III. METODE PENELITIAN. kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Januari 2015 KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NASKAH DRAMA DAN IMPLIKASINYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

BAB III PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mendeskipsikan tindak tutur dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat syarat tertentu

METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB III METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun bagi peneliti itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah

PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

III. METODE PENELITIAN. Penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif di dalam penelitian ini, di

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA DENGAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud dengan

REALISASI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengadakan

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi

METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah

ANALISIS PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN DISKUSI KELAS SISWA KELAS XI SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Selatan, bahasa yang paling sering disebut Hangungmal ( 한국말 ; 韩国말 ), atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

ANALISIS PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DAN IMPLIKATUR DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWA SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR. Oleh. Sri Astiani 1) Sri Sugiarto 2)

BAB I PENDAHULUAN. lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMPN 1 LIMBUR KABUPATEN BUNGO

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. Drama merupakan gambaran kehidupan sosial dan budaya masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. tutur. Kegiatan berinteraksi antara penutur dan mitra tutur dapat berupa dialog

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA LAPORAN WAWANCARA YANG DITULIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TERAS. Diajukan Oleh: Ana Maria A

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015

BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di

Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

Persyaratan. Oleh: A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. percakapan tidak tertulis bahwa apa yang sedang dipertuturkan itu saling

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang

(Skripsi) Oleh: TRI WAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

Prosiding Seminar Nasional Ketidaksantunan Berbahasa dan Dampaknya dalam Pembentukan Karakter

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

oleh/by: Shintia Dwi Alika

PRINSIP KESANTUNAN DAN IMPLIKATUR DALAM ACARA BIANG RUMPI NO SECRET TRANS TV

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

61 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 1990:3). Analisis data di dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena dapat dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Penelitian bersifat lentur dan terbuka disesuaikan dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan studi, tetap menyediakan keterbukaan akan perubahan dan penyesuaian saat pengolahan data berlangsung (Margono, 2009: 40). Pada penelitian ini data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, bukan dalam bentuk kualitatif yang dinyatakan dalam katakata. Penelitian kualitatif bersifat mendeskripsikan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti dengan menunjukkan bukti-buktinya.

62 3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya yang di dalamnya terdapat percakapan tokoh. Data tersebut bersumber pada percakapan tokoh, mengenai cara menggunakan pilihan bahasa dalam bertutur tokoh yang dikemas dalam dialog percakapan drama tersebut.terindikasi dalam tuturan tersebut memiliki dinamika pemilihan bahasa yang mematuhi prinsip kesantunan berbahasa dalam maksim-maksim. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik baca dilakukan dengan membaca percakapan pada proses pertuturan yang berlangsung. Teknik catat dilakukan dengan pencatatan pada catatan lapangan dan catatan reflektif yang telah disiapkan.teknik catat dilakukan untuk mencatat uturan yang disampaikan penutur kepada mitra tuturnya pada percakapan yang terdapat dalam naskah drama Bila Malam Bertambah Malam. Catatan tersebut dilakukan untuk mendata cara yang dilakukan tokoh dalam memilih bahasa santun pada percakapan yang terdapat dalam naskah drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya (Emzir, 2011:69). Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai berikut. a. Membaca percakapan yang terjadi dalam naskah drama dan memahami alur cerita dalam naskah tersebut. b. Menemukan kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa yang diambil pengarang dalam bertutur pada percakapan tokoh.

63 c. Melakukan pencatatan terhadap aspek-aspek yang akan diteliti dengan menggunakan catatan lapangan dan catatan reflektif. Catatan lapangan adalah uraian tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama pengumpulan dan refleksi data dalam sebuah studi kualiatif. Catatan reflektif adalah penafsiran penulis terhadap cara pemilihan bahasa yang santun tokoh dalam teks tersebut. 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Data yang terkumpul kemudian ditata sesuai dengan kepentingan penelitian. 2. Tahap selanjutnya, data dianalisis sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis cara-tujuan (means-ends) dari segi penutur yang menggambarkan keadaan awal sebagai masalah, keadaan penengah, dan keadaan akhir sebagai tujuan untuk mengatasi masalah melalui cara-cara yang terletak dalam rangkaian antara masalah dan tujuan. Gambar 1. Analisis Cara-Tujuan (means-ends) (modifikasidari Leech, 1983). G G PS G PK 1 G a b c b 2 3 4

64 Keterangan 1 = keadaan awal (penutur berkata, pak, sudah adzan ) 2 = keadaan tengahan (mitra tutur mengerti bahwa penutur menginformasikan telah terdengar suara adzan ) 3 = keadaan tengah ( mitra tutur mengerti bahwa penutur ingin waktu istirahat karena sudah adzan) 4 = keadaan akhir (penutur memperoleh waktu untuk beristirahat dan sholat) G = tujuan (goal), yakni untuk mencapai keadaan 3 G PS = tujuan untuk mematuhi PS (Prinsip Sopan Saantun) G PK= tujuan untuk mematuhi PK (Prinsip Kerja Sama) G = tujuan-tujuan lain a = tindakan penutur ingin memberitahu waktu sudah siang b = tindakan penutur ingin diberi waktu istirahat c = tindakan mitra tutur menjawab atau menanggapi tuturan 3. Agar data penelitian lebih sahih, maka dilakukan analisis yang ke dua dalam penelitian ini menggunakan metode heuristik, yaitu jenis tugas pemecahan masalah yang dihadapi mitra tutur dalam menginterprestasi sebuah tuturan atau ujaran. Gambar 2. Bagan Analisis Heuristik 1. Problem 2. Hipotesis 3. Pemeriksaan 4.a. Pengujian Berhasil 4.b. Pengujian Gagal 5. Interpretasi Default

65 Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini berupa mengindentifikasi jenis tuturan pada penggalan percakapan dengan merumuskan hipotesis-hipotesis dan kemudian mengujinya berdasarkan data-data yang tersedia. Apabila proses analisis hipotesis tidak teruji, maka akan dibuat hipotesis yang baru. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praanggapan atau dugaan sementara. Seluruh proses ini, terus menerus akan berulang sampai akhirnya tercapai suatu pemecahan masalah, yaitu berupa hipotesis yang teruji kebenarannya dan tidak bertentangan dengan bukti yang ada. Contoh: 1.Permasalahan (interpretasi tuturan) pak, sudah adzan" 2.Hipotesis a. menginginkan waktu istirahat b. mengajak berbuka puasa 3.Pemeriksaan a. sedang duduk di teras b. penutur dan mitra tutur muslim c. suasana bulan puasa d.waktu menjunjukan saat berbuka puasa 4a. Pengujian 2 Berhasil 4b. Pengujian 1 Gagal 5. Interpretasi Default

66 Berdasarkan contoh tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang berhasil adalah hipotesis kedua sedangkan hipotesis pertama gagal. Penutur dan mitra tutur merupakan seorang yang beragama islam dan saat itu bulan puasa. Mereka sedang duduk di teras menunggu waktu berbuka puasa. 4. Mengidentifikasi dan mengelompokkan tuturan yang melanggar kesantunan. 5. Mengelompokkan percakapan ke dalam maksim-maksim, yakni maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. 6. Penarikan kesimpulan. 7. Mendeskripsikan implikasi penelitian pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. 8. Indikator kesantunan berbahasa berdasarkan maksim-maksim. No Maksim Indikator 1 Kearifan Memberi keuntungan sepenuhnya kepada mitra tutur dan tidak memberi keuntungan pada diri sendiri, tidak memaksa, tidak mengharuskan, tidak menyindir perasaan mitra tutur. Penutur tidak merasa dirugikan. 2 Kedermawanan Membuat keuntungan diri sendiri sekecil mungkin, membuat kerugian diri sendiri sebesar mungkin, bersikap menghormati, memanfaatkan diri sepenuhnya untuk kepentingan mitra tutur. 3 Pujian Tidak mengecam mitra tutur, tidak mencaci, tidak merendahkan mitra tutur, dan melakukan pujian sebanyak-banyaknya kepada mitra tutur. 4 Kerendahan Hati Tidak memuji diri sendiri, tidak sombong, tidak berkata kasar, tidak tempramental, dan mengecam diri sebanyak mungkin.

67 5 Kesepakatan Berusaha menyamakan persepsi, mencapai kesepakatan sebanyak-banyaknya, mendukung argumentasi dalam tuturan. Tidak menciptakan perselisihan. 6 Simpati Meninggalkan antipati diri, meningkatkan simpati, perhatian, penutur mengucap selamat saat situasi senang, dan berbela sungkawa saat terjadi musibah 9. Indikator Ketidaksantunan Berbahasa No Maksim Indikator 1 Tidak Arif Memojokkan mitra tutur, memaksa, menyindir mitra tutur, dan menuduh. 2 Tidak Dermawan Menganggap remeh, protektif terhadap diri, dan menguntungkan diri sendiri sepenuhnya, dan tidak mau dirugikan sedikitpun. 3 Tidak memuji Terdorong emosi, mencaci, meremehkan mitra tutur, dan tidak menghargai. 4 Tidak Rendah Hati Menyombongkan diri, menunjukan sikap egois, mengecam, dan memuji diri sendiri. 5 Tidak Sepakat Menjastifikasi, tidak memberi pilihan, kontra dengan kata tidak, dan bersilang anggapan. 6 Tidak Simpati Tidak mempunyai rasa simpati, tidak peduli, tidak perhatian, dan menunjukan rasa antipati.