sistem informasi akuntansi, aspek penyajian laporan keuangan yang berkualitas dan yang terkait didalamnya. 2. Secara Akademis Diharapkan melalui hasil penelitian ini dapat memperkaya keilmuan akuntansi terutama dalam bidang sistem informasi akuntansi.diharapkan juga dari hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.